Api terkenal oleh masyarakat sebagai salah satu musuh terbesar dalam pengelolaan hutan. Ketika musim kemarau tiba, seringkali terjadi peristiwa kebakaran hutan yang melanda di berbagai belahan dunia. Kebakaran hutan ini juga tidak jarang diasosiasikan dengan deforestasi atau penggundulan hutan. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari suhu udara yang sangat panas hingga pembakaran yang disengaja. Meskipun demikian, siapa sangka bahwa pembakaran hutan yang dilakukan secara terkontrol telah menjadi salah satu metode dalam upaya pelestarian hutan. Pembakaran terkontrol ini terkenal dengan istilah Prescribed Burning.
Definisi
Prescribed burning yang dikenal juga dengan sebutan controlled burning atau pembakaran terkontrol merupakan pengelolaan pembakaran terencana untuk menjaga kelestarian hutan. Pembakaran ini dijalankan dengan prosedur tertentu tanpa memberikan ancaman terhadap masyarakat. Kondisi cuaca dan kondisi hutan itu sendiri juga menjadi perimbangan ketika melakukan prescribed burning agar pembakaran yang dilakukan tetap dalam kendali. Adapun hal-hal yang biasanya bertujuan untuk dibakar dalam prescribed burning meliputi rumput mati, cabang pohon tumbang, pohon mati, dan semak lebat yang berpotensi untuk menyebabkan kebakaran hutan yang hebat jika dibiarkan ketika musim kemarau.
Sebelum pelaksanaan pembakaran melalui metode prescribed burning dilaksanakan, perlu dibuat rencana yang matang dan terstruktur. Rencana ini mencakup perincian tentang seberapa besar api yang akan dinyalakan, apa yang akan dibakar, dan apa yang ingin dicapai manajer dengan melakukan prescribed burning. Perencanaan ini juga mencakup pertimbangan mengenai cuaca dan kondisi lingkungan di mana api akan dinyalakan serta pencegahan situasi apa pun yang mungkin memerlukan pemadaman api. Pihak yang mengatur jalannya prescribed burning juga harus memetakan bagaimana api akan dibakar, bagaimana asap akan dikelola, bagaimana memberi tahu masyarakat, peralatan pelindung apa yang mungkin dibutuhkan, dan sumber daya pemadam kebakaran apa yang harus disiapkan.
Tujuan dan Manfaat
Terdapat beberapa tujuan serta manfaat yang didapat dari penggunaan metode prescribed burning:
- Mengurangi Resiko Kebakaran Hutan yang Destruktif
Dengan mengurangi atau menghilangkan dedaunan kering, ranting pohon yang jatuh, dan hal lainnya yang dapat memicu nyalanya api, prescribed burn dapat mencegah kebakaran hutan yang lebih hebat di masa yang akan datang. Pengurangan benda mudah terbakar di hutan memungkinkan petugas pemadam kebakaran untuk lebih cepat mengendalikan api ketika kebakaran hutan yang tidak disengaja terjadi. Hal ini juga akan berdampak pada area kebakaran yang dapat diminimalisir. - Manajemen Habitat Liar
Prescribed fire direkomendasikan para ahli untuk pengelolaan habitat satwa liar. Api periodik yang dihasilkan dari metode prescribed fire cenderung mendukung spesies yang sebelumnya mengalami populasi yang terlalu rendah akibat tingginya predator. Rusa, merpati, burung puyuh, dan kalkun adalah beberapa spesies hewan buruan yang mendapat manfaat dari prescribed fire. Prescribed fire juga merupakan cara yang paling efektif dan praktis untuk mengendalikan penyakit bercak coklat pada semai pinus berdaun panjang dan serangga kerucut. Penggunaan api yang ditentukan mendorong pertumbuhan baru vegetasi asli, dan memelihara banyak spesies tumbuhan dan hewan yang habitatnya bergantung pada kebakaran berkala. Selain itu, prescribed fire mendorong pertumbuhan baru dari vegetasi asli, dan membantu memelihara banyak spesies tumbuhan dan hewan yang habitatnya bergantung pada api periodik. - Peremajaan HutanSebagai tambahan, api yang dihasilkan dari prescribed burning dapat meremajakan hutan. Metode ini mengembalikan nutrisi ke tanah melalui abu vegetasi yang proses alamiahnya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membusuk. Dan setelah kebakaran, tambahan sinar matahari dan ruang terbuka di hutan dapat membantu pohon muda dan tanaman lain untuk mulai tumbuh. Beberapa tanaman, seperti spesies pinus tertentu, membutuhkan api sebelum kerucut atau buah yang mengandung bijinya dapat terlepas. Kerucut atau buah ini membutuhkan api untuk melelehkan resin yang menahan biji di dalamnya. Akibatnya, tanpa api spesies ini tidak dapat bereproduksi.
Gambar 2 Sebelum (Atas) dan Sesudah (Bawah) Prescribed Burning.
Contoh Penggunaan
Salah satu contoh pelaksanaan prescribed burning dilakukan oleh penduduk Sampoku, Jepang. pembakaran ladang di daerah tersebut dilakukan dalam rangka mempersiapkan penanaman pohon sugi (Cryptomeria japonica). Batang pohon dengan diameter yang besar mereka singkirkan terlebih dulu ke tempat lain sebelum melakukan pembakaran, sedangkan ranting-ranting ukuran kecil dibiarkan di permukaan hutan. Selain itu, luas wilayah yang dilakukan pembakaran biasanya berukuran sedang berkisar antara 0.05-0.1 Ha. Pembakaran diawali dari area atas lereng. Api yang dihasilkan dari pembakaran dijaga supaya tetap terkontrol pada garis yang telah ditentukan. Menurut penduduk Sampoku, sesaat sebelum matahari terbit adalah waktu yang ideal untuk melakukan pembakaran karena angin yang tidak terlalu besar dan cenderung terkendali.
Penulis: Vigo Marcellino Krisnaya
Referensi literatur:
https://www.southernforests.org/fire/prescribed-fire/benefits-of-prescribed-fire
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/944/132259563.pdf?sequence=2
Referensi gambar:
Gambar 1: https://news.wisc.edu/spring-is-prescribed-fire-season-for-uw-madison-prairies/
Gambar 2: https://www.floridastateparks.org/learn/what-prescribed-fire
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk melakukan kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di berbagai daerah. Mari kita sama-sama melestarikan lingkungan dan menjaganya.
Yuk bergabung bersama kami sebagai pioneer penghijauan!
Your Beloved Author
