Burung adalah salah satu jenis satwa yang mudah ditemukan di belahan dunia manapun. Berdasarkan data dari BirdLife International, saat ini terdapat sekitar 10 ribu lebih jenis burung yang ada di dunia. Indonesia termasuk negara yang memiliki spesies burung terbanyak di dunia. Hal ini menyebabkan kita dapat menemui beragam jenis burung, mulai dari yang unik hingga langka. Salah satu spesies burung berkaki besar yang dapat kita temukan di Indonesia adalah burung Gosong. Namanya unik juga ya! Penasaran kenapa dinamai burung Gosong? Yuk simak penjelasan di bawah.
Karakteristik Burung Gosong
Burung Gosong (Megapodiidae) adalah kelompok burung berkaki besar yang biasa disebut sebagai megapoda. Ciri khas dari burung unik ini adalah ukuran kepala yang kecil namun ukuran kaki dan telurnya yang besar. Dilihat dari tampilan fisiknya, burung ini memiliki tampilan yang mirip dengan ayam. Bedanya, burung satu ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil, yaitu sekitar 30-40 cm dengan ekor pendek dan sayap yang cukup lebar. Julukan gosong pada burung ini diberikan karena tubuhnya yang didominasi oleh warna abu-abu atau coklat gelap. Burung Gosong juga sering disebut sebagai saudara burung Maleo, burung endemik daerah Sulawesi karena ukuran dan bentuk tubuh yang mirip seperti ukuran dan bentuk tubuh hingga jambulnya. Bedanya, burung Maleo masih memiliki bagian berwarna putih pada dadanya sedangkan burung berkaki besar ini didominasi oleh warna gelap. Burung satu ini biasa hidup di hutan daerah pegunungan atau perbukitan yang tingginya 750 mdpl.
Perilaku Burung Gosong
Burung Gosong adalah hewan karnivora yang biasa memakan biji-bijian, buah kecil atau serangga yang diambil dari dalam tanah menggunakan cakarnya yang tajam. Layaknya burung pada umumnya, burung ini memiliki kemampuan terbang walaupun jarak yang ditempuh lebih pendek dan gerakannya kaku. Walaupun begitu, burung berkaki besar ini memiliki kemampuan berlari yang baik. Keunikan dari perilakunya terlihat ketika ia bertelur. Burung ini adalah salah satu jenis burung yang tidak mengerami telurnya. Sebagai pengganti mengerami, mereka memiliki kebiasaan mengubur telurnya di bawah pasir atau tumpukan dedaunan untuk mendapatkan panas. Burung Gosong Maluku akan turun dari daerah tinggi ke daerah pantai yang berpasir ketika musim bertelur. Ketika sampai di pantai, ia kemudian membuat lubang dengan kaki besarnya dan mengubur telurnya di dalam lubang. Hal ini dilakukan agar telur tersebut mendapat panas dari matahari sehingga telur dapat menetas. Aktivitas penggalian lubang biasa dilakukan di malam hari, terutama ketika bulan purnama berlangsung.
Sedangkan untuk burung Gosong yang ada di hutan akan menimbun telurnya di bawah serasah, atau sampah organik hutan seperti daun dan ranting. Pembangunan sarang dilakukan dengan cara mengumpulkan sampah organik sehingga membentuk gundukan yang mencapai tinggi 4,5 meter dan lebar 9 meter. Burung unik ini menggunakan gundukan serasa karena pembusukan dari ranting dan daun dapat menghasilkan panas yang dimanfaatkannya untuk menetaskan telurnya. Telur akan menetas dalam waktu 3-4 minggu setelah ditimbun di dalam sarang. Ketika menetas anak burung ini telah memiliki bulu yang sudah lengkap dan tubuh yang besar. Setelah menetas ia dapat hidup mandiri dan tidak memerlukan asuhan dari induknya. Jenis burung ini merupakan burung yang pemalu. Mereka biasa hidup sendirian dan menghindari keberadaan spesies lain termasuk manusia. Ketika didekati, burung ini akan segera terbang atau berlari ke dalam hutan. Hal itu menyebabkan burung ini susah untuk diamati perilakunya. Pada malam hari, ia akan beristirahat pada pohon yang memiliki ketinggian sekitar 5 hingga 10 meter di atas tanah. Tak hanya tidur, pada malam hari mereka juga sering mengeluarkan suara menyeramkan yang mirip dengan suara ratapan.
