Pengertian Ceblok Tandur Waringin
Ceblok Tandur Waringin merupakan salah satu tradisi budaya yang diselenggarakan di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah. Sesuai dengan namanya, tradisi ini menjadikan tandur waringin atau dalam bahasa Indonesia berarti menanam pohon beringin sebagai kegiatan utamanya. Nama Ceblok Tandur Waringin berasal dari bahasa Jawa sesuai dengan lokasi diselenggarakannya prosesi tradisi. Tradisi ini merupakan suatu upaya untuk meregenerasi pohon beringin yang hampir mati termakan usia dengan melakukan penanaman pohon-pohon beringin baru yang masih muda. Regenerasi ini dilakukan dengan menanam 5 buah pohon beringin muda yang diambil dari Keraton Solo dan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Pemilihan tempat pengambilan pohon muda baru tersebut merupakan arahan dari budayawan dan tokoh agama. Jumlah pohon muda yang ditanam kembali adalah 5 buah yang menyimbolkan Pancasila sebagai dasar negara.
Prosesi Tradisi
Tradisi Ceblok Tandur Waringin merupakan suatu tradisi adat Jawa Tengah yang hanya diselenggarakan di Jawa Tengah khususnya di Batang. Tradisi ini memiliki serangkaian prosesi yang harus dilakukan. Dalam tradisi ini, peran bupati dan wakil bupati sangat penting karena beberapa prosesi dilakukan oleh keduanya. Salah satu prosesi yang dilakukan oleh bupati dan wakilnya adalah upacara jamasan pohon. Upacara jamasan pohon merupakan ritual penyucian pohon menggunakan air bunga. Setelah penjamasan selesai, bagian batang pohon akan dibungkus dengan kain putih yang diikat dengan secarik pita berwarna merah. Prosesi awal ini dilakukan di tempat diperolehnya pohon beringin muda. Seluruh prosesi awal dilakukan bersama Bupati dan Wakil Bupati Batang hingga prosesi pengangkutan pohon muda. Tahapan pengangkutan pohon dilakukan dengan memindahkan pohon yang semula berada di tanah ke atas mobil pick up. Pohon akan diangkut oleh mobil pick up menuju Alun-Alun Batang untuk ditanam menggantikan pohon beringin yang sudah tua. Usia pohon yang digantikan memiliki kemungkinan antara 300 tahun atau lebih dari 300 tahun. Alun-Alun Batang dianggap sebagai pusat peradaban di Batang sehingga penanaman pohon ini dapat lebih terasa esensi atau maknanya ketika ditanam di alun alun tersebut. Prosesi ketika membawa pohon beringin muda ke alun-alun dilakukan dengan iring-iringan. Iring-iringan dilakukan oleh para petinggi atau pemerintah setempat, budayawan, pemuka agama, dan beberapa kelompok masyarakat. Acara ini turut dimeriahkan dengan adanya pelengkap seperti nasi tumpeng dan prasasti. Kedua pelengkap tersebut akan digunakan dalam prosesi akhir menjelang selesainya ritual atau pelaksanaan tradisi ini. Tradisi ini ditutup dengan penandatanganan prasasti oleh petinggi atau pemerintah setempat yang turut hadir dan berperan penting dalam prosesi ini. Setelah penandatanganan dilakukan, nasi tumpeng yang disiapkan akan dibagikan kepada semua orang yang menghadiri ritual. Semua orang yang menadapatkan bagian nasi tumpeng akan memakannya secara bersama-sama sebagai bentuk rasa syukur.

Makna Tradisi
Tradisi Ceblok Tandur Waringin ini dianggap tradisi budaya yang penuh makna oleh masyarakat setempat khususnya Kabupaten Batang. Makna yang dirasakan oleh masyarakat diperoleh dari makna pohon beringin dan makna prosesi yang dilakukan apabila diikuti dengan khidmat. Makna pohon beringin itu sendiri dalam tradisi ini adalah simbolik dari pengayoman, wujud perlindungan, keagungan, dan kemakmuran. Makna tersebut dipercaya oleh masyarakat setempat sehingga memiliki pandangan tersendiri terhadap keberadaan pohon beringin dalam ranah positif. Ritual ini jauh dari hal-hal mistis sehingga pemerintah setempat mengharapkan ritual ini dapat menambah nilai budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Batang. Makna lainnya yang dirasakan dapat diperoleh dari prosesi yang dilakukan. Prosesi ini diiringi dengan doa dan langkah-langkah tertentu yang setiap bagian dari prosesinya memiliki makna. Selama prosesi ini berlangsung pemerintah setempat mengharapkan bahwa semua yang terlibat atau berada di dalamnya merasakan kedamaian dan kerukunan untuk terus mempererat persaudaraan di Kabupaten Batang serta dapat terus memiliki kesadaran akan pentingnya menerapkan nilai-nilai budaya, adat, serta tradisi dalam kehidupan bermasyarakat.

Manfaat Tradisi Ceblok Tandur Waringin
Pelaksanaan tradisi Ceblok Tandur Waringin memiliki kesan tersendiri bagi masyarakat setempat. Ritual ini dianggap sakral karena dalam prosesinya tidak hanya sekedar menanam pohon beringin namun perlu melewati beberapa tahap prosesi yang setiap tahapnya diiringi dengan doa. Ritual ini bukan ritual mistis namun murni ritual budaya yang telah banyak mendapatkan arahan dan masukan dari budayawan dan pemuka agama sehingga memberikan manfaat bagi spiritual orang-orang yang terlibat dalam perayaan ini. Semua orang yang menyaksikan dan mengikuti seluruh rangkaian acara tradisi Ceblok Tandur Waringin akan merasakan kebersamaan yang semakin erat. Hal tersebut didukung dengan adanya kegiatan makan bersama di akhir acara yang dapat mempererat rasa persaudaraan.
Manfaat lain yang dapat diperoleh dari terlaksananya ritual tradisi Ceblok Tandur Waringin adalah adanya potensi wisata di Kabupaten Batang. Pemerintah setempat mengatakan bahwa ritual ini dapat menjadi wahana promosi yang nantinya akan masuk ke dalam kalender wisata. Pelaksanaan ritual ini ke depannya akan dilakukan bersamaan dengan penjamasan tombak pusaka Abirawa yang dilaksanakan setiap malam satu Syura. Hal tersebut secara langsung dapat menarik minat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Batang karena adanya penambahan potensi budaya yang unik. Semakin banyak kunjungan wisatawan, maka dapat meningkatkan pendapatan di Kabupaten Batang khususnya dalam bidang pariwisata.
Penulis: Raden Kemala Patraksa
Referensi Artikel:
Jatengprov.go.id. Porsesi Ceblok Tandur Waringin di Kirab. Tersedia dalam https://jatengprov.go.id/beritadaerah/prosesi-ceblok-tandur-waringin-di-kirab/. Diakses pada 25 Januari 2021.
Wawasan.co. Sembilan Prosesi Warnai Ritual ‘Ceblok Tandur’ Waringin Batang. Tersedia dalam https://www.wawasan.co/news/detail/5949/sembilan-prosesi-warnai-ritual-ceblok-tandur-waringin-batang. Diakses pada 26 Januari 2021.
Referensi Gambar:
Prosesi Jamasan Pohon Waringin.
https://jateng.tribunnews.com/2018/08/29/penuh-makna-begini-prosesi-ritual-ceblok-tandur-waringin-pusering-batang
Prosesi Pemasangan Pita.
https://inibaru.id/tradisinesia/mengintip-tradisi-ceblok-tandur-waringin-di-batang-seperti-apa
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!
Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!