Fenomena Nature Deficit Disorder serta Manfaat Memeluk Pohon Bagi Kesehatan

Gambar 1. Beraktivitas di Alam
Gambar 1. Beraktivitas di Alam

Berbagai aktivitas di alam seperti berkebun, mendaki gunung, berkemah, atau hanya sekedar berjalan-jalan, dipercaya dapat memberikan manfaat bagi kesehatan fisik maupun psikis manusia. Tetapi aktivitas itu perlahan sangat jarang dilakukan oleh masyarakat modern khususnya mereka yang tinggal di daerah perkotaan. Ditambah lagi dengan kondisi pandemi covid 19 yang sudah berlangsung selama satu tahun terakhir, semakin meminimalisir aktivitas di luar ruangan hingga memunculkan istilah Nature Deficit Disorder.

Ads

Padahal alam dapat berdampak baik bagi kehidupan manusia salah satunya adalah aktivitas memeluk pohon yang ternyata dapat bermanfaat bagi kesehatan mental. Yuk kita simak pembahasannya berikut ini!

Nature Deficit Disorder

Gangguan defisit alam atau Nature Deficit Disorder (NDD) Istilah ini diciptakan oleh penulis Amerika Serikat, Richard Louv dalam bukunya The Last Child in the Woods. sebuah istilah yang merujuk pada berkurangnya interaksi manusia dengan alam yang berdampak buruk terhadap kesehatan fisik dan mental.  Dr Ross Cameron dari departemen lanskap Sheffield University mengatakan istilah NDD secara umum digunakan untuk menggambarkan di mana proses dan pengalaman alamiah perlahan menghilang dari hidup. Dampaknya ketika dikaitkan dengan studi yang sudah ada maka tidak heran hasilnya akan buruk.

Pada hakikatnya tubuh manusia memang diciptakan untuk selalu bergerak secara fisik dengan beradaptasi pada lingkungannya. Tetapi semakin maju nya peradaban membuat gaya hidup manusia cenderung menjadi sedikit gerak. Kita semakin sering duduk diam menatap komputer ataupun gadget.

E.O. Wilson dalam bukunya tahun 1984, Biophilia, menyebutkan bahwa manusia secara alami suka berada di sekitar makhluk hidup lainnya. Teori ini membantu menjelaskan mengapa orang lebih memilih pemandangan hijau daripada pemandangan perkotaan, mengapa pemilik hewan peliharaan lebih bahagia dan lebih sehat, dan mungkin mengapa manusia begitu terobsesi dengan hewan yang lucu dan menggemaskan. Dari beberapa hipotesis penelitian sejauh ini membuktikan bahwa orang dengan penyakit “modern”, seperti ADHD, kecemasan, atau depresi merasa lebih baik dengan eksposur ke alam. 

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com

Manfaat Memeluk Pohon Untuk Kesehatan Mental

Salah satu cara untuk dapat terhubung dengan alam adalah dengan memeluk pohon. Meski terdengar sepele tetapi memberikan manfaat untuk kesehatan mental. Apalagi di masa pandemi seperti ini yang membuat manusia cenderung lebih mudah terkena stress, cemas, depresi dan penyakit mental lainnya. 

Pelukan dipercaya dapat meredakan gangguan-gangguan tersebut, namun pelukan dari orang-orang terdekat tidak dapat dilakukan di kondisi seperti sekarang ini yang mengharuskan kita untuk menjaga jarak fisik. Maka memeluk pohon dapat menjadi obat relaksasi jiwa supaya kembali sehat.

Gambar 2. Memeluk Pohon
Gambar 2. Memeluk Pohon

Manfaat pohon yang dapat memberikan efek relaksasi bagi kejiwaan manusia dibuktikan oleh seorang peneliti bernama Matthew Silverstone, ia mengungkapkan dalam bukunya yang berjudul Blinded by Science pada 2014 lalu, bahwa pohon tidak hanya memberikan energi dan ketenangan.Dengan menyentuh atau memeluk pohon secara ilmiah dapat menyembuhkan depresi, sakit kepala, sampai dengan gangguan perkembangan orang yang disebut sebagai ADHD.

Lalu kenapa hal tersebut dapat terjadi? penyebabnya adalah getaran frekuensi yang bersumber dari dalam pohon. Hal ini sama seperti yang terjadi jika seseorang meminum gelas yang berisi air maka akan terjadi getaran 10 Hz, getaran tersebut dapat mengubah secara langsung tingkatan gumpalan darah dalam tubuh. Perlu diketahui bahwa penggumpalan darah menjadi salah satu penyebab terjadinya pusing, sakit kepala, ataupun migran. 

Jadi jika anda merasa terputus dengan alam anda bisa melakukan aktivitas memeluk pohon yang juga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan mental. 

Penulis : Syauqi Ezra Ramadhan

Referensi Literatur 

None.”Siapa Sangka, Memeluk Pohon Bisa Tingkatkan Kesehatan Tubuh dan Mental.” pikiranrakyat.com, 18 Jan 2020. Diakses 8 April 2021 dari https://www.pikiran-rakyat.com/gaya-hidup/pr-01332909/siapa-sangka-memeluk-pohon-bisa-tingkatkan-kesehatan-tubuh-dan-mental?page=2

Anwar, firdaus. “Nature Deficit Disorder, Ketika Kurang Berhubungan dengan Alam Bikin Sakit.” Detik.com, 4 Des 2016. Diakses 7 April 2021 dari https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3362196/nature-deficit-disorder-ketika-kurang-berhubungan-dengan-alam-bikin-sakit

Tim, CNN Indonesia. “Peluk Pohon, Cara Islandia Jaga Jarak Fisik dan Ramah Alam.” cnnindonesia.com, 16 April 2020. Diakses 7 April 2021 dari https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200416071214-277-494004/peluk-pohon-cara-islandia-jaga-jarak-fisik-dan-ramah-alam

Dr Fadli, Rizal. “Ketahui Manfaat Memeluk Pohon untuk Kesehatan Mental.” halodoc.com, 20 Jan 2021. Diakses 7 April 2021 dari https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-manfaat-memeluk-pohon-untuk-kesehatan-mental

Refrensi Gambar 

  1. https://images.app.goo.gl/J83RhEEKcLLbAXzg
  2. https://images.app.goo.gl/NuGAzmmBy4hnaxUJA

LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!

 

Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu! 

Author

Hitung emisi karbon dengan Imbangi.