Pohon Kayu Putih, Si Tangguh Penyuka Api

Kalian pasti pernah mendengar apa yang disebut dengan “kayu putih”. Nama tersebut seringkali diasosiasikan dengan produk minyak obat yang sering dipakai masyarakat Indonesia. Sesuai dengan namanya, minyak obat tersebut berasal dari tanaman (pohon) kayu putih. Selain sebagai bahan obat, pohon kayu putih yang memiliki nama latin Melaleuca cajuput ini juga seringkali dimanfaatkan sebagai tanaman konservasi lahan-lahan kritis. Karena pohon ini memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri yang membuat tanaman ini dapat disebut sebagai “si tangguh penyuka api”. Penasaran dengan karakteristik dan keunikannya? Mari kita simak karakteristik, persebaran, keunikan, serta manfaat dari pohon kayu putih di bawah ini!

Ads

Karakteristik Pohon Kayu Putih

Pohon Kayu Putih
Gambar 1 Daun dan Bunga Pohon Melaleuca cajuput

Pohon kayu putih merupakan tumbuhan dengan batang yang berkembang tidak terlalu besar. Secara habitus, pohon ini dapat tumbuh hingga mencapai tinggi maksimal 20 meter. Permukaan kulit dari batang pohon ini terlihat berlapis-lapis dengan pengelupasan yang tidak  beraturan. Ciri lainnya dari pohon ini yang nampak adalah berdaun tunggal dan relatif tebal, daunnya bertangkai pendek dan berada dalam posisi duduk berselang-seling. Panjang dari daunnya sekitar 4,5-15 cm dengan lebar sekitar 0,75-4 cm. Ujung tulang daun berbentuk tajam dengan tepi yang rata dan tulang daun yang cenderung sejajar. Karakteristik khusus yang mencirikan daun pohon ini adalah rambut yang terlihat dan bisa dirasakan di permukaannya, berwarna hijau hingga kecokelatan. Bila diremas, daunnya akan mengeluarkan aroma khas yang biasa ditemukan di minyak-minyak obat di pasaran. Bunga dari pohon ini sendiri berbentuk bulir majemuk dan bunganya menyerupai lonceng. Daun mahkota dari bunganya berwarna putih, dengan kepala putik berwarna putih kekuningan. Pohon ini ternyata memiliki buah yang luput dari perhatian. Buah tersebut berbentuk kapsul bertipe dehiscent dan memiliki panjang 2,5-3 mm dengan lebar 3-4mm berwarna cokelat. Buah dari pohon Melaleuca cajuput ini memiliki kulit yang kering dan baru akan terbuka ketika mencapai masanya dengan tujuan melepaskan biji yang ada di dalamnya.

Persebaran Pohon Kayu Putih

Dengan kemampuannya, pohon kayu putih dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga pegunungan. Pohon ini juga dikenal baik dengan kemampuannya untuk tumbuh di tanah tandus. Tempat beriklim tropis menjadi tempat terbaik bagi pohon ini untuk tumbuh dan berkembang hingga di ketinggian 500 mdpl dengan curah hujan tahunan sekitar 800-1600 mm. Adapun jenis tanah yang sesuai dengan tempat tumbuh pohon ini adalah tanah-tanah grumusol, latosol, dan regosol. Meskipun dapat digunakan sebagai tanaman di lahan kritis, pohon ini biasa dan baru akan optimal pertumbuhannya apabila ditanam di daerah dengan curah hujan dan kelembaban yang tinggi.

Australia merupakan tempat yang dikenal sebagai asal dari pohon Melaleuca cajuput. Pohon ini kemudian berkembang ke wilayah sekitarnya di Oseania dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri, tanaman ini tersebar di daerah Maluku, Sulawesi Tenggara, Pulau Jawa, NTT, dan Papua yang tumbuh dalam bentuk hutan alam kayu putih. Meskipun begitu, pertumbuhan dan perkembangan pohon ini sangatlah fleksibel dan sesuai dengan hampir seluruh kawasan di wilayah Indonesia.

