Trip Campervan Provider – Nuvantara
Nuvantara merupakan experience dan trip campervan provider yang didirikan pada tahun 2018 oleh para penggemar jalan-jalan di Yogyakarta. Nuvantara menjadi agen perjalanan campervan pertama di Yogyakarta yang menawarkan berbagai aktivitas menarik dan mengesankan serta pengalaman yang tidak akan mudah dilupakan oleh konsumen. Mobil VW combi klasik digunakan selama perjalanan sehingga selain aktivitas yang direncanakan, kehadiran mobil klasik ini menambah penasaran orang-orang dan ingin segera mungkin untuk berpartisipasi. Visi Nuvantara, yaitu perjalanan harus bersifat otentik, memiliki nilai, dan berakar lokal. Visi tersebut sejalan dengan kegiatan-kegiatan yang dirancang, seperti belajar mengenai kebudayaan lokal, menonton film di alam terbuka, makan malam bersama, api unggun, dan lainnya.
Harun, Naufal, dan Azra selaku pendiri Nuvantara, terus meningkatkan kualitas dari program trip campervan. Tidak hanya fokus kepada kepuasan pelancong sebagai konsumen, namun tetap melakukan pemberdayaan masyarakat lokal. Berbagai aktivitas yang dilakukan tetap memberikan pelajaran sosial budaya, seperti belajar tembikar dan menonton film yang menceritakan kisah pabrik cerutu. Hal tersebut dilakukan, selain untuk memberikan rasa kesenangan dan kebanggaan, juga diharapkan pelancong lokal maupun internasional dapat menghargai serta menghormati warisan dan budaya setempat.
Paket Perjalanan Nuvantara
Nuvantara menyediakan paket perjalanan yang beragam sehingga memberikan rentang harga yang beragam pula dan para calon pelancong dapat memilih paket perjalanan sesuai dengan budget. Sebagai contoh, paket perjalanan one day van rent dapat menggunakan berbagai macam kendaraan, seperti Bumblebee Safari (Rp2.000.000/day) dengan kapasitas hingga 4 orang.

Bagi pembaca yang ingin liburan bersama keluarga, teman, atau pasangan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, dapat mengunjungi Nuvantara melalui akun instagram @nuvantara. Melalui Instagram, pembaca dapat mengetahui paket perjalanan, testimoni, hingga produk merchandise Nuvantara.

Nuvantara memiliki kesadaran penuh atas usahanya yang dapat menghasilkan jejak karbon. Oleh sebab itu, Nuvantara bekerjasama dengan LindungiHutan untuk mengurangi jejak karbon. Jejak karbon (carbon footprint) merupakan jumlah karbon atau emisi sebagai salah satu gas rumah kaca yang diproduksi dari berbagai kegiatan seperti bidang transportasi. Jejak karbon juga dapat diproduksi oleh individu, kelompok atau organisasi, maupun produk. Jejak karbon juga menunjukkan jumlah emisi karbon dioksida yang apabila dalam jumlah berlebihan di udara dapat membahayakan manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi. Transportasi merupakan jejak karbon primer yang langsung melepaskan karbon dioksida di udara. Sementara itu, penggunaan listrik merupakan jejak karbon sekunder karena tidak melepaskan karbon dioksida secara langsung di udara (Nurhayati 2017).
Kampanye “Goes To Carbon Neutral”
Kampanye yang berjudul “Goes To Carbon Neutral” merupakan inisiasi Nuvantara untuk mengurangi jejak karbon dengan cara penanaman pohon. Kampanye ini dilakukan dengan melakukan penggalangan donasi sebesar Rp15.000/pohon. Saat ini (1/20/2021) kampanye “Goes To Carbon Neutral” telah mengumpulkan donasi sebanyak 210 pohon. Kampanye ini telah dibuat Nuvantara pada tanggal 12 November 2020 hingga pada tanggal 1 Juni 2021 sebagai waktu batas donasi. Kemudian rencana penanaman pada tanggal 31 Desember 2021. Jadi untuk para pembaca yang ingin berdonasi dapat melalui link:https://lindungihutan.com/nuvantara. Penanaman dan perawatan pohon akan dilaksanakan di Pesisir Ogotua, Toli-Toli, Sulawesi Tengah. Harapannya dari kegiatan penanaman dan perawatan pohon dapat meningkatkan hasil oksigen yang baik untuk bumi maupun makhluk hidup yang tinggal di dalamnya.
Abrasi di Pesisir Ogotua, Toli-Toli, Sulawesi Tengah

