Masyarakat Indonesia mempunyai kearifan lokal yang sudah diturunkan secara turun menurun. Kearifan lokal tersebut ada dalam berbagai bidang kehidupan, salah satu contohnya adalah dalam bidang kesehatan. Masyarakat menggunakan berbagai tanaman yang ada di sekitarnya untuk mengobati berbagai macam penyakit. Bisa dikatakan, nenek moyang kita dulu mampu meracik dan mencari tahu manfaat dari tanaman-tanaman yang ada di sekitarnya, lalu hal tersebut diturunkan kepada anak cucu mereka.
Salah satunya adalah daun sungkai yang digunakan sebagai obat tradisional. Daun ini digunakan di berbagai daerah di Indonesia untuk mengobati berbagai macam penyakit. Daun ini bahkan dianggap oleh sebagian masyarakat mampu menghilangkan virus corona dari tubuh karena mampu meningkatkan imunitas tubuh. Lalu, seperti apa sih sebenarnya tanaman ini? Lalu, apa saja khasiatnya? Simak, yuk!
Persebaran Tanaman Sungkai
Sungkai atau Peroema canescens adalah salah satu tanaman komersial yang masuk dalam famili Verbenaceae. Di beberapa daerah di Indonesia, tanaman ini sering disebut sebagai Jati Sabrang, Ki Sabrang, dan Kurus. Sungkai dapat hidup pada hutan-hutan sekunder yang terbuka dan dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-600 mdpl.
Tanaman sungkai cukup mudah ditemukan di Indonesia. Tanaman ini tersebar di beberapa daerah di Indonesia, seperti Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan seluruh wilayah Kalimantan. Akan tetapi di wilayah Kalimantan, semakin menuju ke daerah utara, populasi sungkai yang tumbuh secara alami makin sulit untuk ditemukan.
Kontroversi Daun Sungkai yang Bisa Menyembuhkan Corona
Pada pertengahan tahun 2020, beredar kabar di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa daun sungkai mampu menyembuhkan Covid-19. Dalam kabar yang beredar, seorang dokter asal Jambi menemukan obat tersebut. Informasi tersebut kemudian menyebar melalui grup-grup WhatsApp dan sosial media lainnya. Kementerian Komunikasi dan Informasi juga mengonfirmasi bahwa informasi yang beredar di media sosial adalah hoaks.

Ariefa Primair Yani dan kawan-kawan melakukan penelitian pada tahun 2014 dengan judul “Uji Daun Muda Sungkai (Peronema canescens) untuk Kesehatan (Imunitas) pada Mencit (Mus.muculus)”. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa pemberian ekstrak daun sungkai pada mencit memberikan pengaruh terhadap kekebalan tubuh (imunitas). Namun, IDI mengonfirmasi bahwa hingga saat ini belum ada penelitian secara medis yang memastikan bahwa daun tanaman ini dapat dijadikan obat alternatif untuk menyembuhkan pasien Covid-19. Tentu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang mendalam untuk memastikan khasiat daun tanaman ini terkait obat Covid-19.
Daun Sungkai Sebagai Obat Tradisional
Sebelum diisukan dapat menjadi obat alternatif Covid-19, daun sungkai sudah digunakan sebagai obat tradisional pada beberapa daerah di Indonesia. Kegunaan dari daun ini pun berbeda-beda, tergantung dari daerahnya masing-masing. Terdapat kurang lebih empat daerah yang menggunakan daun ini sebagai obat tradisional.
Daerah pertama adalah masyarakat di Desa Lawang Agung, Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Daun tanaman ini digunakan untuk mengobati kutil. Cara untuk mengobatinya adalah dengan mengoleskan langsung daun pada kulit yang terkena kutil.
Kedua adalah masyarakat Suku Lembak Delapan di Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu. Masyarakat di desa ini menggunakan daun sungkai muda untuk mengobati beberapa penyakit, seperti demam tinggi, malaria, dan pusing berat. Kemudian daerah yang ketiga adalah masyarakat Suku Serawai di Bengkulu. Masyarakat Suku Serawai menggunakannya untuk mengobati sakit memar. Cara untuk mengobatinya adalah dengan cara menumbuk daun sungkai, setelah itu ditempelkan pada bagian tubuh yang terkena memar.
Keempat, yaitu masyarakat Jambi yang sudah tidak asing lagi menggunakan daun ini sebagai obat. Di Jambi, pohon sungkai tumbuh liar di hutan dan lahan milik warga. Masyarakat Jambi secara turun temurun menggunakan daun sungkai untuk mengobati flu, demam, sakit kepala, sakit gigi, asma hingga penyakit kulit.
Kelima adalah wilayah Kalimantan, khususnya masyarakat Suku Dayak yang menggunakannya untuk berbagai macam penyakit, seperti pilek, demam, cacingan, serta sebagai obat kumur untuk mencegah sakit gigi. Daun tanaman ini juga kerap digunakan untuk memandikan wanita setelah bersalin. Selain itu, masyarakat Suku Dayak menggunakan daun sungkai sebagai penyedap rasa alami pada masakan tradisional. Namun, yang digunakan untuk penyedap rasa adalah daun sungkai tua.
Penulis: Irfan Maulana
Referensi literatur
Harmida.,dkk. Studi Etnofitmedika di Desa Lawang Agung Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Sains. Vo. 14, 1(D), 42-46. Diakses melalui https://jpsmipaunsri.files.wordpress.com/2011/03/1042-46-d-harmida.pdf pada tanggal 16 Maret 2021.
Indonesia.go.id. 2020. Daun Sngkai Si Peningkat Kekebaalan. Diakses melalui https://indonesia.go.id/ragam/komoditas/ekonomi/daun-sungkai-si-peningkat-kekebalan pada tanggal 16 Maret 2021.
Kumparan.com. 2020. Ramuan Daun Sngkai yang Diminum Penyintas Corona di Jambi. Diakses melalui https://kumparan.com/jambikita/ramuan-daun-sungkai-yang-diminum-penyintas-corona-di-jambi-1uNRUSZCDAH/full pada tanggal 16 Maret 2021.
Sri Wilarso Bud R. Sungkai (Peronema canescen Jack). Diakses melalui https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/65519/13/Silvikultur%20Jenis%20sungka-Sri%20Wilarso%20Budi%20R.pdf pada tanggal 16 Maret 2021.
Yani, Arifa Primair. 2013. Kearifan Lokal Penggunaan Tumbuhan Obat Oleh Suku Lembak Delapan di Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu. Semirata. Hal 71-74. Diakses melalui https://jurnal.fmipa.unila.ac.id/index.php/semirata/article/viewFile/575/395 pada tanggal 16 Maret 2021.
Yani, Arifa Primair.,dkk. 2014. Uji Daun Muda Sungkai (Peronema canescens) untuk Kesehatan (Imunitas) Pada Mencit (Mus.muculus). Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS. Hal 245-250. Diakses melalui https://media.neliti.com/media/publications/173796-ID-uji-potensi-daun-muda-sungkai-peronema-c.pdf pada tanggal 16 Maret 2021.
Referensi Gambar
Gambar 1:http://mediajambi.com/berita/detail/menanti-hasil-uji-daun-sungkai-si-penangkal-corona
Gambar 2 : https://kominfo.go.id/content/detail/26828/hoaks-daun-sungkai-bisa-menyembuhkan-virus-corona/0/laporan_isu_hoaks
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdplanting, penggalangan dana online untuk konservasi hutan dan lingkungan. Kunjungi situs https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga lingkungan dan alam.
Yuk!, bergabung dan jadi pioneer penghijauan!.