
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak bisa lepas dari berbagai barang elektronik hingga alat transportasi. Semua hal itu membutuhkan daya energi untuk dapat berfungsi. Energi listrik dan bahan bakar menjadi kebutuhan dasar sebagai pembentuk utama peradaban. Hampir semua energi yang digunakan itu berasal dari fosil maupun batu bara, dua sumber energi yang tidak terbarukan, yang juga menggiring lingkungan pada kondisi kritis seperti sekarang. Sebelum mempelajari energi hijau, simak terlebih dahulu energi fosil dan dampaknya bagi lingkungan.
Fosil dan batu bara menimbulkan begitu banyak dampak buruk dalam pengolahannya maupun pemakaiannya. Energi fosil telah menyumbang emisi yang sangat besar setiap tahunnya. Peningkatan kebutuhan energi setiap tahunnya pun mengakibatkan jumlah emisi karbon menjadi semakin besar. Kondisi ini menyebabkan pencemaran udara, termasuk sebagai penyebab utama perubahan iklim, juga mengacaukan keseimbangan ekosistem.
Produksi dan penggunaan energi fosil yang tinggi ini pun menyebabkan sumber energinya yang ada di alam semakin cepat menipis. Sumber energi fosil yang terbatas ini hanya mampu bertahan dalam waktu yang singkat. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, energi fosil dari minyak bumi akan habis dalam sembilan tahun ke depan. Sementara itu, gas bumi juga akan habis dalam 22 tahun ke depan, dan batubara akan habis dalam 65 tahun ke depan.
Transisi Energi Fosil ke Energi Hijau
Ancaman dari perubahan iklim semakin menegaskan kebutuhan untuk beralih dari bahan bakar fosil. Energi hijau dapat menjadi solusinya. Berbeda dari energi fosil, energi hijau berasal dari sumber daya yang terbarukan dan ramah bagi lingkungan. Transisi dari energi fosil ke energi hijau akan menekan jumlah emisi karbon secara efektif, dengan begitu akan menahan laju perubahan iklim.
Beberapa tahun terakhir, Energi hijau atau Energi Baru Terbarukan (EBT) berkembang dengan pesat di seluruh dunia. Berbagai negara maju mulai berkomitmen untuk melakukan revolusi energi. Beberapa negara yang telah beralih ke EBT di antaranya seperti Jerman, Inggris, Swedia, Swiss, Islandia, Jerman, dan Amerika Serikat.
Sementara itu, Indonesia, negara yang kaya akan sumber daya alam ini masih bergantung pada energi fossil. Berlimpahnya sumber daya alam, khususnya energi fosil, telah membuat pemerintah dan masyarakat ketergantungan. Padahal, energi alternatif yang bersih dan terbarukan tersedia berlimpah di Indonesia.

Menengok keberhasilan negara maju dalam mengembangkan energi hijau, pemerintah Indonesia pun berupaya melakukan hal serupa di sektor energi hijau. Pemerintah, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mencanangkan komitmen untuk mengurangi emisi dengan pengembangan energi baru terbarukan. Pemerintah menetapkan target penggunaan energi baru terbarukan sebesar 23% dari total bauran energi nasional pada tahun 2025, seperti yang termuat dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).
Sumber-Sumber Energi Ramah Lingkungan
Potensi energi hijau di Indonesia berasal dari banyak sumber. Kondisi geografis di Indonesia sangat menguntungkan dalam pemanfaatan energi hijau secara optimal. Terdapat sinar matahari, angin, air, laut, gunung berapi, dan berbagai tumbuhan hidup subur, yang bisa dimanfaatkan menjadi sumber energi ramah lingkungan dan rendah emisi.
Untuk mengetahui beberapa jenis sumber energi hijau yang dapat dimanfaatkan di Indonesia, berikut jenis-jenis energi hijau di Indonesia.
- Matahari/Surya
Sebagai daerah tropis, seIuruh wilayah di Indonesia selalu disinari oleh matahari sepanjang tahun. Kondisi ini dapat menjadi berkah bagi Indonesia dalam mengembangkan energi listrik yang berasal dari tenaga surya. Sumber energi surya ini dihasilkan melalui pemancaran energi matahari yang dikonversi menjadi listrik menggunakan panel sel surya (solar cells), kemudian tenaga listrik yang dihasilkan disimpan dalam baterai agar bisa digunakan tanpa ada sinar matahari.

