Salah satu komponen penyusun ekosistem adalah komponen abiotik. Abiotik merupakan keadaan fisik dan kimia yang membentuk ruang ekosistem tersebut salah satunya air terjun. Air terjun adalah aliran air yang jatuh ke muara dari atas tebing yang memiliki daya tarik atas terjunan airnya. Biasanya air terjun berada di tepi sungai, dekat dengan hutan atau di dalam hutan. Air terjun terbentuk karena proses pengikisan tanah atau erosi oleh batuan halus seperti pasir maupun batuan keras seperti granit. Ketika tanah terkikis, air terjun kemudian terbentuk dan jatuh ke muara atau kolam terjun yang berada di bawahnya. Indonesia memiliki sejumlah air terjun indah yang tersebar dari Sumatera hingga Papua. Salah satu air terjun tersebut adalah Air Terjun Sipiso-Piso yang berada di Sumatera Utara.

Air Terjun Sipiso-Piso
Air terjun ini berada di Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Air terjun dengan ketinggian 120 meter ini merupakan salah satu objek wisata andalan Provinsi Sumatera Utara. Letak Sipiso-Piso ini berada tepat di sebelah danau terbesar Indonesia yaitu Danau Toba. Air terjun ini terbentuk dari sungai yang berada di bawah tanah Plato Karo yang alirannya melewati goa kawah Toba. Air yang dihasilkan dari goa tersebut tidaklah deras sehingga ketika jatuh ke muara curam yang berada di bawah terlihat kecil dan unik. Sesuai namanya “piso” yang berarti pisau, air terjun ini nampak seperti pisau yang tipis namun panjang.

Tebing yang berada di sekitar air terjun ini apabila dilihat dari bawah akan berwarna hijau indah. Hal tersebut disebabkan oleh lumut-lumut yang menempel pada tebing-tebing tersebut. apabila dilihat dari gardu pandang yang berada di Desa Tongging, air terjun ini akan terlihat berirama dengan lembah yang berada di sebelah kirinya yaitu Danau Toba. Pemandangan air terjun ini dapat dinikmati dari atas maupun bawah, namun rupa air terjun ini akan tetap menyerupai pisau karena alirannya yang tinggi dan juga begitu keras namun tipis.
Untuk mencapai sekitar muara atau bawah air terjun, wisatawan perlu melewati sebuah anak tangga yang cukup panjang yaitu sekitar 500 hingga 1.000 buah anak tangga. Waktu yang dibutuhkan untuk menuruni tangga ini sekitar 40 menit sekali jalan. Selama melewati tangga tersebut, wisatawan akan disuguhi pemandangan kebun sayur mayur di dekat tebing. Setelah menuruni anak tangga, biasanya di sekitar muara tersebut terdapat bunga-bunga liar dan pohon pinus. Di samping kanan kiri air terjun juga ditumbuhi banyak pepohonan. Air terjun ini sesekali dapat memancarkan sinar pelangi di siang hari setelah hujan karena bias cahaya dari derasnya air yang jatuh.
Fakta Menarik
Dahulu kala sebelum menjadi air terjun, tempat ini hanyalah wilayah yang ditumbuhi semak belukar dan tumbuhan liar. Namun setelah munculnya air terjun tersebut, tempat ini menjadi kawasan yang menarik perhatian. Terlebih lagi air terjun ini merupakan inspirasi dari legenda sipiso yang menjadi nama dari air terjun ini. Legenda Sipiso ini merupakan legenda mengenai seorang anak dari saudara raja yang bernama Sipiso Somalim.
Air terjun ini memiliki tipe plunge waterfall. Tipe ini memiliki formasi air terjun tunggal yang tegak lurus ke bawah dan tinggi. Air terjun Sipiso-Piso berada di ujung Sungai Pajanabolon yang menjadi salah satu sumber mata air di Danau Toba. Air terjun ini memiliki tinggi sekitar 1.300 meter di atas permukaan air laut. Nama lengkap air terjun ini juga diambil dari sebuah gunung yang berada di timur laut air terjun yaitu Gunung Dolok Sipiso Piso yang memiliki ketinggian sekitar 1.860 meter di atas permukaan air laut.

