Lautan Semakin Menghangat

Gambar 1. Warm Waters Provide Fuel for Potential Storms  ©NASA Earth Observatory
Gambar 1. Warm Waters Provide Fuel for Potential Storms  ©NASA Earth Observatory

Lautan Semakin Menghangat 

Lautan merupakan salah satu tempat yang sangat luas karena hampir 70% luas dunia didominasi oleh lautan. Laut memiliki kekayaan yang tidak ada habisnya, menjadi tempat bagi banyaknya makhluk hidup penting di dunia. Lautan mempunyai peran penting dalam keseimbangan bumi. Lautan merupakan tempat penghasil oksigen terbesar yaitu sekitar 50% oksigen di bumi dihasilkan dari hewan kecil yang hidup di laut yaitu fitoplankton. Laut juga menjadi sumber mata pencaharian dan pangan manusia. Terdapat fenomena yang mengkhawatirkan yang terjadi di lautan yaitu terjadinya kenaikan suhu laut sehingga lautan menghangat.  

Ads

Lautan juga mempunyai peran penting dalam mengatur iklim dan cuaca di dunia. Laut dapat mengatur suhu dunia dengan menyerap panas, suhu lautan juga dapat membentuk awan hujan dan mempengaruhi kecepatan angin. Hal ini yang menjadi sebuah perhatian karena dalam beberapa dekade terjadi fenomena laut yang semakin menghangat sejak tahun 1800-an. Beberapa penyebab yang diketahui menjadi faktor menghangatnya lautan yaitu terjadinya pemanasan global karena tingginya kadar karbon dioksida sehingga terjadinya efek rumah kaca yang membuat laut terus-menerus menyerap panas bumi. Ahli kelautan di US National Oceanic and Atmospheric Administration di Miami, mengukur suhu dari tahun 2009 sampai 2019 di lepas pantai Uruguay, mencatat terjadi kenaikan suhu sebesar 0,2° C di setiap kedalaman. Menurut PBB suhu laut mengalami peningkatan karena adanya pencairan gletser akibat dari pemanasan global sehingga volume air laut bertambah. Pemanasan global diakibatkan karena ulah manusia yang terlalu semena-mena pada alam. Mengeksploitasi tanpa memikirkan dampak yang terjadi bagi kehidupan di bumi. Pemanasan global menjadi faktor terbesar dari menghangatnya air laut sehingga akan berdampak bagi setiap aspek kehidupan di bumi. 

Dampak lautan yang menghangat 

Menghangatnya suhu air laut menimbulkan dampak yaitu: 

Dampak bagi biota laut 

Terjadinya peningkatan suhu sehingga lautan menghangat juga berdampak bagi ekosistem laut seperti terjadi pada karang-karang yang ada di lautan. Karang dilautan mengalami pemutihan lebih cepat karena peningkatan suhu di lautan. Penyerapan karbondioksida dalam jumlah besar oleh laut mengakibatkan  terjadinya pengasaman laut yang dapat memperlambat laju kemampuan karang dalam memproduksi zat kapur, hal ini mengakibatkan terumbu karang sulit tumbuh dan mudah mengalami pengeroposan dan kerontokan karang. Terumbu karang merupakan habitat biota laut yang penting. Oleh karena itu, dengan adanya ancaman bagi terumbu karang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem laut yang mengharuskan spesies laut beradaptasi, salah satunya dengan melakukan migrasi. 

Gambar 2. Coral Bleaching ©Wikipedia.org
Gambar 2. Coral Bleaching ©Wikipedia.org

Biota laut melakukan migrasi karena beberapa faktor, salah satunya karena adaptasi suhu dan terjadi kerusakan ekosistem. Peningkatan suhu juga mempengaruhi pasokan oksigen dan makanan bagi ekosistem laut. Peneliti dari University of British Columbia menyebutkan bahwa suhu laut mengalami peningkatan berdampak pada setiap spesies laut, spesies tertentu yang memiliki kemampuan migrasi yang tinggi akan mempunyai peluang bertahan hidup yang lebih besar namun berbeda dengan spesies yang memiliki keterbatasan dalam hal bertahan hidup, hal ini akan terjadi ketidakseimbangan ekosistem laut dan membuat kehidupan banyak spesies biota laut  terus terancam karena menghangatnya suhu air laut terus-menerus.

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com

Mempengaruhi Iklim 

Peranan laut dalam mengontrol keseimbangan suhu bumi merupakan faktor utama dalam keseimbangan iklim, ketika suhu bumi meningkat maka laut juga akan melakukan penyerapan panas di atmosfer sehingga laut menjadi lebih hangat serta dapat menyebabkan mencairnya gunung-gunung es yang dapat memicu perubahan iklim karena hal tersebut diyakini dapat mempengaruhi arus global. Arus berperan penting dalam menentukan cuaca dan iklim di bumi (Duxbury et al., 2002). Arus angin berperan dalam perputaran uap air seperti halnya angin monsoon yang berhembus silih berganti yang biasanya terjadi di kawasan Samudera Hindia dan Asia. Oleh karena itu, kondisi lautan yang menghangat dapat berdampak pada arus angin sehingga mempengaruhi ketidakstabilan kondisi cuaca di bumi seperti potensi terjadinya badai laut dan gelombang tinggi yang menjadi ancaman bagi para nelayan, kondisi ekosistem biota laut dan penduduk kawasan pesisir. Fenomena ini juga akan berdampak pada cuaca yang ekstrim di daratan seperti curah hujan tinggi maupun kemarau berkepanjangan. Cuaca ekstrim tersebut dapat menyebabkan bencana seperti banjir, tanah longsor, kekeringan maupun kebakaran hutan yang dapat merugikan manusia bahkan membuat kehidupan flora dan fauna ikut terancam. 

