Mengenal Perdagangan Karbon (Carbon Trading)

Ⓒ thejakartapost.com
Ⓒ thejakartapost.com

Perubahan iklim (climate change) telah menjadi salah satu isu lingkungan yang mendunia dan berdampak terhadap kehidupan manusia baik salah satunya adalah timbulnya pemanasan global. Upaya-upaya untuk mengatasi bahkan memitigasi terjadinya perubahan iklim telah dilakukan misalnya dengan melakukan rehabilitasi hutan guna meningkatkan penyerapan karbon oleh alam. Tapi kenyataannya terus meningkatnya aktivitas manusia yang menghasilkan karbon yang buruk bagi alam juga terus meningkat, misalnya penggunaan kendaraan dan mesin industri skala besar yang menghasilkan karbondioksida. Hal ini tentunya menjadi penting bagi pemerintah untuk mencari alternatif yang baik bagi lingkungan dan strategis untuk dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi sosial maupun ekonomi negara. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan perdagangan karbon atau carbon trading. Cukup asing dengan istilah perdagangan karbon? Yuk, cari tahu lebih dalam!

Ads

Perdagangan Karbon

Ⓒ medium.com/carbonbase
Ⓒ medium.com/carbonbase

Terjadinya perubahan iklim (climate change) tidak dapat dipisahkan dari meningkatnya emisi karbon di bumi sebagai akibat dari aktivitas manusia sehari-harinya. Upaya menurunkan emisi karbon dilakukan untuk mencegah dan mengurangi dampak buruk yang dihasilkan terhadap perubahan iklim. Negara-negara maju telah menerapkan suatu kebijakan dengan pendekatan keilmuan untuk mengatasi peningkatan emisi karbon salah satunya dengan menerapkan kebijakan perdagangan karbon. Perdagangan karbon (carbon trading) merupakan sebuah aktivitas jual-beli sertifikat yang diberikan kepada negara-negara yang mampu atau berhasil menurunkan tingkat emisi karbon dengan melakukan kegiatan mitigasi perubahan iklim. Secara sederhana, perdagangan karbon sama dengan kegiatan jual-beli konvensional lainnya. Perbedaannya adalah komoditas yang didagangkan adalah berupa emisi karbon. Pihak yang menjadi penjual dalam carbon trading adalah negara-negara berkembang yang memiliki hutan luas sebagai penyerap karbondioksida, sedangkan pembelinya adalah negara maju maupun industri-industri besar.

Sasaran utama dalam perdagangan karbon adalah hutan dikarenakan salah satu fungsi utamanya sebagai kawasan penyerap karbondioksida dengan skala besar. Indonesia, dengan hamparan hutan yang sangat luas membentang dari Sabang hingga ke Merauke menjadi kandidat yang cocok untuk menjadi penjual emisi karbon aktif dalam perdagangan karbon. Jenis-jenis emisi karbon yang biasanya diperdagangkan antara lain adalah karbondioksida (CO2), metana (CH4), hidrofluorokarbon (HFCs), nitrat oksida (N2O), sulfur heksafluorida (SF6), hingga perfluorokarbon (PFCs). Hal ini dikarenakan jenis-jenis karbon tersebut merupakan pemicu utama terjadinya pemanasan global (global warming) di bumi dan menyebabkan perubahan iklim. Dalam perdagangan karbon, satu unit kredit karbon akan setara dengan menurunkan emisi karbon hingga sebesar satu ton karbondioksida (CO2). .Pada November 2020 lalu, harga satu sertifikat emisi karbon dapat bernilai hingga 28 USD per ton.

Merupakan Bentuk Pemenuhan Komitmen Indonesia Pasca 2020, Bagaimana Bisa?

Ⓒ ifri.org
Ⓒ ifri.org

Beberapa negara telah mengambil komitmen untuk mengendalikan kenaikan suhu bumi dengan menjalin kerjasama pemenuhan artikel enam dari Paris Agreement mengenai komitmen pembatasan kenaikan suhu bumi hanya di bawah 20℃. Paris Agreement itu sendiri merupakan adopsi dari COP 21 UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change) pada bulan Desember tahun 2015 lalu. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk merealisasikan komitmen artikel enam dari Paris Agreement tersebut adalah melakukan perdagangan karbon. Walaupun dalam Paris Agreement tidak secara langsung menjelaskan tentang mekanisme perdagangan karbon, namun Paris Agreement memungkinkan negara-negara terkait untuk melakukan “co-operative approaches” dan menggunakan “international transferred mitigation outcomes (ITMOs)” guna membantu pemenuhan target pengurangan emisi gas rumah kaca. Dalam artikel enam Paris Agreement ditetapkan media carbon trading yang sentralistik, yaitu Sustainable Development Mechanism yang memungkinkan sektor publik dan swasta untuk berpartisipasi dalam penurunan emisi gas rumah kaca. 

