Pohon dikenal dengan beragam manfaatnya untuk lingkungan hidup. Adanya pepohonan mampu memberi kehidupan yang lebih layak bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya. Di samping itu, keberadaaan pohon juga bisa menjadi salah satu indikator dari pembangunan berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan proses pembangunan yang menerapkan prinsip ramah lingkungan dengan mengoptimalkan manfaat antara sumber daya dengan pembangunan. Pembangunan berkelanjutan telah menjadi agenda global yang juga diinisiasi oleh United Nation Development Program (UNDP) dalam proyek Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satu bentuk penerapan dalam pembangunan berkelanjutan yaitu Green Toll Road.
Salah Satu Bentuk Pembangunan Berkelanjutan
Salah satu bentuk penerapan dari pembangunan berkelanjutan adalah dengan adanya Green Toll Road. Prinsip berkelanjutan yang diwujudkan dalam Green Toll Road memastikan bahwa sumber daya yang ada saat ini masih akan terus dinikmati hingga generasi mendatang. Program tersebut merupakan pengembangan proyek konstruksi jalan secara berkelanjutan di Indonesia yang bermula dari konsep Green Road. Green Road berkontribusi pada sistem jalan raya berkelanjutan yang bertujuan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas ekosistem dan efisiensi lingkungan dan sumber daya, serta untuk meningkatkan kualitas kehidupan sosial.
Konsep Green Road memfokuskan pada beberapa hal, yakni pada penerapan prinsip ramah lingkungan (ecologically sustainable), berkeadilan sosial (socially equitable), dan efisien secara ekonomi (economically efficient) mulai dari tahap pembiayaan, perencanaan, desain, konstruksi, dan pemeliharaan jalan, hingga pada penanganan dampak perubahan iklim.
Prinsip ramah lingkungan (ecologically sustainable) yang ditekankan pada konsep Green Road memastikan bahwa penyelenggara pembangunan jalan memperhatikan aspek lingkungan untuk mengurangi kerusakan yang timbul. Aspek lingkungan meliputi beberapa tolok ukur, yaitu dengan memberi perlindungan ekosistem dengan memberi keseimbangan pohon. Kedua, mengutamakan perhatian pada mutu udara dan mutu air. Ketiga, memberi pengamanan terhadap muka air tanah dan tempat keluarnya air tanah. Keempat, pengaturan cahaya dengan mempertimbangkan dampak penanaman pohon, agar tidak menjadi penghalang cahaya lampu jalan. Kelima, memastikan adanya penghematan sumber energi. Keenam, melakukan penghijauan. Selain itu, juga menerapkan pembatasan penggunaan material dan penggantian bahan bakar fosil dengan bahan bakar lain yang lebih ramah lingkungan. Adanya pembatasan ini dimaksudkan untuk melindungi sumber daya.
Aspek berkeadilan sosial (socially equitable) yang menjadi acuan dalam konsep Green Road mencakup beberapa hal, diantaranya yaitu kesetaraan akses pengguna jalan dengan memberi perhatian keselamatan dan kenyamanan pejalan kaki dan pesepeda, mempertahankan sisi budaya dan sejarah, masyarakat dilibatkan partisipasinya, perlindungan keselamatan, kebisingan dan kesehatan pelaksana serta pengguna jalan, dan memberikan fasilitas jembatan penyeberangan atau zebracross yang memudahkan mobilisasi masyarakat dengan baik.
Sementara itu, efisien secara ekonomi (economically efficient) berarti melakukan penghematan terhadap transportasi material dan pegawai, pemakaian air saat pelaksanaan pembangunan, dan penggunaan energi atau sumber daya. Penyelenggara pembangunan juga perlu memiliki sertifikasi manajemen lingkungan terkait kualitas mutu jalan yang berkelanjutan. Selain itu juga melakukan perencanaan dan menganalisis biaya pembangunan dengan seefisien mungkin.
Green Road menekankan pada beberapa aspek seperti manajemen air, efisiensi energi dan pengurangan emisi, pemanfaatan bahan baku terbarukan, daur ulang, dan bekas, serta manajemen ekosistem dan konservasi.
Tujuan yang dimiliki Green Road adalah untuk menciptakan hubungan yang sinergi tanpa mengorbankan makhluk hidup lain atau nilai ekologis pada masa kini atau pada masa mendatang, kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan sosial, yaitu mendapatkan kesetaraan pengguna jalan, akses menuju bidang kesehatan dan pendidikan, komunikasi antar masyarakat, serta perdagangan, dan Tercapainya efisiensi mulai dari pembiayaan, perencanaan, desain, pelaksanaan dan pemeliharaan.
Sertifikasi Green Toll Road Indonesia
Sama halnya dengan Green Road, Green Toll Road atau Jalan Tol Hijau dilakukan dengan penghijauan ruas jalan tol melalui adanya penanaman pohon maupun aneka ragam tanaman. Green Toll Road sendiri merupakan program pembangunan berkelanjutan pada sektor pembangunan jalan. Di Indonesia, Green Toll Road dinilai dari beberapa indikator seperti akses, kelayakan dan pelayanan, efisiensi energi dan air, lingkungan, material konstruksi, dan kerja sama kewilayahan.
Salah satu perusahaan pengelola jalan tol Indonesia, yakni PT. Jasa Marga, baru-baru ini memiliki sebuah program dengan tema Safety Driving on The Green Toll Road yang dilakukan sebagai komitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan cara penghijauan. Jasa Marga telah menyelenggarakan berbagai kegiatan penanaman di area jalan tol dan berkomitmen untuk melakukan penanaman hingga 42 ribu pohon di seluruh ruas tol yang mereka kelola di Indonesia sampai akhir tahun 2020.
