Pohon Sonokeling: Asal, Ciri-ciri, Persebaran, dan 3 Manfaatnya

Pohon sonokeling merupakan salah satu komoditas tanaman kayu yang banyak diminati karena keunggulan dan kecantikannya. Kayu dari pohon sonokeling yang terkenal awet membuatnya banyak diincar baik di pasar lokal maupun internasional. Benarkah begitu? Cari tahu yuk, alasan kayu sonokeling menjadi primadona di antara komoditas kayu lainnya dalam artikel ini!

Ads

Klasifikasi Pohon Sonokeling

Pohon ini memiliki nama latin Dalbergia latifolia, tetapi di pasar perdagangan kayu internasional sonokeling lebih banyak dikenal dengan sebutan lain seperti Indian Rosewood, East Indian Rosewood, Bombay Blackwood, hingga Java Palisander (Rimba Kita, n.d.). Di Indonesia sendiri, Sonokeling dikenal dengan nama sonobrit atau sonosungu.

Sonokeling termasuk dalam kategori tumbuhan berkayu keras yang berada dalam famili fabaceae. Untuk klasifikasi lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah.

No Nama
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Fabales
Famili Fabaceae
Genus Dalbergia
Spesies Dalbergia Latifolia

 

Tabel Klasifikasi pohon sonokeling (Dalbergia latifolia).

Bagaimana Ciri-ciri Pohon Kayu Sonokeling?

daun pohon sonokeling.
Daun pohon sonokeling dari dekat.

Pohon sonokeling dapat dikenali dari beberapa ciri khas yang ia miliki. Dalbergia latifolia dewasa rata-rata berukuran sedang hingga besar dengan diameter pohon mencapai 1,5 hingga 2 meter, tingginya berkisar pada 20-40 meter. Dari luar, sonokeling dapat dikenali dari warna pepagannya yang abu-abu kecoklatan dan agak terpecah-pecah.

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com

Sonokeling memiliki tajuk yang lebat dan berbentuk kubah dengan daun-daun yang tersusun secara majemuk. Daunnya berwarna hijau di bagian atas dan keabu-abuan di sisi bawahnya. Pada musim kemarau, pohon sonokeling menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan. 

Baca juga: Tanaman Porang yang Kaya akan Manfaat

Bunga-bunganya berukuran kecil dengan panjang 0,5 hingga 1 cm yang tumbuh di ketiak daun. Memiliki warna cokelat dengan lanset memanjang dan meruncing di bagian pangkal serta ujungnya. Setiap bunga berisikan 1 hingga 4 butir biji Sonokeling yang lunak. Meski termasuk dalam famili polong-polongan, bijinya tidak memecah ketika ia masak. 

Asal dan Persebaran

Menurut Badan Penelitian Teknologi Agroforestry (2012), sebaran alami pohon Sonokeling antara lain berada di Nepal, bagian barat dan timur laut India, serta di pulau Jawa. Di Indonesia sendiri, pohon sonokeling hanya dapat ditemukan  pada hutan-hutan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Ketinggian lingkungannya harus berada pada  600 mdpl terutama pada tanah berbatu, tidak subur, serta kering pada masa-masa tertentu. Meski begitu, sonokeling tetap dapat hidup dengan baik di daerah dengan curah hujan antara 750 hingga 5.000 mm per tahun dengan syarat memiliki drainase yang baik. 

Keunggulan dan Manfaat Kayu Sonokeling

kayu sonokeling.
batang dari pohon sonokeling.

1. Keunggulan

Kayu dari pohon sonokeling sangat populer dan memiliki peminat yang tinggi karena keunggulan kayunya yang kuat. Selain itu,  kayu sonokeling terkenal juga akan kecantikannya karena memiliki warna yang khas yaitu ungu dengan goresan-goresan hitam, serta hitam keunguan dengan aksen coklat kemerahan. Pola yang terbentuk secara alami inilah yang menjadi nilai tambah kayu sonokeling. 

Di samping itu, bagian tengah kayu sonokeling juga menghasilkan getah yang membuat kayu ini anti rayap secara alami. Ia juga terkenal awet dan mampu menangkal jamur sehingga kayu sonokeling dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama (Kania, 2019).

Hal ini memudahkan pengrajin dalam mengolah kayu sonokeling karena tidak perlu lagi menambahkan obat-obat kimia untuk membuat kayu lebih awet dan tahan lama. Namun, meski bagian tengah kayunya sangat awet, bagian gubalnya yang berwarna putih tidak memiliki kelebihan yang sama sehingga dalam pemanfaatannya bagian putih kayu sonokeling seringkali dipisahkan dan tidak digunakan (Toko Perhutani, 2015). 