Air terjun ini terbentuk dari tiga periode ledakan Gunung Toba. Hal tersebut meninggalkan nilai sejarah purba pada tempat ini. Ledakan dari Gunung Toba saat itu meruntuhkan kaldera sehingga terbentuklah sebuah lembah. Runtuhan dari ledakan inipun menyebabkan aliran sungai Pajanabolon terpotong dan menjadi air terjun Sipiso-piso.
Di sekitar air terjun terdapat banyak gardu pandang. Gardu pandang merupakan sebuah pos yang biasa digunakan untuk menikmati keindahan alam dari ketinggian maupun mengawasi kawasan tersebut. Gardu pandang tersebut kebanyakan merangkap menjadi warung yang menyediakan minuman hangat, makanan hingga snack yang bisa dinikmati oleh wisatawan yang beristirahat di gardu pandang ini. Wisatawan dapat menikmati keindahan air terjun dari gardu pandang yang tersebar di beberapa tempat sekitar air terjun Sipiso-piso.
Wisata
Air terjun ini dikenal sebagai salah satu air terjun tertinggi di Indonesia. Menjadi salah satu andalan Tanah Batak di Sumatera dan telah dijadikan objek wisata. Biaya retribusi yang dibebankan kepada wisatawan berkisar Rp. 5.000,- per orang. Wisatawan bisa menyusuri punggung bukit terlebih dahulu dengan berjalan kaki untuk mencapai dasar air terjun ini. disarankan oleh pihak setempat bagi wisatawan yang tidak sanggup ke dasar untuk tidak memaksakan diri dan menikmati keindahan air terjun ini melalui gardu pandang yang tak jauh dari area parkir. Selain menikmati air terjun, wisatawan yang berada di gardu pandang juga bisa menikmati danau vulkanik terbesar di dunia yang menjadi ikon wisata Sumatera Utara yaitu Danau Toba.
Untuk mengunjungi objek wisata ini dari Kota Medan, wisatawan bisa menggunakan naik transportasi umum yaitu Bus. Selanjutnya, turun di Simpang Merek dan melanjutkan perjalanan menggunakan ojek maupun becak yang berada di sekitar simpang tersebut. Waktu tempuh yang dibutuhkan menggunakan transportasi umum sekitar 3 jam. Jika menggunakan kereta api, wisatawan dapat turun di Stasiun Berastagi dan naik angkutan umum menuju simpang merek. Sama seperti sebelumnya, selanjutnya tinggal menggunakan ojek maupun becak dengan total waktu tempuh hanya 1 jam saja.

Kawasan dekat air terjun yang curam dan juga licin sudah dipagari untuk meminimalisir kecelakaan. Di tempat ini tersedia area parkir yang luas dan juga aman. Beberapa warung makan, gazebo hingga toko souvenir tersebar di bagian atas kawasan air terjun ini. Untuk penginapan di sekitar air terjun ini terdapat di Desa Tongging dan Desa Kabanjahe. Toilet dan beberapa tempat rekreasi juga tersebar di wilayah.
Penulis: Fitri Nurul Falah
Dikurasi Oleh: Daning Krisdianti
Referensi Literatur
Kartika, E. (2017). Strategi Pengembangan Objek Wisata Air Terjun Sipiso-piso dan Tongging dalam Rangka Pembangunan Pariwisata Danau Toba.
Ritonga, S. N. (2016). Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Alam Kabupaten Karo di Air Terjun Sipiso-Piso.
Sitanggang, L. S., & Sugiarti, D. P. Partisipasi Masyarakat Lokal Dalam Pengelolaan Daya Tarik Wisata Air Terjun Sipiso-piso Kabupaten Karo, Sumatera Utara. JURNAL DESTINASI PARIWISATA, 8(2), 238-245.
Tondang, B. (2018). Peran Promosi dan Pengembangan Objek Wisata Air Terjun Sipiso Piso dalam Meningkatkan Jumlah Wisatawan di Kecamatan Merek Kabupaten Karo. Jurnal Akademi Pariwisata Medan, 6(2), 21-36.
Referensi Gambar
https://blog.airpaz.com/wp-content/uploads/Air-Terjun-Sipiso-piso-2-681×387.jpg
https://www.orbitmetro.com/wp-content/uploads/2020/03/PISO-A.jpg
https://djuragan.sgp1.digitaloceanspaces.com/wst/images/tourism/sumatera-utara/air-terjun-si-piso-piso/5d8676c06cc82.jpg
https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/air-terjun_20151028_080952.jpg
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk melakukan kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di berbagai daerah. Mari kita sama-sama melestarikan lingkungan dan menjaganya.
Yuk bergabung bersama kami sebagai pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!