Donasi Pohon dari Terra Beaute

Siapa yang tidak tahu perusahaan lokal Terra Beaute?

Terra Beaute merupakan sebuah perusahaan di Bandung, didirikan mulai tahun 2018 yang bergerak di bidang produk skin care dengan penggunaan bahan produk premium dan memiliki prinsip packaging eco-friendly. Nama perusahaan ini memiliki arti dan filosofi yang menarik. Terra berarti tanah yang bermakna untuk menjadi produk kecantikan dengan memiliki sifat seperti Mother Earth/ Mother Nature yang menaungi Terran (sebutan customer) dalam setiap perjalanannya. 

Ads

Saat ini, Terra Beaute akan launching packaging hingga sheet mask berbahan organik, yaitu serat sayur dan buah-buahan yang tentunya biodegradable. Tentunya, produk-produk dari Terra Beaute telah lulus uji seluruh komposisi bahan dari Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM) dan dapat dipastikan 100% halal serta aman digunakan oleh Terran. Produk radiance facial cleanser, facial toner, dan daylight cream juga aman untuk ibu hamil dan menyusui.  Beauty influencers, seperti Saffiya Hellua dan Cindy Thefannie telah memakai produk dari Terra Beaute. 

Berikut salah satu media sosial-Instagram Terra Beaute, pembaca dapat mengulik mengenai berbagai produk, price list, review produk dari influencers, question and answer, hingga distributor produk ini.

Media Sosial Terra Beaute © Instagram terrabeaute_
Media Sosial Terra Beaute © Instagram terrabeaute_

Selain Instagram, para pembaca juga dapat membeli produk Terra Beaute melalui berbagai toko online, antara lain:

 

Kebakaran dan Penggundulan Hutan Awi Poleng, Bandung

Kepedulian perusahaan ini terhadap lingkungan tidak hanya terbatas pada bahan produknya, melainkan komitmen untuk penanaman dan perawatan pohon di Hutan Awi Poleng, Bandung. Mengapa lokasi sasaran di Hutan Awi Polen, Bandung? Hal ini dilatarbelakangi karena adanya gangguan Hutan Awi Poleng, meliputi penggundulan dan kebakaran pada tahun 2019, khususnya di daerah aliran sungai.

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com

Menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 pasal 6 ayat 2 tentang Kehutanan, pemerintah telah menetapkan tiga fungsi pokok hutan, yaitu produksi, lindung, dan konservasi.  Penentuan fungsi pokok pada suatu ekosistem hutan didasarkan beberapa faktor, seperti curah hujan, kelerengan, dan jenis tanah. Fungsi produksi meliputi pemanenan hasil hutan kayu dan non kayu. Fungsi lindung mencakup konservasi tanah dan air, serapan karbon, iklim mikro, dan lain-lain, sedangkan fungsi konservasi meliputi perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan sumber daya hayati secara lestari dan berkelanjutan.

Ekosistem hutan dapat terganggu akibat gangguan secara alami maupun manusia. Salah satu tindakan manusia yang dapat mengganggu kelestarian ekosistem hutan adalah penggundulan dan pembakaran lahan dengan sengaja. Kasus tersebut terjadi di Kampung Citiis, Desa Mekarjaya, Kabupaten Bandung. Sepanjang musim kemarau pada tahun 2019, terjadi kebakaran belasan hektar di anak Gunung Malabar – Gunung Sangar, dan Citiis menjadi salah satu daerah yang terdampak (Tribunnews.com). Upaya pemadaman terus dilakukan oleh berbagai pihak, meliputi tim BPBD, TNI, Polisi, pihak Perhutani, dan masyarakat. Akan tetapi, pemadaman hutan Citiis relatif sulit dilakukan karena aksesibilitas buruk sehingga kebakaran terus merambat. Kebakaran tersebut berjarak 7 kilometer dengan pemukiman warga sehingga berpotensi membahayakan warga sekitar. 

Kebakaran di Kaki Gunung Malabar © Tribunnews
Kebakaran di Kaki Gunung Malabar © Tribunnews

Kebakaran hutan di Indonesia sebesar 99% disebabkan oleh manusia dan 1% oleh alam (musim kemarau yang lama) (Tacconi 2003). Di Indonesia, penyebab kebakaran hutan didominasi oleh manusia dengan tujuan pembukaan lahan untuk kegiatan pertanian atau perkebunan. Pembukaan wilayah hutan dengan cara membakar memiliki efisiensi dan efektivitas dari segi biaya dan tenaga yang tinggi, dibandingkan penggunaan alat berat yang relatif rumit serta memakan biaya besar. Akan tetapi, banyak pelaku usaha tidak menyadari dampak negatif yang ditimbulkan dari membakar hutan.

