
LindungiHutan.com, Semarang – Indonesia memiliki banyak kawasan konservasi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Salah satu bentuk kawasan konservasi yaitu Cagar Alam, dimana merupakan suatu kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. Salah satu cagar alam yang terdapat di Jawa Barat adalah Cagar Alam Laut Leuweung Sancang.
Leuweung Sancang ditetapkan sebagai Cagar Alam Laut berdasarkan SK Menteri Kehutanan No.682/KptsII/1990 tanggal 17 November 1990 dengan luas 1.150 Ha memanjang dari muara sungai Cimerak sampai muara Sungai Cikaengang.
Baca Lainnya : BJ Habibie Wafat dan 1998 Pohon untuk Mengenang Beliau

Namun sayangnya, status kawasan konservasi yang disandang oleh Leuweung Sancang tidak membuat kawasan ini lepas dari ancaman perambahan liar.
“Aku melihat sendiri beberapa kayu gelondongan sisa illegal logging yang teronggok begitu saja di pinggir muara Cijeruk. Sementara kebutuhan perut warga yang semakin bertambah banyak membuat nelayan dan para petani rumput laut merambah pantainya dan mendirikan bangunan semi permanen di sana” cerita salah satu pengunjung.
Akibatnya, pantai Cijeruk Sancang mengalami abrasi yang memprihatinkan. Air pecah ombak dan muara semakin dekat dengan pemukiman warga Hal tersebut diakibatkan karena kurangnya mangrove di daerah tersebut yang memiliki fungsi sebagai pencegah dari abrasi.
Baca Lainnya : Pemberdayaan Masyarakat Dengan Ragam Olahan Mangrove

Oleh sebab itu, sekelompok mahasiswa dari Kelompok Pecinta Alam (KPA) Biocita Formica Fakultas Biologi UPI menginisiasi kegiatan “Sancang Conservation Service Camp”. Untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai peran hutan mangrove dan lingkungan dengan cara yang mengasyikan.

“Edukasi mengenai konservasi harus dilakukan, kesadaran konservasi harus dibagikan agar menstimulus per seorang atau kelompok melakukan konservasi di daerahnya masing-masing.” kata Muhammad Haekal, ketua panitia kegiatan ini.
Yuk, Adakan Penghijauan di Daerahmu!
Bersama LindungiHutan, Menghijaukan Indonesia.

Kegiatan yang dilakukan selama beberapa hari ini diawali dengan penerimaan peserta di Kantor Resort Konservasi Wilayah XVIII Sancang, kemudian acara dibuka oleh sambutan dari Kepala Bidang KSDA Wilayah III Ciamis. Selanjutnya selama dua hari peserta diberi pematerian di kelas dan lapangan, penanaman mangrove, dan di hari terakhir dilakukan monitoring.

Total bibit mangrove yang ditanam pada kegiatan ini sejumlah 198 buah, yang didapatkan dari hasil donasi di website LindungiHutan.com. Bibit-bibit tersebut kemudian ditanam di kawasan Pantai Cijeruk. (Kika)*
Referensi: BBKSDA Jabar, Ezine
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di daerahmu. Selain daerahmu, kamu juga bisa membantu menghijaukan daerah lainnya di Indonesia lho!
Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!