Pesisir Ogotua berada di bagian paling luar perbatasan Indonesia dan Malaysia. Selain itu, Pesisir Ogotua memiliki pelabuhan perikanan yang dapat menjadi salah satu daerah untuk keamanan dan pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam mempertahankan wilayahnya. Kabupaten Toli-Toli memiliki eksotisme tersendiri bagi pengunjung. Daerah tersebut memiliki ekosistem mangrove dengan pemandangan yang indah dan jauh dari keramaian pusat kota. Akan tetapi, abrasi menjadi salah satu masalah penting dalam mempertahankan suatu daerah dan kelestarian ekosistem di dalamnya. Oleh sebab itu, penanaman dan perawatan pohon dari kampanye “Goes To Carbon Neutral” dilaksanakan di Pesisir Ogotua, Toli-Toli.
Tingginya peran dan potensi Pesisir Ogotua harus terus dipertahankan, dikembangkan, dan dihindarkan dari permasalahan abrasi pantai. Abrasi menjadi permasalahan yang penting dan harus diselesaikan di daerah pantai karena berdampak pada pengurangan daratan. Menurut Rachmat et al. (2009), abrasi pantai dapat terjadi karena adanya gelombang laut dari arah timur yang mengakibatkan material, seperti pasir di pantai mengalami defisit. Gelombang laut menyebabkan arus sejajar dan tegak lurus pantai sehingga mampu membawa pasir dari pantai ke arah laut. Bulan Juli sampai September atau pada saat musim timur akan menunjukkan tinggi gelombang secara maksimum.
Peran Hutan Mangrove terhadap Abrasi Pantai
Abrasi yang terjadi secara terus menerus berdampak buruk bagi kelangsungan hidup masyarakat maupun bagi lingkungan. Abrasi dapat mengakibatkan penyusutan lebar pantai, lahan pemukiman menyempit, menghilangkan keragaman hayati (ikan, burung, bakau) serta dapat merusak ekosistem hutan mangrove. Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem hutan yang unik karena vegetasinya mampu hidup di perairan dengan kadar garam tinggi (salinitas), terendam lumpur, dan pasang surut air laut. Vegetasi yang menyusun ekosistem mangrove berbeda dengan ekosistem lainnya, biasanya terdapat tanaman dari 9 genus, yaitu Bruguiera, Rhizophora, Conocarpus, Lumnitzera, Laguncularia, Snaeda, Avicennia, Ceriops, dan Aegialitis.

Hutan mangrove adalah daerah marginal yang tetap menyimpan potensi besar untuk dapat dimanfaatkan. Menurut Aditya et al. (2010), hutan mangrove memiliki peran bagi berbagai aspek ekologis, sosial, dan budaya, seperti pencegah abrasi, stabilitas pantai, memiliki keanekaragaman hayati tinggi, wisata, pendidikan, konservasi, dan identitas budaya. Komunitas tanaman yang memiliki toleransi tinggi terhadap tanah lumpur dan kadar garam tinggi mampu mengurangi dampak gelombang air laut sehingga mampu menjaga daerah pantai dari abrasi. Sebagai contoh, Rhizophora mucronata merupakan tanaman dari famili Rhizophoraceae. Tanaman ini memiliki akar tunjang (akar tongkat) sebagai bentuk adaptasi morfologi dalam menghadapi gelombang air laut. Akar ini digunakan tanaman Rhizophora sebagai alat pernafasan dengan lentisel yang berada di permukaan sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran oksigen dengan karbon dioksida tanpa terhambat air laut (Syah 2020).

Penulis: Deni Prihanto
Dikurasi oleh: Citra Isswandari Putri
Referensi
Aditya A, Gimin R, Ndobe SL, Modaso V. 2010. Struktur dan komposisi vegetasi mangrove di Teluk Toli-Toli Sulawesi Tengah. Jurnal Aquarine 1(1):43-49.
Nurhayati. 2017. Kajian jejak karbon aktivitas Kampus Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) Jakarta. TechLINK Jurnal Ilmiah Lingkungan 2(2):8-14.
Rachmat B, Noviandi Y, Arifin L. 2009. Identifikasi abrasi pantai perairan Teluk Lasolo Kendari Sulawesi Tenggara. Jurnal Geologi Kelautan 7(3):123-134.
Syah AF. 2020. Penanaman mangrove sebagai upaya pencegahan abrasi di Desa Socah Kabupaten Bangkalan. Jurnal Ilmiah Pangabdhi 6(1):1-5.
Referensi gambar
Cover: https://medium.com/renaldiahmad/visval-vlog-feat-ahmad-renaldi-b3539277ffcd
Lindungihutan.com merupakan Platfrom Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya yang dapat merugikan pihak!