
Setiap jenis makhluk hidup yang hidup di alam baik hewan maupun tumbuhan memiliki tanggung jawab untuk memenuhi fungsi-fungsi tertentu dalam melangsungkan kehidupannya. Fungsi-fungsi tersebut memungkinkan terjadinya keseimbangan ekosistem dan konservasi di tempat mereka berada. Salah satunya adalah penyerbukan, atau yang juga dikenal dengan sebutan pollination. Peristiwa penyerbukan tanaman ini mengacu pada transfer serbuk sari antara hewan penyerbuk dengan bunga, dan tentu saja peristiwa penyerbukan berperan penting dalam menjaga keberlangsungan ekosistem kita.
Sekilas Tentang Penyerbukan Tanaman
Penyerbukan adalah sebuah peristiwa jatuhnya serbuk sari yang berasal dari hewan penyerbuk pada permukaan putik yang terdapat pada bunga. Penyerbukan merupakan bagian yang penting dalam proses reproduksi tumbuhan berbiji. Reproduksi sebagian besar tumbuhan terjadi secara seksual, artinya diperlukan penyatuan antara sel betina yang terdapat pada putik bunga dengan sel jantan yang terdapat pada serbuk sari. Salah satu faktor yang penting dalam reproduksi tanaman adalah dibutuhkannya intervensi dari pihak ketiga, yang dikenal sebagai agen penyerbukan.
Agen penyerbukan dapat berupa serangga, hewan-hewan lain, dan bisa juga elemen alam seperti angin atau air. Tumbuhan dan agen penyerbuk hewan telah berevolusi sedemikian rupa sehingga bunga dapat menghasilkan aroma, bentuk, dan warna yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk menarik agen penyerbuk agar bisa melakukan penyerbukan pada sebuah bunga. Ketika hewan memakan nektar pada tumbuhan, secara tidak sengaja serbuk sari akan berpindah pada kaki, sayap, atau bagian tubuh hewan penyerbuk lainnya. Serbuk sari tersebut kemudian disimpan dalam bunga berikutnya dari mana mereka memberi makan. Hal itu memungkinkan serbuk sari mencapai putik tempat proses reproduksi itu selesai.
Hewan penyerbuk sangat penting dalam menjaga ekosistem agar dapat seimbang dan berfungsi secara optimal. Tanpa adanya hewan penyerbuk, bisa saja sebanyak 90% tanaman berbunga kita akan mati. Hal ini tercermin dari adanya fakta bahwa tanpa adanya penyerbukan maka ekosistem tidak akan bisa bertahan. Selain itu, adanya penyerbukan memungkinkan sebuah tumbuhan menghasilkan buah dan produksi benih. Hilangnya fungsi penyerbukan dapat menyebabkan sebuah tumbuhan tidak dapat menghasilkan buah dan memproduksi benih, yang berakibat pada kurangnya pasokan makanan untuk makhluk hidup lainnya seperti hewan dan manusia.
Jenis-jenis Penyerbukan Tanaman Oleh Hewan Penyerbuk
Secara umum, jenis-jenis penyerbukan terdiri dari tiga jenis, antara lain:
Penyerbukan Langsung (Direct Pollination)
Penyerbukan langsung juga seringkali disebut sebagai penyerbukan sendiri. Penyerbukan jenis ini terjadi ketika serbuk sari dipindahkan ke putik bunga yang sama. Pembuahan melalui jenis penyerbukan ini dapat terjadi dalam dua jenis, yaitu autogami dan geitonogami. Pembuahan autogami terjadi ketika gamet jantan dan betina berasal dari bunga yang sama, sedangkan pembuahan geitonogami terjadi ketika gamet jantan dan betina berasal dari bunga yang berbeda namun dari spesies yang sama. Dalam hal ini, serbuk sari diangkut dari bunga satu ke bunga lain dari tanaman yang sama. Agen penyerbuk yang berbeda turut berperan dalam proses penyerbukan jenis ini, seperti hewan, air, atau udara.
Penyerbukan Silang (Cross Pollination)
Pada jenis penyerbukan ini, serbuk sari suatu spesies diangkut ke putik bunga melalui spesies lain. Agen penyerbuk sangat penting dalam proses penyerbukan jenis ini dan mereka bergantung pada siapa yang bertanggung jawab untuk mengangkut serbuk sari. Terdapat tiga subtipe penyerbukan dalam penyerbukan silang, yang meliputi penyerbukan biotik, penyerbukan abiotik, dan penyerbukan buzz.
Penyerbukan biotik bergantung pada hewan hidup penyerbuk, seperti burung, mamalia, atau serangga. Lain halnya dengan penyerbukan abiotik, yang bergantung bukan pada makhluk hidup, melainkan pada intervensi air atau angin. Agen ini bertanggung jawab atas pemindahan serbuk sari secara tidak sengaja, baik ke tanaman yang sama maupun tanaman yang berbeda. Sedangkan penyerbukan buzz terjadi ketika lebah dan lebah mengekstrak serbuk sari dari bunga berbentuk tabung. Proses ini terjadi ketika serangga menempel pada bunga dengan kaki serta mengepakkan sayapnya, dan gerakan getaran ini berkontribusi untuk mengurangi spora serbuk sari.
Penyerbukan Buatan (Artificial Pollination)
Penyerbukan jenis ini terjadi dengan menggunakan campur tangan manusia, dan biasanya penyerbukan ini terjadi dalam proses produksi pertanian. Jenis penyerbukan ini terjadi secara manual dengan memindahkan serbuk sari secara fisik dari benang sari satu tanaman ke putik tanaman lain.
Hewan Penyerbuk Tanaman
Terdapat beberapa hewan penyerbuk tanaman di dunia, dan pada tulisan ini akan diurutkan berdasarkan seberapa kuat pengaruh satwa tersebut terhadap proses penyerbukan.
- Lebah

