Siapa yang selama masa pandemi membeli banyak barang online? Pasti banyak, kan. Namun, apa kamu sadar kalau barang yang kamu pesan dapat memberi dampak buruk bagi lingkungan? Hampir semua barang yang kita pesan secara online dikemas dengan plastik atau bubble wrap. Padahal, plastik merupakan salah satu barang yang sangat sulit diurai secara alami. Akibatnya, plastik menjadi polutan terbesar di dunia yang kian lama kian merusak lingkungan. Hal ini semakin diperparah dengan kenaikan jumlah pembelian produk online yang dikemas dengan plastik. Semakin banyak plastik yang ditimbun, dibuang ke laut, atau dibakar yang membawa dampak buruk bagi lingkungan. Realita ini mendorong banyak individu, brand, dan produsen untuk mencari cara yang lebih ramah lingkungan dalam mengemas dan mengirim produk mereka. Di Indonesia, beberapa individu memutuskan untuk turut serta menciptakan dan menyediakan produk kemasan yang ramah lingkungan, ekonomis, dan efisien bagi seluruh kalangan masyarakat. Brand tersebut diberi nama UMA PAK. Mereka berharap produk ini menyediakan kemasan yang ramah lingkungan, mendorong kesadaran masyarakat akan pelestarian lingkungan, dan meningkatkan upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.

Apa Itu UMA PAK?
Seperti yang tertulis sebelumnya, UMA PAK merupakan sebuah brand lokal yang menyediakan produk kemasan yang ramah lingkungan. Produk tersebut terbuat dari bahan dasar kertas yang memiliki struktur 3D honeycomb. Struktur inilah yang memberikan kemampuan produk tersebut untuk melebar melebihi ukuran semula dan melindungi produk dari benturan layaknya bubble wrap. Struktur honeycomb akan memerangkap gelembung udara yang akan berfungsi sebagai bantalan untuk produk sehingga akan mengurangi resiko kerusakan akibat benturan. Selain itu, bentuk heksagonal pada kemasan tersebut dapat mengunci satu sama lain layaknya kait sehingga tidak akan diperlukannya selotip atau lem untuk membungkus produk tertentu.

UMA PAK berdiri pada Agustus 2020 yang lalu di Denpasar, Bali untuk menjawab permasalahan yang timbul dari penggunaan kemasan plastik. Pendiri UMA PAK melihat adanya peningkatan jumlah penggunaan kemasan plastik yang drastis selama masa pandemi. Tentunya, hal ini akan berakibat buruk bagi lingkungan. Terdapat peningkatan jumlah polutan, limbah, dan emisi karbon di Indonesia. Oleh karena itu, mereka memutuskan mendirikan sebuah brand yang menyediakan kemasan yang ramah lingkungan. Pada saat yang sama, mereka menyebarkan berbagai informasi produk mereka di akun Instagram @umapakofficial, Tokopedia, dan laman resmi mereka.
Kampanye Alam UMA PAK
Pada saat yang sama, UMA PAK memutuskan untuk terlibat dalam usaha pelestarian lingkungan di Indonesia. Mereka melakukan hal ini atas dasar rasa tanggung jawab sebagai produsen yang menggunakan bahan dasar dari alam dan kesadaran bahwa usaha mereka belum cukup mengatasi masalah lingkungan yang ada. Oleh karena itu, UMA PAK bekerja sama dengan LindungiHutan untuk membentuk tiga kampanye alam berupa penanaman bibit pohon di tiga daerah berbeda di Indonesia, yaitu Bukit Puntong Sumiak, Landak, Pesisir Ogotua, Toli-toli, dan Bontang Mangrove Park, Bontang. Ketiga daerah tersebut dipilih karena memiliki peran penting dalam pelestarian alam Indonesia, seperti melindungi garis pantai dari abrasi, melestarikan ekosistem biota laut, memperbaiki kualitas udara, menambah area resapan air, dan masih banyak lagi. Kegiatan kampanye alam ini sendiri diharapkan dapat meningkatkan kelestarian lingkungan, menjamin keberlangsungan hidup manusia, dan mendorong partisipasi masyarakat dalam melestarikan lingkungan.

