Indonesia adalah surga dari berbagai jenis satwa. Hutan yang luas dan asri menyebabkan beragam satwa unik dapat hidup di dalamnya, mulai dari burung, reptil, hingga primata. Salah satu spesies langka yang tersebar di Indonesia adalah kuskus, mamalia kecil yang berkantung. Berdasarkan data, terdapat enam genus kuskus di dunia yang empat di antaranya memiliki habitat di Indonesia. Salah satu jenis kuskus yang hanya ada di Indonesia adalah Kuskus Beruang. Jadi, dia kuskus atau beruang ya? Penasaran kan sama hewan yang satu ini? Yuk baca artikel di bawah untuk lebih mengenal Kuskus Beruang dan dapat berkenalan lebih lanjut!

Karakteristik Kuskus Beruang
Kuskus Beruang (Ailurops ursinus) adalah hewan marsupial yang hidup di pepohonan. Dalam Bahasa Inggris, hewan ini sering disebut Bear Cuscus atau Sulawesi Bear Cuscus. Kuskus Beruang juga dijuluki Bubudu atau Kuse oleh masyarakat sekitar. Layaknya kuskus pada umumnya, Kuskus Beruang memiliki bentuk wajah bulat dengan ukuran telinga yang kecil. Spesies ini juga memiliki cakar yang tajam dan melengkung serta kantung pada kuskus betina. Bedanya, Kuskus Beruang memiliki ukuran badan yang paling besar dibanding jenis kuskus lain serta rambut yang lebat berwarna cokelat dan hitam keabu-abuan sehingga menyerupai beruang. Ukuran badan dari hewan ini bisa mencapai lebih dari satu meter dan berat hingga 8 kilogram. Keunikan lain dari hewan ini adalah ekornya yang dapat menegang dan digunakan untuk berpindah tempat dari dahan ke dahan. Saking panjangnya, ukuran ekor Kuskus Beruang dapat mencapai panjang tubuhnya. Kuskus Beruang banyak ditemukan di hutan dataran rendah di daerah tropis. Dalam habitatnya, Kuskus Beruang cenderung hidup dalam kelompok kecil yang terdiri dari induk dan bayinya.

Perilaku Kuskus Beruang
Kuskus Beruang adalah hewan yang tinggal dan bergerak di sekitar pepohonan. Perilaku yang mencolok dari kuskus adalah gerakannya yang lambat. Kuskus Beruang juga termasuk hewan yang pemalu dan lebih banyak diam. Bahkan mereka dapat menghabiskan waktu berjam-jam ketika berada di atas pohon. Walaupun begitu, mereka akan mengeluarkan suara seperti decakan dan engahan keras ketika merasa terganggu. Berbeda dengan kuskus pada umumnya, Kuskus Beruang banyak beraktivitas di siang hari terutama untuk mencari kutu dan makanan.
Hewan ini juga termasuk hewan herbivora. Mereka mengonsumsi buah-buahan dan juga dedaunan, terutama daun muda, untuk bertahan hidup. Namun, tak semua jenis daun dikonsumsi oleh Kuskus Beruang. Berdasarkan penelitian, hanya 4 dari 26 jenis tumbuhan bisa yang dikonsumsi oleh Kuskus Beruang. Hal ini menambah ancaman atas kepunahannya karena jenis makanan yang dikonsumsi oleh Kuskus Beruang cukup sempit. Tak hanya mencari makan, pada siang hari hewan ini juga memiliki kebiasaan tidur untuk memproses makanan yang baru dicernanya. Jadi, Kuskus Beruang hobi tidur bukan karena pemalas ya!
Ketika musim kawin tiba, kuskus betina dan jantan akan hidup secara soliter. Dalam waktu setahun Kuskus Betina dapat melahirkan sebanyak satu hingga dua kali. Bayi kuskus lahir dalam keadaan prematur dan kemudian dibesarkan dalam kantung sang induk. Ketika sudah cukup usia, anak Kuskus Beruang kemudian keluar dari kantung dan hidup bersama induknya hingga mampu hidup sendiri.

Sebaran Kuskus Beruang
Kuskus Beruang adalah genus yang terdiri dari dua spesies yaitu Kuskus Beruang Sulawesi dan Kuskus Beruang Talaud. Sebagai satwa endemik Indonesia, Kuskus Beruang Sulawesi (Ailurops ursinus) hanya dapat ditemukan di Pulau Peleng, Muna, Buton, Togian dan Pulau Sulawesi terutama di daerah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, serta Sulawesi Selatan. Kawasan konservasi Kuskus Beruang antara lain berada di Cagar Alam Tangkoko Batu Angus di Sulawesi Utara, Taman Nasional Wartabone, Taman Nasional Lore Lindu, Taman Nasional Aopa Watumohai, Taman Nasional Bantimurung dan Taman Nasional Morowali. Di sisi lain, spesies Kuskus Beruang Talaud (Ailurops melanotis) yang merupakan saudara dekat dari Kuskus Beruang Sulawesi banyak menempati Pulau Salibabu, di Kepulauan Talaud

