Bedono, Demak – Kampanye alam “Dicotyl “Dig It, Carry Out The Yield Later” sukses terlaksana, mulai pengumpulan donasi, kegiatan penanaman hingga aksi sosialnya. Kampanye ini digerakan oleh KMVB UPH atau Keluarga Mahasiswa Vidya Buddhis Universitas Pelita Harapan yang menggandeng LindungiHutan sebagai organisasi peduli lingkungan.
Kampanye alam “Dicotyl “Dig It, Carry Out The Yield Later” dilaksanakan pada 22 November 2020 lalu setelah satu bulan sebelumnya mulai melakukan donasi online via platform LindungiHutan. Kegiatan yang diselenggarakan dengan tema “Yuk, menanam agar Bedono tidak tenggelam lagi!” ini dilaksanakan di desa Bedono Demak.

Kerjasama yang dilakukan oleh KMVB UPH dan LindungiHutan ini didasari oleh kesadaran bersama terkait kerusakan lingkungan yang diakibatkan abrasi di desa Bedono, Demak, serta membantu Mak Jah dan warga lain yang terkena dampak abrasi, fakta bahwa desa Bedono menjadi salah satu daerah yang paling parah terkena dampak abrasi menjadi sebuah keprihatinan.
Pada saat kegiatan ini berlangsung, sebanyak 321 batang bibit mangrove jenis Rhizophora sp ditanam di pantai Bedono, Demak dengan rincian kondisi bibit yang ditanam memiliki tinggi 50 cm dan berdiameter 2 cm, serta berdaun dua hingga empat. Aksi ini dihadiri oleh 10 orang yang terbagi dari berbagai macam komunitas termasuk dari relawan LindungiHutan dan Mak Jah.
Keluarga Mahasiswa Vidya Buddhis UPH
KMVB atau Keluarga Mahasiswa Vidya Buddhis yang sebelumnya dikenal sebagai Keluarga Mahasiswa Viriya Buddhis merupakan sebuah organisasi yang didirikan sejak tahun 1995 oleh sekumpulan mahasiswa Buddhis, Universitas Pelita Harapan. KMVB memiliki tujuan untuk menjadi rumah bagi umat beragama Buddha yang berada di Universitas Pelita Harapan dan bersatu dalam Buddha Dhamma. Anggota KMVB kerap disebut sebagai VBers. Berbagai macam kegiatan telah dilakukan oleh KMVB, baik di luar maupun di dalam kampus.. Dengan diadakannya Dicotyl “Dig It, Carry Out The Yield Later”, menegaskan bahwa KMVB UPH ingin memberikan aksi nyatanya terhadap isu lingkungan. Bersama LindungiHutan, KMVB UPH berharap dapat membantu masyarakat Bedono yang terkena dampak abrasi dengan diadakannya kampanye Dicotyl ini.
Kampanye Alam: Dycotyl “Dig It, Carry Out The Yield Later”
Kampanye Dicotyl “Dig It, Carry Out The Yield Later” adalah kampanye penanaman mangrove di desa Bedono, Demak, Jawa Tengah. Seperti yang telah saya sebutkan diatas, Desa Bedono menjadi salah satu daerah yang paling parah terdampak abrasi, bahkan dalam kurun waktu 20 tahun terakhir dua dusun di desa Bedono tenggelam karena abrasi. Abrasi yang terjadi di desa Bedono terbilang cukup kompleks, salah satu penyebabnya adalah kenaikan permukaan air laut yang bisa mencapai kisaran 7,8 milimeter. Selain itu, reklamasi dan pembangunan kolam pelabuhan menjadi alasan lainnya.

Dengan adanya masalah abrasi yang parah ini, KMVB UPH bersama LindungiHutan turut mengajak siapa saja untuk ikut serta agar bisa menjaga alam dan lingkungan sekitar, sehingga dapat tercipta keseimbangan ekosistem yang ada. Seperti yang kita tahu, kerusakan alam terjadi akibat kita sebagai manusia kurang bisa menjaga dan abai terhadap lingkungan sekitar.
Saat ini cara paling tepat dan tentunya ramah lingkungan dalam pencegahan abrasi adalah dengan menanam pohon mangrove, pohon mangrove tentu memiliki banyak manfaat lain selain dapat mencegah abrasi. Akar pohon mangrove sendiri memiliki peranan yang cukup banyak, akar pohon mangrove dapat membantu proses penguraian bahan kimia seperti minyak dan limbah deterjen yang tercampur air laut, selain itu umur pohon mangrove bisa mencapai puluhan tahun, yang artinya ini menjadi solusi jangka panjang masyarakat pesisir dari abrasi.
Dengan diadakannya kampanye alam Dicotyl “Dig It, Carry Out The Yield Later”, KMVB UPH dan LindungiHutan membuka peluang bagi siapapun yang ingin berkontribusi baik berupa donasi maupun aksi langsung di desa Bedono, Demak, untuk turut menjaga alam dari kerusakan. Penanaman mangrove ini menjadi salah satu langkah bijak dari gerakan penghijauan kembali di Indonesia.
Aksi penanaman mangrove di desa Bedono, Demak ini diharapkan dapat membantu masyarakat sekitar dalam menjaga lingkungan, serta memberikan kenyamanan. Program ini juga diharapkan dapat menjadi menyelesaikan masalah tahunan berupa banjir rob, serta dapat menjadi tombak awal kesadaran masyarakat dalam pentingnya menjaga lingkungan.
Penulis: Ipan Fanani
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!
Yuk, jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!