Pandemi Covid-19 bukan hanya berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga memunculkan budaya baru masyarakat. Salah satu budaya baru yang muncul di masyarakat adalah berkebun di rumah. Selain untuk mengurangi rasa penat, berkebun juga menjadi kegiatan produktif selama di rumah.
Manfaat

Beragam manfaat bisa didapat dengan berkebun di rumah. Selain melakukan budaya hidup sehat, berkebun dapat menambah estetika rumah yang membuat enak dipandang. Sirkulasi udara di rumah menjadi lebih segar yang baik untuk pernapasan. Dilansir nationalgeographic.grid.id berkebun di rumah juga bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental diantaranya: 1) Membuat tubuh tetap bugar, hal ini karena membuat tubuh akan tetap aktif dan bergerak dalam mengurus tanaman. 2) Mengurangi jejak karbon, sebab kita tidak perlu keluar rumah menghabiskan bahan bakar untuk membeli sayur karena kita menanamnya sendiri dirumah 3) Membantu lebih rileks, berkebun membuat lebih bersantai dan mengurangi penggunaan media sosial sehingga dapat menenangkan pikiran.
Berkebun di rumah merupakan cara untuk menghabiskan waktu di luar ruangan baik sendiri atau bersama keluarga. Berkebun di rumah juga memberikan pengalaman terhadap anak mulai dari menyiapkan tanah dan pupuk, menyiram tanaman, dan panen sehingga mereka dapat berkembang dengan optimal. Beetlestone (2012) juga mengungkapkan manfaat melakukan kegiatan berkebun adalah meningkatkan perkembangan fisik anak, karena saat berkebun anak-anak akan memiliki banyak ruang untuk bergerak dan melatih tubuh mereka dengan gerakan-gerakan skala besar seperti menggali, menggaruk, berlari dan membungkuk.
Rekomendasi Tanaman untuk di Tanam di Rumah

Setelah mengetahui berbagai manfaat dari berkebun di rumah, langkah selanjutnya yaitu mengenal jenis tanaman yang bisa dipilih untuk ditanam. Berikut adalah daftar tanaman yang mudah ditanam hingga dipanen.
a. Cabai
Cabai merupakan tanaman yang sering digunakan untuk bumbu masakan, sambal, dan hiasan makanan. Cara menanamnya cukup mudah, hanya perlu pot yang ukurannya kecil. Jika tidak ada pot dapat diganti dengan polybag, plastik minyak goreng kemasan atau wadah bekas daur ulang. Menurut penelitian Ariyanto dkk (2019) penanaman cabai dimulai dari persiapan media tanam yang gembur berupa campuran tanah, pupuk, dan sekam dengan perbandingan 1:1:1 serta memilih bibit yang sehat. Selanjutnya, pemeliharaan tanaman cabai mulai dari pemberian pupuk kompos satu sendok setiap bulan, penyiraman setiap tiga hari sekali, pengajiran dengan memberi penahan dari bambu atau kayu supaya tidak mudah roboh, dan perompesan yang dilakukan tiga hari sekali setelah berusia 20 hari setelah masa tanam dengan tujuan menjaga agar tetap tegak. Terakhir, panen cabai dilakukan dengan memilih cabai yang berwarna merah dengan garis hijau dan dipetik pada pagi hari agar kesegarannya tetap terjaga. Dengan punya tanaman cabai di rumah dapat menjamin kualitasnya karena dirawat sendiri dan menghemat pengeluaran untuk membeli cabai yang harganya fluktuatif di pasaran.
b. Tomat
Tomat merupakan sayuran yang digemari masyarakat karena memiliki banyak vitamin dan rasanya yang enak serta segar. Tomat bisa dikonsumsi secara langsung, dibuat jus, sambal, dan bahan tambahan masakan. Menurut Ichsanudin langkah pertama menanam tomat yaitu pilih bibit yang berumur 14-17 hari dan tanam dalam pot atau polybag dengan diameter 30 cm atau lebih. Siapkan media tanam dan dimasukkan ke dalam pot atau polybag, pastikan gembur, subur, dan bebas hama tanah dengan campuran tanah, sekam, dan pupuk kandang. Selanjutnya pemeliharaan tanaman dengan memberikan tiang ajir untuk menopang tanaman dan memberikan pupuk selama seminggu sekali dengan dosis yang rendah. Selain pupuk, tanaman tomat juga perlu dijaga untuk mendapatkan cahaya yang cukup dan tidak kekurangan air.
c. Kangkung
Siapa yang tidak tahu kangkung? Memiliki nama latin ipomoea aquatica sp dan merupakan sayuran berwarna hijau yang bergizi dan biasanya ditumis. Budidaya kangkung sangat mudah sehingga disarankan menjadi tanaman yang bisa di budidayakan di rumah. Ada beberapa metode untuk menanam kangkung, diantaranya ada yang menggunakan tanah dan metode hidroponik.
- Menanam kangkung menggunakan tanah
Langkah pertama yang dilakukan adalah memilih bibit unggul dan menyiapkan tanah dan kompos yang dibiarkan semalaman. Tabur bibit unggul dan tutup menggunakan jaring-jaring serta siram selama dua kali sehari. Jika sudah tujuh hari, pindah kecambah kangkung ke dalam pot atau polybag. Masukan tanah dan kompos dengan perbandingan 2:1 ke dalam pot atau polybag yang sudah dilubangi di bagian bawah. Setelah itu siram dua kali sehari dan berikan pupuk organik agar lebih maksimal. Terakhir, panen kangkung dengan cara mencabut hingga akarnya.
- Menanam kangkung dengan metode hidroponik
Jika tidak punya media tanah, kangkung juga bisa ditanam dengan menggunakan media hidroponik. Langkah pertama yaitu taruh bibit kangkung pada rockwool atau kapas yang sudah dibasahi dengan air. Beri nutrisi AB mix dan pastikan terkena sinar matahari. Setelah memasuki usia 4 sampai 6 minggu kangkung siap dipanen (Purnomo, 2017).
Dengan memiliki tanaman kangkung di rumah, memasak sayuran hijau menjadi lebih mudah untuk memenuhi nutrisi harian. Tidak perlu pergi ke pasar dan khawatir dengan adanya pestisida karena kangkung dirawat sendiri.
d. Lidah Buaya
Lidah buaya selain sebagai tanaman hias juga memiliki beragam manfaat. Daun yang berbentuk pita memanjang dengan duri di bagian pinggir dan berdaging tebal dengan komposisi air, getah, dan gel dapat dimanfaatkan sebagai kosmetik, obat, makanan dan minuman (Sudarto, 1997). Cara menanam lidah buaya cukup mudah, langkah awal memilih media tanam berupa pot atau polybag yang sudah terisi campuran tanah dan pupuk kandang. Pilih tanaman lidah buaya berukuran kecil dan tancapkan ke dalam tanah yang sudah disiapkan, usahakan jangan terlalu masuk ke dalam. Taruh tanaman lidah buaya di area yang teduh tetapi dipastikan terkena sinar matahari. Siram secara rutin tetapi dengan air yang sedikit agar tidak membusuk.
Itulah beberapa tanaman yang dapat ditanam di rumah, namun masih bisa ditambah tanaman bunga dan buah-buahan lainnya agar semakin indah. Tanaman juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan keluarga. Misalnya, sayuran yang menjadi bahan makanan favorit keluarga, buah yang disukai anak-anak, dan bunga untuk mempercantik halaman rumah.
Lima Hal Penting Sebelum Melakukan Berkebun di Rumah