Hewan penyerbuk yang pertama adalah lebah. Lebah termasuk ke dalam superfamili Apoidea dan dapat ditemukan hampir di seluruh dunia. Lebah dianggap sebagai agen penyerbuk yang paling penting hingga kini, karena lebah bertanggung jawab untuk menyerbuki sebagian besar jenis tanaman, utamanya tanaman pangan yang diandalkan oleh berbagai jenis makhluk hidup seperti hewan dan manusia untuk dikonsumsi sehari-hari.
- Kupu-kupu

Hewan penyerbuk yang ke-2 adalah kupu-kupu. Kupu-kupu termasuk ke dalam ordo Lepidoptera, yang juga termasuk ngengat dan serangga lainnya. Ada sekitar 165.000 spesies kupu-kupu di dunia, dan sebagian besar merupakan penyerbuk nokturnal. Untuk dapat mengekstrak nektar dari sebuah bunga, kupu-kupu memiliki mulut berbentuk tabung memanjang yang digunakan untuk menghisap makanan. Berkat adanya mulut tersebut, kupu-kupu dapat mengangkut serbuk sari ke berbagai bunga.
- Lalat Bunga (Hoverflies)

Hewan penyerbuk ke-3 adalah lalat bunga. Sama halnya dengan lebah, lalat bunga atau hoverflies juga dapat ditemukan di seluruh dunia. Sering disalah artikan sebagai lebah dalam penampilan karena sekilas lalat bunga mirip dengan lebah, lalat jenis ini juga memakan nektar dan serbuk sari. Meski demikian, lalat bunga tidak dapat melakukan penyerbukan seefisien lebah.
- Burung Kolibri

Hewan penyerbuk selanjutnya adalah burung kolibri. Burung kolibri termasuk dalam keluarga Trochilidae dan merupakan hewan endemik Amerika dengan jenis sebanyak sekitar 300 spesies yang berbeda. Burung ini berukuran kecil, namun memiliki paruh yang memanjang dan tipis serta sayap yang mampu bergerak dengan kecepatan tinggi. Semua spesies burung kolibri memakan nektar dan berperan penting dalam proses penyerbukan. Burung ini memiliki lidah seperti tabung yang memungkinkan mereka untuk meminum nektar dari bunga dengan mudah.
- Semut

Hewan penyerbuk yang terakhir adalah semut. Semut termasuk ke dalam famili Formicidae dan merupakan serangga eusosial. Serangga eusosial adalah serangga yang hidup dalam kelompok keluarga multigenerasi dan memenuhi fungsi harian tertentu. Semut biasanya melakukan pekerjaan yang telah diberikan sebelumnya melalui pembagian kerja yang ditetapkan dalam koloni mereka. Dari sekian banyak makanan yang dibawa oleh semut, salah satunya adalah bunga. Secara tidak langsung, semut membawa serbuk sari dari satu bunga ke bunga lainnya. Namun, penelitian menunjukkan bahwa jumlah tanaman yang diserbuki semut sangat rendah.
Penulis: Dhesta Alfianti
Dikurasi oleh Inggrit Aulia Wati Hasanah
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!
Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!