Alas Purwo, Taman Nasional yang Penuh Misteri

Gambar 1. Gerbang Masuk Alas Purwo
Gambar 1. Gerbang Masuk Alas Purwo

Apa yang terlintas di benak anda jika mendengar Alas Purwo? Kesan mistis dan horror pasti akan terbayang. Kawasan hutan terkenal dengan kisah-kisah mistis yang sudah terlanjur melekat. Fungsinya sebagai taman nasional pun seakan terlupakan. Di balik kesan misteri nya, Alas Purwo menyimpan banyak pesona alam yang sayang untuk di lewatkan!

Ads

Sejarah

Taman nasional Alas Purwo terletak di kabupaten  Banyuwangi, Jawa Timur. Tepatnya berada di dua kecamatan, yaitu kecamatan Tegaldimo dan Kecamatan Purwoharjo. Sebelum menjadi taman nasional, semula alas purwo berstatus suaka margasatwa Banyuwangi selatan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 6 stbl 456 tanggal 01 September 1939 dengan luas areal 62.000 ha. 

Kemudian pada tahun 1992, diubah menjadi taman nasional dengan luas 43.420 ha melalui SK Menhut No 283/Kpts-II/1992 tanggal 26 Februari 1992 dan pada tahun 2014 ditetapkan dengan luas 44.037,30 Ha melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.3629 /Menhut-VII/KUH/2014 tanggal 6 Mei  2014.

Pengelolaan Taman Nasional Alas Purwo dikelola dengan sistem zonasi terdiri dari Zona Inti (12.354,78 Ha), Zona Rimba (29.946,18 Ha), Zona Rehabilitasi (447,91 Ha), Zona Tradisional (481,31 Ha), Zona Pemanfaatan (796,07 Ha), Zona Khusus (1,15 Ha) dan Zona Religi, Budaya dan Sejarah (9,90 Ha). Hal itu berdasarkan Keputusan Dirjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem Nomor SK.341/KSDAE-SET/2015 tanggal 31 Desember 2015.

Kondisi Iklim dan Topografi

Curah hujan di kawasan hutan ini termasuk rendah sehingga iklim di kawasan ini termasuk iklim tipe B dengan curah hujan berkisar rata-rata 1.000 – 1.5000 mm/tahun. Penyebabnya angin muson yang membawa uap air jarang sampai ke wilayah ini. Akibat curah hujan yang kecil taman nasional Alas Purwo hanya memiliki satu aliran sungai utama yang permanen. Suhu rata-rata di kawasan ini 22° – 31° C, dan pada musim kemarau suhu dapat mencapai 37° C.

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com

Topografi di kawasan ini bervariasi mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Di bagian barat dan selatan kawasan taman nasional merupakan daerah yang datar hingga landai. Di sebelah timur laut, yaitu Tanjung Sembulungan daerah mulai berbukit hingga ke arah barat di Blok Waktu Pecah. Dari arah selatan sekitar daerah Sadengan ke arah tengah kawasan, hampir seluruhnya merupakan daerah yang berbukit atau bergelombang dengan puncaknya, yaitu Gunung Linggamanis (322 mdpl).

Keanekaragaman Hayati 

Taman nasional Alas Purwo memiliki tipe ekosistem yang sebagian besar adalah hutan tropis dan hutan pantai yang lebat. Ekosistem yang dimiliki mulai dari hutan pantai yang terdapat di sepanjang bagian timur taman nasional. Hutan mangrove yang luas (25% dari luas hutan payau di Pulau Jawa) dengan kondisi yang masih sangat baik di daerah Slenggrong dan Segoro Anak. Hutan bambu yang mencakup 40% kawasan ini dengan berbagai jenis bambu tumbuh di dalamnya. Hutan basah gugur, serta padang rumput (savana).

Terdapat lebih dari 700 jenis tumbuhan mulai dari tingkat tumbuhan bawah sampai tumbuhan tingkat pohon dari berbagai tipe vegetasi. Membuat taman nasional Alas Purwo dengan keanekaragaman flora yang tinggi. Tumbuhan khas pada taman nasional ini yaitu Sawo Kecik (Manilkara kauki) dan jenis yang dilindungi yaitu Sadeng (Livistoma rotundifolia). Beberapa jenis flora yang ada di kawasan ini adalah sebagai berikut : 

  • Rumput Balung (Arudinella setosa)
  • Kayu Tahun (Kleinhovia hospita)
  • Nipah (Nypa fruticans)
  • Sawo Kecik (Manilkara kauki)
  • Kepuh (Sterculia foetida)

Selain kekayaan flora yang terdapat di taman nasional ini. Alas Purwo juga menyimpan banyak jenis fauna khusunya fauna daratan di kelas mamalia, aves, dan herpetofauna (reptil dan amfibi). Sampai saat ini terdapat 45 jenis mamalia, Beberapa jenis mamalia yang sering dijumpai di kawasan Taman nasional ini diantaranya Banteng (Bos javanicus), Rusa Timor (Rusa timorensis), Ajag (Cuon alpinus), Babi Hutan (Sus scrofa), Kijang (Muntiacus muntjak), Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas), Lutung Budeng (Tracypithecus auratus) dan Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis).

