Burung Rangkong, si Penjaga Hutan yang Marak diburu

 

Gambar 1 Rangkong Badak
Gambar 1 Rangkong Badak

Halo, Sobat Alam! Apa kalian pernah mendengar burung rangkong? Atau mungkin kalian familiar dengan nama lainnya yaitu enggang, julang, atau kangkareng?  Burung rangkong sendiri merupakan salah satu jenis burung yang terancam punah karena tingginya tingkat perburuan dan rusaknya habitat alami mereka. Untuk lebih memahami jenis burung ini, yuk simak artikel berikut!

Ads

Karakteristik Burung Rangkong

Gambar 2 Rangkong Gading sedang memakan buah
Gambar 2 Rangkong Gading sedang memakan buah

Burung rangkong merupakan salah satu jenis burung yang termasuk dalam golongan burung besar. Panjang burung ini bisa mencapai 65 cm-170 cm dengan berat yang juga beragam 290 gram-4200 gram. Ukuran tubuh ini dipengaruhi oleh jenis-jenis dan jenis kelamin dari burung rangkong sendiri. Kita bisa mengenal rangkong hanya dengan mendengar suaranya yang berbeda dari burung-burung lain.

Indonesia memiliki 13 dari 62 spesies burung rangkong yang berbeda di dunia. Rangkong jantan dan betina memiliki ukuran yang berbeda, hal itu dibuktikan dengan ukuran rangkong pejantan yang lebih besar daripada rangkong betina. Perbedaannya lain juga terletak pada bulunya yakni bulu rangkong jantan terlihat lebih berwarna dibandingkan rangkong betina.

Ciri-ciri umum lainnya adalah mereka memiliki paruh yang besar dan panjang. Pada setiap jenis paruh ini memiliki warna yang beragam. Ada yang memiliki warna putih, kuning, dan kombinasi antara merah dan kuning. Selanjutnya burung ini juga memiliki jengger. Sama halnya dengan paruhnya, jengger yang terdapat pada kepala rangkong juga memiliki warna yang beragam. Pada bagian jengger tersebut terdapat rongga yang mampu menimbulkan efek dengungan ketika burung ini bersuara.      

Perilaku Burung Rangkong

Burung rangkong atau enggang menghabiskan waktunya di bagian pohon paling atas. Kesehariannya mencari buah-buahan sebagai makanannya. Mereka biasanya memetik buah tersebut dari pohon langsung, tidak mencari buah yang terjatuh di atas tanah. Biji dari buah yang dimakan oleh burung ini kadang dimuntahkan olehnya ketika dia terbang ataupun di atas pohon. Sistem pencernaan rangkong juga tidak bisa menghancurkan biji dari buah yang dimakan, oleh karena itu dalam feses burung rangkong juga terdapat biji buah-buahan tersebut. Hal ini yang membuat rangkong mendapatkan gelar ‘Petani Hutan’ karena baik dari kotoran atau disaat ia terbang, ia menebarkan biji-biji dari buah yang dimakannya. Tidak hanya buah, burung ini juga memakan mamalia kecil, serangga, reptil, kepiting, burung kecil, dll yang berguna pada perkembangan tubuh dan pengerasan telur mereka.

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com

Sama halnya dengan jenis unggas lainnya, dalam berkembang biak burung ini perlu untuk mengerami telurnya. Durasi pengeraman telur ini sendiri sangatlah beragam dan bergantung pada jenis dan ukuran rangkong sendiri. Dalam proses pengeraman tidak jarang induk dari burung rangkong sengaja merontokkan bulunya untuk menjaga kehangatan dari telur tersebut. Mereka juga mengurung induk beserta telurnya di dalam sarang dan menutup sarang dengan lumpur, sisa makanan, atau kotoran. Hal ini dilakukan oleh rangkong guna menghindarkan sang induk dan telurnya dari predator. Menurut Poonswad (1993) terdapat 5 tahap yang dilakukan burung rangkong dalam berkembang biak yaitu sebagai berikut:

  1. Pre-nesting: Merupakan proses dan periode kawin dari rangkong dan memakan waktu sekitar 1-3 minggu.
  2. Prelaying: Betina mengeluarkan telur dan mulai mengurung dirinya untuk mengerami telur tersebut.
  3. Egg incubation: Merupakan masa pengeraman telur yang berlangsung sekitar 6 minggu (tergantung pada jenis burung rangkong).
  4. Nesting: Telur mulai menetas dan induk keluar dari sarangnya untuk membantu pejantan mencari makan untuk bayi rangkong sampai memiliki bulu lengkap dan siap untuk terbang. Proses ini terjadi sekitar 8-13 minggu.
  5. Fledging: Pembukaan penutup sarang dan bayi rangkong siap keluar dan terbang dari sarangnya.