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, tersebar di berbagai daerah. PLTS Karangasem, Bali menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Surya pertama yang dikembangkan oleh pemerintah pada tahun 2013. Sementara itu, PLTS Likupang, Sulawesi Utara menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Surya terbesar sejauh ini, dengan luas mencapai 29 hektar dan dapat menyalurkan listrik hingga 15 Megawatt (MW).
Penggunaan panel surya hingga saat ini belum diterapkan secara masif. Padahal, di seluruh Indonesia, potensi energi surya mencapai 207 Gigawatt. Rendahnya penggunaan panel surya selama ini terkendala di biaya. Pasalnya, biaya pemasangan instalasi solar panel terbilang sangat mahal. Banyak orang yang mulai ingin beralih ke energi surya ini mengurungkan niatnya karena terkendala di dana. Pemerintah pun belum memberikan subsidi bagi pengguna energi surya. Meskipun demikian, energi terbarukan yang satu ini dinilai memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
- Angin
Angin merupakan salah satu sumber energi hijau yang bersih dan ramah lingkungan. Pemanfaatan energi angin telah banyak berkembang di berbagai negara. Sumber energi angin dihasilkan dari penggunaan turbin atau kincir angin yang berputar karena angin, lalu putaran itu akan diubah menjadi listrik dari adanya generator. Penempatan turbin atau kincir angin perlu dilakukan di daerah yang memiliki hembusan angin relatif tetap dan arah angin yang tidak berganti-ganti, sehingga mendapatkan energi yang stabil.

Pembangkit listrik tenaga Bayu (PLTB) atau energi angin memiliki potensi sebesar 978 megawatt, dan menjadi sumber energi terbarukan yang terus dikembangkan oleh pemerintah. Beberapa daerah di Indonesia yang telah dibangun pembangkit listrik tenaga angin, yaitu di DI Yogyakarta, Sukabumi, Garut, Lebak dan Pandeglang, Lombok, Nusa Tenggara Timur, dan Ambon.
- Air
Ketersediaan sumber daya air di Indonesia yang melimpah dapat menjadi peluang pengembangan energi baru terbarukan. Pemanfaatan sumber energi dari air dapat dilakukan melalui pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Air. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) atau hydro power memanfaatkan aliran air dengan mengubahnya dari energi potensial menjadi energi kinetik air, sehingga dapat menghasilkan energi listrik. Sumber air yang bisa dijadikan energi listrik terdapat pada air terjun, bendungan, dan waduk. Energi air tidak meninggalkan emisi dan juga dapat terus menghasilkan tenaga listrik selama siklus hidrologinya terus berlangsung.

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia diperkirakan berpotensi menghasilkan energi listrik sekitar 75 ribu megawatt. Potensi energi listrik dari PLTA yang sangat besar ini namun tidak seimbang dengan pemanfaatannya. Sampai pada tahun 2019, penggunaan PLTA di seluruh Indonesia masih berada di bawah dari 7%. Rendahnya pemanfaatan energi air disebabkan oleh lokasi potensi dan lokasi kebutuhan yang berbeda. Pulau Jawa memiliki kebutuhan besar akan listrik, sementara potensi besarnya berada di luar Pulau Jawa.
- Panas Bumi (Geothermal)
Sebagai negara yang memiliki ratusan pegunungan berapi aktif, Indonesia dapat menghasilkan energi alternatif yang berasal dari panas bumi. Kondisi ini membuat Indonesia sebagai negara dengan potensi energi panas bumi terbesar di dunia, meskipun pemanfaatannya belum optimal. Panas bumi atau Geothermal merupakan energi panas yang berasal dari fluida air (uap, cair, atau paduan keduanya) yang ada pada kerak bumi, yakni lebih dari 1 kilometer di bawah permukaan bumi. Energi ini diyakini ramah lingkungan karena mengeluarkan emisi yang rendah dalam penggunaannya.

