Pengenalan Kantong Semar

Kantong semar (Nephentes sp.) dalam Bahasa Inggris disebut sebagai pitcher plant merupakan tanaman yang tersebar di banyak negara tropis (termasuk Indonesia) dan termasuk dalam tumbuhan karnivora. Julukan tersebut membuat kantong semar dikenal mengandalkan beberapa jenis hewan sebagai makanannya. Di Indonesia tanaman ini dikategorikan sebagai tanaman yang diutamakan pelestarian atau konservasinya. Tanaman ini termasuk juga bagian dari keanekaragaman hayati yang terdapat pada setiap hutan di Indonesia. Kantong semar memiliki umur hidup yang sangat panjang. Beberapa petani mengatakan terdapat kantong semar yang hidup pada usia 15 sampai 20 tahun tergantung kondisi lingkunganya. Dikenal sebagai tanaman karnivora tentu membuat kantong semar mendapat perhatian yang unik. Tanaman ini umumnya menjerat dan menyantap tawon, lalat, kupu-kupu, jangkrik hingga serangga lain seperti kumbang dan ngengat. Selain itu, beberapa spesies yang memiliki kantong besar dapat memakan tikus dan cicak. Meski demikian, tanaman ini tidak akan melahap makanan yang bukan porsinya.
Klasifikasi dan Habitat
Kantong semar (Nepenthes) merupakan tumbuhan yang termasuk dalam famili Nepenthaceae, bersifat monogenik (famili yang hanya memiliki satu genus). Famili tersebut merupakan salah satu dari tiga famili tumbuhan berbunga, ketiga famili tersebut dikenal sebagai tumbuhan karnivora. Morfologi kantong Nepenthes adalah kunci utama dalam menentukan spesies tumbuhan tersebut. Beberapa jenis juga memiliki karakteristik pada akar dan daun juga sangat penting untuk diperhatikan dalam menentukan spesies Nepenthes sp. Menurut Jones & Luchsinger (1998), klasifikasi lengkap Nepenthes sp. Berdasarkan sistem klasifikasi tumbuhan berbunga (angiospermae) adalah sebagai berikut:
Divisi | : | Magnoliophyta |
Kelas | : | Magnoliopsida |
Sub kelas | : | Dilleniidae |
Ordo | : | Nepenthales |
Famili | : | Nepenthaceae |
Genus | : | Nepenthes |
Spesies | : | Nepenthes sp. |
Kantong semar tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki sedikit kandungan unsur hara. Tanaman ini sangat banyak terdapat di hutan hujan tropis dengan ekosistem tanah kapur, tanah berpasir, tanah merah, dan tanah gambut. Jenis tanah yang disebutkan tersebut memiliki kandungan unsur fosfor dan nitrogen sangat sedikit. Sehingga kantong semar memperoleh nutrisi dari sumber lain selain tanah, yaitu serangga atau binatang kecil. Dikarenakan kurangnya unsur hara tersebut, secara alamiah tanaman ini dapat mengubah ujung sulur daunnya menjadi kantong yang berfungsi untuk menangkap serangga sebagai sumber nutrisi. Sulur daun kantong semar dapat mencapai permukaan tanah atau menggantung pada cabang-cabang ranting pohon yang berfungsi sebagai penyalur nutrisi dan air.

