PSBB Tegal Latarbelakangi Inisiatif Bantu Pak Riyanto

Pak Riyanto dan Perahu Wisatanya yang Berhenti Beroperasi
Potrait Pak Riyanto dari Tegal

Bukan tanpa alasan LindungiHutan menginisiasi inisiatif mandiri untuk bantu petani terdampak COVID-19. Seperti Pak Riyanto yang bahkan tidak pernah tersorot media ataupun publikasi lain sebagai salah satu buruh serabutan dan petani bibit yang terdampak COVID-19. Pak Riyanto juga menjadi salah satu mitra petani bibit LindungiHutan yang terkena dampak PSBB Tegal. Akibatnya, usaha perahu dan pembibitannya mengalami kendala karena tidak ada pembeli yang berkunjung.

Ads

Selanjutnya : Inisiatif Mandiri Bantu Pak Riyanto Pulih dari Pandemi

Pak Riyanto merupakan seorang buruh serabutan yang mendalami penanaman pohon selama lebih dari 20 tahun. Awal mula penanamannya dimulai sejak tahun 1998, penanaman pertamanya mengantarkan mangrove untuk tumbuh optimal menjaga wilayah Tegal dan sekitarnya dari bahaya rob.

Pak Riyanto seringkali dikatakan gila oleh masyarakat sekitar, lantaran pembudidayaan bibitnya yang dianggap tidak setara dengan penghasilan yang mampu ia dapatkan dari usaha pembuatan kapal wisata maupun pekerjaan serabutannya tersebut. Namun, semangat Pak Riyanto untuk terus menjaga daratan Pantai Alam Indah Tegal, tidak pernah surut bahkan terpengaruh ejekan tersebut.

Pak Riyanto juga seringkali mendapat dukungan teman-teman pecinta lingkungan maupun Pemerintah Daerah setempat, empat puluh ribu bibit mangrove didistribusikan untuk menjaga Pesisir Tegal hingga kini, bibit yang dibutuhkan berkurang drastis pertanda wilayah yang ia rawat mulai hijau dan tumbuh optimal.

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com

Namun, kebutuhan bibit yang berkurang justru menjadi celaka bagi Pak Riyanto lantaran putus sudah salah satu sumber keuangannya, ditambah dengan kondisi dunia yang sedang melawan pandemi. Mengakibatkan Pak Riyanto tidak mungkin melakukan pekerjaan serabutannya dan atau membuat perahu wisata di sekitar Pantai Alam Indah Tegal.

PSBB Tegal dan Usaha Rintisan Warga yang Melemah

Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang dilakukan Pemerintah Tegal, dapat dikatakan berhasil karena nyaris membuat nol kasus persebaran COVID-19 di kota Tegal. Namun, hingga dunia memadamkan sirine tanda bahaya pandemi, Tegal akan tetap melaksanakan PSBB untuk melindungi warganya.

Selain Rumah Sakit, klinik, Apotek, toko sembako dan perbankan, usaha warga dipaksa tutup untuk menghindari kumpulan manusia berkerumun. Nasib warga Tegal di bawah bayang-bayang PSBB, ibarat kata serba salah. Buka salah tutup rugi. Begitupula yang dirasakan oleh Pak Riyanto.

‘Lha wong saya ini hanya orang kecil mas, orang susah. Kalo ada wabah seperti ini, saya bisa apa? Mengharapkan bantuan dari Pemerintah juga sepertinya tidak etis .. semuanya kan juga lagi susah. Ujung-ujungnya ya cuma bisa jual harta benda yang masih layak dijual’ ujar pak Riyanto saat pihak LindungiHutan menghubunginya untuk monitoring keadaan petani mitra dan bersilaturahmi.

Usaha pembibitan Pak Riyanto merugi akibat tiada lagi kegiatan tanam pohon dan penghijauan. Kapal wisatanya berhenti beroperasi akibat Pantai Alam Indah Tegal ditutup aksesnya. Pun pekerjaannya menjadi buruh serabutan yang tak mungkin lagi dilakukannya akibat larangan keluar rumah untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.

Dilansir dari ayosemarang.com, PSBB Tegal mengeluarkan tiga belas aturan untuk menertibkan warganya. Beberapa diantaranya adalah; objek wisata dan tempat hiburan tidak diperkenankan buka selama pandemi berlangsung, seluruh kegiatan jual beli di mall, pasar tradisional, supermarket, minimarket dan perkulakan hanya diperbolehkan buka hingga pukul 20.00 WIB, serta larangan berkerumun lebih dari lima orang dan jika dilanggar, ke-tiga belas aturan tersebut akan menghasilkan sanksi berat bagi pelanggar.

Inisiatif Mandiri LindungiHutan Bantu Petani Bibit terdampak COVID-19

Bantu Riyanto Agar Tak Serabutan
Bantu Pak Riyanto Agar Tak Lagi Serabutan

LindungiHutan ingin turut serta membantu kehidupan Pak Riyanto selama pandemi COVID-19. Dengan menggalang donasi online untuk Petani yang Terdampak COVID-19, yang salah satunya adalah Pak Riyanto di Tegal, diharapkan donasi yang disalurkan dapat membantu kehidupan petani terdampak tersebut. Donasi yang didapat juga akan di bundle dengan pohon yang penanamannya akan dilaksanakan dua bulan setelah penggalangan dana ini berakhir.

Dengan berdonasi bersama LindungiHutan, Sahabat Alam dapat turut membantu meringankan beban Pak Riyanto di tengah masa pandemi serta mendukung gerakan konservasi lingkungan. Selengkapnya : Mari Tumbuhkan Harapan Pak Riyanto!

 

LindungiHutan merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Dalam rangka mendukung kegiatan penghijauan teman-teman di Indonesia, yuk dukung Kampanye Alam daerahmu dengan berkunjung pada situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam.

Author

Hitung emisi karbon dengan Imbangi.