6 Macam Model Arsitektur Pohon

Model arsitektur pohon pada dasarnya merupakan suatu struktur atau konstruksi pohon sebagai hasil dari pertumbuhan meristematik pada bagian meristem apikal. Selain itu, Nuraeni et al. (2014) menyatakan bahwa arsitektur pohon sangat berkaitan dengan faktor-faktor seperti air dan tanah, termasuk curah hujan, air curahan tajuk, aliran batang, infiltrasi, aliran permukaan, dan erosi. Halle et al. (1978) telah berhasil mendeskripsikan model-model arsitektur pohon hutan yang terdiri atas 23 model untuk jenis-jenis pohon dan tumbuhan hutan lainnya dijumpai sebagai model pada pohon-pohon hutan di wilayah tropika. Berikut 6 macam model arsitektur pohon, yaitu meliputi:

Ads

Arsitektur Pohon Model Corner

arsitektur pohon model corner
Gambar 1 Arsitektur Pohon Model Corner

Arsitektur pohon model Corner dicirikan dengan batang monopodial yang artinya batang tidak ada pecabangan dan memiliki perbungaan lateral. Pohon dengan arsitektur Corner pada meristem apikalnya dapat tumbuh terus ke atas dikarenakan perbungaannya yang lateral, bunganya berada di ketiak daun (lateral) dan tidak menyebabkan pertumbuhan vegetatif terhambat. Tumbuhan yang memiliki model arsitektur Corner salah satunya adalah pohon kelapa (Cocos nucifera L.). 

pohon kelapa
Gambar 2  Pohon Kelapa (Cocos nucifera L.)

Arsitektur Pohon Model Holttum

arsitektur pohon model holttum
Gambar 3 Arsitektur Pohon Model Holttum

Pohon dengan model arsitektur Holttum memiliki ciri-ciri berupa palem yang kokoh kuat dengan tinggi dapat mencapai antara 10 meter hingga 30 meter. Kemudian axis batang tidak bercabang, dan batang monopodial. Pada saat pohon masih muda, pohon dengan model arsitektur Holttum memiliki duduk daun (filotaksis) spiralis dan influorescensia apical. Masa hidup pohon dengan model arsitektur ini terbatas oleh tumbuhnya bunga monopodial, berarti batang hanya satu tidak bercabang. Uniknya, pohon model Holttum setelah berbunga kemudian berbuah lambat laun akan mati. Contohnya adalah pohon Gebang (Corypha utan Lamk.) dari famili Arecaceae.

Baca Juga: Shinrin-Yoku: Forest Bathing Ala Jepang

Arsitektur Pohon Model Troll

Pohon dengan model arsitektur Troll memiliki ciri batang simpodial. Selain itu, pohon akan berbunga setelah dewasa dengan daun yang cenderung berhadapan. Sumbu pertama bisanya otrotrop, sumbu berikutnya mulai berdiferensiasi ke arah plagiotrop secara bertahap. Kemudian dalam pembentukan batang tegak terjadi setelah daun gugur. Contoh tumbuhan model arsitektur Troll, yaitu Jati (Tectona grandis L.), Akasia (Acacia auriculiformis), Laban (Vitex pinnata), Jabon (Anthocephalus chinensis), Bungur Laut (Lagerstroemia speciosa L.), Trembesi (Samanea saman), dan lain-lain.

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com
arsitektur pohon model troll
Gambar 4 Pohon Trembesi (Samanea saman), Arsitektur Pohon Model Troll

Arsitektur Pohon Model Scarrone

arsitektur pohon model scarrone
Gambar 5 Arsitektur Pohon Model Scarrone

Model arsitektur pohon ini dicirikan dengan batangnya yang bercabang, poliaksial atau pohon dengan beberapa aksis yang berbeda, dengan aksis vegetatif yang tidak ekuivalen dengan bentuk homogen, semuanya orthotropic (percabangan arah ke atas). Ciri lainnya dari model arsitektur Scarrone adalah percabangan monopodial dengan perbungaan terminal, terletak pada bagian peri-peri tajuk, cabang simpodial nampak seperti konstruksi modular, batang dengan pertumbuhan tinggi ritmik (Ekowati et al. 2017). 

