Hutan Konifer: Ciri, Jenis hingga Karakteristik Flora dan Fauna

Hutan Konifer
Gambaran Hutan Konifer. Foto oleh Micah Boerma dari Pexels

Pengertian Hutan Konifer

Hutan konifer adalah hutan yang berada di antara tundra di utara dan hutan gugur di selatan.

Ads

Hutan jenis ini dapat ditemukan di dataran rendah Amerika Utara, Eropa, dan Asia di bagian dataran tinggi pegunungan.

Jenis hutan konifer pada umumnya terdiri dari tumbuhan-tumbuhan yang memiliki daun berbentuk jarum (konifer).

Beberapa jenis tanaman yang dapat dijumpai pada hutan ini yaitu:

  • Pinus
  • Cemara
  • Birch
  • Alder
  • Spruce, dan
  • Juniper.

Tumbuhan atau pohon yang tumbuh di hutan ini cenderung selalu memiliki warna hijau sekalipun pada saat musim dingin dengan suhu yang sangat rendah dan tanaman ini selalu berdaun jarum sepanjang tahun.

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com

Dengan bentuk daun seperti ini, tanaman yang ada pada hutan ini sangat membantu dalam beradaptasi untuk dapat bertahan hidup di daerah yang memiliki iklim atau cuaca yang sangat dingin ataupun kering.

Hutan konifer ini tidak dapat dijumpai di Indonesia karena hutan ini pada umumnya ditemukan di daerah subtropis atau daerah yang memiliki temperatur rendah.

Ciri-ciri Hutan Konifer

Hutan konifer memiliki curah hujan yang cukup bervariasi, mulai dari 300 hingga 900 mm/tahun.

Bahkan ada juga hutan jenis ini yang dapat mencapai hingga 2.000 mm/tahun atau kurang lebih 79 inchi/tahun.

Walau begitu, jumlah curah hujan pada setiap hutan ini dapat berbeda tergantung dengan lokasi hutan tersebut.

Misalnya, hutan di bagian utara dapat mengalami musim dingin yang cukup panjang, dingin, dan kering.

Sedangkan ketika musim panas cenderung berlangsung singkat. Pada daerah lintang yang lebih rendah, curah hujan biasanya merata sepanjang tahun. 

Hutan konifer memiliki suhu yang bervariasi menyesuaikan musim yang dialaminya. Pada musim panas, suhu rata-rata hutan konifer berkisar antara -40°C sampai 20°C.

Suhu ini termasuk suhu yang rendah untuk musim panas karena rata-rata suhu pada musim panas biasanya berkisar sekitar 10°C. Oleh karena itu, hutan ini hanya dapat ditemukan di kawasan yang beriklim dingin.

Hutan jenis ini cenderung mengalami musim dingin yang lebih panjang dibandingkan dengan musim panas, sehingga menyebabkan penguapan pada hutan ini jarang terjadi. Hal inilah yang menyebabkan kawasan hutan cenderung lembab.

Hutan konifer memiliki sifat tanah yang berbatu-batu dan juga memiliki sifat asam. Kesuburan tanah pada hutan ini cenderung tidak terlalu baik karena tanaman yang berada pada hutan jenis ini bukan tanaman yang menggugurkan daunnya, justru daun berbentuk jarum pada tanaman di hutan ini tidak pernah gugur, sehingga hal ini dapat memberi dampak pada kesuburan tanah.

Karena itulah tidak semua jenis tanaman dapat tumbuh di hutan ini.

Pada saat musim dingin, dasar atau lantai hutan dapat tertutup es hingga mencapai ketebalan 2 meter. 

Ciri-ciri sekaligus merupakan keunikan yang dapat ditemui di hutan konifer ini yaitu adanya permafrost.

Permafrost merupakan lapisan tanah yang sepenuhnya beku (biasanya 0°C atau lebih rendah) dan setidaknya terjadi selama 2 tahun.

Lapisan yang aktif dapat mencair pada saat musim panas, tetapi lapisan permafrost yang berada di bawah lapisan aktif cenderung selalu membeku.

Baik permafrost atau bebatuan yang ada di hutan ini dapat mencegah air mengalir dari lapisan atas tanah. Hal inilah yang dapat menciptakan rawa dangkal yang biasanya dikenal dengan nama muskeg.

Karakteristik Flora dan Fauna

Flora dan fauna di hutan konifer cukup beragam. Tanaman dan hewan yang memiliki habitat di hutan ini cenderung merupakan makhluk hidup yang tahan terhadap suhu yang rendah.

