Sebagai salah satu bahan utama untuk memasak, minyak goreng memiliki beberapa dampak terhadap lingkungan. Walaupun kita sebagai pengguna minyak goreng tidak akan begitu familiar dengan dampaknya karena kebanyakan orang berpikir minyak goreng hanya digunakan dan berdampak di dapur. Minyak goreng adalah zat yang diturunkan dari lemak tumbuhan, hewan atau sumber sintetis lainnya yang berupa zat cair pada suhu kamar. Tentunya mustahil untuk berhenti menggunakan minyak goreng sebagai upaya mengurangi dampak buruknya karena peran minyak goreng sangat penting untuk memasak, namun apakah kita sudah menggunakannya dengan bijak sehingga lingkungan kita tetap aman? Untuk mengetahui hal tersebut, yuk kita simak artikel ini lebih lanjut!

Pengaruh Minyak Goreng Terhadap Lingkungan
Banyak sekali cara minyak goreng mempengaruhi lingkungan kita. Diawali dari bentuk awal minyak goreng yaitu pepohonan yang menghasilkan minyak goreng. Jutaan hektar ditebang di seluruh dunia setiap tahunnya untuk menghasilkan minyak yang berbeda. Bukan sebuah persoalan yang jarang dibahas lagi tapi penebangan seperti ini dapat merusak habitat spesies lainnya. Banyak sekali tanaman yang menghasilkan minyak disemprot pestisida yang mengandung berbagai bahan kimia beracun sehingga tanah dan air yang berada di sekitarnya tercemar. Pemberian pupuk pada perkebunan tersebut mengakibatkan ekosistem airnya terdampak limbah fosfat seperti pembentukan ganggang yang disebut juga eutrofikasi.
Seiring petani menebangi hutan hujan tropis untuk perkebunan yang menghasilkan minyak goreng, penduduk lokal menjadi lebih rentan terkena bencana alam akibat ketidakseimbangan ekosistemnya. Proses menanam dan memanen perkebunan penghasil minyak goreng membutuhkan pengoperasian mesin yang cukup besar sehingga banyak bahan bakar fosil yang masuk ke atmosfer dan mencemarinya.
Pupuk dan bahan kimia lain yang digunakan untuk penanaman dan dicuci ke sungai yang membahayakan hidup ikan dan makhluk akuatik lainnya di sungai. Mereka akan kehilangan habitatnya karena hutan yang dialihfungsikan menjadi perkebunan penghasil minyak goreng seperti perkebunan kelapa sawit. Tidak sedikit spesies yang pindah dan mencapai ambang kepunahan. Ketika flora dan fauna suatu daerah menghilang atau berkurang maka kualitas tanahnya pun akan ikut berkurang.
Minyak goreng yang diperjualbelikan hadir dalam kemasan yang tidak mudah terurai oleh alam. Beberapa kemasan minyak goreng – yang kebanyakan plastik – tentu sangat sulit terurai oleh tanah dan ini menyebabkan pencemaran lingkungan. Kemasan tersebut akan berceceran di mana-mana akibat sulit diuraikan oleh tanah.
Minyak goreng nabati yang dianggap sebagai salah satu minyak goreng yang sehat mempengaruhi lingkungan dengan proses ekstrasinya. Proses ekstraksi minyak nabati dapat mencemari lingkungan dengan menghasilkan emisi gas rumah kaca dan mencemari air dan tanah melalui pupuk dan pestisida.
Permintaan akan ketersediaan air yang sudah langka untuk perkebunan penghasil minyak zaitun karena membutuhkan banyak air setiap hari menyebabkan terjadinya kekeringan di daerah tersebut. Pestisida dan teknik pertanian modern telah menurunkan keanekaragaman hayati di daerah tersebut. Limpasan pupuk juga sama seperti perkebunan penghasil minyak lainnya yang mencemari air.
Minyak kelapa yang dikenal lebih baik daripada minyak goreng lainnya pun berdampak pada lingkungan saat melakukan proses pengolahan minyak. Ketika kelapa yang telah dikeringkan dimurnikan menggunakan bahan kimia seperti heksana akan menyebabkan polusi udara. Daerah tropis yang ditanami pohon kelapa dalam jumlah yang berlebihan sehingga keanekaragaman hayati daerah tropis tersebut akan terancam keberadaannya.
Perkebunan kelapa sawit menghasilkan karbon dioksida di udara saat hutan hujan dibuka sehingga menyebabkan deforestasi dan menyebabkan pemanasan global. Banyak fauna yang kehilangan habitatnya contoh spesies orang utan dan harimau Sumatera yang terancam punah karena dibukanya lahan kelapa sawit di habitat asli mereka.