Sebaran Burung Gosong
Burung jenis ini dapat ditemui di sekitar wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Kepulauan Pasifik Barat. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa jenis burung ini termasuk di antaranya yaitu Burung Gosong Maluku dan Burung Gosong Kaki Merah. Burung yang berasal Maluku (Eulipoa wallacei) memiliki ciri bulu berwarna coklat dan kaki coklat kekuningan. Seperti namanya, burung jenis yang berasal dari Maluku ini dapat ditemukan di daerah Maluku utamanya di Provinsi Maluku dan Maluku Utara. Kepulauan Maluku yang ditempati oleh burung ini di antaranya Halmahera, Ambon, Ternate, Bacan, Buru, Boano, Meiti, Haruku, dan Seram. Berbeda daerah, berbeda pula nama yang diberikan untuk burung ini. Misalnya di Ambon, burung ini disebut burung Momoa. Sedangkan di daerah Simau, Maluku Utara ia lebih dikenal sebagai burung Salabia. Walaupun menempati wilayah yang luas di Maluku, terdapat lokasi utama yang dimanfaatkan burung ini untuk bertelur. Lokasi itu adalah Pulau Haruku dan daerah Galea di Pulau Halmahera. Sedangkan Burung Gosong Kaki Merah (Megapodius reindwart) memiliki ciri khas kakinya yang berwarna merah. Burung satu ini bisa hidup di daerah Nusa Tenggara dan Pulau Jawa. Di daerah NTT burung ini dapat ditemukan di wilayah Flores dan Pulau Sumba. Sedangkan di Pulau Jawa, burung ini hanya dapat ditemukan di Pulau Kangean saja. Jenis burung berkaki merah ini banyak ditemui di daerah hutan pantai dan pegunungan.
Ancaman Kepunahan
IUCN, lembaga konservasi Internasional, melabel burung Gosong sebagai spesies yang rentan (vulnerable). Hal ini disebabkan berbagai faktor yang mengancam keberlangsungan hidupnya. Faktor alami bisa datang dari predator pemburu seperti biawak atau ular yang memangsa burung jenis ini beserta telurnya. Di sisi lain, faktor eksternal juga berkontribusi besar terhadap punahnya burung ini. Misalnya perburuan liar dari manusia yang kerap mencuri telur burung ini dari sarangnya. Selain itu terjadinya deforestasi dan pembangunan wilayah pantai menyebabkan burung unik ini kehilangan wilayahnya untuk hidup dan bertelur. Menyadari ancaman ini, masyarakat di dekat wilayah bertelur burung berkaki lebar ini bertelur rutin mengadakan patroli untuk menjaga telurnya dari perburuan liar. Pemerintah melalui PP No.7 tahun 1999 juga memasukkan spesies burung ini sebagai satwa yang dilindungi oleh undang-undang.
Unik juga ya spesies burung yang satu ini! Seperti yang telah dipaparkan, keberlangsungan hidup burung ini cukup terancam salah satunya akibat deforestasi hutan. Yuk, sama-sama kita lindungi hutan agar spesies unik seperti burung Gosong dapat terjaga keberlangsungannya!
Penulis: Novia N Sabrina
Referensi literatur:
Burunggosong SI penimbun telur. (1 November, 2013). Cakrawala. Tersedia dalam: https://dody94.wordpress.com/2013/01/20/burung-gosong-si-penimbun-telur/. Diakses pada 6 Februari 2021.
BurungGosong; Suaranya Menakutkan. (4 Juni, 2019). Majalahjustforkids.com. Tersedia dalam: https://www.majalahjustforkids.com/burung-gosong-suaranya-menakutkan/. Diakses pada 6 Februari 2021.
Putra, Y. M. (6 Februari, 2018). Spesies BurungGosong kaki-merah Masih Hidup Di NTT |Republika online. Republika Online. Tersedia dalam: https://republika.co.id/berita/p3os8e284/spesies-burung-gosong-kakimerah-masih-hidup-di-ntt. Diakses pada 6 Februari 2021.
Sigit, R. R. (12 Desember, 2015). BurungGosong, Inilah Kerabat Maleo Dari Maluku. Mongabay Environmental News. Tersedia dalam: https://www.mongabay.co.id/2015/12/13/burung-gosong-inilah-kerabat-maleo-dari-maluku/. Diakses pada 6 Februari 2021.
Yadi, M. (15 Maret, 2020). Ciri Khas BurungGosong kaki Merah Dan Daerah Persebarannya. UD. Jalak Suren. Tersedia dalam: https://www.jalaksuren.net/ciri-khas-burung-gosong-kaki-merah-dan-daerah-persebarannya/. Diakses pada 6 Februari 2021.
Referensi gambar:
Gambar 1: Photo from Alamendah
Gambar 2: Photo by Cairns on Greg Oakley Wild Pix
Gambar 3: Photo from dody94
Gambar 4: Photo from beritabeta
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk melakukan kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di berbagai daerah. Mari kita sama-sama melestarikan lingkungan dan menjaganya.
Yuk bergabung bersama kami sebagai pioneer penghijauan!