Kesadaran Konservasi Alam Pada Era Disrupsi

 

Gambar 1. Enviroforum
Gambar 1. Enviroforum

Disrupsi adalah sebuah inovasi yang akan menggantikan seluruh sistem lama dengan cara-cara baru. Disrupsi berpotensi menggantikan pemain-pemain lama dengan yang baru. Dengan menggantikan teknologi lama yang serbafisik dengan teknologi digital yang menghasilkan sesuatu yang benar-benar baru dan lebih efisien, juga lebih bermanfaat.

Ads

Sayangnya, 90% kegiatan manusia sehari-hari, kalau bukan perbaikan, adalah pengulangan (iteration), termasuk mengulang agar mendapatkan hasil yang lebih baik atau terperangkap dalam kebiasaan. Bila kamu pernah mendengar bahwa bangsa Jepang tak kenal strategi (tidak memakai strategi manajemen), itulah yang membuat perekonomian Jepang antara 1960-2000 berhasil menguasai dunia. Itu pula yang membuat perekonomiannya melambat, lalu negatif pada awal abad ke-21.

 

Era Disrupsi untuk Literasi Informasi

Kita juga mengenal inovasi yang amat populer pada akhir abad ke-20, yang berarti membuat sesuatu yang baru. Pupuk kimia, komputer, ponsel, metode hidroponik dalam pertanian, irigasi, angkutan container, tenaga listrik, kincir angin, mesin giling, kereta api, dan seterusnya lahir sebagai bentuk inovasi dari cara-cara lama yang tidak praktis, lambat dan tidak produktif. Tiga sampai sembilan persen produk terkemuka di dunia ini adalah hasil inovasi.

Kesadaran tentang betapa pentingnya kolaborasi antara manusia dengan alam mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia pra-industri termasuk aspek teknologi. Di era revolusi industri 4.0, titik pusat kesadaran yang ratusan abad sebelumnya bertumpu pada alam telah tertukar dengan teknologi.

Akibat pembacaan informasi-informasi digital timbul berbagai krisis lingkungan mulai dari skala lokal hingga internasional. Literasi yang selama ini dipercaya sebagai tolak ukur tingkat pendidikan ternyata tidak selamanya selaras dengan kesadaran lingkungan.

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com

Kompleksitas yang timbul dan menjadi sebab akibat antara industri 4.0, literasi, dan konservasi di dalam upaya mengawal serta merekonstruksi spiritualitas alam terkumpul pada satu titik simpul berupa optimalisasi edukasi digital yang disesuaikan dengan konsep berpikir disrupsi 4.0 guna saling kontrol antar aspek.

Konservasi nilai-nilai lingkungan sangat tepat untuk memanfaatkan media literasi digital dan kesadaran spiritual pentingnya konservasi bagi pengguna aktif media digital melalui penyediaan literasi digital yang bertema konservasi.

 

Untuk Bumi yang lebih baik

Krisis lingkungan sedang berlangsung secara serempak di seluruh belahan dunia. Di era industri 4.0, manusia dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama akan menentukan bentuk masa depan bangsa.

Sebagai pilihan terbaiknya, sebaiknya kita mencoba meresapi pemahaman biosentris dengan memanfaatkan secara maksimal kemampuan media digital dan mengajak kepada manusia kembali mengimani spiritualitas alam.

Kepentingan merawat alam bisa dilakukan dengan lebih intens mengakses literasi-literasi digital yang memuat edukasi konservasi atau membuat konten-konten edukasi konservasi.

Manusia yang hidupnya tak sampai ribuan tahun harus memikirkan bumi seperti apa yang hendak diwariskan kepada anak cucu generasi mendatang. Bukan malah memprioritaskan secara keterlaluan aspek ekonomi anak cucu tanpa menyertakan kesinambungan hidup bersama alam.

Pelaksanaan konservasi lingkungan tidak selamanya harus terjun langsung menjadi aktivis lingkungan. Keberadaan media digital menyediakan wadah untuk melakukan konservasi literasi digital yang mengedukasi konservasi spiritualitas alam.

Penerapan konsep berpikir disrubsi 4.0 akan melahirkan ide-ide kreatif yang menjadi dasar terciptanya konten-konten edukasi konservasi yang kuat. Kolaborasi antara dampak besar media digital dengan wawasan konservasi yang konvensional, bukan tidak mungkin akan menjadi kunci terwujudnya kehidupan berkelanjutan.

Mungkin tidak untuk waktu dekat, setidaknya di masa depan nanti anak cucu generasi mendatang bisa hidup secara seimbang; maju dalam peradaban teknologi, bijak dalam pengelolaan alam.

 

Selarasakan energi terbarukan dan konservasi alam

Perubahan iklim dan kerusakan lapisan ozon disebabkan oleh peningkatan gas rumah kaca (GRK) salah satunya yang utama adalah emisi karbon dioksida (CO2). Satu sumber terbesar peningkatan emisi karbon dari sektor energi adalah selama ratusan tahun manusia terus menerus melepaskan CO2 ke atmosfer dari pembangkit listrik menggunakan bahan bakar fosil, seperti batu bara, gas bumi, dan minyak bumi. Saat ini, hampir semua negara termasuk Indonesia telah mulai memanfaatkan energi terbarukan sebagai pengganti energi fosil yang, dari sisi proses maupun penggunaannya, telah merusak lingkungan hidup serta memicu terjadinya perubahan iklim.

Energi terbarukan dan konservasi harus berjalan beriringan guna melindungi ekosistem yang ada dengan literasi dan teknologi yang cukup untuk mengkolaborasikan keduanya, karena saat ini sudah saatnya kita beralih kepada energi terbarukan di era disrupsi dan menjalankan konservasi alam untuk mencegah hal buruk terjadi pada bumi kita yang sebagai tempat hidup manusia. Isu lingkungan saat ini sudah cukup untuk membuka mata kita dan saatnya peduli terhadap lingkungan sekitar.

Penggunaan energi terbarukan sangat membantu menjaga ekosistem lingkungan dan menolong bumi kita agar tetap terjaga dan kehidupan manusia pun bisa berjalan dengan kesehatan tubuh kita yang terjaga karena udara dan hasil alam yang kita gunakan dalam kondisi baik karena kita menjaganya.

 

Penulis: Nugroho Ganda Novianto

 

Referensi Literatur :

http://lipi.go.id/lipimedia/mendongkrak-kesadaran-konservasi-di-era-digital/18566

https://www.researchgate.net/publication/341606730_NEGOSIASI_LITERASI_DIGITAL_TERHADAP_KONSERVASI_ALAM_40

https://kumparan.com/temali/memasuki-era-disrupsi-dan-menghadapinya-1rP1bBzWuG5

 

Referensi Gambar : 

https://www.firestation101.com.au/wp-content/uploads/2017/05/Enviroforum.jpg

 

LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!

 

Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!

Author

Hitung emisi karbon dengan Imbangi.