Pohon dengan arsitektur Scarrone umumnya memiliki tajuk rapat dan lebar, sehingga mampu berperan sebagai penahan angin, pembatas, penaung, peneduh, stabilisator tanah, dan pengisi lahan-lahan yang kosong, serta nilai keindahan atau estetika. Biasanya akan dengan mudah menemukan pohon dengan model arsitektur Scarrone di hutan kota, taman-taman kota, atau ruang terbuka hijau lainnya. Contoh beberapa jenis pohon yang memiliki model arsitektur Scarrone diantaranya Mangga (Mangifera indica), Jambu mete (Anacardium occidentale), Kedondong (Spondias pinnata), Pandan (Pandanus pulcher), Johar (Cassia siamea), Langar (Peltophorum pterocarpum), Waru (Hibiscus tiliaceus), dan lain sebagainya.

Arsitektur Pohon Model Massart 

massart – 6 Macam Model Arsitektur Pohon
Gambar 5 Arsitektur Pohon Model Massart

Arsitektur pohon model Massart merupakan model percabangan batang dengan ciri-ciri batang bercabang, poliaksial, dengan aksis vegetatif tidak ekuivalen, dan homogen (terdiferensiasi dalam bentuk aksis orthotropic). Ciri-ciri lainnya adalah percabangan seluruhnya acrotonic dalam membentuk batang, bukan konstruksi modular dengan perbungaan lateral, pola percabangan umum monopodium, pertumbuhan batang, dan cabang ritmik, percabangan plagiotrop bukan karena aposisi, monopodial dan simpodial, melainkan karena substitusi. Percabangan plagiotrop merupakan arah percabangan ke samping dengan sudut 90 derajat dari batang utama, arah percabangan plagiotrop pada umumnya membentuk tajuk melebar dan memberi kesan rindang, serta berlapis-lapis. Contoh pohon dengan model Massart, yaitu Jambu Alas (Syzygium littorale) dan pohon Salam (Syzygium polyanthum).

Arsitektur Pohon Model Rauh

 

arsitektur pohon model rauh
Gambar 6 Arsitektur Pohon Model Rauh
model arsitektur pohon kenari
Gambar 7 Kenari (Canarium hirsutum)

Arsitektur pohon model Rauh merupakan model arsitektur pohon dimana percabangannya tersusun dari batang monopodial yang mengalami tumbuh ritmik dengan percabangan batang monopodial, dan orthotropic. Ciri lainnya adalah kanopi berbentuk vase, yang merupakan bentuk kanopi dengan bagian bawah kanopi sempit dan apabila diperhatikan, kanopi semakin ke atas semakin melebar. Selain itu, ciri-ciri model rauh memiliki letak perbungaan lateral. Contoh pohon model Rauh antara lain, yaitu Kenari (Canarium hirsutum), Buni (Antidesma bunius L.), Beringin (Ficus benjamina), Bayur (Pterospermum javanicum), Mahoni (Swietenia mahagoni), dan lain-lain.

 

Author: Ziyadatul Hikmah

Reference: 

Ekowati G, Indriyani S, Azrianingsih R. 2017. Model arsitektur percabangan beberapa pohon di Taman Nasional Alas Purwo. Jurnal Biotropika. 5(1): 27-35.

Halle F, Oldeman RAA, Tomlinson. 1978. Tropical Trees and Forests: An Architectural Analysis. New York: Springer-Verlag.Berlin Heidelberg. 

Nuraeni E, Setiadi D, Widyatmoko D. 2014. Kajian arsitektur pohon dalam upaya konservasi air dan tanah: studi kasus altingia excelsa dan schima wallichii di Taman Nasional G. Gede Pangrango. Jurnal Biologi Indonesia. 10(1): 17-26.

 

LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!

 

Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!

Author

Hitung emisi karbon dengan Imbangi.