
Hasil penelitian dari Cifor.org mengenai persepsi dampak hutan tanaman industri Indonesia terhadap masyarakat desa sekitarnya (Jawa, Kalimantan, dan Sumatera) menunjukkan adanya keragaman persepsi masyarakat desa dari ketidakpuasan hingga antusiasme. Untuk persepsi pada hutan pinus dan jati memiliki persepsi dampak positif secara umum, catatan lingkungan yang lebih baik, serta lebih banyak peluang untuk pemanfaatan lahan dan produk hutan tanaman bagi penghidupan masyarakat. Sedangkan, tanaman akasia mendapat semacam validasi atas manfaatnya dalam membuka area terpencil dan menyediakan infrastruktur dan jasa, yang semestinya menjadi menjadi tanggung jawab pemerintah.
Pengertian Hutan Tanaman Industri
Hutan tanaman industri merupakan wilayah hutan yang dengan sengaja ditanami tanaman industri (terutama kayu) dengan tipe sejenis untuk diambil manfaat hasil kayu atau non-kayu tanpa membebani hutan alami. Hutan tanaman industri dibuat untuk memenuhi kebutuhan akan produk kayu atau non-kayu dengan tanpa mengeksploitasi hutan alami.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1990 Tentang Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri, hutan tanaman industri adalah hutan tanaman yang dibangun dalam rangka meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur intensif untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri hasil hutan. Hutan tanaman industri merupakan hutan tanaman yang dikelola dan diusahakan atas dasar prinsip pemanfaatan optimal dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan sumber daya alam serta menerapkan prinsip ekonomi dalam pengusahaannya untuk memperoleh manfaat yang optimal. Supaya dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pembangunan wilayah, maka pelaksanaannya mengajak serta masyarakat desa sekitar hutan.

Areal yang dapat diusahakan untuk wilayah hutan tanaman industri adalah kawasan hutan produksi tetap yang tidak produktif. Sistem silvikultur yang digunakan berupa tebang habis dengan penanaman kembali. Jenis tanaman hutan dalam hutan tanaman industri terdiri dari tanaman pokok dan tanaman lain. Tanaman pokok merupakan jenis tanaman yang memiliki luas atau hasil ekonomi yang lebih dominan. Jenis tanaman pokok ini contohnya jabon putih, jabon merah, cempaka, sengon, dan jenis lainnya. Jenis tanaman yang lainnya dapat berupa padi, jagung, dll disesuaikan dengan pertimbangan ekonomi, sosial, ekologis serta guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung ketahanan pangan. Dalam penentuan jenis tanaman yang akan diusahakan di kawasan hutan tanaman industri memperhatikan beberapa faktor, yaitu kesesuaian tempat tumbuh, pertumbuhan yang cepat, benih yang cukup dan mudah didapat, tahan terhadap hama dan penyakit, penguasaan sistem silvikultur, serta pemasaran produknya.
Tujuan Hutan Tanaman Industri
Tujuan dari diusahakannya hutan tanaman industri tidak semata-mata untuk mendukung industri hasil hutan, melainkan juga bertujuan untuk melestarikan lingkungan hidup melalui konservasi hutan. Dalam level negara, pengembangan industri hutan tanaman industri untuk meningkatkan nilai devisa negara. Pada masyarakat dapat membantu untuk membuka lapangan kerja dan lapangan usaha baru. Pengusahaan hutan tanaman industri juga bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan dan kualitas lingkungan hidup.
Menurut Direktorat Bina Pembangunan Hutan Tanaman (2009), tujuan dari dibangunnya hutan tanaman industri di Indonesia adalah :
- Guna memenuhi kebutuhan bahan baku industri berupa kayu
- Untuk meningkatkan produktivitas hutan produksi
- Pembukaan lapangan pekerjaan dan lapangan usaha
- Membantu meningkatkan ekonomi warga desa sekitar hutan pada khususnya dan negara/nasional
- Mendorong pemberdayaan masyarakat sekitar hutan supaya dapat mencapai kesejahteraan ekonomi
- Memperbaiki dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup
- Meningkatkan persaingan bahan baku industri dari hutan seperti pulp, kayu lapis, kertas, mebel, kayu pertukangan,kayu lapis, dll
- Mendorong hasil hutan tanaman industri sebagai konsumsi warga dalam negeri dan ekspor
- Meningkatkan nilai devisa melalui ekspor bahan baku maupun produk yang sudah jadi.

Dampak Hutan Tanaman Industri
-
Dampak Sosial dan Ketenagakerjaan
Di samping dapat membantu mengembangkan daerah tersebut agar lebih aksesibel, peningkatan sarana dan prasarana, ada dampak lain yang ditimbulkan oleh pengusahaan hutan tanaman industri ini, yaitu adanya sengketa kepemilikan lahan dengan masyarakat setempat. Tujuan yang awalnya ingin juga dapat membantu daerah tersebut lebih berkembang, di satu sisi ada harga yang harus dibayar yaitu terjadinya sengketa kepemilikan lahan. Hal ini terjadi sebab tatanan administrasi yang masih perlu dibenahi lagi, kinerja aparatur pemerintah dari tingkat paling bawah hingga tertinggi yang memiliki wewenang untuk mengeluarkan izin usaha. Pengusaha dan masyarakat dalam hal ini tidak dapat disalahkan sebab sebelum izin usaha yang dikeluarkan kepada pengusaha telah dilakukan peninjauan lahan yang akan diberikan pada pengusaha oleh pejabat pemerintah dari tingkat terbawah yaitu desa hingga kementerian terkait.
-
Dampak Ekonomi
Seperti tujuan yang disebutkan di atas, dampak positif yang diharapkan berupa terbukanya lapangan kerja dan lapangan usaha baru, meningkatkan pendapatan penduduk, membantu meningkatkan ekonomi warga desa sekitar hutan pada khususnya dan negara/nasional, mendorong pemberdayaan masyarakat sekitar hutan supaya dapat mencapai kesejahteraan ekonomi. Namun ada pula dampak negatif yang akan ditimbulkan yaitu, peningkatan kesenjangan antara si kaya dan miskin, munculnya kelompok-kelompok masyarakat menurut kepentingan dan tujuan mereka, lalu munculnya potensi masalah keamanan seperti pencurian dan perampokan.
-
Dampak Lingkungan
Hutan tanaman industri apabila dikelola dengan baik dapat meminimalisir dampak negatif yang berpotensi muncul. Hal ini harus dilakukan oleh pengusaha dengan memikirkan dan melakukan program untuk mengatasi masalah ekologi atau lingkungan. Hutan tanaman industri apabila dibangun pada lahan kritis, kurang produktif, dapat membantu meningkatkan fungsi dan manfaatnya. Kualitas habitat, keragaman jenis, kualitas tanah, serta konservasi air akan meningkat. Hutan tanaman industri apabila dibangun dalam skala luas akan berdampak pada perubahan ekosistem asli. Jika hutan dibabat habis dan dilakukan pembuatan hutan tanaman, dapat dipastikan akan menurunkan keragaman jenis dan kerusakan habitat serta lingkungan.
Penulis: Hibyal Haninatu Niswah
Dikurasi oleh: Citra Isswandari Putri
Referensi:
Literatur
https://rimbakita.com/hutan-tanaman-industri/
https://foresteract.com/hutan-tanaman-industri/
https://wahanapertanian.blogspot.com/2011/11/dampak-pengembangan-hutan-tanaman.html
Gambar
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!
Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!