
Sahabat alam pasti sering kan ngeliat orang makan sirih? Apalagi yang tinggal di Sumatera, khususnya Sumatera Utara. Nah, tau gak kalau salah satu bahan untuk menyirih itu selain daun sirih, ada juga beberapa campuran bahan lain, lho. Salah satunya adalah si gambir ini. Tanaman gambir (Uncaria gambir Roxb) merupakan tanaman yang tersebar luas di Semenanjung Malaya, Malaysia dan Indonesia. Di Indonesia sendiri, gambir merupakan salah satu komoditi perkebunan dan banyak dibudidayakan di pulau Sumatera (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Kepulauan Riau dan Aceh). Gambir juga ternyata merupakan tanaman yang masih bersaudara dengan tanaman kopi (Coffea Sp.), yakni mereka sama-sama berada di famili Rubiaceae. Banyaknya manfaat yang dikandung tanaman ini membuatnya dikenal sampai ke mancanegara dengan India sebagai salah satu importir terbesarnya. Yaudah yuk, langsung aja kita kenalan lebih dalam lagi sama tanaman ini.
Taksonomi Tanaman Gambir
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Rubiaceae
Genus : Uncaria Schreb
Spesies : Uncaria gambir Roxb.
Ciri-ciri Morfologi Tanaman Gambir
- Batang tanaman ini berbentuk kubus atau silinder tak beraturan. Antara cabang dengan batang pokok tidak dapat dibedakan (simpodial). Lapisan luar batang berwarna coklat muda sampai coklat kemerahan.
- Daunnya berjenis daun tunggal berbentuk oval memanjang dengan ujung meruncing yang tumbuh di tangkai batang. Bagian pinggir daun bergerigi dan permukaan daun licin dengan tangkai daun yang pendek serta tulang daun yang menonjol pada bagian bawah.
- Bunganya majemuk berbentuk lonceng yang tumbuh di ketiak daun. Mahkotanya lonjong sebanyak lima helai dan berwarna ungu. Kelopak bunganya pendek dan memiliki lima buah benang sari.
- Bentuk buah gambir polong semu dan dipenuhi biji-biji halus berbentuk seperti jarum.
Syarat Tumbuh
- Tanah harus merupakan tanah podsolik merah kekuningan hingga merah kecoklatan.
- Memiliki pH 4,8-5,5.
- Berada pada ketinggian 50-1.100 m dpl.
- Memiliki curah hujan 2.500-3.353 mm/tahun dengan suhu 20-40℃ dan tingkat kelembaban 70-85%.
Pembibitan Tanaman Gambir
Menurut Hasan (2000), biasanya tanaman gambir dibudidayakan secara generatif, namun bukan berarti tanaman ini tidak bisa dibudidayakan secara vegetatif. Petani Indonesia lebih senang menggunakan cara generatif, sedangkan cara vegetatif umumnya digunakan untuk tujuan penelitian.
Persyaratan Benih Tanaman Gambir
- Diambil dari varietas unggul yang memiliki recovery pertumbuhan daun yang cepat.
- Berasal dari tanaman berumur 12 tahun dan pertumbuhan daun optimal, yakni 12.000 kg/ha/tahun.

Persiapan Bahan Tanam
- Petik buah yang sudah matang yang polongnya berwarna hitam kecoklatan dan belum pecah.
- Jemur buah di bawah sinar matahari sampai polong pecah.
- Setelah polong pecah, keluarkan biji dan cuci sampai bersih.
- Bungkus biji dengan kain dan simpan di dalam kaleng tertutup di tempat yang sejuk.
Penyemaian
- Tanah dibersihkan, diratakan, kemudian dilicinkan.
- Beri naungan menggunakan alang-alang, daun kelapa atau tampah serta jauhkan dari saluran air.
- Untuk pematang sawah, lereng harus dilapisi lumpur sawah yang diratakan. Sedangkan untuk lereng dekat kebun, dilapisi tanah liat yang diratakan.
- Letakkan benih di atas telapak tangan, kemudian tiup agar benih menempel pada permukaan tanah. Gunakan sarung tangan dan tekan-tekan benih yang telah menempel tadi.
- Kecambah tumbuh pada umur 1-1,5 bulan dan pada umur 1,5-2 bulan daun akan mulai tumbuh.
- Setelah 1-3 daun tumbuh, benih bisa dipindahkan ke polybag atau langsung ke lahan.
