Hutan Konservasi di Pulau Kalimantan

Hutan konservasi di Kalimantan merupakan wilayah yang besar dan luas dalam menyimpan kekayaan keanekaragaman hayati yang dimiliki negeri ini. Selain itu, juga menjadi rumah bagi tanaman dan satwa yang ada di dalamnya untuk tumbuh maupun berkembang. Menurut data di daerah Kalimantan timur saja misalnya terdapat 129 jenis anggota Dipterocarpaceae (34%) yang ada di Asia Tenggara. Tidak hanya itu, ada jenis satwa liar seperti mamalia sebanyak 222 jenis dimana 44 endemik, 420 jenis burung, 166 jenis ular, 394 jenis ikan dan 100 jenis amfibi. Di samping itu, tercatat ada 9.956 jumlah total jenis tumbuhan di Kalimantan dengan jumlah endemik sebanyak 3.936.

Ads

Dengan banyaknya jumlah fauna yang ada di dalam hutan tersebut maka Pemerintah berupaya melakukan pelestarian wilayah dan ekosistem di setiap daerah dengan zona alam yang luas untuk dijadikan Taman Nasional sebagai tempat penelitian, budidaya, wisata, pendidikan, ilmu pengetahuan dan lain-lain. Hal itu telah diatur dalam UU No 5 Tahun 1990 mengenai Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Berikut daftar Taman Nasional atau hutan konservasi yang ada di Pulau Kalimantan. 

  • Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS)
Taman Nasional Danau Sentarum
Taman Nasional Danau Sentarum

Taman nasional ini terletak di daerah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat dan diresmikan pada tahun 1999. Adanya sungai kapuas tentu menambah keistimewaan kawasan ini karena termasuk sungai terpanjang yang ada di Indonesia. Selain itu, terdapat beberapa tipe habitat di kawasan TNDS seperti hutan rawa kerdil, hutan rawa terhalang, hutan pepah, hutan tepian, hutan rawa gambut, hutan dataran rendah perbukitan dan hutan kerangas. Di dalamnya terdapat beberapa tanaman yang ada contohnya belantik, melayak, pungu, putat, purik rawa, sengkayang, mentangis dan masih banyak lagi. Adapun jenis fauna mulai dari ikan, reptil, mamalia hingga berbagai jenis burung dapat dijumpai dengan mudah di sini ini. Di sisi lain, masyarakat sekitar TNDS memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bekerja sebagai  nelayan dan peternak lebah madu liar yang sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu. 

 

  • Taman Nasional Kutai (TNK)
Taman Nasional Kutai
Taman Nasional Kutai

Dalam perjalanan sejarah, Kutai merupakan kerajaan pertama di Nusantara pada masa pemerintahan Belanda. Taman Nasional Kutai atau disingkat dengan TNK berada di daerah Kabupaten Kutai Timur dan diresmikan pada tahun 1982. Menariknya, ada beberapa lokasi yang dijadikan objek wisata salah satunya Goa Lobang Angin dan Prevab Mentoko. Selain itu, di taman nasional ini terdapat beragam tumbuhan seperti ulin, meranti, kapur, anggrek, simpur dan lain-lain. Sedangkan beberapa fauna mulai dari owa Kalimantan, bekantan, kera ekor panjang, ayam hutan, beruang madu hingga banteng juga ada di kawasan ini. 

 

  • Taman Nasional Tanjung Putting
Taman Nasional Tanjung Putting
Taman Nasional Tanjung Putting

Taman nasional ini berlokasi di semenanjung barat daya provinsi Kalimantan Tengah. Awalnya, Tanjung Putting menjadi cagar alam dan suaka margasatwa semenjak tanggal 13 Juni 1936 dan ditetapkan sebagai Taman Nasional di tahun 1984. Selain itu, jenis-jenis tumbuhan yang dapat dijumpai adalah meranti, ramin, jelutung, gaharu, ulin dan lain-lain. Sedangkan beberapa jenis fauna yang dapat ditemukan antara lain babi janggut, bekantan, duyung, lumba-lumba, kijang muncak, pelanduk kancil dan rusa sambar. Untuk wisatawan yang ingin berkunjung kesini ada banyak kegiatan seperti mengenal sejarah konservasi orang utan, menyusuri sungai Senyover dan mengunjungi desa Tanjung Harapan sebagai tempat tinggal penduduk sekitar. 

