Festival yang diadakan di Hutan Indonesia

Gambar 1. LaLaLa Festival
Gambar 1. LaLaLa Festival

 

Alasan diadakan Festival di Hutan

Sebelum bercerita tentang festival di hutan, ayo simak beberapa paragraf berikut. Hutan merupakan sumber kehidupan manusia. Hutan memiliki banyak fungsi salah satunya sebagai paru-paru dunia yang menyerap gas-gas karbon berbahaya dan sebagai salah satu sumber kesejahteraan masyarakat.

Ads

Hutan dapat dijadikan sebagai objek wisata alam. Kawasan hutan yang dijadikan sebagai objek wisata alam memberikan kebaikan baik kepada lingkungan maupun masyarakat sekitar hutan. Masyarakat akan mendapatkan penghasilan melalui hutan yang dijadikan objek wisata karena hutan akan tetap dijaga agar tidak rusak.

Salah satu penyumbang devisa negara adalah sumber daya hutan yang dimanfaatkan dengan baik semenjak tahun 1970-an. Ada beberapa persyaratan suatu hutan dijadikan wisata alam, salah satunya yaitu memiliki keadaan yang indah dan menarik yang dibentuk melalui alam maupun buatan manusia. Hutan wisata memiliki luas yang cukup dan tidak membahayakan untuk memenuhi kebutuhan manusia akan rekreasi dan olahraga serta terletak dekat pusat-pusat pemukiman penduduk.

Di zaman modern ini, masyarakat yang hidup di perkotaan merasa jenuh dengan hiruk pikuk dan kebisingan kehidupan perkotaan sehingga mereka memanfaatkan waktu luangnya untuk melepaskan penat ke objek wisata alam. Masyarakat yang bermukim di sekitar hutan seharusnya peka terhadap kebiasaan orang-orang yang mengunjungi hutan sebagai tempat wisata dan hal ini dapat menjadi peluang bagi masyarakat sekitar hutan untuk mendapatkan penghasilan melalui pengelolaan hutan sebagai tempat wisata.

Beberapa negara di dunia seperti Korea, Norwegia dan Finlandia mengandalkan pemasukan negara dari sumber daya hutan. Indonesia sebagai salah satu pemilik hutan terluas di dunia seharusnya bisa memanfaatkan sumber daya hutan dan mengelolanya agar bisa meningkatkan kesejahteraan.

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com

Keberadaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) merupakan garda terdepan dalam pengelolaan hutan di Indonesia karena KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan) sebagai badan yang menjalankan fungsi ekonomi, sosial dan ekologis dari Hutan. Hutan di Indonesia sendiri memiliki banyak manfaat dan potensi sebagai kawasan usaha kehutanan.

Manfaat usaha kehutanan di Indonesia yaitu Hasil Hutan Kayu (HHK) dan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Salah satu hasil HHBK adalah wisata alam yang saat ini sedang populer di masyarakat seperti contohnya yaitu Hutan Pinus Mangunan yang menjadi tempat dilaksanakannya Festival KPH 2018, Orchid Forest Cikole di Lembang.

Untuk meningkatkan nilai jual hutan sebagai objek wisata sebaiknya masyarakat memberikan pelayanan terbaik tanpa meninggalkan kearifan lokal. Local genius yang diangkat dari budaya sekitar akan menjadi ciri khas dan dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Hutan yang dimanfaat sebagai objek wisata akan menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk sekitar hutan.

Gambar 2. Forestra Festival
Gambar 2. Forestra Festival

 

Festival di Hutan Indonesia

Festival kerap diadakan di Hutan Indonesia untuk menunjang perekonomian di sekitar hutan dan untuk memperkenalkan hutan di daerah tersebut. Beberapa festival yang diadakan di Hutan Indonesia yaitu Festival KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan)  dan PUSAKA (Pameran Usaha Kehutanan) Tahun 2018 yang dilaksanakan di Hutan Pinus Mangunan, Dlingo, Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, pada tanggal 28 -29 September 2018. Hutan Pinus Mangunan atau lebih populer dikenal sebagai Hutan Pinus Imogiri dijadikan lokasi festival karena merupakan salah satu wisata alam yang mempesona dan murah untuk dikunjungi. Produk-produk yang dipamerkan di Festival KPH dan PUSAKA adalah produk yang dihasilkan oleh masyarakat dalam pengelolaan hutan dan produk-produk yang dihasilkan sangat bervariatif sehingga dapat memberikan keuntungan dalam dunia bisnis.