Menurut Cahyono et al. (2015), kebakaran hutan dapat menimbulkan kerugian terhadap aspek ekologi, ekonomi, dan sosial. Secara ekologi, hutan yang terbakar antara lain akan memusnahkan flora dan fauna, tanah menjadi marginal (miskin hara), dan perubahan iklim mikro. Secara ekonomi, pendapatan masyarakat akan menurun akibat sumber pendapatan (hasil hutan kayu dan non kayu) berkurang hingga hilang. Selain itu, pencemaran kabut asap dari kebakaran hutan menimbulkan berbagai macam penyakit, seperti mata memerah, sesak napas, ISPA, dan pengaruh kesehatan lainnya. Menurut Sukana dan Bisara (2015), penyakit ISPA dan pneumonia pada beberapa daerah, seperti Kalimantan Tengah mengalami peningkatan jumlah penderita karena terjadinya kebakaran hutan. 

Selain kebakaran hutan, pembalakan dan pencurian kayu juga terjadi di kawasan hutan Kabupaten Bandung hingga terjadi penggundulan hutan. Penggundulan hutan memang menjadi masalah serius di Indonesia. Global Forest Watch menyatakan bahwa Indonesia berada pada peringkat ke-5 dalam hal penggundulan hutan tahun 2019, setelah Rusia, Brazil, Kanada, dan Amerika Serikat. Penggundulan hutan, khususnya di sepanjang daerah aliran sungai Desa Mekarjaya sangat memprihatinkan. Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan kawasan yang dibatasi oleh topografi dengan tujuan menampung dan mengalirkan air hujan melalui saluran air hingga berkumpul pada suatu muara, seperti laut atau sungai. Hutan berkaitan dengan DAS mengenai penyimpanan air melalui proses siklus hidrologis. Apabila hutan gundul, maka aliran air akan semakin cepat hingga menyebabkan bencana, seperti banjir, erosi, longsor, sedimentasi, hingga ketersediaan air bersih menurun.

Pengelolaan hutan dan DAS perlu diperhatikan agar fungsi dari masing-masing sistem dapat bekerja secara optimal. Tujuan pengelolaan daerah aliran sungai, yaitu mengkonversi lahan pertanian intensif monokultur, menyimpan air pada musim hujan dan memanfaatkan saat terjadi musim kemarau, menstabilkan hasil panen dengan mengelola sistem pertanian, serta memperbaiki berbagai sistem ekologi (kuantitas dan kualitas air, siklus hidrologis, keragaman hayati).  

Donasi Penanaman dan Perawatan Pohon di Hutan Awi Poleng, Bandung

Berbagai permasalahan yang menimpa kelestarian ekosistem hutan di Indonesia, sudah saatnya masyarakat memberikan kepeduliannya. Melalui campaign penanaman dan perawatan pohon di Hutan Awi Poleng, Bandung oleh Perusahaan Terra Beaute, para pembaca maupun Terran dapat berpartisipasi untuk berdonasi. Donasi yang diperlukan untuk program tersebut sebesar Rp35.000/pohon. Donasi dapat dilakukan dengan membeli produk Terra Beaute melalui https://linktr.ee/terrabeaute_ atau secara langsung melalui laman website https://lindungihutan.com/terrabeaute.

produk 2 – Donasi Pohon dari Terra Beaute

Produk-produk Terra Beaute
Produk-produk Terra Beaute

Lets start giving back to earth, hand in hand!

 

Penulis : Deni Prihanto

 

References

Cahyoo SA, Warsito sp, Andayani W, Darwanto DH. 2015. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebakaran hutan di Indonesia dan implikasi kebijakannya. Jurnal Sylva Lestari 3(1):103-112.

Global Forest Watch. (2020, 24 December). Kita Kehilangan Hutan Hujan Primer Seluas Lapangan Sepak Bola Setiap 6 Detik Pada 2019. Global Forest Watch.https://blog.globalforestwatch.org/id/data-and-research/data-kehilangan-tutupan-pohon-global-2019/

Sukana B, Bisara D. 2015. Kejadian ISPA dan pneumonia akibat kebakaran hutan di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Jurnal Ekologi Kesehatan 14(3):250-258.

Tacconi L. 2003. Kebakaran Hutan Di Indonesia: Penyebab, Biaya, Dan Implikasi Kebijakan. Bogor (ID): Center for International Forestry Research. 

Tribunnews. (2020, December 23). Kebakaran Lahan di Kaki Gunung Malabar Meluas, Kini Seluas 13 Hektar. Tribunnews. https://www.tribunnews.com/regional/2019/10/05/kebakaranlahan-di-kaki-gunung-malabar-meluas-kini-seluas-13-hektar

 

LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!

Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!

Author

Hitung emisi karbon dengan Imbangi.