2. Manfaat

Keunggulan kayu sonokeling sebagai kayu yang awet serta tahan terhadap jamur dan rayap membuatnya banyak dimanfaatkan sebagai bahan dasar berbagai alat-alat kehidupan. Menurut Rimba Kita (n.d.), kayu sonokeling dapat dimanfaatkan sebagai hal-hal berikut:

  • Furniture

Kualitas kayu sonokeling yang awet serta teksturnya yang keras dan kokoh membuatnya sangat cocok dijadikan bahan dasar pembuatan furniture berkualitas tinggi. Furniture dengan bahan kayu sonokeling akan memiliki usia yang panjang dan fungsional dalam waktu yang lama. Selain itu, kayu sonokeling juga sering dimanfaatkan sebagai tiang-tiang pada rumah Joglo yang ada di daerah Jawa Tengah.

manfaat kayu Sonokeling.
Meja kayu Sonokeling © arlett
  • Tableware

Sonokeling juga dapat diolah menjadi peralatan rumah tangga seperti mangkok, piring, sendok, nampan, hingga gagang pisau. Warna kayu sonokeling yang unik akan memberikan kesan elite dan mahal pada peralatan makan tersebut. Kayu sonokeling juga anti jamur sehingga tidak masalah apabila dicuci berkali-kali, sangat cocok untuk peralatan makan. 

  • Alat musik

Selain memiliki corak warna yang cantik, kayu sonokeling juga dapat menghasilkan suara yang indah. Hal ini membuat kayu sonokeling cocok digunakan sebagai bahan pembuatan alat musik seperti piano dan gitar.

Manfaat kayu sonokeling sudah tidak dapat diragukan lagi. Satu-satunya hal yang menjadi kelemahan dari pengolahan kayu sonokeling adalah ia sulit diproses secara manual. Tekstur kayunya yang sangat kuat dan keras membuatnya hanya bisa dipotong menggunakan gergaji listrik atau mesin pemotong kayu.

Status Kelangkaan dan Budidaya Pohon Sonokeling

Keunggulan dan keunikan kayu sonokeling membuatnya memiliki peminat yang tinggi di pasar perdagangan kayu. Indonesia sebagai salah satu wilayah sebaran alami pohon ini tentu mendapatkan keuntungan dari hal tersebut. Namun di sisi lain, tingginya permintaan akan kayu Sonokeling juga membuatnya perlahan-lahan menghilang dari habitat aslinya.

Kayu sonokeling semakin sulit ditemukan dan berada diambang kelangkaan. Saat ini, IUCN Red List telah menetapkan sonokeling ke dalam spesies dengan status vulnerable yang berarti rentan akan risiko kepunahan.

Faktor utama menghilangnya kayu sonokeling dari peradaban adalah penebangan  secara tidak bertanggung jawab. Pohon sonokeling memiliki masa panen yang panjang, ia baru dapat dipanen pada usia minimal 10 tahun. Harganya akan menjadi lebih mahal ketika pohon semakin tua, sehingga kayu sonokeling rata-rata dipanen pada usia 20 hingga 50 tahun (Kania, 2019).

Banyak oknum tidak bertanggung jawab yang memanen sonokeling di usia yang lebih muda dari masa panen yang ditentukan untuk dijual secara ilegal. Pada tahun 2019 terdapat kasus penebangan 91 pohon sonokeling tanpa izin oleh oknum tidak dikenal di Tulungagung, Jawa Timur. Terdapat 80 tebangan baru dan 11 tebangan lama yang ditemukan di lokasi (Riski, 2019).

Pohon sonokeling yang ditebang mencapai batas tanah dan bekas potongnya ditutupi pasir sehingga tidak terlihat dari jarak yang jauh. Kerugian materi yang ditimbulkan oleh peristiwa ini  ditaksir mencapai Rp2,7 miliar mengingat pohon Sonokeling yang ditebang memiliki diameter lebih dari 30 cm (Riski, 2019). 

status kelangkaan kayu sonokeling.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam melakukan pengecekan pada pohon sonokeling yang ditebang ilegal © pplh-mangkubumi.or.id

Pohon sonokeling sebenarnya tidak dilarang untuk ditebang, tetapi penebangannya memerlukan izin dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam dan harus melalui beberapa prosedur tertentu. Status sonokeling yang masuk dalam daftar tanaman vulnerable membuat penebangannya dilindungi oleh negara dan tidak boleh dilakukan secara sembarangan.

