
Halo Sahabat Alam, sudah mengenal penyu yang satu ini? Penyu yang akan dibahas kali ini merupakan penyu yang terancam punah, yakni Penyu Sisik. Sayangnya, karena corak serta polanya yang unik, penyu ini menjadi banyak diburu oleh manusia.
Karakteristik
Penyu sisik atau Eretmochelys imbricata merupakan salah satu dari tujuh spesies penyu. Penyu sisik dibedakan dengan karapas berwarna coklat yang berbintik-bintik indah. Penyu sisik adalah spesies tropis, bersarang di daerah tropis terutama Karibia. Selama musim non-bersarang, mereka sangat sering bermigrasi; dan ditemukan berkelana di Samudra Hindia, Pasifik, dan Atlantik. Penyu sisik mencapai kematangan sekitar 30 tahun, tetapi sebagai salah satu spesies yang lebih kecil, penyu dewasa biasanya hanya memiliki panjang 3 kaki dan berat sekitar 120-180 pon.
Penyu sisik di laut ukurannya kecil dan tepi cangkangnya tajam seperti gergaji. Fitur tersebut memungkinkan mereka memanjat ke pantai berbatu dan memotong vegetasi untuk mencapai lokasi bersarang utama. Penyu sisik kawin dua kali setahun, biasanya bersarang setiap dua sampai tiga tahun atau lebih, bertelur dua sampai empat kelompok telur yang berisi 140 telur setiap musim bersarang. Tukik pada penyu muncul setelah masa inkubasi dua bulan dan muncul di malam hari. Karapas berbentuk hati mereka berwarna gelap dan kura-kura kecil ini hanya memiliki panjang 2,5 cm dan berat kurang dari 1 ons. Spons terdiri dari spikula kecil yang terdiri dari silika yang merupakan komponen utama kaca dan juga makanan bagi penyu sisik. Karena itu, penyu ini mempunyai sistem pencernaan yang tangguh. Kepala mereka yang sempit dan paruh mirip burung bergerigi berkembang sempurna untuk mencari makan di celah-celah kecil terumbu karang. Saat tidak makan, penyu sisik sering terlihat beristirahat di gua di tepian sistem terumbu karang.

Perilaku Penyu Sisik
Penyu sisik adalah salah satu hewan yang mempunyai perilaku individualis. Penyu ini menghabiskan beberapa waktu untuk beristirahat atau tidur terjepit di karang atau tepian batu.
Penyu ini dapat beristirahat atau tidur di bawah air selama beberapa jam pada suatu waktu, tetapi waktu perendaman jauh lebih singkat saat menyelam untuk mencari makanan atau untuk melarikan diri dari pemangsa. Penyu sisik juga sering kembali beristirahat di tempat yang sama setiap malam. Kemampuan menahan nafas pada penyu dipengaruhi oleh aktivitas dan stres, itulah sebabnya penyu mampu tenggelam di pukat udang dan alat tangkap lainnya dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu, penyu sisik mampu mendukung terumbu karang agar sehat dengan mengendalikan spons yang berpotensi mengalahkan karang pembentuk terumbu untuk mendapatkan ruang. Selain itu, penyu sisik muda tidak dapat menyelam lebih dalam sehingga menghabiskan masa awal mereka dengan mengapung di antara tanaman laut di dekat permukaan air.

Sebaran Penyu Sisik di Indonesia
Penyu hampir tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia baik pesisir barat atau timur Sumatera dan pulau-pulau kecilnya, pesisir selatan Pulau Jawa dan pulau-pulau kecil di bagian utara Pulau Jawa, pesisir Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali, Lombok, NTT, NTB, Maluku dan pulau-pulau kecil berpasir lainnya. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan, salah satu pantai yang menjadi pusat peneluran di Indonesia adalah wilayah Kepala Burung Papua (Hitipeuw et al. 2007, Tapilatu et al. 2013). Kawasan Kepala Burung ini merupakan pusat peneluran penyu belimbing, penyu sisik, penyu lekang, dan penyu hijau di Pasifik Barat (Mangubhai et al. 2012, Tapilatu et al. 2013).

Perlindungan dan Ancaman Kepunahan
Menurut Undang Undang No.5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Ketentuan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna), semua jenis penyu laut telah dimasukan dalam apendiks I yang artinya perdagangan internasional penyu untuk tujuan komersil juga dilarang. Sayangnya, pola dan warna sisik penyu yang unik menjadikan mereka salah satu spesies penyu yang paling banyak diburu. Hewan-hewan ini dipanen untuk produk yang terbuat dari cangkangnya dan tidak lagi ditemukan di mana pun dalam jumlah besar.
Badan Konservasi Dunia, IUCN, memasukkan penyu sisik ke dalam daftar spesies yang sangat terancam punah, sedangkan penyu hijau, penyu lekang, dan penyu tempayan digolongkan sebagai terancam punah. Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka melakukan penertiban terhadap pemanfaatan penyu dan turunannya juga menerbitkan Surat Edaran No. SE 526 tahun 2015 tentang Pelaksanaan Perlindungan Penyu, Telur, Bagian Tubuh, dan/atau Produk Turunannya.
Nah, perlu Sahabat Alam catat bahwa penyu satu ini terancam punah serta memakan penyu dan telurnya di mana pun bisa menyebabkan sakit parah bahkan kematian, terutama pada anak-anak. Dagingnya ditemukan mengandung chelonitoxin yang dapat menyebabkan sejumlah gejala termasuk mual, muntah, diare, sensasi terbakar pada bibir, lidah dan mulut, sesak dada, kesulitan menelan, hipersalivasi, ruam kulit, koma, hingga kematian.
Jadi, penyu ini dilarang untuk ditangkap maupun dikonsumsi, ya!
Penulis: Anisyafa Firda Dwi Damaranti
Referensi Literatur:
- All About Sea Turtles – Behavior | SeaWorld Parks & Entertainment. (n.d.). SeaWorld Parks & Entertainment. Retrieved February 28, 2021, from https://seaworld.org/animals/all-about/sea-turtles/behavior/#:%7E:text=Individual%20Behavior&text=Hawksbill%20turtles%20spend%20some%20time,front%20of%20the%20nesting%20beaches.
- Hawksbill Sea Turtle (Eretmochelys imbricata). (2014, March 2). Sea Turtle Camp. https://www.seaturtlecamp.com/hawksbill-sea-turtle/
- Hawksbill Turtle. (2020, July 7). EDGE of Existence. http://www.edgeofexistence.org/species/hawksbill-turtle/
- Hawksbill Turtle | Sea Turtles | Species | WWF. (n.d.). World Wildlife Fund. Retrieved February 28, 2021, from https://www.worldwildlife.org/species/hawksbill-turtle
- Penyu. (n.d.). Kementerian Kelautan Dan Perikanan. Retrieved February 27, 2021, from https://kkp.go.id/djprl/lpsplsorong/page/1915-penyu
Referensi Gambar:
Gambar 1: Photo from Ecocentrik Guy
Gambar 2: Photo from TurtleTalk
Gambar 3: Photo from TurtleTalk
Gambar 4: Photo from TurtleTalk
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk melakukan kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di berbagai daerah. Mari kita sama-sama melestarikan lingkungan dan menjaganya.
Yuk bergabung bersama kami sebagai pioneer penghijauan!