
Kayu merupakan salah satu unsur penting dalam konstruksi. Terdapat berbagai macam jenis kayu dengan kelebihannya masing-masing. Kualitas kayu yang dikenal baik dan berkualitas untuk konstruksi salah satunya adalah kayu eboni hitam. Yuk, kita membahas mengenai kayu eboni hitam lebih jauh lagi!
Mengenal Kayu Eboni Hitam
Klasifikasi pohon eboni
- Kingdom: Tumbuh-tumbuhan
- Divisio : Spermatophyta
- Sub divisio : Angiospermae
- Class : Dicotyledonae
- Sub class : Sympetalae
- Ordo : Ebanales
- Famili : Ebenaceae
- Genus : Diospyros
- Species : Diospyros celebica Bakh
Tumbuhan ini merupakan endemik Indonesia, khususnya Pulau Sulawesi. Pohon ini juga dikenal sebagai eboni makassar. Eboni Indonesia atau Diospyros celebica adalah pohon berbunga yang dapat tumbuh hingga 40 m. Karakter pohon ini memiliki diameter batang yang besar, diperkirakan ukuran batangnya yang paling kecil mencapai 1 m.
Keunikan dari pohon ini adalah kayunya yang memiliki warna yang tidak teratur dengan guratan dan bercak yang acak. Warna cokelat kemerah-merahan dan hitam mendominasi kayu ini dengan disertai strip hitam yang lebar. Halus dan serat kayu yang lurus merupakan tekstur alami kayu eboni hitam. Tanpa polesan mesin, permukaan kayu eboni hitam licin dan tampak sempurna. Pohon ini merupakan jenis pohon berbunga, yang artinya dapat menghasilkan biji eboni. Umur pohon kayu eboni hitam cukup panjang, dapat hidup hingga 100 tahun lamanya jika dipelihara dan dirawat sebaik mungkin.
Kayu eboni hitam dikenal memiliki kualitas yang sangat baik, oleh sebab itu, pemanfaatannya dari masyarakat sangat bervariasi. Kayu eboni hitam diketahui pertama kali digunakan untuk menjadi papan ukiran untuk makam Mesir kuno. Tidak hanya sebatas itu, kayu ini juga digunakan untuk membuat berbagai macam lemari saat memasuki abad ke-16.
Dalam dunia permusikan, kayu eboni digunakan untuk membuat tuts piano. Memiliki ketahanan yang cukup baik, kayu eboni kemudian dapat menghasilkan suara instrumen yang hampir sempurna. Hal tersebut merupakan salah satu alasan kayu eboni sangat dipercaya mengenai kualitasnya hingga sekarang. Tidak hanya sampai di situ, kayu eboni hitam dikenal sebagai salah satu bahan utama konstruksi. Menggunakan kayu eboni hitam dalam pembangunan dapat menjaga keawetan dan ketahanan rumah, di balik harganya yang sangat menguras kantong.
Memiliki Nilai Jual yang Tinggi
Masyarakat Indonesia mungkin lebih kenal dengan kayu jati yang memiliki nilai yang cukup fantastis, tetapi kayu eboni juga tidak kalah, loh! Faktanya, nilai jual kayu eboni hitam dapat mencapai hingga Rp 30 juta per meter kubik di pasaran internasional, untuk di Indonesia sendiri jika kayu eboni hitam memiliki kualitas yang cukup baik, nilai jualnya dapat mencapai Rp 6-10 juta per meter kubik.
Kelangkaan Kayu Eboni Hitam
Seperti yang sudah dijelaskan dalam paragraf diatas, harga kayu eboni hitam yang sangat fantastis, salah satunya disebabkan oleh kelangkaan kayu ini sendiri. Kayu eboni hitam merupakan jenis kayu yang tergolong mewah dengan banyak peminatnya, hingga dapat masuk kategori kayu langka di Sulawesi. Kayu eboni hitam masuk daftar spesies yang terancam punah oleh IUCN (The 2000 IUCN Red List of Threatened Species) dan termasuk kategori vulnerable yang berarti berada ada di batas beresiko tinggi untuk punah di alam (rentan terhadap eksploitasi).