Penebangan pohon sonokeling secara ilegal dan tidak bertanggung jawab bukan hanya menimbulkan kerugian materi bagi negara tetapi menimbulkan potensi besar punahnya pohon sonokeling. Pemerintah telah berusaha melindungi dan membudidayakan pohon sonokeling agar hal tersebut tidak terjadi.

Upaya yang telah dilakukan antara lain adalah penerbitan Surat Nomor : S.1216/KKH/MJ/KSA.2/12/2016 dari Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Ditjen KSDAE Kementerian LHK mengenai peredaran dan pemanfaatan sonokeling. Upaya lainnya adalah dengan menanam pohon sonokeling pada lahan serta jalan nasional milik pemerintah di daerah asal pohon sonokeling.

Selain itu, masyarakat juga dapat ikut serta melindungi pohon sonokeling dengan melakukan pelaporan apabila melihat perilaku penebangan ilegal kepada pihak berwajib. Masyarakat juga dapat mulai membudidayakan kayu sonokeling, karena tidak hanya membantu menjaga eksistensi, sonokeling juga punya nilai ekonomi tinggi. 

Cara budidaya sonokoling pun sangat mudah, yaitu:

  1. Bibit berasal dari akar yang sudah berusia lebih dari 10 tahun.
  2. Tanam tunas terlebih dahulu di polybag.
  3. Diamkan selama dua minggu. Tunas yang sudah tumbuh 30 cm- 1 m dapat ditanam di lahan perkebunan.
  4. Jarak antara pohon satu dengan lainnya adalah 2×3 meter atau 2×2 meter.
  5. Selama 2 tahun, pemberian pupuk dilakukan dua kali dalam seminggu.

 

Penulis: Auni Azizah

FAQ

1. Apa Manfaat Kayu Sonokeling?

Kayu sonokeling banyak dimanfaatkan sebagai furniture atau peralatan rumah tangga. Hal tersebut karena keunggulan kayunya yang kuat dan anti rayap. Selain itu, warna kayunya yang cantik juga membuat sonokeling dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan alan musik seperti piano dan gitar.

2. Kenapa kayu sonokeling sangat mahal?

Kayu sonokeling sangat mahal karena kualitas kayunya yang unggul, dan masa panennya yang lama. Pohon sonokeling yang siap panen adalah pohon berusia minimal 10 tahun.

Referensi Artikel

Badrunasar, A., & Nurahmah, Y. (2012). Pertelaan Jenis Pohon Koleksi Arboretum. Balai Penelitian Teknologi Agroforestry. ISBN : 978-602-17616-1-8

Kania. (2019, January 11). Kayu Sonokeling, Kayu Mewah Asal Jawa yang Semakin Langka. dekoruma.com. Retrieved December 30, 2020, from https://www.dekoruma.com/artikel/79100/kayu-sonokeling-asal-jawa

Lakhey, P., Pathak, J. & Adhikari, B. 2020. Dalbergia latifolia. The IUCN Red List of Threatened Species 2020: e.T32098A67777757. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2020-3.RLTS.T32098A67777757.en

Megumi, S. R. (2020, July 29). Sonokeling, Tanaman Agroforestri Populer yang Rentan Punah. greeners.co. Retrieved December 29, 2020, from https://www.greeners.co/flora-fauna/sonokeling-tanaman-agroforestri-populer-yang-rentan-punah/

Rimba Kita. (n.d.). Pohon Sonokeling – Si Kayu Hitam Yang Terancam. rimbakita.com. Retrieved December 29, 2020, from https://rimbakita.com/pohon-sonokeling/

Riski, P. (2019, April 7). Puluhan Pohon Sonokeling di Tulungagung Ditebang Tanpa Izin, Pelaku Masih Misteri. mongabay.com. Retrieved December 29, 2020, from https://www.mongabay.co.id/2019/04/07/puluhan-pohon-sonokeling-di-tulungagung-ditebang-tanpa-izin-pelaku-masih-misteri/

Toko Perhutani. (2015, December 16). Kayu Sonokeling. tokoperhutani.com. Retrieved December 30, 2020, from https://www.tokoperhutani.com/article/detil/kayu-sonokeling#:~:text=kegunaan%3A%20bahan%20perabot%20rumah%20tangga,di%20dalam%20negeri%20maupun%20mancanegara.

 

LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!

Author

Hitung emisi karbon dengan Imbangi.