Baca juga: Penyakit Hutan, Jenis-Jenis dan Upaya Mengatasinya

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com

Keunikan

Pohon kayu putih memiliki ciri yang menandakan keunikan tanaman ini dibanding dengan tanaman lain. Dahan/ranting dan daun pohon ini mengandung apa yang biasa disebut dengan minyak atsiri. Minyak atsiri ini mengandung zat-zat yang sangat jarang ditemukan di spesies tumbuhan lainnya, antara lain eukaliptol, a-terpineol beserta ester asetatnya, a-pinen, dan limonen. M. quinquenervia. Zat-zat tadi terbentuk dan terkandung dalam minyak yang ada di bagian ranting dan daun pohon kayu putih. Selain itu, pohon ini juga dapat bertahan dalam berbagai situasi tanah dan kondisi lainnya, seperti: tanah dengan drainase yang buruk, tanah dengan kadar garam rendah, bahkan tunas dari tanaman ini dapat terus tumbuh, dan berkembang meskipun pada situasi terbakar. Ketahanan terhadap kebakaran dan situasi ekstrim lainnya ini yang membuat pohon ini dapat dikatakan sebagai tanaman yang tangguh dan bersahabat dengan api.

Manfaat

Pemanfaatan dari pohon kayu putih yang sudah cukup terkenal tentunya berasal dari minyak atsiri yang dihasilkan pohon tersebut. Minyak atsiri ini dihasilkan dari proses penyulingan daun pohon ini. Kemudian, minyak atsiri yang dihasilkan ini memiliki beberapa manfaat yang berkaitan dengan kesehatan, seperti bermanfaat sebagai obat yang mengurangi resiko infeksi pada luka (antiseptik), meringankan hambatan saluran pernapasan atas (decongestant), mengencerkan dahak (expectorant), pereda nyeri (analgesic), dan lain-lain. Dengan kata lain, minyak kayu putih menjadi obat alamiah yang dapat mengobati berbagai penyakit.

 

Gambar 2 6 – Pohon Kayu Putih, Si Tangguh Penyuka Api
Gambar 2 Proses Penyulingan Minyak Atsiri

Beragam manfaat dari minyak kayu putih dilihat sebagai potensi indutri yang sudah dikembangkan selama puluhan tahun kebelakang. Kebutuhan minyak ini  di Indonesia bahkan mencapai angka 1.500 ton per tahun. Angka ini dipenuhi oleh produksi dalam negeri yang didominasi di wilayah Maluku dan Pulau Jawa, serta dibantu dengan impor minyak kayu putih yang berasal dari Tiongkok. 

Selain itu, manfaat dari pohon Melaleuca cajuput ini tidak hanya sebagai penghasil minyak obat yang digunakan masyarakat Indonesia. Pohon ini juga memiliki peran penting dalam pemanfaatanya sebagai tanaman konservasi lahan-lahan kritis. Seperti yang telah dijelaskan di atas, ketangguhan dan ketahanan tunas pohon ini terhadap api dan situasi ekstrim lainnya memudahkan tanaman ini untuk tumbuh dan berkembang di beragam situasi. Kemampuan ini menjadikan pohon ini sebagai pohon yang tangguh dan tahan akan api. Dengan begitu, pohon ini diekspektasikan menjadi salah satu tanaman yang mempercepat reboisasi hutan di lahan-lahan yang terdampak kebakaran.

Nah, kelihatankan bahwa pohon kayu putih merupakan pohon dengan berbagai manfaat yang dihasilkan dari karakteristik dan keunikan yang dimilikinya. Tidak hanya berperan sebagai tanaman obat, pohon ini juga berperan dalam program konservasi dan reboisasi hutan. Ketangguhan terhadap berbagai situasi dan ketahanan terhadap api menjadikan tanaman ini dapat disebut sebagai “si tangguh penyuka api”

 

Penulis: Vigo Marcellino Krisnaya

Dikurasi oleh: Citra Isswandari Putri 

 

Referensi literatur:

Corryanti & Sugito. (2015). Membangun Sumber Benih dan Bibit Kayu Putih Unggul. Blora: Puslitbang Perum Perhutani Cepu.

Kartikawati, Khomsah Noor dkk. (2014). Budidaya dan Prospek Pengembangan Kayuputih. Bogor: PT Penerbit IPB Press.

Torry, Febry R & Idrus, Syarifuddin. (2016). Pemetaan Kualitas Minyak Kayu Putih di Maluku. Majalah Biam, 12(01), 14-19.

 

LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk melakukan kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di berbagai daerah. Mari kita sama-sama melestarikan lingkungan dan menjaganya. 

Yuk bergabung bersama kami sebagai pioneer penghijauan!

 

Author

Hitung emisi karbon dengan Imbangi.