Banyaknya penebang liar menjadi salah satu ancaman bagi populasi pohon eboni. Dengan nilai jual yang sangat tinggi, tidak dipungkiri seseorang akan melakukan apapun untuk meraih keuntungan yang cukup besar. Namun, belum ada peraturan yang ketat untuk menekan berkurangnya populasi kayu eboni hitam. Faktanya, kayu eboni belum terdaftar dalam Apendiks CITIES, sehingga perdaganganya ke luar negeri tidak dibatasi. Padahal, Indonesia termasuk dalam anggota CITIES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan lalu lintas perdagangan kayu eboni. Kayu eboni hitam juga tidak termasuk dalam daftar tanaman yang dilindungi berdasarkan PP No.7 Tahun 1999.
Misi Penyelamatan Pohon Eboni

Untuk menyelamatkan populasi kayu eboni hitam, dibutuhkan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah. Masyarakat perlu lebih bijaksana dalam mengambil sumber daya alam dan pemerintah mengusahakan populasi tetap ada dengan dibuatnya aturan agar masyarakat juga memiliki kesadaran dalam mengelola hasil alam. Terdapat beberapa cara agar eboni bisa dinikmati anak cucu di masa depan, di antaranya:
Pendekatan perlindungan eboni secara in situ
Konservasi in situ merupakan konsep pelestarian di mana diperlukan perlindungan atau pengawetan satu jenis kayu atau bahkan keanekaragaman di dalam jenisnya (keanekaragaman genetik) berdasarkan habitat atau tempat tumbuhnya yang asli. Eboni akan dapat dimanfaatkan secara lestari bila jenis ini bisa dipertahankan kepada tiga tipe hutan yaitu hutan produksi, hutan konservasi, dan hutan lindung.
Hutan produksi adalah areal hutan yang dipertahankan sebagai kawasan hutan dan berfungsi untuk menghasilkan hasil hutan bagi kepentingan masyarakat, industri, dan ekspor. Hutan konservasi adalah kawasan hutan yang terdiri dari Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA).
Kawasan Suaka Alam adalah kawasan yang karena ciri khas tertentu baik di darat maupun perairan dapat memiliki fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan aneka ragam tumbuhan dan satwa serta ekosistem sebagai penyangga kehidupan. Kawasan Pelestarian Alam adalah kawasan dengan perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta pemanfaatan secara lestari sumber daya hayati dan ekosistemnya.
Hutan Lindung merupakan kawasan hutan yang berfungsi untuk mengatur tata air, pencegahan bencana banjir dan erosi, pemeliharaan kesuburan tanah, dan perlindungan pantai serta habitat biota. Pada hutan produksi, ditekankan pola penebangan tertentu yang dapat mengarah pada kelestarian hasil. Sedangkan hutan konservasi dan lindung berfungsi untuk menjaga sumber daya genetika berdasarkan tipe-tipe habitat dimana jenis eboni ditemukan.
Pendekatan perlindungan eboni secara ex situ
Pendekatan ini melibatkan masyarakat dalam usaha menyelamatkan dan mengembalikan kejayaan eboni di Sulawesi, di antaranya sebagai tanaman pekarangan, tanaman hutan kota tanaman peneduh jalan, hutan kemasyarakatan, dan hutan rakyat.
Penulis: Vebriani A’rofatus Sholihah
Referensi Literatur
Kania. August 12, 2018. 6 Fakta Kayu Eboni, Kayu Langka Asal Sulawesi. Retrieved March 24, 2021, https://m.dekoruma.com/artikel/70691/apa-itu-kayu-eboni
Kinho, Julianus. 2013. Mengembalikan Kejayaan Eboni di Sulawesi Utara. Manado: IPB Press.
Referensi Gambar
https://images.app.goo.gl/jCToauhMdQcZEhnNA
https://images.app.goo.gl/5bmYPhkQqeeoPKDP6
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!
Yuk, jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!