Kalian pasti tidak asing dengan beberapa hewan seperti harimau, buaya, singa, hiu, dan predator lainnya? Secara umum, para hewan tersebut termasuk dalam apex predator. Apex predator adalah hewan pemakan tingkat atas atau kelompok hewan yang menduduki tingkat teratas di dalam piramida rantai makanan. Di alam liar, apex predator tidak memiliki pemangsa alami yang akan memangsa dirinya di alam liar. Mendengar nama-nama predator memang menyeramkan, tetapi nyatanya tidak menjadikan mereka selalu berjaya. Populasi singa jatuh dari 450.000 menjadi 20.000 dalam 50 tahun. Hewan predator lainnya, tiga subspesies harimau punah di abad ke-20. Penangkapan ikan yang berlebihan dan pemotongan sirip hiu telah mengurangi beberapa populasi hiu menjadi 90 persen hanya dalam beberapa dekade. Beberapa hal tersebut menjadikan apex predator semakin terancam. Walaupun sebagai pemangsa tingkat teratas, adapun manfaat apex predator bagi lingkungan di sekitarnya.
Manfaat Apex Predator Bagi Kestabilan Rantai Makanan dalam Lingkungan di Sekitarnya
Meskipun terdengar berkuasa dan sangat berbahaya, mereka juga mempunyai peranan yang penting dalam ekosistem atau lingkungan sekitar. Manfaat apex predator bagi lingkungan di sekitarnya adalah menjaga kestabilan rantai makanan dalam ekosistem. Misalnya, hilangnya seekor apex predator dari puncak rantai makanan bisa menyebabkan mesopredator atau hewan yang dimangsanya semakin banyak. Jika hewan mesopredator semakin banyak, mereka akan memangsa hewan-hewan di tingkat bawahnya dalam piramida rantai makanan. Hal ini menyebabkan kepunahan dan mengurangi keanekaragaman hayati.
Apex Predator
Serigala
Kestabilan ekosistem alam memang banyak dipengaruhi oleh apex predator. Hewan yang termasuk apex predator memiliki peran penting dalam trophic cascade. Para ilmuwan menerangkan bahwa trophic cascade sebagai tingkatan nutrisi posisi organisme di dalam rantai makanan. Nah, apex predator ini berada di puncak tingkatan kebutuhan nutrisi tersebut.

Beberapa waktu lalu, contoh trophic cascade di alam liar ini adalah serigala yang memakan rusa elk. Di Taman Nasional Yellowstone, pada tahun 1930 sampai 1940-an, jumlah serigala abu-abu menurun. Hal ini membuat jumlah rusa elk sebagai pemakan tumbuhan jadi semakin banyak, karena jumlah pemangsanya berkurang. Akibatnya, populasi beberapa tumbuhan seperti aspen, cottonwood, dan pohon willow semakin memprihatinkan. Sebab, terlalu banyak dimakan oleh rusa elk menjadikan saat ini sulit untuk mengembalikan populasi pohon willow di sana. Padahal, pohon willow sendiri menjadi sumber makanan dan tempat tinggal bagi berang-berang.
Hiu

Di lautan lepas, terdapat ikan hiu sebagai apex predator. Hiu memakan hewan-hewan dibawahnya pada jaring makanan, membantu mengatur dan menjaga keseimbangan ekosistem lautan. Secara umum, hiu memangsa ikan lain yang sakit atau tua dan lemah. Perilaku ini membuat fungsi keberadaan hiu di ekosistem perairan laut dan terumbu karang sangatlah penting.
Hiu tidak hanya mempengaruhi dinamika populasi dengan mengkonsumsi mangsanya, tetapi mereka juga mengendalikan distribusi spasial dari potensi mangsanya dengan intimidasi. Ketakutan akan dimangsa oleh hiu menyebabkan beberapa spesies hewan mengubah penggunaan habitat dan tingkat aktivitasnya sehingga ada perubahan pada jumlah yang banyak pada lower trophic level. Predator utama mempengaruhi hewan lain dengan efek berantai pada ekosistem yang akhirnya mempengaruhi struktur komunitas.
Satu lagi yang perlu kalian ketahui bahwa dengan berkurangnya populasi hiu, berdampak populasi ikan lain seperti ikan tuna dan kerapu yang menjadi mangsa hiu akan meningkat. Tentunya, hal ini akan mempengaruhi ekosistem menjadi semakin buruk.
Harimau
Contoh apex predator lainnya dalam lingkup terdekat di Indonesia adalah harimau. Harimau merupakan apex predator atau pemangsa tingkat satu dalam rantai makanan. Si kucing terbesar ini berperan dalam menjaga populasi hewan herbivora atau omnivora yang dimangsanya agar tetap stabil, misalnya adalah rusa atau babi hutan. Dengan begitu, populasi hewan yang memakan tumbuhan juga tidak berlebihan. Akan tetapi, semakin menyempitnya ruang atau hutan menyebabkan jumlah populasi mereka menurun drastis. Belum lagi perburuan liar yang merajalela menjadikan mereka semakin terancam di masa depan.

Beberapa predator lain yang ada di Indonesia dan sangat bermanfaat bagi ekosistem seperti harimau. Keberadaan mereka wajib senantiasa kita jaga agar dapat menjadikan ekosistem berjalan seimbang dan tidak terjadi perubahan sebagaimana di Taman Nasional Yellowstone pada beberapa puluh tahun yang lalu.
Baca lainnya: Jenis Hewan Terlamban di Dunia
Pelestarian Habitat Apex Predator agar Memberi Manfaat Bagi Lingkungan di Sekitarnya
Setelah mengetahui manfaatnya, maka keberadaan apex predator saat ini perlu semakin diperhatikan. Beberapa contoh dari hewan di atas merupakan fakta bahwa bahwa predator memiliki peranan yang penting bagi ekosistem. Apabila mereka tidak dijaga atau dilindungi, tentunya akan mengancam keanekaragaman hayati dan mengancam keseimbangan ekosistem. Mari ‘bergandeng tangan’ untuk menjaga mereka. Dengan menjaga mereka, kita menjaga lingkungan hidup yang kita tempati bersama. Bersama pihak Lindungi Hutan, para pembaca dapat ikut berkontribusi dalam penanaman pohon yang dapat menjadi tempat tinggal bagi apex predator tertentu kelak agar dapat menjaga kestabilan rantai makanan.
Penulis: Ajie Prasetya
Dikurasi oleh: Citra Isswandari Putri
Referensi:
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!