Fenomena penyimpangan iklim merupakan salah satu masalah alam akibat ulah manusia. Beberapa tahun terakhir ini, telah terjadi perubahan iklim secara drastis di bumi. Hal ini berpengaruh pada alam dan aktivitas kehidupan manusia. Salah satunya adalah terjadinya penyimpangan suhu yang drastis. Penyimpangan suhu akan mengakibatkan banyak terjadinya fenomena alam yang berkaitan dengan cuaca seperti pemanasan global dan peristiwa El Nino dan La Nina. El Nino dan La Nina merupakan fenomena dinamika laut dan atmosfer yang mempengaruhi cuaca di sekitar laut Pasifik.
Pengertian Fenomena La Nina

Peristiwa turunnya suhu air laut di Samudera Pasifik hingga di bawah suhu rata-rata sekitarnya disebut sebagai fenomena La Nina. Penyebab fenomena ini adalah karena suhu permukaan laut pada bagian barat dan timur Pasifik lebih tinggi dari suhu biasanya. Kejadian tersebut menyebabkan tekanan udara pada ekuator Pasifik barat menurun, sehingga menyebabkan pembentukan awan berlebihan yang berakibat pada curah hujan tinggi. El Nino dan La Nina merupakan peristiwa penyimpangan suhu yang terjadi sebagai dampak dari pemanasan global dan keseimbangan iklim yang tidak stabil. Terdapat Perbedaan antara El Nino dan La Nina terutama berada pada dampaknya pada perubahan curah hujan.
Faktor Penyebab
Beberapa faktor penyebab terjadinya La Nina di antaranya anomali suhu yang drastis di perairan Samudera Pasifik, kenaikan daya tampung lapisan atmosfer karena pemanasan dari perairan panas di bawahnya, melemahnya angin pasat (trade winds) di selatan Pasifik sehingga menyebabkan pergerakan angin yang jauh dari normal,. Hal ini terjadi saat adanya perbedaan arus laut di perairan Samudera Pasifik dan di perairan peru pada saat musim panas,
Hubungan Letak Geografis Indonesia dengan ENSO
Wilayah Indonesia sangat sensitif terhadap anomali iklim El Nino Southern Oscillation (ENSO) karena Indonesia terletak pada belahan bumi dengan iklim Monsoon tropis. El Nino Southern Oscillation (ENSO) akan menyebabkan fenomena El Nino dan La Nina. salah satu dampak La Nina adalah kekeringan dalam beberapa tahun dan terjadinya musim kemarau serta musim hujan yang lebih panjang. Intensitas curah hujan yang sangat tinggi pada suatu wilayah yang sedang memasuki masa musim penghujan merupakan ciri dari fenomena La Nina, hal ini juga dipengaruhi iklim karena pada masa tersebut potensi untuk terjadinya hujan memang cukup besar.
Pola berulang dari variabilitas iklim di bagian timur Samudera Pasifik yang ditandai dengan anomali temperatur permukaan laut dinamakan ENSO. ENSO tersebut akan menyebabkan fenomena El Nina dan La Nina. El Nino terjadi pada saat penghangatan permukaan laut. Sedangkan La Nina terjadi ketika pendinginan permukaan laut. Ketidakpastian curah hujan juga akan semakin besar ketika terjadi anomali iklim yang berupa El Nino dan La Nina. Keberadaan curah hujan sebagai unsur iklim yang sangat penting masih sulit diprediksi secara spasial dan temporal. hal itu dikarenakan Selain sifat curah hujan yang dinamis, proses fisis yang terjadi juga memang sangat kompleks.
Proses Terjadinya La Nina

Ketika El Nino mulai melemah, maka itu adalah tanda proses awal terjadinya La Nina, diawali dengan air laut yang panas di pantai Peru-Ekuador kembali bergerak ke arah barat, air laut di tempat tersebut kembali pada suhu semula, dingin, dan kondisi cuaca kembali normal atau upwelling. La Nina disebabkan oleh perjalanan air laut yang panas ke arah barat yang akhirnya sampai ke wilayah Indonesia. Semua angin di sekitar Pasifik Selatan dan Samudera Hindia akan bergerak menuju Indonesia dan wilayah Indonesia akan berubah menjadi daerah bertekanan minimum sebagai dampak dari fenomena La Nina. Angin tersebut banyak membawa uap air, sehingga di Indonesia akan sering terjadi hujan lebat, yang kemudian dapat menyebabkan bencana banjir.
Fenomena La Nina di Indonesia
Fenomena super La Nina di Indonesia pernah terjadi pada tahun 2016 yang menyebabkan musim hujan lebih panjang daripada musim kemarau. Sehingga menyebabkan bencana banjir di beberapa daerah di Indonesia.Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menyebutkan bahwa kenaikan curah hujan diperkirakan akan naik 200%. Selain Sumatera dan Jawa, daerah Sulawesi bagian timur, Papua bagian tengah dan Kalimantan juga akan terdampak fenomena ini.
Menurut data, daerah yang terdampak La Nina tidak seragam di seluruh Indonesia. Deputi Bidang Klimatologi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Herizal pada Sabtu (3/10/2020), mengatakan pada bulan Oktober-November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera. BMKG juga menyebutkan pada bulan Desember-Februari 2021, peningkatan curah hujan akibat La Nina dapat terjadi di Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku-Maluku Utara, dan Papua.
Dampak La Nina di Indonesia

Indonesia yang merupakan rangkaian kepulauan di khatulistiwa diapit oleh dua benua dan oleh dua lautan. hal ini menyebabkan Indonesia memiliki cuaca dan iklim yang dapat dikatakan sebagai superposisi dari berbagai macam sirkulasi atmosfer yang ada di atasnya sebagai pengaruh letak geografis tersebut.
Dampak gangguan sistem sirkulasi akan terlihat pada cuaca dan musim di Indonesia, terutama pada elemen dominan seperti curah hujan. Evaluasi yang dilakukan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika terhadap curah hujan menyatakan bahwa La Nina mempunyai dampak buruk terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Dampak buruk ini disebabkan oleh gangguan pada sistem sirkulasi yang berpengaruh terutama pada elemen cuaca dominan yakni curah hujan. Dampak buruk dari La Nina di Indonesia yang bisa kita lihat adalah kemarau panjang dan intensitas musim hujan terjadi di atas normal yang sering disertai oleh bencana banjir dan longsor.
Bacaan Lainnya: Lautan Semakin Menghangat
Penulis : Faris Rega Riswana
Dikurasi Oleh: Daning Krisdianti
Referensi Artikel:
Nur Hidayah Perwitasari, 2020. Dampak Fenomena La Nina di Indonesia https://tirto.id/dampak-fenomena-la-nina-daftar-29-daerah-yang-potensi-hujan-lebat-f56E (diakses 07 Januari 2020)
Nur Hidayah Perwitasari, 2020. Beda El Nino dan La Nina menurut BMKG https://tirto.id/beda-el-nino-dan-la-nina-menurut-bmkg-f59w (diakses 07 Januari 2020)
Safitri, Sani. 2015. El Nino, La Nina, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan di Indonesia. Jurnal Criksetra. 4 (8). 153-156.
Tjasyono, Bagong. 2002. Klimatologi. Bandung. Institut Teknologi Bandung Press.
Referensi Gambar:
https://www.pmel.noaa.gov/elnino/lanina-faq
https://studentclimates.wordpress.com/2017/10/30/la-nina-el-nino-crazy-siblings-influence-global-climate-system/
https://www.liputan6.com/regional/read/4386819/peneliti-lapan-imbau-warga-waspada-dampak-fenomena-la-nina
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!
Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!