Kantong semar memiliki daun dengan bentuk helai panjang berwarna hijau, hijau gelap, atau hijau kekuningan dengan calon kantong terdapat di luar helaian daun keluar dari sulur yang memiliki bentuk silinder dengan ukuran sama atau lebih panjang dari daun. Tanaman ini mempunyai batang yang bersifat lentur dan kasar, dengan diameter 3-5 cm dan panjang internodus antara 3-10 cm. Selain itu juga memiliki warna batang bervariasi yaitu hijau, merah, coklat kehitaman, dan ungu tua. Beberapa spesies umumnya memiliki panjang batang mencapai 15-20 meter merambat di antara semak belukar ataupun batang pohon yang lebih besar.
Kantong semar memiliki akar tunggang dikarenakan termasuk tumbuhan dikotil. Pusat akar tumbuh dari pangkal batang dan memanjang dengan akar-akar sekunder di sekitarnya. Akar tumbuhan tanaman ini yang sehat berwarna hitam dan berisi, namun perakaran Nepenthes kebanyakan kurus dan sedikit, dikarenakan Nepenthes lebih banyak mendapatkan makanan dari kantongnya. Hal tersebut yang membuat akar Nepenthes hanya berfungsi sebagai penyangga.
Semua spesies Nepenthes merupakan tanaman dioecioous (bunga jantan dan bunga betina berada pada tanaman yang berbeda). Bunga dihasilkan dari bagian pangkal atas batang tanaman yang telah dewasa. Bunga Nepenthes biasanya berwarna hijau atau merah, tersusun dalam rangkaian berupa tandan atau bulir panjangnya sekitar 16-32 cm, kelopak bunga terdiri atas dua daun kelopak yang bagian dalamnya memiliki kelenjar madu. Jumlah benang sari berkisar 40-46, tangkai sarinya berlekatan membentuk suatu kolom. Bakal buah menumpang, beruang empat dan berisi banyak bakal biji. Tangkai putik berjumlah satu atau kadang tidak ada dengan bentuk kepala putik berlekuk-lekuk.
Buah Nepenthes membutuhkan waktu sekitar 3 bulan hingga memasuki waktu masak, ketika masa fertilisasi telah selesai. Buah akan retak menjadi empat bagian dan seluruh bijinya akan terlepas. Penyebaran biji secara alamiah biasanya dengan bantuan angin. Kapsul buah Nepenthes tersebut banyak yang rusak karena gigitan ngengat. Ngengat biasanya memakan buah Nepenthes yang sedang berkembang. Biji Nepenthes memiliki bentuk seperti serbuk (debu) sehingga dapat disebarkan melalui angin (anemokori) pada jangkauan lokasi yang sangat luas.
Mekanisme Kantong Semar Bertahan Hidup
Kantong semar dapat mengandalkan kantongnya yang unik untuk bertahan hidup, kantong berfungsi untuk menangkap serangga. Kantong pada tanaman ini mempunyai warna sangat menarik yaitu hijau dengan bercak merah. Kantong dapat pula berwarna ungu, kuning, hijau, dan putih. Warna tersebut membuat serangga yang tertarik untuk mendekat, ditambah dengan nektar dan aroma yang dihasilkan oleh kelenjar di bagian bawah bibir dengan bentuk berlekuk-lekuk dan menjorok ke dalam rongga kantong. Serangga seringkali terpeleset dari bibir yang licin (karena mengandung lilin) dan tercebur ke dalam cairan di dalam kantong. Cairan ini berisi berbagai enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kelenjar di pangkal kantong. Lilin di permukaan dalam kantong memungkinkan serangga yang terjebak untuk tidak dapat keluar. Pada dasar kantong hidup larva nyamuk, tungau, beberapa organisme lain yang tahan terhadap enzim pencernaan. Organisme ini berperan untuk memakan sisa-sisa bangkai serangga sehingga kebersihan kantong tetap terjaga.

Kantong semar pada umumnya memiliki tiga macam bentuk kantong, kantong atas, kantong bawah, dan kantong roset. Kantong atas adalah kantong dari tanaman dewasa, biasanya berbentuk corong atau silinder, tidak memiliki sayap, tidak mempunyai warna yang menarik, bagian sulur menghadap ke belakang dan dapat melilit ranting tanaman lain, kantong atas lebih sering menangkap hewan yang terbang seperti nyamuk atau lalat, kantong jenis ini banyak ditemui pada spesies Nepenthes alata dan Nepenthes maxima. Kantong bawah adalah kantong yang dihasilkan pada bagian tanaman muda yang biasanya tergeletak di atas tanah, memiliki dua sayap yang berfungsi sebagai alat bantu bagi serangga tanah seperti semut untuk memanjat mulut kantong dan akhirnya tercebur dalam cairan yang mengandung enzim di dalamnya, adapun kantong roset, memiliki bentuk yang sama seperti kantong bawah, namun kantong roset tumbuh pada setiap bagian daun yang seragam, contoh spesies yang memiliki kantong jenis ini adalah Nepenthes ampullaria dan Nepenthes gracilis. Beberapa spesies terkadang mengeluarkan kantong tengah yang berbentuk seperti campuran kantong bawah dan kantong atas.
Habitat Kantong Semar

Kantong semar hidup di hutan tropis, terlindung cahaya matahari langsung dengan kandungan tanah yang miskin unsur hara, dan memiliki kelembaban udara cukup tinggi. Tanaman ini hidup di hutan hujan tropis dataran rendah, hutan pegunungan, hutan gambut, hutan kerangas, gunung kapur, dan padang savana. Berdasarkan ketinggian tempat tumbuhnya, tanaman ini dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu kantong semar dataran rendah, dataran menengah dan dataran tinggi.
Kantong semar pertama kali dikenalkan oleh J.P Breyene pada tahun 1689. Di Indonesia sebutan untuk tumbuhan ini berbeda antara daerah satu dengan lainnya. Sampai saat ini terdapat 103 jenis yang sudah dipublikasikan. Tanaman ini tumbuh dan tersebar dari Benua Australia bagian utara, Asia Tenggara, hingga Cina bagian selatan. Indonesia sendiri memiliki Pulau Kalimantan dan Sumatera sebagai surga bagi habitat tanaman ini. Dari 64 jenis yang hidup di Indonesia, 32 jenis diketahui terdapat di Borneo (Kalimantan, Serawak, Sabah dan Brunei) sebagai pusat penyebaran kantong semar. Pulau Sumatera menempati urutan kedua dengan 29 jenis yang sudah berhasil diidentifikasi. Keragaman jenis tanaman ini di pulau lainnya belum diketahui secara pasti. Namun berdasarkan hasil penelusuran herbarium di Herbarium Bogoriense, Bogor ditemukan bahwa di Sulawesi terdapat minimal sepuluh jenis, pulau Papua sembilan jenis, Maluku empat jenis, dan pulau Jawa dua jenis.
Manfaat Kantong Semar
Sebagai Indikator Iklim
Jika pada suatu kawasan atau hutan ditumbuhi oleh Nepenthes, berarti tingkat curah hujan cukup tinggi, kelembabannya diatas 75%, dan tanahnya miskin unsur hara.
Sebagai Obat
Cairan dari dalam kantong muda yang belum mekar digunakan sebagai obat batuk.

