
Apa itu Migrasi Hewan?
Kalian pasti sudah sangat familiar dengan kata ‘migrasi’, bukan? Dalam siklus hidupnya, sebagian besar hewan akan melakukan migrasi dari waktu ke waktu, lho. Nah, kira-kira kegiatan apakah migrasi hewan itu?
Migrasi hewan merupakan suatu fenomena perpindahan massal populasi hewan tertentu dari habitat aslinya menuju tempat baru yang lebih optimal. Migrasi hewan biasanya terjadi dalam siklus tahunan atau musiman. Hewan yang melakukan migrasi ke tempat baru akan kembali lagi menuju habitat aslinya apabila tujuan dari migrasi mereka telah terpenuhi. Dengan kata lain, migrasi hewan adalah salah satu bentuk adaptasi yang dilakukan hewan terhadap lingkungan dalam rangka mempertahankan hidup dan keberlangsungan keturunannya.
Dalam perpindahan koloni, setiap hewan memiliki pola rute perjalanannya masing-masing yang akan selalu sama dari generasi ke generasi. Cakupan wilayah dari rute perjalanan migrasi hewan ini sangatlah luas dan bervariasi. Beberapa jenis hewan mungkin hanya akan bermigrasi melintasi gunung, lembah, atau sungai, sedangkan beberapa jenis lainnya akan melakukan perjalanan migrasi yang lebih jauh melewati lautan, pulau, atau bahkan melintasi benua.
Periode dari migrasi hewan juga sangat berkaitan dengan fenomena pergantian musim yang terjadi dalam siklus tahunan. Meskipun begitu, beberapa hewan seperti jenis ikan tertentu menjadi pengecualian karena siklus migrasinya terjadi secara harian. Adapun pengecualian lain untuk hewan dengan rentang hidup yang relatif singkat, seperti jenis invertebrata tertentu, migrasi tidak akan terjadi pada setiap generasinya.
Sebelum melakukan migrasi, biasanya beberapa hewan akan melakukan persiapan yang dapat menunjang perjalanan panjang mereka. Salah satunya adalah dengan makan berlebihan guna menyiapkan cukup tenaga hingga tempat tujuan. Selain itu, perpindahan migrasi hewan akan selalu terjadi dalam pergerakkan yang lurus atau linear menuju satu arah tertentu. Pertanyaannya, bagaimana hewan dapat menentukan ke arah mana koloninya harus bermigrasi?
Hewan dapat menentukan suatu arah karena adanya fenomena biomagnetik. Biomagnetik adalah magnet alami yang terdapat pada tubuh makhluk hidup, termasuk hewan. Karena adanya magnet alami dalam tubuhnya ini, hewan dapat melakukan navigasi dengan mendeteksi medan magnet bumi dan menentukan arah tertentu. Gaya magnet dari medan magnet bumi sendiri umumnya bergerak dari kutub utara menuju ke kutub selatan. Pada dasarnya, cara kerja dari navigasi bio magnetik dalam tubuh hewan mirip dengan cara kerja kompas, namun tentunya dengan kompleksitas dan keakuratan yang lebih tinggi.

Mengapa Hewan Bermigrasi?
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, migrasi merupakan salah satu bentuk adaptasi yang dilakukan hewan terhadap lingkungan dalam upaya mempertahankan hidup dan keberlangsungan keturunannya. Hal ini berarti hewan akan melakukan migrasi apabila lingkungan di habitat aslinya tidak dapat mendukung kebutuhan hidup atau aktivitas reproduksi mereka. Contohnya pada saat musim panas dan pasokan makanan mulai menipis, rombongan zebra akan melakukan perjalanan panjang demi mencari padang rumput yang lebih hijau dan meninggalkan habitat aslinya di Kenya. Adapun contoh lain yaitu, paus bungkuk yang akan bermigrasi sejauh 8.000 kilometer untuk berkembang biak di wilayah garis ekuator Kolombia pada saat musim dingin. Selain faktor yang telah disebutkan di atas, faktor lain yang dapat menyebabkan hewan bermigrasi adalah bencana alam.
Hewan-hewan yang Bermigrasi
Dari sekian banyak hewan yang melakukan migrasi, berikut adalah empat contoh migrasi hewan beserta kisah perjalanan hebat mereka.
- Salmon
Salmon termasuk salah satu hewan yang melakukan migrasi ‘ekstrem’ karena mampu melakukan perjalanan sepanjang 3.800 kilometer melintasi air asin dan air tawar. Ikan salmon bermigrasi dengan tujuan reproduksi. Mereka melakukan perjalanan penuh rintangan dari Samudra Pasifik atau Samudra Atlantik, tempat salmon dewasa menghabiskan masa hidupnya, menuju ke perairan sungai yang tawar di dataran tinggi untuk menetaskan telur-telur mereka dan kemudian mati karena kelelahan. Setelah telur salmon menetas, salmon muda akan tinggal di sungai selama dua sampai tiga tahun untuk beradaptasi secara fisiologis dan kemudian berenang menuju laut Samudra Pasifik atau Samudra Atlantik untuk menetap sampai masa reproduksi tiba. Siklus migrasi ini akan terus berulang dari generasi ke generasi selanjutnya.