Sebaran

Jumlah Spesies rangkong sendiri mencapai 62 spesies yang terdapat pada Asia (32 spesies) dan Afrika (30 spesies). Di Indonesia, terdapat 13 jenis rangkong yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Papua. 3 diantara 13 jenis tersebut merupakan spesies endemik Indonesia dan semuanya terletak di pulau Papua. Tiga spesies endemik ini meliputi Julang Sumba (Rhyticeros everetti), Julang Sulawesi (Ryticeros cassidix), dan Kangkareng Sulawesi (Rhabdotorrhinus exarhatus). Kita bisa menemukan sarang burung ini pada pohon yang memiliki tinggi lebih dari 20 meter. Sarang tersebut terdapat pada lubang yang dimiliki pohon dengan diamter sekitar 45 cm. Biasanya rangkong hidup berkelompok dan jumlah individu tiap kelompok bergantung pada jenisnya. Pada jenis tertentu rangkong bisa berjumlah mulai 20 hingga 100 ekor pada satu kelompok besar.  

Ancaman Kepunahan

Hampir seluruh spesies rangkong di Indonesia merupakan spesies yang dilindungi. Beberapa dari spesies tersebut tergolong spesies yang terancam punah. Hal ini disebabkan karena hilangnya habitat alami yang disebabkan oleh rusaknya pepohonan sebagai habitat alami burung dengan paruh cantik ini. Maraknya perburuan liar rangkong menyebabkan pemerintah membentuk undang-undang nomor 5 pasal 40 tahun 1990. Undang-undang ini berisi tentang sanksi yang harus diterima oleh pelaku perburuan rangkong yaitu 5 tahun penjara dan denda paling besar Rp. 100.000.000. Banyak orang melakukan perburuan liar ini untuk menjadikan rangkong hewan peliharaan dan memanfaatkan paruh burung ini sebagai hiasan.

Nah, bagaimana Sobat Alam? Sekarang sudah mengerti tentang burung rangkong belum? Burung ini merupakan salah satu jenis burung yang dilindungi di Indonesia. Oleh karena itu, kita juga harus menghindari tindakan perburuan liar ini dan berhenti untuk melakukan hal yang mendukung kerusakan habitat alami rangkong.

 

Bacaan Lainnya: Kematian Koloni Lebah dan Krisis Iklim: Dunia Tanpa Serangga Penyerbuk

 

 

Penulis: Muchammad Rivandi Fatchur Rachman

Dikurasi Oleh: Daning Krisdianti

 

 

Referensi Literatur

Khaerunisa. (2019, Juni 20). 10 Fakta Burung Rangkong, Burung yang Diburu Seorang Pria Hingga Terancam Hukuman 5 Tahun. Dipetik Februari 14, 2021, dari Suar.id: https://suar.grid.id/read/201760654/10-fakta-burung-rangkong-burung-yang-diburu-seorang-pria-hingga-terancam-hukuman-5-tahun

Poonswad, P. (1993). Current Status and Distribution of Hornbills and Their Habitat in Thailand. Manual to the Conservation of Asian Hornbills, 436-475.

Rangkong Indonesa. (2018). Dipetik Februari 14, 2021, dari Rangkong Indonesia: https://rangkong.org/

Yadi, M. (2021). Mengenal Ciri-Ciri Burung Rangkong Badak dan Perilakunya di Alam Liar. Dipetik Februari 14, 2021, dari UD. Jalak Suren: https://www.jalaksuren.net/mengenal-ciri-ciri-burung-rangkong-badak-dan-perilakunya-di-alam-liar/

 

Referensi Gambar

https://www.jalaksuren.net/mengenal-ciri-ciri-burung-rangkong-badak-dan-perilakunya-di-alam-liar/ (foto 1)

https://majalah.tempo.co/read/intermezzo/158615/kisah-rangkong-yang-terancam (foto 2)

 

LindungiHutan.com merupakan Platfrom Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk melakukan kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari kita sama-sama melestarikan lingkungan dan menjaganya. 

 Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!

 

Author

Hitung emisi karbon dengan Imbangi.