Adapun festival seni yang diadakan di kawasan hutan yaitu Festival Musik Hutan yang diadakan di Kawasan hutan lindung di Desa Bissoloro, Bongaya, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Festival Musik Hutan yang dilaksanakan di kawasan hutan lindung itu mampu memberikan alternatif hiburan kepada pengunjung yang sebagian besar berasal dari perkotaan.

Tidak hanya Festival Musik Seni di Sulawesi namun di daerah Lembang juga diadakan festival musik dengan tema membaur bersama alam yaitu LaLaLa Festival. LaLaLa festival merupakan festival musik kelas internasional di Indonesia yang dilaksanakan di Orchid Forest, Cikole, Bandung. LaLaLa festival diadakan pertama kali pada tahun 2016 dan dihadiri oleh sederet musisi papan atas baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini membuat LaLaLa festival sangat populer di Indonesia karena bintang tamu yang diundang sesuai dengan selera anak muda dan LaLaLa Festival akan membawa pengunjung menikmati seni ditengah balutan suasana hutan yang magis.

Kombinasi alam dan seni yang menyatu pada LaLaLa Festival membuat acara ini menjadi salah satu acara yang wajib dikunjungi bagi mereka yang merupakan seniman dan pecinta lingkungan. Salah satu keistimewaan LaLaLa Festival yaitu acara seni ini diadakan di Cikole Pine Forest, hutan yang berada di Lembang itu sudah dikenal dengan baik sebagai kawasan wisata alam yang menarik untuk disinggahi. Setiap pengunjung yang menghadiri acara tersebut dapat dipastikan memiliki pengalaman yang berbeda karena pengunjung menikmati festival musik sambil menghirup kesegaran alam. Salah satu staf LaLaLa Festival yaitu Adihtya Bryan sebagai Project Leader mengatakan bahwa LaLaLa Festival membuat pengunjung terbuai dalam suasana santai dan menyenangkan sembari menikmati musik serta makanan dan minuman. Ketika waktu sudah menjelang malam hari maka akan ada lampu warna-warni yang dipasang di semua lokasi tertentu di Cikole Pine Forest.

Pertunjukan seni lainnya yang diadakan di alam terbuka yaitu acara musik klasik Forestra di Orchid Forest Cikole, Lembang. Forestra berlangsung pada malam sabtu tanggal 28 September 2019. Pertunjukan seni di Orchid Forest Cikole menghadirkan musisi terkenal Indonesia diantaranya Erwin Gutawa, Isyana Sarasvatim Once Mekel, Mondro Gascaro dan masih banyak musisi papan atas lainnya yang mengisi Forestra 2019.

Beberapa tempat dijadikan titik untuk swafoto bagi pengunjung, salah satunya adalah kebun seluas dua belas hektar dengan 157 jenis anggrek lokal maupun luar negeri dan di sisi tengahnya terbentang amphitheater alam. Forestra digelar di luar radius Gunung Tangkuban Perahu dan pihak Forestra telah berkoordinasi dengan BMKG serta PVMBG untuk keberlangsungan acara, hal ini dilakukan untuk kenyamanan dan keamanan pengunjung Forestra.

Gambar 3. LaLaLa Festival
Gambar 3. LaLaLa Festival

 

Kendala mengadakan festival di tengah hutan

Festival yang digelar di kawasan hutan tentu akan mengalami hambatan-hambatan karena berbagai faktor alam yang tidak diduga seperti cuaca mendung, hujan deras, medan hutan yang sulit ditempuh dan berbagai hambatan lainnya.