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com

 

  • Taman Nasional Betung Kerihun 
Taman Nasional Betung Kerihun
Taman Nasional Betung Kerihun

Taman nasional atau hutan konservasi ini berada di daerah Kalimantan Barat yang berbatasan dengan Malaysia dan diresmikan pada tahun 1995 sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO. Kelompok flora yang banyak dijumpai adalah Vatica, Clusiaceae, Shorea, Hopea dan beberapa yang lainnya. Sedangkan kelompok fauna mulai dari berang-berang, macan dahan, kijang emas, sambar, kelempiau, orang utan borneo dan sebagainya juga mendiami wilayah ini. Ada banyak destinasi wisata di Taman Nasional Betung Kerihun seperti Danau Sentarum,  Nanga Sambus  (Perkampungan Melayu), Sungai Kapuas, Bengkal Jabun yang menjadi tempat buaya bertelur dan mendaki di gunung lawit. Sungguh menarik bukan?

Namun, siapa sangka jika ternyata masih banyak permasalahan yang dapat mengancam kelestarian flora dan fauna yang ada di Hutan Kalimantan seperti di berbagai Taman Nasional . Pertama, adanya perubahan iklim menjadi salah satu momok yang mendorong terjadinya kepunahan masal terhadap satwa liar berlangsung lebih cepat. Pasalnya, kondisi yang berlawanan dimana suhu air laut meningkat dan metabolisme hewan laut melambat.

Kemudian, adanya aktivitas pembalakan liar dan perambahan hutan membuat keberadaan satwa terus terancam. Sebagai contoh, sekitar 178 jenis amphibi dapat dijumpai di hutan Kalimantan bahkan 73 persen endemik, dan 10 persen berada dalam risiko kepunahan karena hilangnya habitat, penyakit dan faktor lainnya.

Selanjutnya, kasus perburuan dan penyelundupan satwa yang dilindungi mungkin bisa menjadi cerita lama yang terjadi dari waktu ke waktu mulai dari penemuan gajah mati namun gadingnya sudah hilang, bangkai harimau tanpa kulit, badak yang tak bernyawa dan tidak diketahui dimana culanya. Berdasarkan Laporan Balai Penegakan Hukum (GAKKUM) Wilayah Kalimantan di tahun 2017 telah menangani sebanyak 13 kasus dan pada tahun 2018 terdapat sebanyak 5 kasus.     Maka dari itu, perlu adanya tata kelola yang harus diperbaiki oleh pemerintah untuk menghentikan segala bentuk kegiatan di hutan konservasi yang telah menjadi habitat alamiah bagi satwa liar. Di sisi lain, kebakaran dan kerusakan lahan akibat logging juga perlu sesegera mungkin untuk direstorasi. Terakhir, yang paling penting adalah mungkin saat ini waktu yang tepat untuk manusia mulai menjaga jarak dan memberikan jeda pada alam demi kelangsungan hidup satwa yang nyaman serta seimbang. Supaya anak cucu kita nanti dapat merasakan kekayaan alam dan keragaman satwa asli Indonesia. 

 

Penulis : Dwi Rahmawati

Ilustrasi :

https://travel.tempo.co/amp/1136245/9-hal-yang-harus-diketahui-saat-melancong-ke-danau-sentarum

https://wartawisata.id/2018/10/24/taman-nasional-kutai-flora-dan-fauna-yang-mengagumkan-di-kutai-timur-kalimantan-utara/

https://www.nativeindonesia.com/taman-nasional-tanjung-puting/

https://www.pedomanwisata.com/wisata-alam/taman-nasional/taman-nasional-kerihun-betung-di-kapuas-hulu-kalimantan-barat-tempat-bagi-katak-terkecil-di-dunia

 

 

LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!

Your Beloved Author