
Terlihat dari gambar di atas seperti kebanyakan kucing yang hidup di alam bebas, tapi apakah ada yang tahu bahwa fauna yang satu ini merupakan spesies kucing terkecil di dunia? Yup, fauna ini dikenal dengan nama kucing totol (rusty-spotted cat) yang memiliki nama ilmiah Prionailurus rubiginosus. Yuk, kita mengenal lebih jauh lagi dengan kucing imut ini!
Mengenal Kucing Terkecil di Dunia
Kucing totol merupakan genus Prionailurus, untuk klasifikasi lebih jelasnya di bawah ini:
Kingdom | : Animalia |
Filum | : Chordata |
Kelas | : Mamalia |
Ordo | : Karnivora |
Famili | : Felidae |
Genus | : Prionailurus |
Spesies | : Prionailurus |
Kucing totol memenangkan gelar sebagai kucing liar terkecil di dunia dengan berat badan hanya 1,8-3,5 lbs (0,8-1,6 kg) dan panjang 14 hingga 19 inci ( 35 hingga 48 cm) (tidak terasuk ekornya). Mereka memiliki tubuh yang ramping dan lebih kecil dari kucing rumahan. Memiliki bulu yang pendek dan lembut, kemudian warna bulu tubuh bagian atas abu-abu kecokelatan dilengkapi dengan bintik-bintik coklat. Terdapat garis horizontal di bagian kaki dan dada. Mereka memiliki kepala yang bulat dan di tepi bagian dalam matanya terdapat dua garis putih. Matanya cukup besar dengan iris mata berwarna cokelat keabu-abuan hingga kuning. Kaki mereka relatif pendek dengan telapak kaki berwarna hitam.
Kucing totol dikenal sebagai “burung kolibri dari keluarga kucing”, hanya ditemukan di India dan Sri Lanka. Mereka lebih menyukai vegetasi yang lebat, daerah berbatu, semak belukar, dan padang rumput. Mereka juga pemanjat yang baik, sehingga dapat berburu mangsa di pohon atau di tanah.
Kucing totol yang berada di India diketahui berlindung di gua-gua atau celah-celah batu besar. Mereka berburu dengan cara menyergap di rerumputan atau di dahan pohon besar, sebelum mereka melompat langsung ke mangsanya di tanah. Sebagai kucing arboreal dan nocturnal, kucing totol memangsa hewan kecil, seperti katak, tikus, serangga, burung kecil, dan reptil.
Reproduksi kucing totol ini tidak beda jauh dengan kucing domestik. Masa kehamilan kucing betina sekitar 67 hari, dengan jumlah satu sampai tiga anak kucing yang lahir. Bayi kucing yang baru lahir memiliki berat kurang dari sebutir telur. Saat bayi kucing totol lahir, belum terlihat dengan jelas corak di bulunya, tetapi memiliki warna iris biru muda.
Ada sepuluh ribu kucing totol di alam liar dan spesies ini terdaftar sebagai salah satu spesies yang “rentan” oleh IUCN. Populasinya dapat terancam akibat hilangnya habitat, fregmentasi, dan hibridisasi dengan kucing domestik. Hilangnya habitat khususnya didorong oleh konversi luas lahan berhutan untuk pertanian dan perluasan pemukiman manusia serta kawasan industri.
Kucing totol juga menjadi lebih rentan terhadap perdagangan satwa liar ilegal yang diperuntukan sebagai hewan peliharaan di rumah. Alasan mengapa mereka digemari karena memiliki ukuran tubuh yang kecil, sehingga terlihat menggemaskan walaupun memiliki bulu yang karismatik.
Misteri Kucing Totol Langka

Dilakukan pengamatan dari tahun 2013 hingga 2020, mengumpulkan cukup banyak informasi berguna tentang distribusi kucing totol di Karnataka. Penelitian yang dilakukan oleh Phalguni Ranjan dan Amrita Menon awalnya tentang menangkap gambar macan tutul (Phantera pardus), tetapi secara kebetulan mereka juga mengambil 1.195 foto kucing totol.
Spesies ini muncul dalam gambar di 19 lokasi penelitian dari 24 lokasi yang dikunjungi, termasuk suaka harimau, suaka margasatwa, taman nasional, dan kawasan hutan serbaguna lainnya. Selain kawasan lindung, mereka juga telah mendokumentasikan keberadaan kucing-kucing ini di petak-petak kecil terisolasi, seperti Hutan Negara Bagian Talakadudan dan Cagar Konservasi Maidenahalli.
Terdapat rekaman foto kucing di area yang didominasi oleh manusia, menunjukan bahwa mereka dapat mentolerir gangguan manusia pada tingkat tertentu. Sayangnya, banyak dari Kawasan ini terancam oleh kegiatan pembangunan skala besar. Karnivora kecil seperti kucing liar, musang, rakun, dan lainnya, berpotensi menjadi spesies indikator, jika mereka dalam keadaan yang baik, berarti ekosistem tempat mereka berada juga baik-baik saja. Ini karena hewan-hewan tersebut cenderung lebih selektif tentang sumber daya yang mereka butuhkan daripada karnivora yang lebih besar.
Secara otomatis, ketidakhadiran mereka di area tertentu bisa menjadi petunjuk awal bahwa ada sesuatu yang salah, khususnya yang menunjukan menipisnya beberapa sumber daya utama yang dibutuhkan karnivora kecil ini. Kucing kecil di antara mereka juga merupakan agen pengendali hama sekaligus mangsa spesies yang lebih besar di ekosistem yang sama.
Jadi, berkas studi tersebut dapat diketahui bahwa kucing ini tidak langka seperti apa yang dibicarakan. Meskipun demikian, catatan populasi mereka masih tidak merata di India dan Nepal. Apa yang sudah diketahui tentang kisaran perkiraan sebenarnya terbatas pada Karnataka, berkat gambar perangkap kamera yang belum sempurna. Perlu ada studi yang lebih kuat, terkoordinasi dan terencana dengan baik untuk mengisi kekosongan ini.
Penulis: Vebriani A’rofatus Sholihah
Referensi Literatur
Ranjan, Phalguni Menon, Amrita. Chance Encounters With Cameras Throw New Light on India’s Rusty-Spotted Cats.Retrieved March 29, 2021, from https://science.thewire.in/environment/rusty-spotted-cats-camera-trap-images/
wildcatconservation.org. Rusty-Spotted Cat. Retrieved March 29, 2021, from
https://wildcatconservation.org/wild-cats/asia/rusty-spotted-cat/
Referensi Gambar
https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fupload.wikimedia.org%2Fwikipedia%2Fcommons%2Fa%2Fa8%2FRusty_spotted_cat_2%252C_crop.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fcommons.wikimedia.org%2Fwiki%2FFile%3ARusty_spotted_cat_2%2C_crop.jpg&tbnid=ztvplYf6qe8IWM&vet=1&docid=pq9F93g23ldEOM&w=1769&h=1595&hl=en-US&source=sh%2Fx%2Fim
https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fupload.wikimedia.org%2Fwikipedia%2Fcommons%2F2%2F28%2FRusty_spotted_cat%252C_crop.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fcommons.wikimedia.org%2Fwiki%2FFile%3ARusty_spotted_cat%2C_crop.jpg&tbnid=59i2tCbUsunEUM&vet=1&docid=MbPHs6noDDxS1M&w=2327&h=1701&hl=en-US&source=sh%2Fx%2Fim
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!
Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu