Di Indonesia, bidang pertanian memiliki peran penting dalam perekonomian. Indonesia diketahui sebagai salah satu dari 5 negara eksportir hasil tani paling baik di dunia berdasarkan hitungan ekspor dan jumlah lahan dilansir dari Investopedia, Food and Agriculture Organization, Badan Pusat Statistik, dan Indexmundi. Keempat negara lainnya adalah China, Australia, Amerika Serikat, dan Brazil. Total luas lahan pertanian di Indonesia diketahui sebesar 750.000 km² menurut data Indexmundi. Pada tahun 2015, nilai ekspor hasil tani di Indonesia mencapai Rp 403,8 triliun dan pada tahun 2018 senilai Rp 416,8 triliun (Detik, 2019). Kementerian Pertanian RI terus berupaya melakukan peningkatan jumlah ekspor ke negara-negara lain. Terdapat sejumlah produk yang menjadi andalan dari negara Indonesia, yaitu kopi, karet, kakao, dan sawit. Berdasarkan informasi dari situs Kementerian Perdagangan RI, karet beserta produk karet menjadi ekspor terbesar pada urutan pertama. Uraian di bawah ini menjelaskan hal lebih lanjut mengenai hasil tani terbaik di Indonesia yaitu kopi, karet, kakao, dan sawit.
Hasil Tani Indonesia: Kopi
Kopi telah diketahui menjadi salah satu minuman yang paling disukai oleh masyarakat Indonesia, bahkan dunia. Selain itu, kopi juga menjadi salah satu komoditas unggulan terbesar setelah minyak bumi dan gas. Menurut informasi yang berasal dari ICO (International Coffee Organization), Indonesia menjadi salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia setelah Vietnam dan Brazil pada tahun 2012. Hingga tahun 2020 ini, luas lahan kopi di Indonesia diketahui 1,25 juta hektar berdasarkan informasi dari Kementerian Pertanian. Di Indonesia, Sumatera Selatan menjadi daerah yang menyumbang jumlah tertinggi hasil produksi kopi. Sebanyak 20% dari luas total lahan kopi di Indonesia terletak di Sumatera Selatan. Di daerah tersebut, luas lahan kopi, yaitu 252,7 hektar. Produksi di daerah tersebut sejumlah 26,77% dari keseluruhan produksi kopi di negara ini. Pada tahun 2017, Indonesia pernah mengekspor jenis kopi Robusta dan Arabika sebanyak 44.739,6 ton ke Jerman, 4.173,9 ton ke Kanada, 38.102,9 ton ke Italia, 13.156,2 ton ke Belgia, 21.937,5 ton ke Inggris, dan 24.039,6 ton ke Mesir.

Sayangnya, di tahun 2020 ini, dengan kondisi pandemi Virus Corona, banyak kegiatan ekspor yang dihentikan. Indonesia mengalami penurunan jumlah ekspor kopi sebesar 6,92% dari tahun sebelumnya. Dari bulan Januari hingga bulan Mei tahun 2020 ini, ekspor kopi Indonesia mengalami tren penurunan. Indonesia mengalami penurunan sebanyak USD 26,4 Juta dari bulan Januari sehingga pada Mei ini menjadi USD 44,7 Juta menurut informasi dari BPS (Badan Pusat Statistik). Kopi instan yang diekspor oleh Indonesia mengalami penurunan sejumlah 4,1 ton (Detik, 2020).
Hasil Tani Indonesia: Karet
Indonesia diketahui menjadi negara eksportir karet kedua di dunia setelah Thailand. Lahan karet paling banyak di Indonesia terdapat di Kalimantan dan Sumatera. Menurut data BPS, Indonesia pernah melakukan ekspor karet remah sebanyak 2,49 juta ton (senilai 729,2 Miliar US Dollar).

Dalam menghasilkan karet, masalah yang dapat ditemukan adalah kurangnya ketersediaan benih unggul, lokasi pertanian yang terpencar luas dengan akses yang sangat terbatas, dan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan para petani dalam hal teknik budidaya. Terdapat sejumlah hal yang diketahui dapat membantu meningkatkan produksi karet di Indonesia, yaitu pelatihan manajemen, bantuan peralatan, permodalan untuk membantu para petani, penghargaan dan kebijakan yang dapat mendukung perkembangan, pemasaran, dan pengadaan pabrik di wilayah perkebunan rakyat.
Hasil Tani Indonesia: Kakao
Negara Indonesia diketahui sebagai salah satu negara penghasil kakao dengan jumlah paling besar di dunia. Berdasarkan informasi yang berasal dari ICCO atau International Cocoa Organization, Indonesia termasuk negara produsen kakao terbesar di dunia setelah Nigeria, Ekuador, Pantai Gading, dan Ghana. Industri pengolahan kakao diketahui memiliki kemampuan dalam berkontribusi terhadap devisa secara signifikan. Hal tersebut ditunjukkan bahwa pada periode Januari sampai Juli tahun 2020 ini mengalami peningkatan jumlah ekspor kakao apabila dibandingkan dengan rentang waktu yang sama pada tahun sebelumnya.