Pada LaLaLa festival dapat dijumpai beberapa kendala saat berlangsungnya acara yaitu yaitu akses menuju lokasi yang sangat macet, hutan pinus Cikole yang menjadi medan berlumpur karena hujan mengguyur membuat tanah menjadi lembek, dan akan ada banyak sampah bertebaran sehingga merusakan kawasan hutan.

 

Penulis: Aini Maryatul

 

Referensi Literatur

Kompasiana. (2018, 18 Agustus). Memanfaatkan Hutan Menjadi Kawasan Wisata Alam. Diakses pada 21 Januari 2021.

https://www.kompasiana.com/ulinahotmariagalingging3557/5b704f2fab12ae6804378d77/memanfaatkan-hutan-menjadi-kawasan-wisata-alam?page=all#:~:text=Hutan%20dapat%20dijadikan%20sebagai%20objek,lebih%20baik%20tanpa%20merusak%20hutan.&text=Masyarakat%20lokal%20merupakan%20pemadu%20wisata%20yang%20sangat%20baik.

Agroindonesia.co.id. (2018, 17 Oktober). Untuk Hutan yang Mensejahterakan. Diakses pada 21 Januari 2021.

http://agroindonesia.co.id/2018/10/untuk-hutan-yang-mensejahterakan/

ppid.menlhk.co.id. (2018, 27 September). Kementrian LHK Gelar Festival KPH Tingkat Nasional dan Pameran Usaha Kehutanan (PUSAKA) Tahun 2018. Diakses pada 21 Januari 2021

http://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/1536

ayosemarang.com. (2019, 21 Desember). LaLaLa Festival, Konser Musik Tengah Hutan Digelar April 2020. Diakses pada 21 Januari 2021.

https://ayosemarang.com/read/2019/12/21/49315/lalala-festival-konser-musik-tengah-hutan-digelar-april-2020

republika.co.id. (2017, (2017, 7 Oktober) Festival Musik Hutan Dipadati Ratusan Pengunjung. Diakses pada 21 Januari 2021.

https://www.republika.co.id/berita/trendtek/sains/12/03/14/senggang/musik/17/10/07/oxghay284-festival-musik-hutan-dipadati-ratusan-pengunjung

cnnindonesia.com. (2016, 7 November). LaLaLa Fest: Festival Musik di Hutan yang Penuh Hambatan. Diakses pada 21 Januari 2021.

https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20161107073534-227-170738/lalala-fest-festival-musik-di-hutan-yang-penuh-hambatan

asumsi.co. (2018, 31 Agustus). Festival M(eng)usik Alam, Apa Solusinya?. Diakses pada 21 Januari 2021.

https://asumsi.co/post/festival-mengusik-alam-apa-solusinya

brilio.net. (2016, 25 Oktober). Komunitas Festival Hutan Pertama di Indonesia Bakal Digelar di Bandung. Diakses pada 21 Januari 2021.

https://www.brilio.net/komunitas/festival-hutan-pertama-di-indonesia-bakal-digelar-di-bandung-161025l.html#

wisatabdg.com. (2019, 21 September). Event Forestra Kembali Digelar di Orchid Forest Cikole pada 28 September 2019. Diakses pada 21 Januari 2021.

https://www.wisatabdg.com/2019/09/event-forestra-kembali-digelar-di.html

Zulkarnain. 2013. Analisis Penetapan Kriteria Kawasan Hutan. Jurnal AGRIFOR. 12(2): 1-14.

 

Referensi Gambar

http://www.hangoutindo.com/article/detail/live-review-lalala-festival-2018

https://kumparan.com/berita-heboh/5-hal-yang-dikeluhkan-penonton-lalala-festival-2019-1551007924851981180

https://jabar.idntimes.com/hype/entertainment/debbie-sutrisno/forestra-festival-musik-di-lembang-akan-dijadikan-agenda-tahunan

 

LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di berbagai daerah. Mari kita sama-sama melestarikan lingkungan dan menjaganya. 

 

Yuk bergabung bersama kami sebagai pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!

Author

Hitung emisi karbon dengan Imbangi.