Dalam perjalanan migrasinya, salmon menghadapi banyak tantangan seperti, ancaman predator dan berenang melawan derasnya arus sungai. Salmon juga tidak melakukan persiapan migrasi dan hanya menggunakan cadangan lemak yang ada di tubuhnya sebagai sumber energi. Untuk navigasi, salmon memanfaatkan medan magnet di otaknya dan ingatan kuat mereka terhadap bau air tawar tempat mereka dilahirkan.
- Kupu-kupu Monarch
Kupu-kupu monarch menghabiskan sebagian besar umur mereka untuk bermigrasi. Serangga yang berasal dari Amerika bagian utara ini akan bermigrasi sejauh 4.800 kilometer setiap tahun dalam kelompok besar yang sangat kompak. Kupu-kupu monarch bermigrasi karena menghindari cuaca dingin dan mencari pasangan untuk berkembang biak. Kupu-kupu monarch melakukan navigasi perjalanan mereka dengan medan magnet dan mengikuti cahaya matahari dengan antena mereka yang berfungsi sebagai reseptor cahaya. Kupu-kupu monarch dapat melakukan perjalanan jauh karena cenderung memiliki metabolisme tubuh yang rendah saat terbang. Hal ini membuat mereka dapat terbang dengan lebih efisien dibanding kupu-kupu jenis lainnya.
- Wildebeest

Wildebeest adalah herbivora kerabat dekat kambing yang hidup di savana Afrika. Wildebeest akan melakukan migrasi dalam kelompok yang sangat besar dan kuat hingga mencapai 1,5 juta ekor, melintasi gurun di Afrika untuk menghindari kekeringan, dan mencari daerah yang lebih hijau serta memiliki cadangan air yang cukup. Di medan perjalanan migrasi yang berat, sebanyak 6.000-an wildebeest tidak dapat bertahan setiap tahunnya dan mati karena kelelahan atau tenggelam saat menyebrangi sungai. Saat wildebeest melakukan migrasi, biasanya kelompok zebra atau gazelle akan ikut bergabung untuk melakukan migrasi bersama. Hal ini karena kekompakan dan kekuatan dari rombongan wildebeest dapat memberikan mereka perlindungan dari serangan predator seperti singa dan citah.
- Ubur-ubur Emas
Ubur-ubur emas berhabitat asli pada Danau Palau di Pulau Eil Malk. Kelompok ubur-ubur emas ini tidak seperti kelompok ubur-ubur pada umumnya yang lebih suka berenang secara pasif mengikuti gelombang dan arus perairan. Mereka melakukan migrasi harian mengikuti busur matahari saat fajar dan senja. Di pagi hari buta, kelompok ubur-ubur emas akan memulai perjalanan mereka dari sepanjang pantai barat danau air asin dan berenang menuju cahaya hingga tiba di pantai timur. Mereka akan menikmati teriknya sinar mentari pantai timur dengan tenang, sebelum akhirnya kembali ke pantai barat danau saat matahari tenggelam.

Ubur-ubur emas melakukan migrasi karena cahaya matahari adalah hal esensial yang menunjang kehidupannya. Cahaya matahari merupakan sumber energi fotosintesis utama bagi alga zooxanthellae yang hidup secara simbiosis dalam jaringan tubuh ubur-ubur emas dan menghasilkan energi bagi ubur-ubur emas berupa hasil sampingan fotosintesis.
Penulis : Latifa Ariani
Referensi Literatur
Eduard, P. (2021, January 14). 5 Fakta Wildebeest, Hewan Afrika Tangguh yang Kompak . Retrieved January 14, 2021, from https://www.idntimes.com/science/discovery/peter-eduard/fakta-wildebeest-hewan-afrika-yang-kompak-c1c2/5
Migration. (n.d.). Retrieved January 14, 2021, from https://www.britannica.com/science/migration-animal
Quammen, D., & Sartore, P. (2017, September 13). Animal Migrations. Retrieved January 14, 2021, from https://www.nationalgeographic.com/magazine/2010/11/great-migrations/
Yudha. (2021, January 14). 10 Hewan dengan Migrasi Terjauh, Benar-benar Bisa Keliling Dunia nih! Retrieved January 14, 2021, from https://www.idntimes.com/science/discovery/viktor-yudha/hewan-dengan-migrasi-terjauh/3
Referensi Gambar
https://www.britannica.com/science/migration-animal
http://archive.boston.com/bigpicture/2010/11/great_migrations.html
https://www.nationalgeographic.com/animals/invertebrates/g/golden-jellyfish/
LindungiHutan.com adalah Platform Crowdfounding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak.
Yuk, jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!