Deforestasi Hutan: Pengertian; Penyebab, dan Dampak

 

DEFORENSI HUTAN DI INDONESIA
Sumber goodnewsfromindonesia.id

Deforestasi atau biasa dikenal dengan penggundulan hutan, bukan hanya akan mengurangi jumlah lahan hutan yang ada di bumi, akan tetapi juga akan menyebabkan banyak dampak yang lebih krusial lagi. Dampak dari deforestasi misalkan saja adanya potensi bencana banjir akibat dari berkurangnya daya serap air. Peran hutan sebagai penghasil oksigen juga perlu mendapat perhatian, ditambah lagi dengan adanya perubahan iklim.

Ads

Pengertian Deforestasi Hutan

Menurut Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.30/Menhut-II/2009 Tentang Tata Cara Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD) http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2009/bn88-2009.pdf , deforestasi adalah perubahan secara permanen dari areal berhutan menjadi tidak berhutan yang diakibatkan oleh kegiatan manusia. Deforestasi merupakan proses menghilangkan hutan dengan cara menebang hutan untuk diambil kayu-kayunya atau dengan kata lain mengubah kegunaan lahan hutan menjadi non-hutan. Deforestasi juga bisa diakibatkan oleh kebakaran hutan secara buatan maupun alami. Hal ini berkaitan erat dengan penebangan liar, yang mana akan mengancam banyak kehidupan makhluk hidup. Hutan sejatinya merupakan sumber kehidupan bagi tumbuhan/pohon itu sendiri, hewan maupun manusia. Hutan menjadi habitat asli dari berbagai jenis flora dan fauna. Jika habitatnya terus menerus direnggut, bisa dipastikan kualitas kehidupan tersebut juga akan semakin rendah.Oleh karena itu, umur kehidupan akan semakin rendah pula. Hutan juga merupakan paru-paru dunia yang artinya sebagai produsen atau penghasil oksigen. Hutan juga berfungsi sebagai penyerap karbon, apalagi ditambah dengan masalah efek rumah kaca, bertambahnya jumlah kendaraan bermotor secara terus menerus, serta pemanasan global atau naiknya suhu udara di bumi.

Bagaimana Bisa Terjadi?

Pada umumnya yang dapat mengakibatkan deforestasi adalah kegiatan pertanian, manajemen pengelolaan hutan yang tidak berkelanjutan, proyek untuk infrastruktur, kegiatan tambang, serta peningkatan intensitas dan kejadian kebakaran hutan. Kegiatan seperti pembangunan infrastruktur jalan akan mengurangi lahan hutan secara signifikan. Di samping itu dengan tidak adanya manajemen mengenai pengelolaan hutan yang berkelanjutan akan menambah parah dampak yang dihasilkan. Kebakaran hutan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia serta kebakaran alami juga berpengaruh pada deforestasi ini.
WWF atau World Wildlife Fund mencatat penyebab dari deforestasi adalah sebagai berikut :

  1. pengalihan lahan hutan untuk dijadikan industri pulp, sawit, pemukiman, jalan, pembangunan infrastruktur. Pengalihan lahan hutan tersebut sudah pasti akan mengurangi jumlah luasan lahan hutan yang ada sebelumnya.
  2. hutan seluas jutaan hektar terbakar setiap tahunnya di seluruh dunia, akan tetapi hutan yang terdegradasi memiliki kemungkinan yang lebih besar. Termasuk hutan hujan yang dibalak secara besar-besaran, hutan di tanah gambut, juga termasuk hutan terbakar yang sudah berusaha dipadamkan bertahun-tahun diikuti oleh akumulasi vegetasi yang tidak alami yang dapat membuat api membakar lebih intens.
  3. penebangan liar dan tidak berkelanjutan terjadi hampir di seluruh benua. Penebangan yang tentunya tidak memperhatikan proses reboisasi menambah parah deforestasi. Penebangan ini umumnya untuk memenuhi kebutuhan pasar furnitur, apalagi dengan adanya pertambahan penduduk setiap tahunnya. Pembangunan pemukiman yang memerlukan kayu sebagai pondasi, kayu sebagai bahan pembuatan perabot rumah tangga, dsb. Di samping merugikan pada bidang ekonomi, sudah tentu praktek ini juga berpengaruh pada lingkungan. Tidak adanya penebangan yang berkelanjutan mengakibatkan berkurangnya jumlah pohon yang tidak sebanding dengan penanaman kembali.
  4. kayu bakar yang dipanen secara berlebihan. Pemanenan untuk keperluan domestik atau untuk perdagangan arang dapat merusak hutan. Pohon yang diperoleh dari hutan dapat digunakan untuk keperluan bahan bakar/arang atau dapat berupa kayu.
  5. penambangan. Dampak dari adanya penambangan itu sendiri meluas ke aspek pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, jalur kereta api, pembangkit listrik, serta ekosistem air tawar. Penambangan ini sendiri terjadi akibat permintaan dan harga mineral yang signifikan. Oleh sebab itu akan mendorong untuk eksplorasi tambang yang semakin tahun semakin meningkat saja.
  6. berkurangnya hutan merupakan penyebab dan efek dari perubahan iklim. perubahan iklim yang misalnya saja memberi dampak naiknya suhu udara di bumi dapat menyebabkan kekeringan pada hutan hujan tropis https://wanaswara.com/apa-itu-hutan-hujan-tropis/ dan dapat memperparah kerusakan akibat kebakaran di hutan taiga. Perubahan iklim disebabkan berkurangnya daya serap hutan terhadap emisi gas yang dihasilkan oleh asap pabrik, kendaraan bermotor, dll. Bisa dibayangkan, apabila hutan dibabat terus menerus hal ini tentu akan berpengaruh pada kehidupan manusia secara langsung.

