
Demak – Untuk kesekian kalinya, aksi penanaman mangrove kembali terlaksana. Kegiatan yang diinisiasi oleh LindungiHutan Demak, Komunitas Pecinta Alam SMA Negeri 1 Demak beserta beberapa Relawan setempat, usai dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2020 di Dusun Senik, Desa Bedono, Sayung, Demak.
Acara yang bertajuk #SedekahPohon Demak ‘Bersama Kumpulkan 2.000 Pohon di Dusun Senik, Desa Bedono, Sayung, Demak’ tersebut, berhasil menjaring 64 Peserta dengan total 3.000 bibit mangrove yang sukses tertanam. Turut serta pula Mak Jah dengan semangatnya bergabung untuk menanam bersama para Relawan LindungiHutan. 3.000 bibit pohon mangrove yang berhasil terkumpul, berasal dari para petani bibit mangrove yang salah satunya adalah Mak Jah.
Baca Lainnya : Hutan Mangrove : Harapan Baru Mitigasi Perubahan Iklim
Mak Jah merupakan warga asli Desa Bedono yang masih berjuang untuk tetap hidup di tengah laut, dampak dari abrasi pantai di Kecamatan Sayung, Demak. Selain berprofesi sebagai nelayan, Mak Jah juga bekerja sebagai petani bibit mangrove sejak tahun 2000-an. Semangat dan keyakinannya lah yang mendorong para Relawan untuk ikut serta menyelamatkan Demak dari dampak abrasi pantai.

Selain Mak Jah, terlihat pula antusiasme Relawan dari Komunitas Pecinta Alam SMA Negeri 1 Demak, beserta dengan alumninya. Meskipun sempat terjadi tragedi kapal kandas di tengah laut akibat kelebihan muatan dan air laut yang sudah surut, semangat mereka menanam masih dapat terlihat jelas dari raut wajah yang gembira ketika seluruh tubuh mereka terendam air lumpur.
“Saya sangat menikmati ketika mengikuti acara ini kak, meskipun ini acara pertama saya sebagai Relawan LindungiHutan. Tapi sudah lama saya mendengar bahwa LindungiHutan seringkali menanam di daerah tempat saya tinggal, Demak. Kebetulan karena teman saya mengajak untuk ikut penanaman, akhirnya saya ikut dan … menurut saya keren ketika semua orang bisa turut serta menyebarkan kebaikan” Ujar Nisa salah satu peserta dari SMA Negeri 1 Demak.

Ini bukanlah pertama kalinya Relawan LindungiHutan menanam di area mangrove Desa Bedono. Memasuki musim hujan pada bulan-bulan di awal tahun seperti ini, kondisi laut sangat mengkhawatirkan bagi para penduduk yang tinggal di daerah pesisir.
Dilansir dari Website Resmi Earth Hour, WWF, pohon mangrove dapat digunakan sebagai pembentuk daratan dan menstabilkan area pesisir. Dikarenakan, endapan dan tanah yang ditahan oleh pohon mangrove dapat menumbuhkan perkembangan garis pantai yang signifikan dari waktu ke waktu.
Pertumbuhan pohon mangrove dapat memperluas batas pantai dan memberikan kesempatan bagi ekosistem terestrial (darat) untuk terus hidup dan berkembang di wilayahnya. Sebagai contoh, ketika biji mangrove hanyut dan terbawa air laut, maka biji tersebut akan menetap di dasar yang dangkal, biji tersebut di kemudian hari akan berkembang menjadi kumpulan mangrove baru dan membentuk pulaunya sendiri.
Penanaman bibit mangrove merupakan salah satu bukti bahwa kita masih memiliki rasa kepedulian terhadap sesama. 1 bibit dengan seribu berkah, dapat menyelamatkan berpuluh nyawa yang masih berharap kepada kebaikan alam dan sekitarnya. (Intan Widianti Kartika Putri / LindungiHutan)
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kami juga berpartisipasi dalam membantu pencegahan COVID-19 yang saat ini sedang menjadi pandemi dunia. Dengan kampanye #lindungidiri pada link berikut https://covid19.lindungihutan.com/, bantuan donasi dan keuntungan produk akan disalurkan melalui Yayasan Gerakan Indonesia Sadar Bencana.
Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!