Produktivitas Perairan, Kompleksitas Pengelolaan Danau

Judul Buku: Produktivitas Perairan

Ads

Penulis: Dr. Asriyana S.Pi., M.Si dan Yuliana S.Pi, M.Si

Desain Sampul: Davis Chrismansyah

Cetakan Pertama: April 2012

Penerbit: Bumi Aksara

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com
Cover buku_pribadi
Cover buku_pribadi

Ekosistem perairan merupakan tempat hidup berbagai bentuk kehidupan organisme. Dari mulai bentuk kehidupan paling rendah atau organisme autotrof yang bisa menghasilkan makanannya sendiri sampai organisme yang berada pada posisi top predator. Selain merupakan habitat organisme yang hidup di dalamnya, ekosistem dan juga produktivitas perairan termasuk di dalamnya danau, sungai dan waduk juga sangat penting keberadaannya bagi kesejahteraan hidup manusia.

Banyaknya manfaat yang diberikan oleh ekosistem ini justru membuat banyak orang lupa bahwa tidak selamanya badan air ini akan terus bermanfaat tanpa manajemen pengelolaan yang benar. Pertumbuhan penduduk mendorong manusia untuk terus mengeksploitasi sumberdaya alam. Kebutuhan akan sumberdaya lahan, air dan makanan terus meningkat. Badan air dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik, sumber air baku dan irigasi, aquaculture, rekreasi dan lain sebagainya. 

Namun, setelah banyak manfaat yang diberikan ekosistem ini bagi kehidupan manusia, tetap saja manusia belum memperlakukan badan air secara semestinya. Banyak badan air di dunia dan di Indonesia khususnya tidak lebih hanya sebagai tempat sampah komunal raksasa. Sampah rumah tangga, limbah industri dan sisa seluruh kegiatan yang ada di daratan semuanya berakhir di sungai-sungai dan di danau-danau sekitar kita. Seakan manusia lupa siapa yang telah menghidupi mereka dan tanpa sadar akan mematikan pula kehidupan mereka.

Kesadaran akan pentingnya keberadaan badan air inilah yang menjadi dasar kegiatan manajemen sumberdaya perairan dan produktivitas perairan salah satu bidang ilmu yang harus diketahui untuk memulai pengelolaan badan air. Secara sederhana produktivitas perairan menjelaskan tentang laju pembentukan material organik dalam badan air dan seberapa besar daya dukung perairan tersebut untuk mendukung kehidupan organisme di dalamnya. Dengan mengetahui produktivitas perairan kita dapat menduga tingkat produksi organisme organisme yang kemudian dapat kita manfaatkan.

Buku ini menjelaskan secara lengkap mengenai produktivitas perairan itu sendiri dengan membagi menjadi berapa sub pembahasan dan aplikasinya di lapangan. Buku ini meliputi 10 bab yang membahas produktivitas primer, sekunder dan produktivitas di berbagai ekosistem. Dalam buku ini juga dijelaskan beberapa metode perhitungan dan analisis yang diberikan secara rinci sehingga memudahkan pembaca untuk memahami buku ini.

Pada awal bab buku ini, penulis menjelaskan secara rinci mengenai plankton dan arti pentingnya bagi ekosistem perairan. Walaupun plankton sudah merupakan cabang ilmu yang sudah berdiri sendiri dan berbeda dengan produktivitas perairan namun adanya pembahasan sedikit mengenai plankton diawal bab merupakan hal baik karena memberikan ancang-ancang bagi pembaca awam mengenai apa yang akan mereka pelajari selanjutnya dan memberikan penyegaran kembali bagi pembaca yang memang bergerak di bidang manajemen sumberdaya perairan. Pengukuran plankton sangat penting dalam studi produktivitas perairan karena fitoplankton merupakan produsen primer yang memberikan kontribusi terbesar terhadap produksi total di dalam ekosistem perairan sedangkan zooplankton merupakan konsumen pertama yang berperan besar dalam menjembatani transfer energi dari produsen primer ke organisme yang berada pada trofik level lebih tinggi. 

Pada bab selanjutnya dijelaskan secara rinci mengenai bahasan utama dari studi produktivitas perairan itu sendiri yaitu produktivitas primer dan produktivitas sekunder. Selain menjelaskan tentang definisi dari masing-masing, dijelaskan pula faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas dan beberapa metode yang digunakan untuk mengukur produktivitas.

Pembahasan produktivitas primer, tidak hanya dijelaskan mengenai produktivitas primer yang disusun oleh fitoplankton saja namun juga tumbuhan air lainnya. Hal ini menunjukan bahwa penulis memang serius untuk menghadirkan pembahasan yang lengkap dan rinci karena walaupun fitoplankton merupakan produsen primer terbesar namun ekosistem perairan juga disusun oleh berbagai produsen primer lainnya seperti rumput laut, lamun, mangrove, makroalga dan tumbuhan air lainnya. Pada pembahasan produktivitas sekunder juga tidak hanya membahas produktivitas sekunder yang disusun oleh zooplankton namun juga dibahas pula produktivitas sekunder ikan. Setelah menjelaskan produktivitas primer dan sekunder, dalam buku ini juga diberikan pembahasan mengenai produktivitas di berbagai ekosistem perairan, mulai dari perairan tawar, pesisir hingga laut lepas.

Buku ini cocok menjadi bahan bacaan bagi siapapun yang ingin memperkaya ilmu perairan khususnya produktivitas perairan. Pembahasan yang lengkap dan terfokus mengenai produktivitas perairan menjadi nilai lebih buku ini dibandingkan buku-buku lain yang membahas mengenai perairan. Dilengkapi grafik dan rangkuman di setiap babnya menjadikan buku ini lebih mudah untuk dipahami baik oleh pembaca baik yang bergerak di bidang sumberdaya perairan maupun pembaca awam sekalipun. Buku produktivitas perairan menjadi buku yang bisa dijadikan panduan untuk lebih mengenal ekosistem perairan dan kompleksitas sistem yang berjalan didalamnya. Sehingga diharapkan dengan buku ini kita sebagai makhluk yang turut mendapat manfaat atas keberadaannya agar lebih arif dalam memperlakukan sumber kehidupan kita ini.

link sosmed:

instagram: https://www.instagram.com/alkahfid/

medium: https://www.medium.com/@alkahfidahlan/

kompasiana: https://www.kompasiana.com/alkahfid

LindungiHutan.com merupakan Platfrom Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya yang dapat merugikan pihak!

Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!

Author

Hitung emisi karbon dengan Imbangi.