Berkebun sebenarnya tidak terlalu rumit, hanya saja perlu ketekunan dan hal-hal yang diperhatikan sebelum memulainya yang dijabarkan sebagai berikut:
- Observasi tempat
Tempat yang dijadikan untuk berkebun merupakan hal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Ada banyak tanaman yang dapat tumbuh di bawah sinar matahari, selain itu tingkat kelembapan dan ketersediaan air juga memberi pengaruh besar. Oleh karena itu, pastikan ada sinar matahari, menjaga kelembaban tempat, dan memastikan air tersedia agar tanaman dapat tumbuh dengan sempurna.
2. Varian tanaman
Tanam berbagai varian di rumah mulai dari tanaman berbau, tanaman berwarna, tanaman di atap rumah dan tanaman-tanaman yang dibutuhkan oleh keluarga. Selain bertujuan menyegarkan udara sekitar, hal ini dapat mempercantik pekarangan rumah. Dengan adanya variasi tanaman juga akan membentuk ekosistem baru yang menghadirkan hewan-hewan seperti kupu-kupu, lebah, dan capung datang.
3. Perhatikan estetika kebun
Berkebun di rumah bukan dijadikan alasan rumah menjadi kotor dan berantakan. Estetika kebun di rumah perlu dijaga dan dirawat dengan baik agar enak dilihat. Pastikan kebun di rumah cukup rapi dan tidak seperti di sawah. Buatlah kebun yang tidak membosankan sehingga dapat membuat kebun terasa nyaman.
4. Mulai dalam skala kecil
Suatu hal yang besar akan berhasil jika dimulai dengan hal yang kecil, begitu pula dengan berkebun. Untuk mencapai goals berkebun yang besar dapat dimulai dengan skala yang kecil terlebih dahulu. Misalnya, untuk awal-awal dapat merawat satu jenis tanaman terlebih dahulu, setelah berhasil dapat menambahkan jenis varian baru. Hal ini bertujuan agar tanaman tersebut dapat dirawat secara lebih mendetail dan maksimal.
5. Mencari informasi tentang berkebun di rumah
Carilah informasi untuk menambah skill dan variasi kegiatan berkebun di rumah karena diperlukan pengetahuan dan keahlian yang memadai dalam berkebun. Selain itu, dapat mencari metode-metode baru dalam berkebun seperti variasi urban farming, budikdamber, dan lain sebagainya yang dapat digunakan untuk mencapai goals berkebun. Mencari informasi terbaru juga dapat mengikuti trend tanaman yang sedang dibicarakan dan ditanam oleh masyarakat.
Penulis: Riki Purwanto
Dikurasi Oleh: Daning Krisdianti
Referensi Literatur:
Ariyanto, S. E., & Wisuda, N. L. (2019). Peningkatan Pendapatan Masyarakat Melalui Penerapan Teknologi Budidaya Cabe di Pekarangan. Muria Jurnal Layanan Masyarakat, 1(1).
Beetlestone, F. (2012). Creative Learning: Strategi Pembelajaran untuk Melesatkan Kreatifitas Siswa. Bandung: Nusa Media.
Ichsanudin, Muhammad. 2019. Bercocok Tanam Tomat dalam Pot/Polybag. Diakses di https://docplayer.info/29784526-Bercocok-tanam-tomat-dalam-pot-polybag-oleh-muhamad-ichsanudin-produk-spesialis-terong-dan-tomat-pt-ewindo.html
Purnomo, S. H. (2017). TANAMAN KANGKUNG HIDROPONIK DAN KAMPUNG WARNA. JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(02).
Sudarto, Y. (1997). Lidah buaya. Yogyakarta: Kanisius.
Referensi Gambar:
https://unsplash.com/photos/4PG6wLlVag4
https://unsplash.com/photos/4PG6wLlVag4
https://unsplash.com/photos/To7sMNTs8_E
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!
Yuk, jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!