Menurut informasi dari Agus Gumiwang, Menteri Perindustrian, industri pengolahan kakao memiliki kemampuan dalam menghasilkan berbagai produk yang variatif, seperti cocoa powder, cocoa butter, dan cocoa liquor, serta cocoa cake. Cocoa butter merupakan produk utama yang diekspor ke berbagai negara lain, seperti Belanda, Estonia, China, India, Jerman, dan Amerika Serikat. Indonesia telah diketahui berada di posisi ke-3 untuk kategori industri olah kakao terbesar di dunia. Biji kakao yang berasal dari Indonesia diketahui kaya kandungan lemak dan memiliki titik leleh yang tinggi, dan dapat menghasilkan produk kualitas produk yang sangat baik dari sisi manfaat kesehatan, aroma, dan rasa (Detik, 2020).
Hasil Tani Indonesia: Sawit
Kelapa sawit telah diketahui tidak hanya memiliki peran penting dalam devisa negara (peningkatan nilai ekspor), tetapi juga mampu menggerakkan perekonomian wilayah dengan menyediakan lapangan kerja dan membantu menangani masalah kemiskinan di pedesaan. Indonesia diketahui memiliki ladang sawit dengan luas total 12.538.000 hektar dan melakukan ekspor minyak kelapa sawit sebanyak 287.703.000 ton pada tahun 2017. Pada masa pandemi ini, menurut informasi dari Gapki atau Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, jumlah ekspor kelapa sawit serta hasil produk turunannya mengalami peningkatan pada bulan Juli 2020 dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Peningkatan terjadi sebanyak 15%. Mukti Sarjono, Direktur Eksekutif Gapki, merinci bahwa Timur Tengah dan China merupakan kontributor yang memiliki pengaruh tertinggi terhadap kenaikan jumlah ekspor ini.

Meskipun pada bulan Juli jumlah ekspor sawit mengalami peningkatan dibandingkan bulan Juni, ekspor sawit mengalami penurunan jika dilihat dari bulan Januari sampai Juli. Selain itu, jumlah ekspor minyak sawit periode Januari hingga Juli tahun 2020 sebanyak 1,19 juta ton lebih rendah apabila dibandingkan dengan rentang waktu yang sama pada tahun sebelumnya (CNN Indonesia, 2020).
Pembangunan sektor pertanian sudah semestinya mendapat perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat. Hal tersebut dapat membantu meningkatkan hasil tani di Indonesia dan produksi untuk mencapai ketahanan pangan, meningkatkan kesejahteraan para petani, meningkatkan kesempatan untuk bekerja, dan meningkatkan perekonomian pedesaan. Pemerintah dapat membantu dengan cara meningkatkan investasi di sektor ini dan membantu mengembangkan teknologi produksi lokal, serta melakukan pembangunan infrastruktur dan sarana penunjang peningkatan hasil produksi (Charles et al., 2018). Para pembaca atau masyarakat juga dapat ikut memberi kontribusi. Salah satu di antaranya adalah melakukan kerjasama yang baik dengan pihak Lindungi Hutan dalam melakukan penanaman tumbuhan di daerah-daerah tertentu. Tahap yang harus dilakukan ternilai cukup mudah. Para pembaca dapat mengunjungi atau menghubungi pihak Lindungi Hutan melalui berbagai media sosial yang telah tersedia.
Penulis : Elgin Martama
Referensi
Charles, F., Suyatno, A., & Yusra, H. A. (2018). Penentuan Komoditas Unggulan Sektor Pertanian di Kabupaten Landak. Jurnal Agribisnis. https://journal.ipb.ac.id/index.php/p2wd/article/download/24492/15990/
CNN Indonesia. (2020, September 21). Ekspor Sawit Naik Jadi US$1,86 Miliar di Era Corona. CNN Indonesia. Retrieved October 29, 2020, from https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200921112422-92-548849/ekspor-sawit-naik-jadi-us-186-miliar-di-era-corona
Detik. (2019, September 23). Indonesia Masuk 5 Besar Eksportir Pertanian Terbaik di Dunia. Detik Finance. Retrieved October 29, 2020, from https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4718604/indonesia-masuk-5-besar-eksportir-pertanian-terbaik-di-dunia
Detik. (2020, October 1). Ekspor Kopi di Masa Pandemi. Detik. Retrieved October 29, 2020, from https://news.detik.com/kolom/d-5195730/ekspor-kopi-di-masa-pandemi
Detik. (2020, October 9). Industri Pengolahan Kakao Sumbang Ekspor US$ 549 Juta Selama Pandemi. Detik. Retrieved October 29, 2020, from https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5206866/industri-pengolahan-kakao-sumbang-ekspor-us-549-juta-selama-pandemi
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!
Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!