
Ketika melewati kawasan persawahan atau perairan mangrove, tak jarang kita akan melihat pemandangan burung-burung berwarna putih yang tampak seperti bangau sedang berjalan dan mencari makan. Burung itu biasanya datang tidak sendiri, tapi bersama kawanannya. Burung yang kita lihat itu adalah kuntul. Burung yang tampak mirip dengan bangau, yang habitatnya juga di lahan basah. Spesies burung ini memiliki leher yang panjang, sepintas mirip dengan bangau. Tak heran, Burung Kuntul Kerbau sering salah diartikan sebagai burung bangau. Padahal, antara burung bangau dan kuntul memiliki perbedaan tersendiri. Burung bangau mampu meluruskan lehernya, terutama saat terbang, sedangkan kuntul lehernya akan tetap lengkung berbentuk huruf S, bahkan meski sedang terbang.
Burung kuntul termasuk salah satu jenis burung air, yang secara ekologis hidupnya bergantung pada lahan basah atau daerah perairan. Burung ini secara alami menyebar secara luas di belahan dunia, seperti di wilayah Afrika, Eropa, Asia dan Australasia. Begitu pula di Indonesia, persebaran burung ini meliputi daerah Jawa, Sumatra, Bali dan Kalimantan. Keberadaan, jumlah, dan populasi habitat burung kuntul dapat menunjukkan kualitas lahan basah.
Kuntul mengandalkan sawah untuk mencari makan. Namun, biasanya burung ini dijumpai pula di tepian sungai, sungai-sungai kecil di pesisir, tambak, lumpur, maupun beting pasir. Burung kuntul merupakan burung pemangsa yang berperan penting dalam rantai makanan. Tak heran, keberadaannya penting sebagai penjaga keseimbangan alam. Burung ini pun masuk ke dalam jenis burung yang dilindungi dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa.
Termasuk ordo Ciconiiformes, burung kuntul tidak dapat menggunakan kakinya untuk berlari dengan cepat, melainkan memiliki gaya berjalannya cenderung lambat tapi teratur. Burung ini memiliki beragam keunikan termasuk perannya bagi petani.
Burung Kuntul Kerbau

Kuntul Kerbau, salah satu jenis burung kuntul yang senang menghabiskan waktu di kawasan sawah dan di dekat kerbau atau sapi. Burung ini berkembang secara bergerombol, entah semasa berkembang biak, bertengger, ataupun mencari makan.
Burung yang dikenal juga dengan sebutan cattle egret ini menjadi pemandangan umum di sekitar sawah. Burung-burung ini seringkali mengikuti petani yang sedang membajak atau mengolah tanah persawahan. Mereka mendatangi sawah untuk mencari makan dengan berburu ikan, cacing, belalang, lalat, lebah, larva capung, serangga air, dan makanan lainnya. Burung kuntul kerbau lebih aktif mencari makan pada sore hari.
Burung dengan nama latin Bubulcus ibis ini merupakan burung terkecil dari spesies kuntul. Secara fisik, kuntul kerbau memiliki ukuran antara 48-53 sentimeter. Pada kondisi normal, warna bulu burung kuntul kerbau dominan putih dengan dahi berwarna jingga. Bentuk tubuh burung ini cenderung lebih besar dan ramping daripada jenis burung air lain.
Dari kejauhan, burung ini memang mirip juga dengan kerabatnya, burung kuntul kecil, yang membedakan mereka adalah warna paruhnya. Kuntul kerbau memiliki paruh runcing berwarna kuning pucat dengan kaki panjang berwarna hitam kehijauan. Kuntul kecil memiliki paruh dan kaki yang yang sama-sama hitam pekat.
Bentuk kaki jenjang ramping dan cakar lurus panjang sangat berguna bagi kuntul kerbau. Bentuk cakarnya memudahkan burung ini untuk berjalan di area lahan basah yang berlumpur. Begitu pula dengan bentuk paruhnya yang panjang, yang berfungsi untuk memudahkan burung ini mencari mangsa di air, lumpur, atau tanah.
Masa Berkembang Biak Burung Kuntul Kerbau
Umumnya, burung kuntul kerbau berbiak dan bertelur pada bulan Desember sampai Maret atau Februari sampai Juli. Dalam sekali masa bertelur, kuntul kerbau hanya bisa menghasilkan telur 2-4 butir. Burung kuntul kerbau juga memiliki keunikan tersendiri ketika memasuki musim berkembang biak. Bulu-bulu di bagian kepala, leher, punggung, dan dada berubah warna menjadi jingga atau kekuningan.

