Kucing Merah, Satwa Liar Endemik Kalimantan

Karakteristik Kucing Merah

Kucing merah (pardofelis badia) atau disebut juga bay cat, borneo bay cat, dan bornean marbled cat dalam bahasa Inggris adalah kucing endemik Pulau Kalimantan yang memiliki ciri khas pada bentuk tubuhnya. Secara fisik, kucing borneo ini memiliki bentuk yang mirip dengan kucing emas pada umumnya namun ukurannya lebih kecil dengan warna bulu coklat terang serta tubuh bagian bawahnya lebih pucat.  

Ads

Ukuran dewasa kucing ini sekitar 50 hingga 60 sentimeter dengan panjang ekor mencapai 30–40,3 sentimeter yang meruncing di ujung dengan warna kehitam-hitaman. Telinga mereka agak bulat, tubuhnya memiliki panjang yang bervariasi dari 49,5 hingga 67 cm. Berat mereka juga bervariasi sekitar 3 sampai 3,5 kilogram. Keunikan lainnya yang dimiliki kucing merah adalah adanya tanda garis yang agak gelap yang hampir mirip dengan huruf M, serta bentuk fisiknya hampir menyerupai jaguarundi. Jaguarundi merupakan spesies kucing imut asal Amerika, yang juga memiliki ekor panjang.

Kucing Merah © Sayanghewan.net
Borneo Bay Cat © Sayanghewan.net

Kucing merah mempunyai perilaku yang sangat unik seperti kelelawar, yaitu perilaku hewan nokturnal. Ketika gelap tiba, kucing merah akan aktif berburu mangsa seperti burung, monyet, dan tikus. Namun kucing merah juga dapat menjadi binatang pemakan bangkai sisa predator. 

Biasanya kucing merah memiliki usia kawin sekitar 18-24 bulan. Mereka akan menghasilkan anakan yang baru setelah masa kehamilannya selama 70-75 hari. Untuk sekali persalinan kucing ini akan menghasilkan 1-3 anakan yang baru.

Habitat Kucing Merah

Setelah mengetahui ciri-ciri dan perilakunya, kita akan membahas habitat kucing merah borneo yang menjadi salah satu satwa unik di Indonesia. Kucing merah borneo diketahui telah lama mendiami Pulau Kalimantan sejak 4 juta tahun lalu, ketika Pulau Kalimantan masih menyatu dengan Asia seperti pulau-pulau yang sekarang dikenal sebagai wilayah negara Malaysia, Singapura, dan lainnya. Akan tetapi, kucing ini sudah sulit ditemukan. 

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com

Para peneliti sempat mendapatkan potret kucing ini dari hasil pemasangan kamera pada beberapa sisi hutan dari tahun 2003-2009, tapi pada tahun 2009 baru dapat berhasil ditemukan 1 potret borneo bay cat. Hal ini disebabkan karena rusaknya habitat asli kucing merah yaitu hutan Kalimantan. Hutan di Kalimantan yang telah mengalami banyak kerusakan lahan oleh aktivitas manusia seperti perluasan lahan, dan penanaman kelapa sawit yang mengubah bentuk hutan Kalimantan serta kehidupan satwa di dalamnya. Masalah berkala yang sering terjadi seperti kebakaran hutan kerap melanda. 

Para peneliti serta pemerhati satwa juga membuktikan adanya berbagai jenis tempat tinggal borneo bay cat yang tersebar luas di Pulau Kalimantan di antaranya adalah daerah hutan rawa, dataran rendah dipterocarp hutan hingga hutan bukit yang ketinggiannya mencapai 500 m.  Hingga kini, belum bisa dipastikan berapa jumlah persis populasinya di alam liar. Pada pertengahan tahun 1990-an, penampakan yang paling dapat diandalkan telah dilaporkan terlihat dari Sungai Kapuas Hulu di Kalimantan Barat serta di Taman Nasional Gunung Palung. Salah satu penampakan yang belum dikonfirmasi terjadi pada ketinggian 1800 meter di Gunung Kinabalu (Meijaard, E. (1997) The Bay Cat in Borneo, Cat News 27: 21-23).