Sebagai salah satu negara dalam UNFCCC, Indonesia juga ikut merealisasikan komitmen artikel enam Paris Agreement dengan melakukan perdagangan karbon. Sejalan dengan hal tersebut, Indonesia perlu untuk terus meninjau peluang pasar ke depan yang aman bagi Indonesia dalam melakukan perdagangan karbon juga secara bersamaan memenuhi komitmen negara sebagai negara terkait dalam UNFCCC. 

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com

Manfaat

Indonesia sudah menjalankan program perdagangan karbon (carbon trading) sejak tahun 2015 melalui proyek CDM (Clean Development Mechanism) atau proyek Mekanisme Pembangunan Bersih. Proyek ini dilakukan pada negara berkembang guna mendapatkan sertifikat penurunan emisi (certified emission reduction) atau disebut dengan CER yang kemudian akan dibeli oleh negara atau industri maju untuk memenuhi target penurunan emisi mereka. Proyek CDM di Indonesia sebagian besar bergerak di sektor energi terbarukan, pertanian, kehutanan, hingga pengolahan limbah menjadi sebuah energi. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2015 menyatakan bahwa kerjasama 37 dari 215 proyek CDM Indonesia telah berhasil menurunkan emisi karbon mencapai 10.097,175 ton karbondioksida ekuivalen (CO2e) dan sekitar 329,483 ton karbondioksida ekuivalen (CO2e) hasil kerjasama perdagangan karbon dengan negara Jepang dan menghasilkan investasi mencapai US$150 juta (sekitar Rp 2,1 triliun). Program ini akan memberikan manfaat ekonomi serta politik bagi Indonesia itu sendiri pada akhirnya. Dikarenakan pemaksimalan carbon trading dapat berkontribusi besar dalam jumlah penerimaan pendapatan negara dan juga membantu Indonesia dalam mencapai target nasional untuk menurunkan emisi karbon hingga 29% pada tahun 2030 nanti.

Penerapan carbon trading tentunya perlu disertai dengan komitmen pemerintah terutama dalam penegakan peraturan terkait perdagangan karbon dan manfaatnya bagi masyarakat disamping manfaat ekonomi yang sudah dijelaskan sebelumnya. Hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dalam program ini antara lain adalah kebakaran hutan, konflik lahan dengan masyarakat hingga perubahan tata guna lahan. Hal ini dapat diatasi dengan memberi kewenangan kepada pemerintah daerah, memanfaatkan dana dari carbon trading guna perlindungan masyarakat dan lingkungan, hingga memberdayakan masyarakat dalam pelestarian lingkungan. Perdagangan karbon membuktikan bahwa manfaat bagi lingkungan dan ekonomi dapat didapatkan secara bersamaan jika dilakukan dengan strategis.

 

Penulis: Ivena Christie

 

Referensi Literatur

Bebilrama, Ade. 2020. Perdagangan Carbon Di Indonesia: Kajian Kelembagaan Dan Keuangan Negara. Direktorat Sistem Manajemen Investasi, Ditjen Perbendaharaan, Kementerian Keuangan.

Ditjenppi.menlhk.go.id (n.d.). PRESS RELEASE – PERDAGANGAN KARBON. Retrieved on February 3, 2021, from http://ditjenppi.menlhk.go.id/berita-ppi/2682-press-release-perdagangan-karbon.html

Theconversation.com (n.d.). Manfaat Perdagangan Carbon Bagi Ekonomi Dan Lingkungan Indonesia. Retrieved on February 3, 2021, from https://theconversation.com/manfaat-perdagangan-karbon-bagi-ekonomi-dan-lingkungan-indonesia-144077#:~:text=Perdagangan%20karbon%20merupakan%20kegiatan%20jual,dari%20kegiatan%20mitigasi%20perubahan%20iklim.&text=Melalui%20hutan%20lindungnya%20yang%20tersebar,penjual%20emisi%20karbon%20yang%20aktif

Referensi Gambar

[1] https://www.thejakartapost.com/academia/2019/12/03/second-try-carbon-trading.html 

[2] https://medium.com/carbonbase/what-is-carbon-trading-how-did-it-come-about-793d01d89f02 

[3] https://www.ifri.org/en/publications/editoriaux-de-lifri/edito-energie/booming-prices-european-emission-trading-system 

 

LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak! 

Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!

Your Beloved Author