Untuk merealisasikan kampanye ini, UMA PAK akan menyisihkan sebagian dari profit penjualan mereka dan mengajak seluruh kalangan masyarakat Indonesia, terutama generasi muda sebagai penggerak perubahan, turut berkontribusi demi keberlangsungan hidup manusia. Kampanye ini disebarkan melalui jaringan sosial media UMA PAK dan LindungiHutan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat akan usaha pelestarian lingkungan. Selain itu, UMA Pak juga membuka penggalangan dana secara online di LindungiHutan untuk memberikan kesempatan kontribusi bagi masyarakat dengan memberikan donasi sebesar Rp 15.000,00/pohon di salah satu kampanye yang dilaksanakan.
Tinggalkan Plastik, Sejahterakan Bumi!
Seperti yang tertulis sebelumnya, plastik merupakan polutan terbesar di dunia yang dari hari ke hari semakin meningkat. Berdasarkan data dari United Nations Joint Group of Experts on the Scientific Aspects of Marine Pollution (GESAMP) yang tertulis di artikel Coastal Care, diestimasikan terdapat sekitar 80% polusi laut yang berasal dari daratan yang 60-95% diantaranya merupakan limbah plastik. Tentunya, hal ini akan membawa berbagai dampak buruk bagi ekosistem dan kehidupan manusia, seperti kerusakan ekosistem laut, perubahan iklim drastis, peningkatan emisi karbon, pencemaran air, dan masih banyak lagi. Hal ini diperparah dengan ketidakmampuan plastik untuk terurai secara alami dan diolah oleh manusia dengan baik. Oleh karena itu, kita harus mengambil keputusan untuk perlahan meninggalkan plastik demi keberlangsungan hidup kita semua.

Walaupun kita masih memiliki kesulitan untuk meninggalkan plastik sepenuhnya akibat ketiadaan pengganti yang baik, ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi penggunaan plastik. Berbagai individu mengambil langkah untuk menggunakan produk yang ramah lingkungan atau tahan lama sebagai pengganti plastik, seperti kayu, aluminium, kain, kertas, olahan alga, dan masih banyak lagi. Kita juga bisa menjadi bagian dari perubahan dengan mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari, seperti menggunakan tote bag saat belanja, mengurangi penggunaan produk sekali pakai, dan lain-lain.
Memang, menjadi bagian dari perubahan bukanlah suatu hal yang mudah, tetapi harus tetap kita lakukan untuk kelestarian alam dan keberlangsungan hidup kita. Inilah yang mendorong UMA PAK dan LindungiHutan membentuk tiga kampanye ini. Mereka berharap usaha ini dapat meningkatkan kelestarian alam dan mendorong partisipasi masyarakat. Sama seperti mereka, kita juga bisa ikut serta dalam perubahan ini dengan menyebarkan informasi, mengubah kebiasaan, berdonasi, dan masih banyak lagi selama masih ada waktu. Jika semua ini tidak dilakukan, maka akan tiba waktunya bumi tidak dapat terselamatkan.
Penulis: Jeannette Sharon
Referensi Literatur:
Choo, R. (2020, February 20). More Plastic Is On the Way: What It Means for Climate Change. State of the Planet. https://blogs.ei.columbia.edu/2020/02/20/plastic-production-climate-change/
Honeycomb Paper Kraft Paper Packaging. Three reasons why kraft paper packaging may be right for you. (2020, August 14). The Crannies. https://www.thecrannies.com/blogs/warehouse-and-office/honeycomb-paper-kraft-paper-packaging
Le Guern, C. (2019, September). When The Mermaids Cry: The Great Plastic Tide. Coastal Care. https://plastic-pollution.org/
Referensi Gambar:
Israelson, N. (2010, November 3). A seal trapped in plastic pollution [Photograph]. Flickr. https://www.flickr.com/photos/tedxgp2/5143679378
LindungiHutan. (2021a, April 5). [Campaign]. LindungiHutan. https://lindungihutan.com/umapaktolitoli
LindungiHutan. (2021b, April 5). [Campaign]. LindungiHutan. https://lindungihutan.com/umapaklandak
UMA PAK. (n.d.). [Screenshot]. Instagram. https://www.instagram.com/umapakofficial/
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk melakukan kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di berbagai daerah. Mari kita sama-sama melestarikan lingkungan dan menjaganya.
Yuk bergabung bersama kami sebagai pioneer penghijauan!