Ketika berkembang biak, kuntul kerbau senang tinggal di sebuah pohon besar bersama spesies lain, seperti burung cangak atau bangau. Mereka membuat sarang dari ranting-ranting di bagian ujung atas sebuah pohon, juga di sarang ini, mereka akan membuat “upaca penyambutan” saat berlangsungnya masa berbiak.
Burung kuntul memikat pasangannya dengan caranya yang unik. Pada masa berbiak, kuntul kerbau betina akan meregangkan tubuh dan mengatup-ngatupkan paruhnya. Sementara itu, kuntul kerbau jantan akan memamerkan lapisan bulu di tubuhnya yang berubah menjadi kuning jingga. Pertunjukkan ini pun bisa diamati oleh kita, lantaran burung ini tidak takut terhadap manusia.
Teman Setia Kerbau dan Sapi

Kuntul Kerbau bisa dibilang sebagai jenis kuntul yang paling unik. Burung ini tidak terlalu tergantung pada tanah yang berair. Burung yang dinamakan kuntul kerbau ini karena kebiasaannya yang menempel pada kerbau atau sapi. Mereka gemar mencari makanan di dekat kerbau atau sapi yang merumput.
Burung kuntul kerbau memiliki simbiosis mutualisme atau hubungan yang saling menguntungkan dengan kerbau dan sapi. Kerbau atau sapi dibantu menghilangkan lalat, kutu, atau serangga yang kerap mengganggu tubuhnya, sementara burung kuntul kerbau mendapat makanan dari hewan pengganggu di tubuh kerbau.
Tentu saja, burung kuntul bisa mencari makan sendiri, tetapi burung pemburu ini lebih memilih memanfaatkan jasa kerbau. Sewaktu kerbau berjalan sambil merumput, belalang-lompat, lalat, dan kumbang mulai berterbangan karena terusik. Kuntul kerbau yang berada di sekitar situ dapat menyambar serangga yang terbang ke arah mereka dan menyantapnya.
Kerbau membantu burung kuntul kerbau dalam menemukan dan menangkap mangsa. Menurut sebuah perhitungan, sebanyak dua hingga tiga serangga dapat dilahap kuntul kerbau dalam semenit. Para ornitolog memperkirakan bahwa kuntul kerbau dapat menghemat energinya sebanyak 30 persen dan meningkatkan jumlah tangkapannya sebesar 50 persen hanya dengan berada dekat dengan kerbau.
Membantu Petani dalam Memberantas Hama
Burung kuntul kerbau membantu para petani dalam melindungi sawah dari hama dan serangga. Setiap burung kuntul dapat mengkonsumsi lebih dari 600 belalang-lompat dan jangkrik dalam satu hari.
Merujuk hasil penelitian Wetlands International Indonesia, burung ini juga memiliki hubungan unik dengan petani. Selama ini, burung-burung yang mendatangi sawah dianggap sebagai hama pemakan tanaman. Kesalahpaman ini seringkali terjadi. Namun, burung kuntul kerbau sangat membantu memberantas hama pertanian. Burung ini memakan serangga seperti walang sangit dan wereng yang selama ini menjadi musuh petani. Kehadiran burung ini tidak perlu diusir, apalagi hingga ditangkap dan ditembak.
Di samping perannya membantu petani, kuntul kerbau berperan pula sebagai kontrol populasi jenis mangsanya. Dengan begitu, burung kuntul kecil dapat dijadikan bio indikator bagi lingkungan sekitar.
Kerusakan ekosistem lahan basah yang semakin parah membuat kondisi burung ini terancam. Belum lagi ancaman dari maraknya perburuan, pestisida, serta limbah domestik. Di banyak daerah, burung kuntul kerbau sudah jarang terlihat karena perubahan fungsi lahan pertanian menjadi permukiman. Lenyapnya burung ini, yang juga burung air, akan mengakibatkan keseimbangan alam terganggu. Tanpa adanya burung air pemakan hama padi, ledakan populasi hama pertanian dapat terjadi. Akhirnya, panen pun gagal dan ketahanan pangan kita terganggu.
Penulis: Destri Ananda
Referensi Literatur
Jw.org. Burung Kuntul Kerbau—Sahabat Manusia dan Binatang. Diakses pada 13 Januari 2021 dari laman https://www.jw.org/id/perpustakaan/majalah/g20050922/Burung-Kuntul-Kerbau%E2%80%8B-Sahabat-Manusia-dan-Binatang/
Kompas.com. 15 Desember 2018. Hubungan Petani dan Kuntul Kerbau Saling Menguntungkan, Ini Sebabnya. Diakses pada 13 Januari 2021 dari laman https://regional.kompas.com/read/2018/12/15/10032031/hubungan-petani-dan-kuntul-kerbau-saling-menguntungkan-ini-sebabnya?page=2
Kumparan.com. Mengenal Kuntul Kecil dan Kuntul Kerbau, Burung yang Ditembak Perbakin. Diakses pada 13 Januari 2021 dari laman https://kumparan.com/kumparannews/mengenal-kuntul-kecil-dan-kuntul-kerbau-burung-yang-ditembak-perbakin/full
Mongabay.co.id. Andai Burung Air Hilang, Apa yang Terjadi pada Lingkungan?. Diakses pada 13 Januari 2021 dari laman https://www.mongabay.co.id/2018/11/05/andai-burung-air-hilang-apa-yang-terjadi-pada-lingkungan/
Taldebrooklyn.com. Burung Kuntul. Diakses pada 13 Januari 2021 dari laman https://taldebrooklyn.com/burung-kuntul/
Referensi Gambar
http://www.birdwatch.ph/html/gallery/cattleegret1.html
https://komiu.id/kuntul-kerbau/
http://kehati.jogjaprov.go.id/detailpost/kuntul-kerbau
https://regional.kompas.com/read/2018/12/15/10032031/hubungan-petani-dan-kuntul-kerbau-saling-menguntungkan-ini-sebabnya
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk
Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk melakukan kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di daerahmu. Mari kita sama-sama melestarikan lingkungan dan menjaganya.
Yuk bergabung bersama kami sebagai pioneer penghijauan!