Tanaman seperti pohon yang tumbuh di hutan jenis ini pada umumnya memiliki daun yang berbentuk seperti jarum. Daun ini juga memiliki zat lilin yang membantu memberi ketahanan terhadap kekeringan dan juga memberi daya kuat, sehingga ketika daun tertutup oleh salju, daun tidak mudah patah atau rontok.

Bentuk daun yang menyerupai jarum ini merupakan salah satu bentuk adaptasi tanaman terhadap iklim yang ada di hutan konifer.

Daun jarum ini membantu mengurangi penguapan, karena pada musim dingin, daerah tersebut cenderung jarang mengalami penguapan. Hal ini cukup membantu dalam menyimpan cadangan air pada tanaman.

Contoh tanaman yang umumnya dapat ditemukan yaitu pohon pinus dan cemara.

Tanaman yang tumbuh di kawasan hutan ini biasanya saling berdekatan dengan tujuan dapat menahan angin yang kencang.

Karakteristik tanaman pada hutan konifer yang dapat terlihat mudah yaitu tanaman yang tumbuh cenderung mengerucut ke atas. Hal ini ternyata dapat membantu tanaman agar ketika musim dingin berlangsung dan mengalami hujan salju, salju yang menempel pada tanaman tersebut tidak mengendap dan tidak berat pada bagian atas, sehingga mencegah dari patah atau tumbangnya pohon.

Pohon-pohon yang berada di hutan ini termasuk memiliki umur yang cukup panjang, bahkan sampai berumur 200 tahun.

Tidak hanya tanaman yang berdaun jarum, lumut juga dapat ditemukan di hutan konifer. Biasanya lumut kerak dapat dijumpai di pohon-pohon atau permukaan tanah hutan pada saat musim panas.

Selain tanaman, hewan-hewan di hutan konifer juga memiliki karakteristik tertentu.

pexels steve 397854 – Hutan Konifer: Ciri, Jenis hingga Karakteristik Flora dan Fauna
Serigala merupakan salah satu penghuni hutan konifer. Foto oleh Steve dari Pexels.

Pada umumnya, hewan-hewan yang berhabitat di hutan ini memiliki bulu dan lapisan pelindung dari lemak yang tebal, sehingga dapat melindungi diri dari suhu yang sangat rendah.

Biasanya hewan-hewan ini juga melakukan hibernasi pada musim dingin, misalnya kelinci salju, tupai, rusa kutub, lynx, dan serigala.

Selain mamalia, ternyata di hutan ini juga dapat dijumpai serangga-serangga, seperti nyamuk, lalat, capung, dan semut.

Diperkirakan ada sekitar 32.000 spesies serangga yang berhabitat di hutan ini. Burung-burung yang dapat ditemukan di hutan ini yaitu burung pelatuk, burung elang, burung hantu, dan lain-lain.

Burung-burung yang bermigrasi juga dapat menjadikan hutan konifer sebagai tempat singgahnya. 

Contoh Hutan Konifer

Hutan-hutan konifer biasanya dapat di daerah yang memiliki musim dingin, sehingga tidak ada hutan di Indonesia yang merupakan jenis hutan ini.

Hutan-hutan konifer yang dapat ditemukan yaitu sebagai berikut:

  • Wrangell-St. Elias National Park & Preserve
  • Denali National Park & Preserve
  • Gates of the Arctic National Park & Preserve
  • Kobuk Valley National Park
  • Lake Clark National Park & Preserve

Penulis: Mikhael Sihite

Referensi Literatur:

RimbaKita.com. HutanKonifer – Pengertian, Ciri, Flora dan Fauna. Tersedia dalam: https://rimbakita.com/hutan-konifer/. Diakses pada 16 Januari 2021.

HaloEdukasi.com. HutanKonifer: Pengertian – Ciri dan Contohnya. Tersedia dalam: https://haloedukasi.com/hutan-konifer. Diakses pada 16 Januari 2021.

The Earth Observatory. Coniferous Forest. NASA. Diakses pada 16 Januari 2021.

NASA Climate Kids. What Is Permafrost?. Diakses pada 16 Januari 2021.

National Geographic. Taiga. Tersedia dalam: https://www.nationalgeographic.org/ encyclopedia/taiga/. Diakses pada 16 Januari 2021.

LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk melakukan kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di berbagai daerah. Mari kita sama-sama melestarikan lingkungan dan menjaganya.

Yuk bergabung bersama kami sebagai pioneer penghijauan!

Your Beloved Author