Semua orang pasti sudah tidak asing dengan sunscreen atau tabir surya karena manfaatnya untuk kulit agar tidak terbakar sinar matahari. Biasanya sunscreen dipakai saat sedang berada diluar ruangan yang terik, apalagi di tempat seperti pantai dan laut. Meski memberi banyak manfaat, perlu diperhatikan juga bahwa pemakaian sunscreen memiliki efek samping tersendiri.

Ada dua sunscreen yang beredar dipasaran yaitu, chemical sunscreen dan physical sunscreen. Walau sama-sama sunscreen, tetapi keduanya memiliki perbedaan kandungan dan efek saat digunakannya. Kandungan utama pada chemical sunscreen adalah oxybenzone dan octinoxate, sedangkan dalam physical sunscreen adalah zinc oxide dan titanium oxide. Chemical sunscreen fungsinya melindungi kulit dari sinar matahari dengan cara menyerap dan mengubahnya menjadi panas, sedangkan physical sunscreen hanya memantulkan cahaya matahari tersebut. Jenis sunscreen yang sering digunakan saat ini adalah chemical sunscreen, padahal jenis sunscreen inilah yang memiliki efek samping terhadap biota laut.
Kandungan Berbahaya dalam Sunscreen
Kandungan Octinoxate
Octinoxate adalah zat kimia yang berada dalam sunscreen. Octinoxate merupakan ester yang diambil dari asam methoxycinnamic acid dan 2-ethylhexanol. Fungsi utama kandungan octinoxate adalah sebagai UVB filter, yaitu mencegah paparan sinar matahari mengenai kulit secara langsung dengan menyerap UVB dan mengubahnya menjadi panas sebelum dilepaskan dari kulit.
Kandungan Oxybenzone
Oxybenzone adalah senyawa organik yang dapat ditemukan didalam sunscreen dan kosmetik lainnya. Oxybenzone adalah turunan senyawa dari benzophenone yang membentuk kristal tak berwarna. Senyawa ini bersifat mudah larut dalam pelarut organik. Fungsi dari oxybenzone adalah menyerap sinar ultraviolet A (UV-A) dan ultraviolet B (UV-B), terutama UVA pendek, kemudian mengubahnya menjadi panas sebelum dilepaskan dari kulit.
Kandungan Homosalate
Homosalate adalah zat yang berada di dalam sunscreen. Fungsi dari homosalate adalah untuk melindungi kulit dari sinar UVB. Homosalate juga dikenal sebagai zat yang dapat mempermudah proses penyerapan sunscreen terhadap kulit.
Bahaya Sunscreen terhadap Biota Laut
Saat sedang di pantai atau berenang di laut, sudah menjadi hal yang wajib untuk menggunakan sunscreen sebagai pelindung kulit dari terpaan sinar matahari langsung. Namun, penggunaan sunscreen tersebut dapat membawa dampak buruk bagi ekosistem laut. Hal ini disebabkan oleh kandungan yang terdapat di dalam sunscreen seperti octinoxate, oxybenzone dan homosalate. Tiga kandungan tersebut dapat meracuni banyak biota laut seperti terumbu karang, rumput laut hingga ikan-ikan yang ada di laut. Bak efek domino, manusia bisa terkena dampaknya melalui ikan air asin yang dikonsumsi.
Menurut penelitian yang dilakukan NOAA pada tahun 2016, octinoxate dan oxybenzone adalah bahan yang paling beracun bagi biota laut. Dosis kecil dari senyawa itu pun dapat dengan cepat membunuh terumbu karang yang ada di laut. Kedua senyawa itu telah diteliti oleh Dr. Browns dan tim dalam pengujian 50 merek sunscreen untuk membuktikan bahwa bahaya sunscreen berdampak terhadap terumbu karang. Pada riset itu, didapatkan kesimpulan bahwa keberadaan octinoxate dan oxybenzone lah yang menjadi penyebab utama dari matinya terumbu karang.
Menurut NOAA, biota laut yang terdampak paling serius adalah terumbu karang yang sedang berkembang. Dampaknya adalah terumbu karang terlihat memutih (proses bleaching), terdapat kerusakan DNA (genotoksisitas), pertumbuhan kerangka terumbu karang menjadi abnormal (melalui gangguan endokrin), dan kelainan pada bentuk terumbu karang muda. Selain terumbu karang, biota laut yang terkena dampaknya langsung juga adalah:
- Rumput laut yang dapat terganggu pertumbuhan dan proses fotosintesisnya;
- Kecacatan pada kerang muda;
- Merusak sistem kekebalan, reproduksi, dan merusak bentuk bulu babi muda;
- Ikan dapat terganggu kesuburannya, reproduksi, dan menyebabkan karakteristik betina pada ikan jantan; dan
- Lumba-lumba akan menumpuk jaringan.

Per 1 Januari 2021, Hawaii telah melarang penggunaan dan penjualan sunscreen dengan kandungan octinoxate dan oxybenzone. Walau telah ada larangan penggunaan bukan berarti kita tidak perlu menggunakan sunscreen. Kita dapat menggunakan sunscreen tanpa kandungan yang dapat membahayakan biota laut. Alternatifnya adalah menggunakan sunscreen dengan kandungan produk mengandung zinc oxide dan titanium dioxide non-nano. Selain itu ada juga sunscreen dengan bahan kandungan alami minyak biji rasberi, minyak biji wortel, minyak gandum, minyak avokad, minyak wijen, dan minyak kelapa.
Penulis : Rusda Elpiani
Referensi Artikel
Rara, Radhita. 2020. Mengenal Kandungan Octinoxate dalam Sunscreen yang Dikenal Berbahaya untuk Terumbu Karang. Diakses pada tanggal 7 Mei 2021 di
https://journal.sociolla.com/beauty/kandungan-octinoxate-berbahaya-terumbu-karang
Wijayanto, Aulia Rizky. 2020. Sunscreen Bisa Rusak Biota Laut. Benarkah? #KULKERWL. Diakses pada 7 Mei 2021 di https://www.ourbeautystory.com/sunscreen-bisa-rusak-biota-laut-benarkah-kulkerwl/
Referensi Gambar
Gambar 1 https://www.orami.co.id/magazine/cara-pemakaian-sunblock-sesuai-tingkat-spf/
Gambar 2 Oceanservice.noaa.gov
LindungiHutan.com adalah Platform Crowdfunding Penggalangan Dana untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung penghijauan yang ada di seluruh Indonesia. mari bersama menjaga dan melestarikan hutan seluruh Indonesia.
Yuk jadi pioneer penghijauan untuk hutan Indonesia yang lebih baik.