Lalu ada kelompok aves yang jumlahnya mencapai 250 jenis yang teridentifikasi di kawasan taman nasional alas purwo. Beberapa jenis unggas yang sering dijumpai diantaranya Elang Laut Perut Putih (Haliaeetus leucogaster), Elang Ular Bido (Spilornis cheela), Ayam Hutan Hijau (Galus varius), Ayam Hutan Merah (Gallus gallus), Kuntul Kecil (Egreta garzeta), Rangkong Badak (Buceros rhinoceros), Merak Hijau Jawa (Pavo muticus muticus), Dara Laut Jambul (Sterna bergii) dan Cekakak Jawa (Halcyon cyanoventris). Taman nasional alas purwo menjadi jalur migran burung Asia timur – Australia. Peristiwa itu dapat kalian saksikan pada bulan September – November setiap tahunnya 

Taman nasional Alas Purwo juga menjadi rumah bagi 70  jenis herpetofauna, yang terdiri 17 jenis amfibi dan 53 jenis reptil. Diantara jenis yang ditemukan terdapat 7 jenis reptil yang dilindungi yaitu Penyu Lekang/ Abu-Abu (Lepidochelys olivacea), Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea), Biawak Abu-Abu (Varanus nebulosus), Ular Sanca Bodo (Python bivittatus) dan Buaya Muara (Crocodylus porosus).

Misteri Alas Purwo

Tidak lengkap rasanya jika membahas taman nasional Alas Purwo tanpa membahas misteri yang terdapat didalamnya. Hutan yang berada di ujung timur pulau jawa ini merupakan hutan tertua yang ada di pulau jawa. Hal tersebut sesuai dengan asal usul namanya, nama alas purwo diambil dari kata purwo, yang dalam bahasa jawa berarti kawitan atau permulaan. Maka secara bahasa Alas Purwo bermakna hutan permulaan. 

Bagi masyarakat Banyuwangi alas purwo adalah tempat keramat sekaligus angker. Oleh masyarakat sekitar kawasasn hutan ini dianggap sebagai tempat atau tanah awal penciptaan. Karena keyakinan tersebut di alas purwo terdapat banyak lokasi untuk bersemedi, pada tanggal 1 suro masyarakat akan berbondong-bondong datang ke alas purw0 untuk melakukan ritual seperti bersemedi atau bertapa. 

Taman Naisonal ini juga diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai istana kerajaan jin. Di kawasan ini jin-jin dari seluruh pulau jawa berkumpul. Keyakinan ini di latar belakangi dari kondisi alas purw0 yang sebagian besar hutan yang jarang terjamah manusia. Pada jaman kerajaan, alas purwo menjadi tempat pelarian rakyat Majapahit untuk menghindari penyebaran agama Islam.

Lokasi Menarik Di Alas Purwo

Selain karena misteri dan kekayaan flora dan fauna yang ada di Taman nasional Alas Purwo. Kawasan ini juga menjadi objek wisata alam. ada beberapa lokasi-lokasi menarik yang patut anda kunjungi. 

  1. Savana Sadengan
    Saat anda baru memasuki kawasan taman nasional sekitar 2 km dari pintu masuk, anda akan disambut oleh padang rumput yang luas. Di lokasi ini, anda akan menjumpai kawanan banteng, rusa, sapi serta burung merak. Luas savana ini sekitar 84 hektar.

    Gambar 3. Savana Sadengan
    Gambar 3. Savana Sadengan

    Untuk menikmati pemandangan seperti di Afrika ini anda tidak perlu harus capek-capek berkeliling untuk melihat aktivitas fauna disana. Karena terdapat menara yang terdiri dari 3 lantai yang dapat digunakan untuk mengamati kehidupan satwa liar di savana. Tetapi perlu di ingat juga bahwa untuk masuk ke savana harus tetap di dampingi oleh pemandu.

