
Halo, Sobat Alam! Udah pernah denger belum tentang makrofauna? Mungkin menurut pendapat kalian kalau ditinjau dari katanya makrofauna merupakan gabungan dari 2 kata yaitu makro yang artinya besar dan fauna yang artinya hewan. Kalau kalian berpikiran begitu, mungkin kurang tepat ya, Sobat Alam. Singkatnya, makrofauna tanah adalah sebuah hewan yang berukuran kecil dan juga kasat mata yang bisa membantu proses penyuburan tanah dan ada juga yang merugikan bagi tanaman. Untuk informasi lebih detailnya yuk kita baca artikel di bawah ini.
Pengertian dan Jenis-Jenis Makrofauna
Sebelum masuk ke dalam pembahasan makrofauna tanah, kita akan membahas fauna tanah terlebih dahulu ya, Sobat Alam. Jadi, fauna tanah adalah hewan yang hidup baik di permukaan tanah atau di dalam tanah. Dalam tulisannya, Nusroh (2007) menyebutkan bahwa istilah fauna tanah ini bisa dibagi menjadi empat macam sesuai dengan ukuran tubuhnya, yaitu sebagai berikut:
- Mikrofauna tanah: Merupakan fauna tanah dengan ukuran paling kecil yaitu sekitar 0,02 mm-0,2 mm. Contoh dari mikrofauna tanah adalah cilliata.
- Mesofauna tanah: Diatas mikrofauna ada mesofauna tanah dengan ukuran 0,2 mm-2 mm. Contoh mesofauna tanah adalah nematoda, collembola, dan acarina.
- Makrofauna tanah: Makrofauna tanah merupakan fauna tanah yang memiliki ukuran 2 mm-20 mm. Contoh dari hewan ini adalah cacing, semut, rayap.
- Megafauna tanah: Megafauna tanah merupakan fauna tanah yang terbesar dengan ukuran 2 cm atau lebih. Contoh dari megafauna tanah adalah siput.

Mengacu pada beberapa studi yang sudah ditulis, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberlangsungan dan tingkat kehidupan fauna tanah, yakni sebagai berikut:
- Faktor iklim (cuaca, curah hujan, dan suhu daerah)
- Kondisi tanah (kelembaban, suhu, tanah, hara yang ada dalam tanah): Fauna tanah lebih suka hidup di dalam tanah yang lembab dan tingkat kemasaman tanah rendah hingga netral.
- Vegetasi (hutan, padang rumput).
- Cahaya matahari: Hal ini juga mempengaruhi tingkat aktivitas pada hewan tanah ini dimana tiap makrofauna tanah memiliki waktu aktivitas yang berbeda. Kebanyakan hewan tanah yang kecil ini lebih aktif di malam hari guna menghindari predatornya.
Sebagaimana makhluk hidup lainnya, fauna tanah juga membutuhkan makanan untuk bertahan hidup. Di dalam ekosistem tanah tersebut, fauna tanah terbagi menjadi beberapa kelompok untuk jenis makanannya. Suin dan Patraya dalam Nusroh (2007) menuliskan kelompok tersebut sebagai berikut:
- Herbivora
- Saprovora (pemakan sisa-sisa daun yang berjatuhan)
- Fungivora (pemakan jamur-jamuran)
- Predator (memakan semua jenis makrofauna)
Seperti yang kita tahu ya Sobat Alam, fauna tanah merupakan hewan yang kecil dan tidak banyak juga yang mampu dilihat oleh mata telanjang. Bagaimana kita tahu bahwa fauna tanah ini melakukan aktivitasnya? Kita terkadang bisa melihat adanya lubang-lubang kecil di permukaan tanah. Lubang tersebut menjadi lorong di dalam tanah yang disebut sebagai krotovina (Nusroh, 2007). Terowongan kecil ini digunakan oleh fauna-fauna tanah untuk membawa bahan dan zat-zat untuk tanah dari tempat satu ke tempat yang lainnya.
Peran dan Manfaat
Fauna tanah memiliki bermacam-macam tugas di suatu lahan. Jadi setiap fauna tanah mulai dari yang terbesar, megafauna, hingga terkecil, mikrofauna tanah memiliki peranan penting dalam mempercepat proses dekomposisi tanah. Berikut adalah peranan penting dari fauna-fauna tanah dalam proses dekomposisi tersebut:
- Menghancurkan jaringan-jaringan yang ada dan menyediakan sumber energi bagi dekomposer seperti bakteri dan jamur.
- Melakukan proses pembusukan pada zat-zat seperti gula, selulosa, dan sejenis lignin.
- Mengubah sisa-sisa tumbuhan menjadi humus.
- Menyatukan bahan-bahan yang sudah membusuk dan akhirnya dibawa pada permukaan tanah.
