Raptor Migran: Spesies Burung yang Migrasi Lintas Benua

Raptor migran merupakan istilah untuk jenis burung pemangsa seperti elang, alap-alap, dan burung hantu yang melakukan migrasi lintas benua. Sebagai predator puncak (top predator) dalam piramida makanan, menjadikan keberadaan dan fungsi raptor sangat penting sebagai penyeimbang ekosistem sebuah kawasan, sehingga keberadaan dan kesehatan populasi mereka tergantung dari kesehatan habitat tempat mereka tinggal dan juga tempat mereka bermigrasi. Yuk cari tahu lebih banyak tentang satwa yang satu ini!

Ads

Raptor Migran di Indonesia

Raptor Migran
Gambar 1 Alap-alap

Setidaknya di Indonesia terdapat dua jenis raptor berdasarkan waktu aktivitasnya, yaitu raptor yang beraktivitas di malam hari (nokturnal) dan raptor yang beraktivitas di siang hari (diurnal). Raptor nokturnal misalnya dari jenis burung hantu, di Indonesia sendiri ada sekitar 45 jenis yang sudah teridentifikasi, 23 jenis diantaranya endemik. Namun, sayangnya informasi mengenai migrasi raptor nokturnal belum banyak yang mengkajinya. Hal ini semakin membuka peluang untuk penelitian raptor nokturnal kedepannya.

Sedangkan untuk jenis raptor diurnal ada elang dan alap-alap. Di Indonesia terdapat sekitar 70-80 jenis raptor diurnal, dimana 18 jenis endemik dan 40 jenis lainnya adalah raptor migran. Perlu kamu ketahui, seluruh jenis raptor bak raptor nokturnal maupun raptor diurnal semuanya merupakan jenis satwa yang dilindungi. Contohnya ada Elang Flores (Nisaetus floris) yang dinyatakan kritis oleh IUCN. Kemudian ada juga jenis raptor lainnya seperti Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) yang berstatus genting, Rajawali Papua (Harpyopsis novaeguineae) berstatus rentan, Rajawali Totol (Aquila clanga) berstatus rentan, dan lain-lain.

Baca Juga: Spesies Burung Hantu yang Wajib kamu Tahu!

Jalur Migrasi Lintas Benua

Jalur migrasi raptor migran
Gambar 2 Jalur migrasi raptor lintas benua

Migrasi satwa adalah peristiwa perpindahan satwa secara global berdasarkan perubahan musim yang sangat signifikan yang terjadi dilokasi berbiak satwa tersebut untuk mencari sumber makanan agar bisa bertahan hidup. Perlu kamu ketahui, migrasi berbagai jenis raptor migran ini beragam, yaitu raptor migran yang wilayah perkembangbiakannya di selatan garis khatlistiwa dan raptor migran yang perkembangbiakannya di utara katulistiwa.

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com

Biasanya mereka bermigrasi dari bulan September-November (autumn migration) dan bulan Maret-Mei (spring migration). Autumn migration merupakan peristiwa migrasi meninggalkan lokasi berbiak (breeding area) menuju lokasi wintering area. Sedangkan spring migration merupakan kebalikan dari autumn migration, yaitu perpindahan dari wintering area menuju breeding area.

Untuk satwa seperti raptor, biasanya mereka melakukan migrasi dengan cara individual atau berkelompok (flocking) dalam jumlah besar. Uniknya raptor selalu menggunakan jalur migrasi yang sama setiap tahunnya, raptor memanfaatkan dorongan angin dan thermal untuk berputar dan naik kemudian meluncur.

Dari berbagai catatan, minimal ada dua pintu besar migrasi dari wilayah utara khatulistiwa menuju wilayah Indonesia, yaitu dari Semenanjung Malaya melintas ke wilayah Indonesia melalui pulau-pulau kecil,yaitu Pulau Rupat, Bengkalis, Kepulauan Karimun, dan Bintan. Kemudian, dari Sangihe Talaud melalui berbagai pulau kecil di gugusan Sangihe dan Talaud ke wilayah Sulawesi atau ke Maluku. Peristiwa migrasi raptor kemudian banyak dimanfaatkan oleh penggiat burung untuk melakukan festival birdwaching dengan tujuan memantau populasi raptor migran setiap tahunnya. 

Pola Migrasi Raptor Migran

raptor migran
Gambar 3 Raptor migran

Beberapa jenis raptor dalam bermigrasi secara bersamaan juga diketahui menggunakan ruang yang sama. Dilaporkan dari berbagai catatan monitoring raptor, ternyata beberapa diantaranya juga terpisah dalam rute migrasinya.

Beberapa spesies seperti Elangalap Cina (Accipiter soloensis), Sikep Madu Asia (Pernis ptilorhynchus), Elangalap Nipon (Accipiter gularis) dan  Alap-Alap Kawah (Falco peregrinus) memiliki rute migrasi yang sama dan menggunakan ruang yang sama terpantau di wilayah Puncak Pass Bogor, Bromo Tengger, dan Bali. Kemudian spesies Elangalap Cina (Accipiter soloensis) dan Sikep Madu Asia (Pernis ptilorhynchus) dari berbagai catatan tidak dalam kelompok tersendiri melainkan bergabung dalam satu kumpulan berbagai raptor yang bermigrasi.

raptor migran
Gambar 4 Sikep Madu Asia (Pernis ptilorhynchus)

Di Taman Nasional Tam Dao, Vietnam, beberapa spesies raptor migrasi tercatat dapat melakukan migrasi berkelompok dalam rombongan besar, misalnya Sikep Madu Asia (Pernis ptilorhynchus), Elang Kelabu (Butastur indicus), Elang Tiram (Pandion haliaetus), dan berbagai jenis Elangalap. Hal ini sangat berbeda dengan beberapa jenis yang seringkali eksklusif melakukan migrasi meskipun dalam jalur yang sama misalnya Baza Hitam (Aviceda leuphotes) dan Elangalap Nipon (Accipiter gularis) seringkali dalam satu kelompok yang homogen. Selain itu, beberapa spesies raptor terpantau dapagt bermigrasi secara terpisah dengan rombongan spesies raptor migran lainnya meskipun dalam jalur yang sama. 

Terdapat tiga kelompok migrasi raptor, yaitu kelompok Complete Migrant sebanyak 90 % dari jenis dan populasi raptor migran yang ada, bermigrasi meninggalkan lokasi berbiak. Selanjutnya ada kelompok Partial Migrant, kurang dari 90% jenis dan populasi raptor yang bermigrasi meninggalkan lokasi berbiak, dan sisanya adalah kelompok Irruptive Migrant. Irruptive Migrant merupakan migrasi lokal dari satu kepulauan ke kepulauan yang lain pada waktu – waktu tertentu. 

 

Author: Ziyadatul Hikmah 

Reference:

Purwanto AA. 2016. Raptor migran dan identifikasinya. Festival Raptor Migran. Jogja Bird Walk – Paguyuban Pengamat Burung Jogja 14 & 16 Oktober 2016.

Sukmantoro W. 2013. Pola migrasi, pembagian ruang hidup dan strategi konservasi beberapa raptor migran di Indonesia. Biodiversitas Tropika, Institut Pertanian Bogor.

 

 

LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!

 

Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!

Author

Hitung emisi karbon dengan Imbangi.