Pada bulan Maret 2020, Jasa Marga berhasil meraih Sertifikasi Green Toll Road Indonesia untuk dua jalan tol yang dikelolanya. Kedua jalan itu adalah Jalan Tol Gempol-Pandaan dengan sertifikat silver plus dan Jalan Tol Pandaan-Malang yang telah menerima sertifikat Green Toll Road Indonesia dengan level gold plus. Pembangunan jalan tol ini dinilai memperhatikan aspek kelestarian lingkungan dan berkelanjutan sejak tahap perancangan, pembangunan, pengoperasian, hingga tahap pemeliharaan.
Adanya sistem rating pada Green Toll Road merupakan isu penting yang ditujukan untuk menjadi asas kelayakan proyek dengan performa hijau. Penilaian Sertifikasi Green Toll Road di Indonesia dilakukan oleh sub divisi Green Infrastructure and Facilities Indonesia dari organisasi nirlaba Green Product Council Indonesia (GPCI), di bawah naungan Global Ecolabel Network (GEN). Terdapat tiga tingkatan implementasi yang ditetapkan dalam alat rating sertifikasi Green Toll Road, yaitu terdiri dari Gold, Bronze, dan Silver.
Peranan Pohon dalam Perwujudan Green Toll Road
Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Djalante, dkk, persentase penilaian dalam Green Road Indonesia dilandasi oleh beberapa kategori, yakni mulai dari Access and Equity, Design and Construction, Environmental and Water, Materials and Pavement Technology, dan Energy Efficiency. Environmental and Water menjadi kategori dengan persentase terbesar, yakni sebesar 27% dari keseluruhan. Sementara itu, penanaman pohon dan aneka ragam tanaman merupakan salah satu indikator penting yang berada dalam kategori Environmental and Water.
Peranan penting pohon dalam menunjang keberhasilan Green Toll Road dilandasi oleh manfaatnya yang begitu besar. Pasalnya, penanaman pohon dapat menjadi sarana penghijauan pada area jalan tol. Penghijauan ini akan memunculkan berbagai dampak positif baik bagi manusia, ekosistem, maupun lingkungan hidup.
Penghijauan di jalan raya bermanfaat sebagai menjadi sarana pelestarian ataupun untuk menjaga keseimbangan alam. Pepohonan dapat menjaga ekosistem dengan mendukung berbagai kehidupan makhluk hidup. Salah satunya ialah satwa liar yang menggunakan pohon sebagai tempat tinggal, bersarang, kawin, dan mencari makan.
Sektor pembangunan jalan dan transportasi selama ini turut merusak lingkungan dengan menciptakan berbagai ancaman, khususnya emisi karbon dan polusi udara. Pada segi inilah pohon memainkan peranan penting. Pepohonan mampu mengurangi pencemaran udara dengan menyerap karbon dioksida juga menyaring debu polusi udara yang dihasilkan dari aktivitas kendaraan bermotor di jalan raya. Tanpa keberadaan pohon, artinya gas karbon dioksida akan terlepas ke udara. Kondisi inilah yang mengakibatkan suhu menjadi panas serta mengubah iklim menjadi dalam keadaan krisis.
Dari segi psikologis, pohon juga turut berfungsi untuk menjadikan pikiran lebih rileks dan lebih segar, yang bisa meredakan stres. Kesan alami yang diberikan dari keberadaan pohon juga dapat menjadi pemandangan yang indah dan asri.
Penulis: Destri Ananda
Referensi Literature
Bambang Ismoyo, Warta Ekonomi. Selasa, 10 Maret 2020. Dua Jalan Tol Jasa Marga Sabet Sertifikat Green Toll Road Indonesia. Mana Saja? https://www.wartaekonomi.co.id/read275925/dua-jalan-tol-jasa-marga-sabet-sertifikat-green-toll-road-indonesia-mana-saja
Djalante, S, et al. (February, 2020). Toward Sustainability: Green Road Construction in Indonesia. Proceeding of the 2nd International Symposium on Transportation Studies in Developing Countries (ISTSDC 2019). DOI: https://doi.org/10.2991/aer.k.200220.038 https://www.atlantis-press.com/proceedings/istsdc-19/125935144
DLH Semarang Kota. Kamis, 19 November 2020. Penghijauan Kota, Wujud Pelestarian Lingkungan Hidup Perkotaan. https://dlh.semarangkota.go.id/penghijauan-kota-wujud-pelestarian-lingkungan-hidup-perkotaan/
Kompas.com. 21 Februari 2020. Konsep Pembangunan Berkelanjutan: Tujuan dan Indikator. https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/21/070000369/konsep-pembangunan-berkelanjutan–tujuan-dan-indikator.
Muslimin, A. (2016). Usulan Penerapan Konsep Green Road untuk Jalan Menuju Bandar Udara Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi. Tesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.
Sekretaris Kabinet Republik Indonesia. (2020, July 4). Perhatikan Aspek Lingkungan, Tol Pandaan-Malang Raih Sertifikat ‘Green Toll Road Indonesia’. Retrieved July 4, 2020, from https://setkab.go.id/perhatikan-aspek-lingkungan-tol-pandaan-malang-raih-sertifikat-green-toll-road-indonesia/
Referensi Gambar
https://voi.id/en/berita/19440/gudang-garam-starts-doing-toll-road-business
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk melakukan kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Subang. Mari kita sama-sama melestarikan lingkungan dan menjaganya.
Yuk bergabung bersama kami sebagai pioneer penghijauan!
Author
