
Perubahan iklim saat ini menjadi momok bagi negara-negara di dunia. Dampak negatif yang ditimbulkannya dirasakan pada hampir semua sektor, salah satunya sektor kelautan. Perubahan iklim menyebabkan suhu udara meningkat secara signifikan setiap tahun dan menyebabkan perluasan air laut yang menghangat serta cairnya lapisan es dan gletser yang berakibat pada penambahan volume air laut di seluruh dunia. Kondisi ini dapat berujung pada kenaikan muka air laut. Permukaan air laut yang naik dapat memicu masalah-masalah baru, seperti menyebabkan abrasi yang merusak, banjir, kontaminasi tanah pertanian dengan air garam, hingga hilangnya habitat untuk ikan, burung, dan tanaman. Lantas, apakah kenaikan permukaan air laut berpotensi membuat wilayah Indonesia tenggelam di masa mendatang?
Kenaikan Muka Air Laut
Peningkatan permukaan air laut adalah suatu fenomena naiknya permukaan air laut yang disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks. Peningkatan permukaan air laut sudah terlihat sejak beberapa dekade lalu dan semakin signifikan dari tahun ke tahun akibat perubahan iklim yang semakin ekstrem. Menurut NASA Goddard Space Flight Center, tingkat kenaikan permukaan laut global rata-rata sebesar 3,3 mm per tahun serta telah mengalami tambahan kenaikan setinggi 0,08 mm per tahun, yang terjadi setiap tahun sejak tahun 1993.

Data dari satelit Gravity Recovery and Climate Experiment (GRACE) menemukan fakta bahwa sebagian besar percepatan kenaikan permukaan laut tersebut disebabkan oleh pencairan lapisan es Greenland dan Antartika, yang menyumbang 0,02 mm dan 0,03 mm per tahun, ke tingkat percepatan keseluruhan. Pencairan ini pun tidak luput sebagai akibat dari perubahan iklim. Jika hal ini terus dibiarkan, maka permukaan laut dapat naik 25 cm hingga
50 cm pada 2050 dan 2100.
Di Indonesia sendiri, hampir seluruh kawasan pesisir mengalami kenaikan muka air laut mulai dari sedang hingga tinggi. Kenaikan muka air laut relatif sebesar 0,73-0,76 cm per tahun. Pada 25 tahun mendatang, muka air laut Indonesia diperkirakan dapat naik hingga 19 cm.
Prediksi Tenggelamnya Wilayah Indonesia
Permukaan air laut yang semakin meningkat dari tahun ke tahun memunculkan potensi tenggelamnya wilayah Indonesia yang berada di pesisir. Potensi ini semakin dikuatkan dengan prediksi mengenai beberapa wilayah di Indonesia yang diperkirakan akan tenggelam jika dua kutub bumi mulai meleleh. Berikut ini 5 wilayah di Indonesia yang diprediksi akan tenggelam akibat kenaikan muka air laut pada tahun 2050.
- Bali

Bali dikenal dengan keindahannya yang memikat banyak turis mancanegara. Akan tetapi, keindahan tersebut tidak luput dari resiko kenaikan muka air laut. Pada tahun 2050, Bali diprediksi kehilangan 489 km dari total keseluruhan wilayahnya. Jika kejadian ini benar-benar terjadi, Pulau Bali akan terbelah dan terpisah menjadi dua bagian yang berbeda.
- Jakarta

Kenaikan muka air laut juga terjadi pada wilayah Jakarta. Keadaan diperparah dengan turunnya permukaan tanah Jakarta hingga 6,7 inci per tahun karena pemompaan air tanah yang berlebihan. Pakar hidrologi asal Belanda, JanJaap Brinkman, menjelaskan jika proses pemompaan air tanah terus-menerus dilakukan, di penghujung abad ke-21, Jakarta akan tenggelam sedalam lima hingga enam meter.
- Semarang

Data dari Badan Geologi Kementerian ESDM menunjukkan bahwa pesisir Semarang mengalami penurunan tanah hingga 10 cm per tahunnya dengan potensi amblas yang terus meluas. Keadaan seperti ini dapat berdampak pada kenaikan muka air laut dan rob. Climate Central menyatakan bahwa pada tahun 2050, seluruh atau sebagian besar
kawasan Tugu, Semarang Barat, Semarang Utara, Semarang Timur, Genuk, dan Pedurungan diduga akan berada di bawah permukaan air laut atau mengalami rob
- Banda Aceh

Kota di pulau Sumatera ini turut diprediksi akan tenggelam. Hasil riset yang dilakukan oleh Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Unsyiah menguatkan prediksi bahwa 3 persen dari wilayah Banda Aceh juga akan tenggelam permanen 50 tahun mendatang. Angka itu dikatakan akan meningkat hingga menjadi 11 persen dalam waktu 100 tahun.
- Meranti

Kabupaten yang berada di provinsi Riau ini memiliki 3 pulau yang terancam tenggelam, yaitu Pulau Rangsang, Tebing Tinggi, dan Pulau Padang. Tenggelamnya pulau-pulau tersebut disebabkan oleh perubahan iklim yang muncul dipicu oleh kerusakan ekosistem gambut akibat ulah manusia yang sengaja membakar hutan dan lahan.
Kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim memang nyata terjadi. Selain kota dan kabupaten yang disebutkan di atas, masih banyak kota-kota lain yang memiliki potensi untuk tenggelam. Prediksi ini menunjukkan bahwa wilayah Indonesia sangat mungkin untuk tenggelam jika tidak ada tindakan serius terhadap perubahan iklim.
Dewasa ini, penanganan terhadap perubahan iklim harus dilakukan semaksimal mungkin untuk mengurangi dampak negatifnya. Aksi-aksi kecil seperti menghemat listrik, menanam lebih banyak pohon, dan mengurangi pemakaian kendaraan bermotor bisa dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di atmosfer. Aksi-aksi ini tidak akan berhasil jika tidak dilakukan secara bersama-sama. Pada akhirnya, diperlukan persatuan untuk mencegah perubahan iklim global demi keberlangsungan bumi di masa depan.
Penulis : Almira Afini
Referensi Tulisan
https://phinemo.com/5-kota-di-indonesia-yang-terancam-tenggelam-dan-hilang-dari-mukabumi/
https://climate.nasa.gov/vital-signs/sea-level/
https://www.idntimes.com/science/discovery/nena-zakiah-1/bahaya-kenaikan-permukaan-airlaut/7
LindungiHutan merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Dalam rangka mendukung kegiatan penghijauan teman-teman di Indonesia, yuk dukung Kampanye Alam daerahmu dengan berkunjung pada situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam.
Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!