Sumber Air Darurat
Bagi para pendaki gunung yang kekurangan sumber air, tanaman ini merupakan sumber air yang layak untuk diminum. Memiliki pH yang netral (6-7), air yang layak diminum adalah yang berada dalam kantong yang masih tertutup, karena kantong yang terbuka sudah terkontaminasi dengan jasad serangga yang masuk kedalam. Jika kantong sudah terbuka pH air di dalam kantong berada dibawah 3, sehingga air tersebut bersifat asam dan berbahaya bagi tubuh.
Sebagai Pengganti Tali
Batangnya ini bisa digunakan sebagai pengganti tali untuk pengikat barang. Hal tersebut dikarenakan batangnya bersifat lentur dan tidak mudah patah.
Pelestarian dan Konservasi
Termasuk kedalam jenis tanaman yang dilindungi oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) pada tahun 2014 telah menetapkan kantong semar sebagai salah satu tanaman yang masuk ke dalam daftar merah tanaman yang sangat berisiko punah. Pernyataan tersebut disebabkan karena kantong semar banyak dieksploitasi keberadaanya di alam liar untuk dijual menuju pasar, baik itu domestik ataupun internasional.
Berbagai upaya kini tengah digencarkan pemerintah dalam upaya meregenerasi kembali spesies-spesies Nepenthes ini agar populasinya kembali normal dengan Pelestarian secara in-situ (Mendirikan cagar alam dan Taman Nasional di daerah sekitar habitat Nepenthes) juga secara ex-situ (Membuat Kebun Raya, Taman Flora namun bukan di habitat aslinya). Upaya lain untuk menjaga dan melestarikan kantong semar adalah dengan melakukan kultur jaringan (tissue culture).
Kultur jaringan dilakukan dengan mengambil sedikit bagian tertentu dari jaringan tumbuhan, kemudian dikultur dalam suatu tabung. Hal ini dilakukan untuk memperbanyak jenis tumbuhan tanpa memakan waktu dan biaya cukup lama. Teknik ini cukup berhasil dalam memperbanyak tumbuhan dengan memanfaatkan sifat totipotensi pada tumbuhan yang memungkinkannya mereproduksi bagian tumbuhannya itu sendiri yang hilang mirip seperti fragmentasi pada cacing Planaria sp.
Penulis : Raihan Rivai
Referensi Literatur
Dyan. 2020. Tumbuhan Langka Kantong Semar Ada di Natuna. – Website Resmi Disparbud Natuna (natunakab.go.id). Diakses 22 Januari 2021 Pukul 12.20 WIB
Indozone. 2019. Kantong Semar, Perangkap Serangga Sekaligus Penghias Pekarangan. Diakses 22 Januari 2021 Pukul 12.16 WIB
Jati, E. 2015. Kantong Semar, Si Cantik yang Rakus | Taman Nasional Sebangau (tnsebangau.com). Diakses 23 Januari 2021 Pukul 12.21 WIB
Pratiwi, Intan. 2020. 5 Hal Tentang Kantong Semar, Tanaman Pemburu Binatang Berusia Tahunan (idntimes.com). Diakses 23 Januari 2021 Pukul 14.00
Septian, I. 2015. Konservasi dan Pemanfaatan Kantong Semar (Nepenthes sp.) melalui Teknik Kultur Jaringan dan Koperasi HUTAN KAMAR ( Hasil Usaha Tani Kantong Semar ) berbasis Kearifan Lokal Kalimantan Barat – Kompasiana.com. Diakses 23 Januari 2021 Pukul 12.20 WIB
WowKeren. 2020. Hanya Ada di Indonesia, Tanaman Kantong Semar Terancam Punah Imbas Perdagangan Liar (wowkeren.com). Diakses 22 Januari 2021 Pukul 15.11 WIB
Yusran, A. 2016. Ekspedisi Penyelamatan Kantong Semar ke ‘Kerajaan Jin’ – Regional Liputan6.com. Diakses 22 Januari 2021 Pukul 13.00
Referensi Gambar
https://mitalom.com/klasifikasi-dan-morfologi-kantong-semar-nepenthes/ (Gambar 2)
https://bobo.grid.id/read/08674664/mengapa-kantung-semar-memakan-serangga (Gambar 3)
https://merahputih.com/post/read/menjaga-kantong-semar-agar-tetap-lestari-di-alam (Gambar 4)
http://www.indosurvival.com/2018/12/10-cara-mendapatkan-air-dari-tumbuhan.html (Gambar 5)
LindungiHutan.com adalah Platform Crwodfounding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealamuntuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dan bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak.
Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!