Gambar 4: Kuskus Beruang Satwa Endemik Sulawesi
Ancaman Kepunahan
Kuskus Beruang adalah satwa endemik yang saat ini terancam populasinya. WCS, salah satu badan konservasi internasional, melaporkan bahwa populasi Kuskus Beruang terus menurun tiap tahunnya. Selain itu, IUCN juga melabeli spesies ini sebagai satwa yang rentan punah. Bahkan spesies ini telah dilindungi oleh PP Nomor 7 tahun 1999 sebagai hewan yang dilindungi. Terancamnya populasi ini disebabkan oleh maraknya perburuan Kuskus Beruang. Gerakannya yang lambat dan bentuknya yang unik membuat banyak orang memburu Kuskus Beruang untuk dijadikan peliharaan. Tak hanya itu, perdagangan Kuskus Beruang juga banyak dimanfaatkan sebagai makanan oleh sebagian orang. Faktor lain yang turut berperan adalah rusaknya habitat asli Kuskus Beruang di hutan. Pembukaan hutan untuk pertanian dan pemukiman membuat hewan ini kehilangan tempat tinggalnya. Faktor eksternal tersebut ditambah pula dengan jarangnya induk betina melahirkan dan sempitnya habitat Kuskus Beruang sehingga populasinya terus berkurang bahkan terancam punah. Walaupun begitu, baru-baru ini terdapat kabar baik dari Kuskus Beruang. Kebun Binatang Wroclaw di Polandia melaporkan lahirnya anak Kuskus Beruang pada tahun 2018 silam. Lahirnya anak Kuskus Beruang di luar habitatnya memberikan semangat optimis bagi kita bahwa Kuskus Beruang dapat dipertahankan keberlangsungannya.
Unik sekali ya hewan yang satu ini! Walaupun hobi tidur dan gerakannya lambat mirip kungkang, ternyata Kuskus Beruang adalah spesies yang berbeda. Tak hanya itu, rambutnya yang lebat dan ukurannya yang besar cukup membedakannya dengan kuskus jenis lain bahkan membuatnya dijuluki beruang. Setelah mengenal Kuskus Beruang lebih dalam lagi, tentu sekarang kita tahu bahwa satwa ini perlu dilindungi mengingat persebarannya yang sempit dan semakin menurun. Salah satu caranya adalah dengan melindungi hutan, sebagai habitat asli mereka. Yuk, sama-sama kita lindungi hutan untuk menjaga Kuskus Beruang dari kepunahan!
Penulis: Novia N Sabrina
Referensi literatur:
Azhar, R. A. (6 Agustus, 2020). Mengenal Kuskus Beruang, Hewan Endemik Sulawesi Yang Semakin Langka. KOMPAS.com. Tersedia dalam: https://regional.kompas.com/read/2020/08/06/07000051/mengenal-kuskus-beruang-hewan-endemik-sulawesi-yang-semakin-langka. Diakses pada 8 Februari 2021.
Mattawang, M. (14 Agustus, 2018). Identifikasi Spesies Kunci Sulawesi (Kuskus Beruang sulawesi- SI gemar tidur). Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan. Tersedia dalam: https://ksdasulsel.menlhk.go.id/post/identifikasi-spesies-kunci-sulawesi-kuskus-beruang-sulawesi-si-gemar-tidur. Diakses pada 8 Februari 2021.
Putri, G. S. (6 Juni, 2018). Kabar Baik, Kuskus Beruang Sulawesi Langka Melahirkan Di Polandia. KOMPAS.com. Tersedia dalam: https://sains.kompas.com/read/2018/06/06/123100423/kabar-baik-kuskus-beruang-sulawesi-langka-melahirkan-di-polandia?page=all. Diakses pada 8 Februari 2021.
Saya Kuskus, mau Tahu Lebih Banyak Tentangku? (2019, January 12). Klik Hijau. Tersedia dalam: https://klikhijau.com/read/saya-kuskus-mau-tahu-lebih-banyak-tentangku/. Diakses pada 8 Februari 2021.
Widiana, W. (17 Juni, 2018). Kuskus Beruang, Hewan Khas Indonesia Yang Jarang Sekali Terlihat. Bobo. Tersedia dalam: https://bobo.grid.id/read/08879989/kuskus-beruang-hewan-khas-indonesia-yang-jarang-sekali-terlihat?page=all. Diakses pada 8 Februari 2021.
Referensi gambar:
Gambar 1: Photo from Kompas.com
Gambar 2: Photo from Greeners
Gambar 3: Photo by Fletcher & Baylis from Science Source
Gambar 4: Photo from Rainforest Alliance
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk melakukan kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di berbagai daerah. Mari kita sama-sama melestarikan lingkungan dan menjaganya.
Yuk bergabung bersama kami sebagai pioneer penghijauan!