Dampak Minyak Goreng Terhadap Lingkungan
Tentunya semua hal di dunia ini memiliki dampak baik dan buruk terhadap lingkungan, namun yang membedakan adalah skala ukuran dampak tersebut terhadap lingkungan. Besarnya dampak yang dihasilkan minyak goreng membuat beberapa negara mengatur perkebunan yang menghasilkan minyak goreng dengan undang-undang yang dibuat di negaranya karena beberapa negara tersebut berpendapat bahwa minyak goreng memiliki kandungan yang hampir sama dengan beberapa minyak bumi. Singkatnya, dampak yang dihasilkan minyak goreng adalah sebagai berikut:
- Keberadaan minyak goreng dapat menguras oksigen yang dihasilkan. Hal ini dapat membuat flora dan fauna lemas sampai mati.
- Baunya yang menyengat dapat menyebabkan polusi dan menurunkan kualitas udara yang dihirup.
- Selain beracun bagi flora dan fauna, minyak goreng dapat beracun bagi lingkungan seperti mencemari ekosistem air dan kehidupan makhluk air atau akuatik akan menderita dan terancam mati.
- Menghambat laju reproduksi dan pertumbuhan flora dan fauna. Apabila sudah mencapai tingkat kelangkaannya maka ekosistem tidak seimbang dan memicu terjadinya bencana.
- Karbon dioksida yang dihasilkan dan hilangnya hutan hujan dapat merusak atmosfer dan menyebabkan pemanasan global.
Solusi Mengurangi Dampak Dari Minyak Goreng
Walaupun yang kita bisa lakukan adalah dengan mengatasi dampak yang diakibatkan oleh minyak goreng yang sudah siap digunakan, setidaknya kita masih bisa melakukan hal baik untuk mengurangi dampak buruk tadi. Reboisasi dan penanaman pohon bisa juga dilakukan sebagai alternatif dari sebagian besar dampak buruk tadi.
Mungkin, kebanyakan dari kita akan berpikir untuk memilih minyak goreng terbaik yang ramah lingkungan. Namun seperti yang sudah disebutkan pada poin pertama, minyak apapun punya dampak tersendiri terhadap lingkungan dengan skala yang sama. Minyak goreng organik apapun tampaknya menjadi pilihan yang lebih baik untuk kita dan lingkungan kita.

Hal lain yang dapat dilakukan adalah membuang minyak goreng dengan cara yang tepat.
Jangan membuang minyak goreng langsung ke tempat sampah karena kemungkinan di tumpukan sampah tersebut masih ada bahan lain yang dapat didaur ulang terutama kertas.
Jangan membuang minyak goreng bekas langsung ke saluran pembuangan untuk menghindari terjadinya pencemaran air. Minyak goreng dampak menyumbat saluran pembuangan karena minyak goreng dapat berubah menjadi zat padat apabila berada di bawah suhu kamar.
Jangan membuang minyak goreng ke dalam wadah kompos karena menghentikan aliran udara pada kompos tersebut dan kompos akan gagal diproduksi.
Terakhir jangan membuang minyak goreng di sekitar lingkungan baik tanah ataupun selokan kecil. Selain membuat lingkungannya terlihat berantakan, secara tidak langsung minyak tersebut akan pergi menuju sistem pembuangan limbah dan pergi menuju laut sehingga mencemari biota laut.
Cara yang tepat membuang minyak goreng adalah apabila panas tunggulah hingga dingin dan mengeras lalu masukkan ke dalam wadah kedap udara yang menampung oli bekas lalu tutup rapat dan masukkan ke dalam kantong kertas maupun plastik sehingga sampah tersebut tetap terjaga. Lalu, minyak goreng yang sudah diwadahi tersebut dapat langsung dibuang ke tempat sampah.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sudah membuat kebijakan dalam mengumpulkan minyak tersebut agar dikelola oleh pihak ketiga. Dengan begini, tingkat Biological Oxygen Demand atau BOD sebagai jumlah oksigen yang terlarut dan diperlukan oleh mikroorganisme tidak akan begitu meningkat untuk menguraikan sampah tadi. Tingkat Chemical Oxygen Demand atau COD juga sebagai tingkat kebutuhan senyawa kimia pada oksigen untuk melakukan proses penguraian bahan organik akan berkurang. BOD dan COD sendiri adalah parameter kebersihan ekosistem air.
Dengan begitu, kini kita sudah tahu dampak tersebut dan solusinya yang cukup mudah kita lakukan sehingga kita akan lebih mawas diri untuk membuang minyak goreng selanjutnya. Jangan lupa beritahu kerabat terdekat tentang pembuangan minyak goreng yang baik dan benar ya!
Penulis: Fitri Nurul Falah
Referensi Literatur
Cheruiyot, N. K., Hou, W. C., Wang, L. C., & Chen, C. Y. (2019). The impact of low to high waste cooking oil-based biodiesel blends on toxic organic pollutant emissions from heavy-duty diesel engines. Chemosphere, 235, 726-733.
Hasibuan, R. (2016). Analisis dampak limbah/sampah rumah tangga terhadap pencemaran lingkungan hidup. Jurnal Ilmiah Advokasi, 4(1), 42-52.
Kusnadi, E. (2018). Studi potensi pencemaran lingkungan akibat limbah minyak jelantah di kota banda aceh (Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry Banda Aceh).
Meijaard, E. (2020). Why coconut oil may be worse than palm oil for the environment. Diakses pada 22 Januari dari https://www.independent.co.uk/news/long_reads/science-and-technology/coconut-oil-worse-palm-oil-deforestation-environment-ecology-a9605761.html
Rinkesh. (2020). Environmental Impact of Cooking Oils. diakses pada 22 Januari 2021 dari https://www.conserve-energy-future.com/environmental-impact-cooking-oils.php
Sanjid, A., Masjuki, H. H., Kalam, M. A., Rahman, S. A., Abedin, M. J., & Palash, S. M. (2013). Impact of palm, mustard, waste cooking oil and Calophyllum inophyllum biofuels on performance and emission of CI engine. Renewable and sustainable energy reviews, 27, 664-682.
Referensi Gambar
http://www.dakta.com/news/20871/melawan-insentif-kebijakan-untuk-perkebunan-kelapa-sawit-jahat
https://www.hipwee.com/tips/membuang-minyak-goreng-bekas/
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan.
Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk melakukan kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di berbagai daerah. Mari kita sama-sama melestarikan lingkungan dan menjaganya.
Yuk bergabung bersama kami sebagai pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!