Deforestasi pun dipengaruhi oleh regulasi yang ada di negara tersebut. Aturan yang tidak ketat mengenai masalah hutan ini tentunya akan mempengaruhi kehidupan masyarakat sekitar pada khususnya, dan penduduk dunia secara umum. Regulasi yang longgar misalnya mengenai pembalakan liar, akan terus menerus melanggengkan praktik penebangan liar, sebab pelaku tidak diberi sanksi yang tegas. Deforestasi didorong juga dengan pengawasan dan manajemen pengelolaan hutan yang tidak baik. Pengawasan yang tidak diatur dengan tepat akan terus menerus mendorong praktik-praktik seperti pembalakan liar, pemanenan kayu secara berlebihan, dan pengalihan lahan yang tidak memperhatikan prosedur yang benar.

Dampak Deforestasi Hutan

Dampak dari deforestasi di samping pada masalah sosial, ekonomi, sudah tentu pada lingkungan sekitar hutan tersebut khususnya dan bagi warga bumi pada umumnya.

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com
  1. terancamnya biodiversitas hayati. Hutan merupakan habitat asli untuk satwa dan tumbuhan-tumbuhan. Secara tidak langsung, bukan hanya sebagai tempat tinggal berbagai jenis makhluk hidup. Namun, hutan juga menjadi sumber ilmu pengetahuan. Banyaknya penelitian dan pengetahuan yang dapat diperoleh dari hutan. Misalkan saja mengenai obat-obatan berasal dari alam, proses kembang biak hewan dan tumbuhan, penemuan jenis tumbuhan baru yang terus bertambah, dll. Satwa dan tumbuhan yang langka dan terancam punah pun hidup di hutan. Deforestasi ini tentunya akan meningkatkan kepunahan hayati tersebut apabila hutan tidak dijaga dengan baik.
  2. terganggunya siklus air. Hilangnya hutan akan berpengaruh pada hilangnya proses penguapan air tanah oleh pohon, sehingga siklus air akan terganggu.
  3. erosi. Hilangnya tutupan lahan yang mengakibatkan hujan turun langsung mengenai permukaan tanah akan mudah mengikis permukaan tanah. Hilangnya pohon-pohon akan mengurangi daya serap air ke tanah. Air yang turun langsung ke tanah akan mudah mengakibatkan erosi. erosi sendiri menyebabkan hilangnya kesuburan tanah, banjir serta tanah longsor.
  4. hilangnya mata pencaharian. Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan biasanya memiliki petak kecil untuk bertani, berburu hewan untuk dimakan atau dijual di pasar yang tentunya bukan hewan langka, membuat obat-obatan herbal, mengumpulkan hasil hutan lainnya yang dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar. Hilangnya hutan sudah tentu akan turut menghilangkan mata pencaharian mereka.
  5. hilangnya tempat tinggal. Ada beberapa suku pedalaman yang masih hidup di dalam hutan. Dengan hilangnya hutan ini akan berpengaruh pada kehidupan sosial budaya mereka. Sebab, mereka sudah tinggal di dalam hutan sejak lama. Dapat dilihat dari sini pun keragaman budaya yang juga merupakan bagian dari pengetahuan akan menghilang.

Penulis : Hibyal Haninatu Niswah

Dikurasi oleh Inggrit Aulia Wati Hasanah

 

LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!

Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!

 

Author

Hitung emisi karbon dengan Imbangi.