  2. Hutan BambuHutan bambu juga menjadi tempat menarik untuk dikunjungi, hutan bambu ini menjadi akses menuju ke lokasi menarik lainnya yaitu ke goa istana. Rimbunnya pepohonan bambu membuat anda sesekali harus menunduk untuk melewati area ini. Jenis bambu yang terdapat di hutan ini adalah bambu manggong (Bambusa) dan 13 jenis bambu lainnya.
  3. Gua istanaBerada di wilayah karst membuat Taman Nasional Alas Purwo memiliki banyak gua-gua alam. Setidaknya, ada 44 gua di dalam kawasan taman nasional ini yang bisa anda kunjungi. Salah satu yang paling populer dikunjungi adalah Gua Istana.
    Gambar 4. Gua Istana
    Gambar 4. Gua Istana

    Untuk bisa mencapai objek wisata gua satu ini, kamu perlu menyusuri kawasan hutan bambu yang rimbun selama 1 jam dengan berjalan kaki. Alternatif gua-gua yang bisa dikunjungi di dalam kawasan Taman Nasional Alas Purw0 antara lain Gua Padepokan, Gua Mayangkara, Gua Gajah, Gua Haji, Gua Lowo dan Gua Basori yang kerap dijadikan tempat bertapa atau bersemedi

  4. Pantai-pantai di Alas PurwoAlas purwo yang terletak di selatan Banyuwangi menyimpan banyak pantai-pantai yang menjadi objek wisata populer. Pantai triangulasi, pantai ini hanya berjarak 3 km dari pura giri seloka. Pantai yang masih alami dengan pasir nya yang putih akan menyambut anda dan juga terdapat hutan pantai yang didominasi oleh pohon bogem dan nyamplung. Sayang nya anda tidak dapat berenang di pantai ini karena arus laut dan ombaknya berbahaya. Tetapi tenang saja anda dapat menikmati sunset yang indah di pantai ini. Pantai Triangulasi juga menjadi tempat persinggahan beberapa jenis penyu untuk berkembang biak.
    Gambar 5. Pantai Palengkung
    Gambar 5. Pantai Palengkung


    Selanjutnya pantai palengkung. Pantai ini cocok untuk anda yang menggemari olahraga surfing anda bisa coba kunjungi Pantai Plengkung yang terkenal akan ombaknya yang menantang. Selain itu, ada pantai cungur yang memiliki ekosistem khas hutan dataran rendah, hutan pantai, dan hutan mangrove. Keunikan lain dari pantai ini adalah lokasinya yang menjadi habitat burung-burung air untuk berkembang biak dan mencari makan serta tempat persinggahan burung-burung migran.

  5. Pura Luhur Giri SalakaSelain wisata alam, Taman Nasional Alas Purwo juga menawarkan wisata religi karena di dalam kawasan ini juga terdapat Pura Luhur Giri Salaka, pura kuno yang hingga saat ini masih digunakan sebagai tempat ibadah dan upacara adat umat Hindu.
    Gambar 6. Pura Luhur Giri Salaka
    Gambar 6. Pura Luhur Giri Salaka

    Salah satu upacara adat umat Hindu yang bisa anda saksikan saat berkunjung ke Pura Luhur Giri Salaka adalah upacara sakral Pager Wesi yang diselenggarakan setiap 210 hari sekali. Tujuan dilaksanakan upacara adat ini sendiri adalah untuk enyelamatan ilmu pengetahuan penolak ancaman raksasa bagi umat manusia yang diturunkan oleh para dewa.

 

Penulis : Syauqi Ezra Ramadhan 

 

Referensi Literatur 

Yohannes, Markus. “Menjelajahi Taman Nasional Alas Purw0 di Ujung Timur Pulau Jawa.” traveloka.com, 30 Oct 2020, https://www.traveloka.com/id-id/explore/destination/menjelajahi-taman-nasional-alas-purwo-acc/41756

“Taman Nasional Alas Purwo, Hutan Tertua Pulau Jawa yang Penuh Misteri.”  Anekatempatwisata.com, 2015, https://anekatempatwisata.com/taman-nasional-alas-purwo-hutan-tertua-pulau-jawa-yang-penuh-misteri/

Ardiansyah, Tomi. “Taman Nasional Alas Purwo.” foresteract.com, 5 Nov 2017, https://foresteract.com/taman-nasional-alas-purwo/

“Profil Taman Nasional Alas Purw0.” tnalaspurwo.org, 2017, https://tnalaspurwo.org/taman-nasional-alas-purwo

Refrensi Gambar 

Gambar 1 https://images.solopos.com/2020/12/03-alas-purwo-768×576.jpg

Gambar 2 https://gpswisataindonesia.info/wp-content/uploads/2017/11/100_2254.jpg

Gambar 3 https://nusadaily.com/wp-content/uploads/2020/05/alas-purwo-2.jpg

Gambar 4 https://awsimages.detik.net.id/customthumb/2013/11/11/1519/070746_guais1.jpg?w=780&q=90

Gambar 5 https://akcdn.detik.net.id/visual/2019/11/04/7cbb2fac-72c8-4b74-844b-d334ccc0a4a8.jpeg?w=650

Gambar 6 https://wisatabaru.com/wp-content/uploads/2017/10/Luhur-Giri-Salaka.jpg

 

LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!

 

Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu! 

Author

Hitung emisi karbon dengan Imbangi.