Peta Sebaran Kucing Merah © IUCN
Peta Sebaran Borneo Bay Cat © IUCN

Kucing Merah : Menuju Kepunahan

Berdasarkan IUCN, borneo bay cat yang tersebar di Indonesia (Pulau Kalimantan) berstatus Genting (Endangered/EN) atau dua langkah menuju kepunahan di alam liarnya. Hilangnya habitat dan alih fungsi hutan menjadi perkebunan sawit merupakan ancaman terbesar bagi kehidupan satwa ini.

Populasi kucing merah termasuk cukup mengkhawatirkan. Dalam waktu kurang lebih sejak 10 tahun yang lalu, jumlah kucing ini tidak lebih dari 2.500 ekor. Namun semakin lama, jumlahnya juga semakin sedikit. Bahkan para ahli telah memperkirakan bahwa pada tahun 2020, satwa ini akan segera mengalami kepunahan karena habitat mereka yang terancam hilang. Populasi dari borneo bay cat yang semakin rendah tersebut, sebenarnya telah dilindungi oleh Peraturan Pemerintah. Di Indonesia, berdasarkan pada Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1999, borneo bay cat merupakan satu dari enam jenis kucing yang dilindungi. 

Upaya konservasi yang dilakukan baru saja terbatas pada terdaftarnya kucing merah borneo yang dilindungi oleh perundang-undangan nasional. Di samping itu, perlu dibuat peraturan dalam bentuk slogan maupun sosialisasi mengenai pelarangan pembakaran hutan, perburuan dan perdagangan hewan di Kalimantan dan sekitarnya seperti Serawak dan Sabah. Perlu diketahui juga, belum ada borneo bay cat yang selama ini berada dalam penangkaran.

Penulis : Titik Ayuningsih

 

Referensi Artikel

Hearn, A., Sanderson, J., Ross, J., Wilting, A., Sunarto, S. 2008. Pardofelis badia. In: IUCN 2012. IUCN Red List of Threatened Species. Version 2012.2.

Mohd-Azlan, J., Sanderson, J. (2007). “Geographic distribution and conservation status of the bay cat Catopuma badia, a Bornean endemic”. Oryx 41: 394–397.

Sunquist, M.E., Leh, C., Hills, D. M., Rajaratnam, R. (1994). “Rediscovery of the Bornean Bay Cat”. Oryx 28: 67–70.

Meijaard, E. (1997) The bay cat in Borneo. Cat News 27: 21–23

Kucing Merah Ingin Dikenal dan Diselamatkan. 30 Agustus 2016. https://blogs.uajy.ac.id/weimanus/2016/08/30/7/. Diakses pada 22 Februari 2021

5 Fakta Borneo Bay Cat , Hewan Liar Endemik Kalimantan, yang Hampir Punah. Rahmadila Eka. 11 Agustus 2020. https://www.idntimes.com/science/discovery/rahmadila-eka-putri/5-fakta-kucing-merah-hewan-liar-endemik-kalimantan-yang-hampir-punah-c1c2/5 Diakses pada 22 Februari 2021

Kucing Merah Itu Terekam Kamera di Hutan Kalimantan Tengah. Rahmadi Rahmad. 26 Mei 2017. www.mongabay.co.id Diakses pada 22 Februari 2021

 

Referensi Gambar

http://sayanghewan.net/2018/10/29/mengenal-kucing-merah-endemik-kalimantan

www.mongabay.co.id

LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk 

Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk melakukan kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di daerahmu. Mari kita sama-sama melestarikan lingkungan dan menjaganya. 

Yuk bergabung bersama kami sebagai pioneer penghijauan!  

Author

Hitung emisi karbon dengan Imbangi.