Penanaman Tanaman Gambir
Lahan dipersiapkan dengan dibersihkan dan disiram. Buat lubang tanam berukuran 40x40x40 cm. Tutup kembali lubang setelah 15 hari dengan tanah yang dicampur pupuk organik sebanyak 1-2 kg/lubang. Terdapat dua cara menanam gambir, yaitu :
Monokultur
- Jarak tanam berbeda-beda tergantung banyaknya populasi tanaman per hektar. 2.500 tanaman/ha ditanam dengan jarak 2×2 m, 1.750 tanaman/ha ditanam dengan jarak 2×3 m, dan 1.300 tanaman/ha ditanam dengan jarak 2×4 m.
- Tancapkan kayu di tengah untuk menandakan tempat penanaman benih.
- Jika menggunakan polybag, sobek dahulu polybagnya dan masukkan benih ke lubang tanam dan timbun sampai leher akar, ratakan dan tekan.
Tanaman Sela
Di beberapa daerah di Indonesia, jarang ditemukan tanaman gambir yang ditanam di lahan khusus sendiri (monokultur). Biasanya gambir ditanam sebagai tanaman sela diantara tanaman keras lain seperti sawit, karet, durian, coklat, jeruk, jengkol dan petai. Alasannya adalah karena penghasilan petani tidak terjamin jika hanya bergantung pada gambir, dengan begitu petani bisa dapat penghasilan dari tanaman lain di lahannya. Tanaman gambir ditanam duluan dan setelah tumbuh, barulah tanaman keras ditanam dengan jarak 5×4 m.
Pemeliharaan Tanaman Gambir
- Penyiangan. Dianjurkan untuk menyiangi dan menggemburkan tanah serta menutup sekitar tanaman gambir dengan mulsa sampai tanaman gambir berumur 4 tahun.
- Pemupukan. Tanaman harus dipupuk secara rutin dengan pupuk NPK dan pupuk organik agar tanaman tumbuh dengan baik dan optimal.
- Merundukkan. Tanaman yang sudah tumbuh agak tinggi, harus dirundukkan dengan menarik dan mengikat batang kebawah sehingga akan tumbuh cabang baru. Hal ini bertujuan untuk mempercepat kerimbunan tanaman sehingga tanaman tumbuh rimbun dan subur.
- Pengendalian hama dengan melakukan pemupukan dan sanitasi yang baik, memangkas pucuk atau daun muda yang terserang hama, melestarikan musuh alami, atau menggunakan fungisida.
- Pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan meminimalisir naungan dan kelembaban atau bahkan menggunakan fungisida jenis Dethane M45.

Pemanenan
Tanaman gambir siap panen saat mencapai umur 1,5 tahun dan dapat dipanen sebanyak 2-3 kali/tahun dengan jarak waktu panen 5-6 bulan tergantung kondisi tanaman. Caranya adalah dengan memangkas tanaman menggunakan sabit dan menyisakan sekitar 5 cm pangkalnya agar tunas baru dapat tumbuh kembali. Ciri-ciri tanaman yang siap dipanen adalah sebagai berikut :
- Ranting tidak bertunas lagi, kaku dan keras, berwarna hijau kecoklatan.
- Daun berwarna hijau tua atau kuning kecoklatan dan matang, serta keras dan bila diremas akan mengeluarkan getah.
- Berumur lebih dari lima bulan dari masa panen sebelumnya.
Setelahnya, gambir dapat diolah dengan berbagai cara untuk meningkatkan nilai ekonomisnya. Di Sumatera Utara, umumnya banyak diolah di Pakpak Bharat secara tradisional. Tanaman ini dipercaya memiliki kandungan antiseptik alami dan antioksidan bernama katekin sehingga dapat dijadikan obat mencegah ataupun menyembuhkan penyakit.
Penulis : Yuliana
Referensi Literatur
Agrotek.id. (n.d). Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Gambir. Retrieved January 12, 2021, from https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-gambir/
Docplayer.info. (n.d). Budidaya dan Pengolahan Gambir. Retrieved January 12, 2021, from https://docplayer.info/48309817-Budidaya-dan-pengolahan-gambir.html
Hasan, Z. 2000. Pemupukan Tanaman Gambir. Prosiding Teknologi Pengolahan Gambir dan Nilam. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Bogor. Retrieved January 12, 2021, from https://docplayer.info/48309817-Budidaya-dan-pengolahan-gambir.html
Referensi Gambar
https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-gambir/
https://www.greeners.co/flora-fauna/gambir-teman-menyirih-penghasil-devisa/
https://limapuluhkotakab.go.id/lpk-detail-berita/T0E3dVU1azNGU01ycWNpWkVERUYyQT09
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!
Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!