
Akhir-akhir ini monyet ekor panjang banyak diperbincangkan di media sosial. Hal ini terkait dengan meningkatnya minat masyarakat untuk memelihara bayi monyet. Banyak akun media sosial yang mengunggah aktivitasnya ketika membeli bayi-bayi monyet tersebut. Postingan tersebut kemudian mendulang perhatian publik dengan berbagai pro-kontra. Sebelum kita membahas fenomena ini lebih lanjut, yuk, kenalan dulu dengan monyet ekor panjang!
Apa itu Monyet Ekor Panjang?
Monyet ekor panjang memiliki nama latin Macaca fascicularis atau singkatnya Macaca irus. Dibandingkan dengan kawan-kawannya, monyet jenis ini memang lebih terkenal di kalangan manusia. Saking terkenalnya, monyet ini memiliki berbagai nama panggilan. Misalnya Long-Tailed Macaque dalam bahasa Inggris, disebut Kethek di daerah Jawa, hingga Kunyuk di Sunda.
Bagaimana Morfologi Monyet Ekor Panjang?
Monyet ekor panjang dewasa memiliki panjang tubuh kurang lebih 38-55 cm dengan berat sekitar 5-9 kg pada jantan dan 3-6 kg pada betina. Seperti namanya, monyet jenis ini memiliki ekor yang panjang sekitar 40-65 cm. Bulu monyet ini memiliki warna yang bervariasi, mulai dari cokelat keabu-abuan hingga cokelat kemerahan.
Apa Perbedaannya dengan Spesies Lain?
Saat ini terdapat kurang lebih 264 jenis monyet berbeda yang ada di dunia. Monyet ini memiliki subspesies yang tersebar di kawasan Asia Tenggara dan Selatan. Di Indonesia sendiri subspesies yang ada misalnya Macaca fascicularis fascicularis, Macaca fascicularis fuscus, Macaca fascicularis lasiae, Macaca fascicularis tua, dan Macaca fascicularis karimondjawae. Walaupun terlihat mirip sebenarnya monyet ini memiliki perbedaan mencolok dibanding jenis primata lainnya.
Perbedaannya dengan Kera
Monyet sering disamakan dengan kera, padahal keduanya adalah spesies yang berbeda. Salah satu perbedaan utamanya terdapat di ekor. Monyet memiliki ekor yang sangat panjang, sedangkan kera ekornya pendek bahkan ada yang tidak memilikinya. Perbedaan keduanya juga dapat dilihat dari cara berjalan. Kera akan berjalan dengan kedua kaki sedangkan monyet menggunakan keempat lengannya untuk berjalan. Kera juga cenderung lebih sering bergelantungan di pohon dengan kedua tangannya dibanding monyet. Hal ini menyebabkan perbedaan panjang lengan, dimana lengan kera lebih panjang dibanding monyet karena sering bergelantungan.

Di Mana Habitat Monyet Ekor Panjang?
Monyet ekor panjang adalah salah satu hewan yang familiar di kehidupan kita. Monyet jenis ini banyak dimanfaatkan manusia, mulai dari menjadi peliharaan, hiburan, hingga percobaan. Kita banyak menemukan monyet ini melakukan atraksi topeng monyet hingga sirkus. Walaupun sering ditemui di sekitar kita, asal monyet ini tetaplah dari hutan.
Aktivitas Monyet Ekor Panjang di Hutan
Monyet ekor panjang hidup berkelompok dengan rata-rata terdiri dari 15-40 ekor bahkan dapat mencapai 200 ekor di populasi tertentu. Kelompok tersebut dipimpin oleh monyet jantan yang dominan dan terdiri dari sekelompok monyet jantan dan betina. Monyet ekor panjang yang di hutan memiliki aktivitas berupa istirahat, makan, dan grooming.
Monyet ekor panjang termasuk hewan diurnal atau aktif di siang hari. Mereka akan banyak beraktivitas, terutama mencari makan di pagi dan sore hari. Terkait makanan, monyet ini termasuk golongan omnivora karenanya dapat memakan segala mulai dari buah, daging, hingga serangga. Pada siang hari aktivitas cenderung jarang dan lebih banyak istirahat. Begitu juga ketika malam hari monyet ini akan banyak di atas pohon untuk beristirahat hingga pagi.
Kenapa Monyet Ini Lebih Baik di Hutan?

Monyet ekor panjang bukanlah hewan yang dilindungi dalam Undang-Undang karena populasinya yang masih banyak tersebar. Di sisi lain, monyet ini masih banyak diburu untuk memenuhi kebutuhan manusia. Padahal di habitat asalnya monyet ini memiliki peran besar untuk menjaga kelestarian hutan. Hal ini dapat ditemukan melalui aktivitas makannya. Ketika memakan buah-buahan, monyet akan menyebarkan sisa bijinya sehingga pohon-pohon dapat tumbuh kembali dan ekosistem terjaga.
Ternyata monyet ekor panjang memiliki andil ya dalam melestarikan hutan! Kalau begitu bukankah lebih baik jika monyet ini tetap di hutan?
Penulis: Novia N Sabrina
Referensi
Anggraeni, I. W. S. (2013). Populasi dan habitat monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo dan Sekitarnya, Surabaya [skripsi]. Bogor (Id): Institut Pertanian Bogor.
Alamendah. (2011, March 7). Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Monyet Populer. Alamendah’s Blog. https://alamendah.org/2011/03/08/monyet-ekor-panjang-macaca-fascicularis-monyet-populer/
Rizaldy, M. R. (2016). Aktivitas makan monyet ekor panjang (macaca fascicularis) di hutan nepa kabupaten sampang madura. LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi, 5(1).
Candra, D. (2017, May 4). Kera Ekor Panjang. waykambas.org. https://waykambas.org/kera-ekor-panjang/
Hanna, Y. (2017, November 2). Inilah 5 Perbedaan Kera Dan Monyet. Bobo. https://bobo.grid.id/read/08678745/inilah-5-perbedaan-kera-dan-monyet?page=all
Megumi, S. (2021, January 18). Monyet Ekor Panjang, SI “Usil” Yang Dekat dengan Manusia. Greeners.Co. https://www.greeners.co/flora-fauna/monyet-ekor-panjang-si-usil-dekat-manusia/
Referensi foto:
Gambar 1: Photo by Mathew Schwartz on Unsplash
Gambar 2: Photo by Chromatograph on Unsplash
Gambar 3: Photo by Unknown Wong on Unsplash
Tentang LindungiHutan
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk melakukan kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di berbagai daerah. Mari kita sama-sama melestarikan lingkungan dan menjaganya.
Yuk bergabung bersama kami sebagai pioneer penghijauan!