Sumber daya geotermal di Indonesia memiliki potensi sekitar 11.073 megawatt listrik dan cadangannya sekitar 17.506 megawatt. Jika potensi geothermal dimanfaatkan sepenuhnya, maka akan menyumbang 18% dari total produksi listrik yang ada saat ini. Indonesia telah mengembangkan sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLT-PB) di beberapa wilayah, diantaranya berada di Dieng (Jawa Tengah), Lahendong (Sumatera Utara), Salak (Sukabumi), Wayang Windu (Bandung), dan Darajat (Garut).
- Biomassa
Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki sumber energi biomassa yang sangat besar dari sektor pertaniannya. Selain itu, hutan dan sampahnya juga bisa digunakan sebagai energi alternatif pengganti energi fosil. Biomassa adalah material biologis yang berasal dari organisme atau makhluk hidup, yang bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Beberapa bahan baku yang dapat diubah menjadi energi biomassa yaitu diantaranya limbah pertanian, kotoran ternak, limbah makanan, kayu, minyak sawit mentah (Crude Palm Oil), ataupun tanaman energi (seperti jagung dan kedelai).

Adapun beberapa jenis energi Biomassa, yaitu antara lain Biofuel, Bioetanol, Biodiesel, dan Biogas. Biofuel merupakan produk bahan bakar nabati yang didefinisikan sebagai cairan atau gas yang berfungsi sebagai bahan bakar transportasi. Penggunaan Biofuel dapat mengurangi emisi gas dan menjadi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
Bioetanol adalah etanol yang dihasilkan dari proses fermentasi biomassa seperti umbi-umbian, jagung atau tebu, yang kemudian dilanjutkan dengan proses destilasi. Bioetanol merupakan bahan bakar nabati yang dapat diproduksi dengan mudah dan murah. Penggunaan Bioetanol sebagai bahan bakar dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Biodiesel merupakan bahan bakar nabati yang diproduksi dari minyak nabati. Penggunaan Biodiesel pada mesin diesel bisa dilakukan tanpa modifikasi tertentu. Tumbuhan di Indonesia yang dapat menjadi bahan baku utama Biodiesel biasanya berasal dari kelapa sawit, kemiri, jarak pagar, kelapa, nyamplung, kacang tanah, dan masih banyak lagi.
Biogas adalah gas yang diperoleh dari aktivitas anaerobik atau fermentasi pada bahan-bahan organik, seperti kotoran manusia dan hewan, limbah rumah tangga, serta limbah biodegradable. Biogas dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk listrik. Kandungan metana yang ada di dalam biogas, jika terbakar akan relatif lebih bersih dibandingkan batu bara. Biogas dapat memproduksi energi yang lebih besar, di samping itu juga menghasilkan emisi karbon dioksida yang lebih rendah.
- Laut
Sebagian besar permukaan bumi merupakan lautan, yang secara otomatis bisa menjadi sumber energi terbarukan yang potensial. Energi laut bisa dihasilkan melalui gelombang atau arus laut dengan memanfaatkan tekanan naik turunnya permukaan air laut. Pengembangan teknologi energi arus laut mengadopsi teknologi energi angin, yakni dengan mengubah energi kinetik arus laut jadi energi rotasi dan listrik.