Upaya yang Dapat Dilakukan

Agar tidak memperparah kondisi dari dampak menghangatnya lautan, International Programme on the State of the Ocean (IPSO) telah mempublikasikan laporan yang menyuarakan upaya pencegahan ini kepada para pemerintahan dunia untuk bersama-sama mengontrol peningkatan karbondioksida di dunia. Mereka mendesak kepada pemerintahan untuk membuat manajemen perikanan yang lebih terfokus ke dalam permasalahan yang lebih kompleks dan memprioritaskan untuk mengatasi limbah yang menghasilkan bahan kimia yang mencemari lautan. 

Gambar 3. The Impact of Global Warming ©acclimatise.uk.com
Gambar 3. The Impact of Global Warming ©acclimatise.uk.com

Pencegahan dalam meningkatnya suhu lautan memiliki kesamaan dengan cara mencegah pemanasan global. Pemanasan global diduga menjadi faktor utama terjadinya fenomena ini. Oleh karena itu, mengurangi dampak aktivitas yang dapat memperparah pemanasan global sama dengan membantu memperlambat kenaikan suhu di laut. Kesuksesan mengurangi pemanasan global tergantung dari kesadaran masyarakat dunia dalam melakukan upaya pencegahan seperti aktivitas berikut ini :

  1. Tidak mendaur ulang sampah dengan proses pembakaran dan menghentikan penggunaan alat-alat yang menghasilkan BPO (Bahan Perusak Ozon). 
  2. Membangun pembangkit listrik yang bahan bakarnya ramah lingkungan dengan tidak menggunakan bahan bakar fosil, bagi para sektor industri penting untuk membuat sistem pembuangan daur ulang dengan baik, dan melakukan hal-hal kecil seperti menghemat pemakaian listrik dan mengurangi bepergian dengan menggunakan kendaraan pribadi untuk menekan terjadinya polusi udara. 
  3. Menumbuhkan kesadaran masyarakat dan pemerintah akan pentingnya tumbuhan bagi kehidupan di bumi dengan mulai menanam pohon, mencegah penebangan dan pembakaran hutan, meningkatkan pembangunan lahan terbuka hijau, dan memperkuat hukum tentang hal-hal yang dapat mengancam kerusakan lingkungan. 

Menjaga keseimbangan bumi merupakan tugas kita bersama. Pentingnya meningkatkan kesadaran akan lingkungan mulai dari hal-hal kecil seperti menanam pohon di halaman rumah, membuang sampah pada tempatnya dan menghemat pemakaian listrik. Hal kecil yang dilakukan akan sangat berharga karena akan berdampak besar dan membawa perubahan jika kita dapat bekerjasama dalam menjaga bumi kita ini. 

 

Penulis: Moh. Dwi Bahtiar

 

Referensi Literatur

Bbc.com. (October, 03 2013). Kesehatan laut ‘semakin memburuk’. Retrieved February 06, 2021, from https://www.bbc.com/indonesia/dunia/2013/10/131003_iptek_kesehatan_samudera.

Dewi, Kartika. (January, 01 2019). Ilmuwan Ungkap Laut Semakin Hangat, Lebih Cepat dari Prediksi. Retrieved February 07, 2021, from https://sains.kompas.com/read/2019/01/12/151617723/ilmuwan-ungkap-laut-semakin-hangat-lebih-cepat-dari-prediksi?page=all

Jones, Nicola. (October, 13 2020). As Waters Warm, Ocean Heatwaves Are Growing More Severe. Retrieved February 06, 2021, from https://e360.yale.edu/features/as-waters-warm-ocean-heatwaves-are-growing-more-severe.

McGrath, Matt. (December, 09 2019). Perubahan iklim: Kandungan oksigen di laut makin tipis akibat kenaikan suhu dan sampah kompos. Retrieved February 08, 2021, from https://www.bbc.com/indonesia/majalah-50709531.

Supangat, Agus. (April, 06 2015). Kerja Berat Sang Laut. Retrieved February 07, 2021, from https://www.mongabay.co.id/2015/04/06/kerja-berat-sang-laut/

Surinati, Dewi. 2013. Lautan dan  Iklim. Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI Vol.38 No.03. 

Suwedi, Nawa. 2005. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Dampak Pemanasan Global. Jurnal Teknologi Lingkungan Vol.6 No,02. 

Widyaningrum, Laras. (January, 24 2019). Laut Dunia Semakin Menghangat, Gelombang Kuat Ancam Warga Pesisir. Retrieved February 07, 2021, from https://nationalgeographic.grid.id/read/131614038/laut-dunia-semakin-menghangat-gelombang-kuat-ancam-warga-pesisir

 

Referensi Gambar

https://eoimages.gsfc.nasa.gov/images/imagerecords/5000/5862/atlantic_amsre_18sep05_lrg.jpg.

https://en.wikipedia.org/wiki/Coral_bleaching#/media/File:Bleachedcoral.jpg

https://www.acclimatise.uk.com/2019/10/02/the-impact-of-global-warming-on-water/

 

LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!

Yuk, jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!

Author

Hitung emisi karbon dengan Imbangi.