- Menciptakan stabilitas antara bahan organik dan zat-zat mineral tanah.
Dari hal-hal yang sudah disebutkan di atas, kita jadi tahu bahwa banyak manfaat yang bisa dilakukan oleh fauna tanah terhadap komposisi tanah sendiri. Seperti yang kita tahu juga, tanah juga menjadi salah satu medium untuk penanaman tumbuhan. Hewan-hewan invertebrata yang tergolong pada fauna tanah, juga memiliki manfaat dalam pertumbuhan tumbuhan. Apa saja manfaat dari fauna tanah terhadap tumbuhan? Menurut Bourne dalam Halwany (2014) berikut adalah beberapa dampak yang diberikan:
- Mengatur kandungan zat dan komposisi tanah.
- Mengatur proses pelepasan unsur-unsur hara dan pertukarannya.
- Mengatur kompetisi antara tumbuhan satu dengan lainnya.
- Membantu distribusi ulang bahan organik dan zat hara.
Dari berbagai peran dan aktivitasnya di ekosistem tanah, makrofauna juga memiliki kelompok yang berbeda-beda. Nusroh (2007) mengutip Anderson dan Ingram bahwa terdapat tiga kelompok makrofauna tanah berdasarkan tugasnya yaitu sebagai berikut:
- Kelompok epigeik: Merupakan kelompok makrofauna tanah yang memakan bahan organik yang ada di permukaan tanah. Contoh dari makrofauna tanah epigeik adalah jenis fauna saprofagus dan predator-predatornya.
- Kelompok aneksik: Kelompok yang memindahkan bahan organik dari permukaan tanah karena aktivitas makan (feses) makrofauna yang ada di permukaan. Contoh dari makrofauna tanah aneksik adalah filum Annelida dan beberapa dari filum Arthropoda.
- Kelompok endogeik: Kelompok ini hidup dan melakukan aktivitasnya di dalam tanah dengan memakan bahan organik dan akar-akar tumbuhan yang mati. Contohnya adalah kelompok rayap dan berbagai macam cacing yang tidak berpigmen.
Dari banyak manfaat yang dihasilkan oleh aktivitas makrofauna tanah, sebuah lahan bisa menjadi lebih subur. Dengan adanya percampuran bahan organik bermanfaat dan adanya terowongan dalam tanah yang dibuat juga efektif untuk pergerakan air ke dalam tanah dan pertukaran udara. Disamping semua manfaat yang ada, makrofauna tanah dan fauna-fauna tanah lainnya juga memiliki sisi yang merugikan lho Sobat Alam. Tidak semua jenis tumbuhan mampu hidup bersama dengan hewan tanah ini. Sugiyarto dkk (2007) menyebutkan bahwa salah satu jenis tanaman yang tidak bisa bekerja sama dengan makrofauna tanah adalah tanaman budidaya. Karena makrofauna tanah merupakan hama bagi jenis tanaman tersebut.
Nah, sekarang sudah mengerti tentang makrofauna tanah kan Sobat Alam? Walaupun berukuran kecil, makrofauna tanah memiliki manfaat yang luar biasa lho untuk tanah sendiri. Kalau dibuat istilah namanya kecil-kecil cabe rawit, hehe. Tetapi disamping manfaatnya makrofauna tanah juga bisa menjadi hama bagi tanaman budidaya.
Penulis: Muchammad Rivandi Fatchur Rachman
Referensi Literatur
Halwany, W. (2014, Desember 2). Peranan Makrofauna Tanah Terhadap Ekosistem. Galam, VII(2), 49-53.
Nusroh, Z. (2007). Studi Diversitas Makrofauna Tanah di Bawah Beberapa Tanaman Palawija yang Berbeda di Lahan Kering saat Musim Penghujan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Sugiyarto, Efendi, M., Mahajoeno, E., Sugito, Y., Handayanto, E., & Agustina, L. (2007, April). Preferensi Berbagai Jenis Makrofauna Tanah Terhadap Sisa Bahan Organik Tanaman pada Intensitas Cahaya Berbeda. Biodiversitas, 7(4), 96-100.
Tangdirapak, E. (2019, September 10). Makrofauna Dalam Kesuburan Tanah. Dipetik Februari 10, 2021, dari Cybex: http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/71959/Makrofauna-Dalam-Kesuburan-Tanah/
Referensi Gambar
https://pixabay.com/photos/garden-spade-soil-gardening-work-1176406/ (foto 1)
https://www.greeners.co/flora-fauna/cacing-tanah-makrofauna-indikator-kesuburan-tanah/ (foto 2)
LindungiHutan.com merupakan Platfrom Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk melakukan kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari kita sama-sama melestarikan lingkungan dan menjaganya.
Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!