Di Indonesia, energi arus laut memiliki potensi sekitar 41 gigawatt. Sementara untuk energi panas laut di Indonesia diprediksi menghasilkan total daya sebesar 240 gigawatt. Energi panas laut merupakan energi yang bersumber dari perbedaan temperatur air laut, yang mudah dijumpai pada perairan laut tropis. Besarnya potensi energi laut ini masih belum termanfaatkan dengan baik. Hal ini dikarenakan adanya kendala dari teknologi dan investasinya yang sangat besar.
Apabila target bauran energi baru terbarukan yang direncanakan pemerintah Indonesia berhasil, kebutuhan listrik di seluruh daerah hingga pelosok pun akan tercukupi. Krisis listrik yang kerap terjadi pun akan teratasi berkat sumber energi terbarukan yang ketersediaannya begitu melimpah.
Namun sayang, untuk mengubah energi hijau dan terbarukan menjadi tenaga listrik membutuhkan biaya yang besar, dalam pembangunan dan pengembangan infrastrukturnya. Hal ini menjadi kendala pada pertumbuhan energi hijau. Hingga tahun 2020, sumbangan energi baru terbarukan (EBT) untuk bauran energi nasional baru mencapai 9,1%. Dengan kondisi seperti ini, target 25% pada tahun 2025 akan sulit untuk dicapai.
Penulis: Destri Ananda
Referensi Literatur
CNBC Indonesia. 24 September 2018. RI Punya Potensi 978 MW Tenaga Angin, Ini Sebarannya. https://www.cnbcindonesia.com/news/20180924102847-4-34413/ri-punya-potensi-978-mw-tenaga-angin-ini-sebarannya
DBS.com. 11 Januari 2019. Sumber Energi Terbarukan Ini Tersedia Melimpah di Indonesia. Bukan Cuma Sinar Matahari!. https://www.dbs.com/spark/index/id_id/site/pillars/2019-sumber-energi-terbarukan-ini-tersedia-melimpah-di-indonesia-bukan-cuma-sinar-matahari.html
ESDM.go.id. 24 September 2017. Potensi Energi Laut Indonesia Terbesar di Dunia. https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/potensi-energi-laut-indonesia-terbesar-di-dunia
ESDM.go.id. 1 Maret 2013. 3 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Resmi Beroperasi. https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/3-pembangkit-listrik-tenaga-surya-plts-resmi-beroperasi
ESDM.go.id. 13 Maret 2020. Mengok Ladang Panel Surya Terbesar di Indonesia. https://ebtke.esdm.go.id/post/2020/03/13/2508/menengok.ladang.panel.surya.terbesar.di.indonesia
Indonesia.go.id. 23 September 2019. Penggunaan Panel Surya Terus Didorong.https://www.indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/sosial/penggunaan-panel-surya-terus-didorong
Kompasiana.com. 20 Februari 2015. Energi Laut, Energy yang Terbarukan. https://www.kompasiana.com/tridinews/54f348c3745513a02b6c6f4e/energi-laut-energy-yang-terbarukan
Kumparan.com. 3 Juni 2018. Ada Apa Dengan Energi Hijau Di Indonesia?. https://kumparan.com/kajian-patra/ada-apa-dengan-energi-hijau-di-indonesia
Media Indonesia. 15 Maret 2019. Indonesia Dinilai Baru Manfaatkan 75 Potensi Listrik Tenaga Air. https://mediaindonesia.com/ekonomi/223491/indonesia-dinilai-baru-manfaatkan-7-potensi-listrik-tenaga-air
Mongabay.co.id. 18 September 2017. Energi Arus Laut Indonesia, Potensi yang Belum Terjamah. https://www.mongabay.co.id/2017/09/18/energi-arus-laut-indonesia-potensi-yang-belum-terjamah/
Petrominer.com. 27 Januari 2020. Negara dengan Konsumsi EBT Terbanyak. https://petrominer.com/negara-dengan-konsumsi-ebt-terbanyak/
Pusat Studi Energi UGM. 12 Desember 2011. Biofuel dari Biomassa. https://pse.ugm.ac.id/biofuel-dari-biomassa/
Rakyat Merdeka.co.id. 23 Oktober 2020. Menteri ESDM: Transisi Energi Fosil Ke EBT Wajib Dilakukan, Ini Alasannya. https://rmco.id/baca-berita/government-action/51834/menteri-esdm-transisi-energi-fosil-ke-ebt-wajib-dilakukan-ini-alasannya
The Conversation. 4 April 2019. Energi geotermal di Indonesia: potensi, pemanfaatan, dan rencana ke depan. https://theconversation.com/energi-geotermal-di-indonesia-potensi-pemanfaatan-dan-rencana-ke-depan-112921
Referensi Gambar
https://unsplash.com/photos/mG8sgwkMhCY
https://e360.yale.edu/features/why_wave_power_has_lagged_far_behind_as_energy_source
https://rimbakita.com/pembangkit-listrik-tenaga-air/
https://www.antarafoto.com/olahraga/v1568733009/pembangkit-listrik-tenaga-biomassa-mentawai
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk melakukan kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di berbagai daerah. Mari kita sama-sama melestarikan lingkungan dan menjaganya.
Yuk bergabung bersama kami sebagai pioneer penghijauan!