Rawa Danau: Hutan Air Tawar yang Langka

 

Gambar 1. Penampakan Rawa Danau
Gambar 1 Penampakan Rawa Danau

Halo, Sahabat Alam! Apakah kalian pernah mendengar tentang tempat bernama Rawa Danau? Kira-kira apa yang ada dalam pikiran kalian bila mendengar istilah ini? Rawa Danau adalah salah satu cagar alam yang berupa danau dan terdapat rawa-rawa di atasnya. Tempat ini juga bisa menjadi destinasi wisata lho, Sahabat Alam. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut tentang lokasi ini, yuk kita baca artikel di bawah ini. 

Ads

Apa itu Rawa Danau?

Gambar 2 Penampakan daerah rawa dari Rawa Danau
Gambar 2 Penampakan daerah rawa

Tempat yang satu ini, yaitu rawa danau, adalah sebuah cagar alam berupa rawa-rawa dan juga sekaligus danau. Rawa Danau merupakan kaldera atau hasil erupsi gunung berapi dan akhirnya menjadi danau (Yulianto dkk, 2005). Lokasi ini juga sudah ditetapkan sebagai cagar alam sudah sejak zaman kolonialisme Belanda tepatnya pada tahun 1921. Cagar alam ini sendiri memiliki luas sekitar 3.500 hektar, saking luasnya cagar alam ini juga tercatat dalam 3 kecamatan yang berbeda, yaitu Kecamatan Padarincang, Kecamatan Pabuaran, dan Kecamatan Mancak di Kabupaten Serang. Tempat ini terletak pada ketinggian 192 mdpl dan dikelilingi oleh daerah pegunungan dengan ketinggian 400-700 mdpl (Yulianto dkk, 2005). Lokasi ini juga merupakan hulu dari sungai Cidanau dan juga terhubung pada selat Sunda sekitar 5 km dari Rawa Danau (Yulianto dkk, 2005). Lokasi dari tempat ini sendiri cukup jauh, yaitu sekitar 100 km dari Jakarta dan juga sekitar 25 km dari kota Serang. Rawa Danau atau yang biasa disebut dengan Rawa Dano, merupakan daerah endemik dan juga satu-satunya daerah konservasi yang memiliki air tawar (Rawa) pegunungan di Pulau Jawa. Tempat ini juga menjadi sebuah destinasi wisata sehingga kita bisa menyusuri Rawa Danau ini. Kita juga bisa menggunakan sampan yang disediakan untuk melihat kawasan rawa tersebut. Akan tetapi, kita harus membuat Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) yang dibuat di kantor Seksi Konservasi Wilayah I BBKSDA Jabar yang ada di daerah Ciracas, Kota Serang. 

Sesuai dengan profil singkat yang dibuat oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten pada tahun 2018 terdapat beberapa alasan yang membuat tempat ini dijadikan sebagai situs cagar alam. Berikut beberapa alasannya:

  1. Memiliki beragam jenis fauna, flora, dan juga ekosistem.
  2. Mewakili formasi biota dan unit-unit penyusunnya.
  3. Kondisi alam yang masih alami (tanpa adanya gangguan manusia)
  4. Memiliki luas yang cukup.
  5. Memiliki ciri khas tersendiri di suatu daerah dan memiliki kebutuhan atas konservasi.    

Ekosistem Rawa Danau

Gambar 3 Monyet yang dijumpai di Rawa Danau Di dalam suatu ekosistem sangatlah wajar bila terdapat kean
Gambar 3 Monyet yang dijumpai di Rawa Danau

Di dalam suatu ekosistem sangatlah wajar bila terdapat keanekaragaman hayati dan juga hewani. Hal ini juga terdapat pada cagar alam ini, di mana di dalam ekosistem tersebut terdapat berbagai macam flora dan juga fauna. Sesuai dengan profil yang dibuat oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2018) berikut adalah fauna dan juga flora yang terdapat pada Cagar Alam Rawa Danau:

  • Flora

  1. Vegetasi hutan hujan pegunungan: Gaharu (Aquilaria sp), Kiara (Ficus sp), Gintung (Bichopia javanica), Bungur (Lagerstrumia speciosa), Kibawang (Dysoxylum alliaceum), Kondang (Ficus variegate), dll.
  2. Vegetasi rawa: Gempol (Antocepalus cadamba), Tangtalang (Elaecocarpus obtuse), Gagabusan (Alstonia spatucata), Jajaway (Urostigma rumpii), Kadeper (Mangifera gedebe), dll. 
  3. Tumbuhan bawah: Kareo (Alocasia bantamensis), Bolang (Calocasia esculenta), Cakung (Crinum asiaticum), Mendong (Funbristylis glohisa), Walini (Cyperus clatus), Wiru (Likuala pumila), Kantong semar (Nepenthes sp), dll.
  4. Vegetasi perairan danau: Miminyakan (Hymenachen amplecaulis), Babakoan (Polygonum pulcum), Eceng gondok (Eichachornia crassipes), Kiyambang (Savinia molesta), Putri malu (Mimosa pudica), Rumput lameta (Lersia hexanda), Rumput ilat (Alstonia vilata), dll.
  • Fauna

  1. Mamalia: Musang air (Aunix cinerea), Lutung (Trachypethacus auratus), Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), Babi hutan (Sus vitasus). 
  2. Aves: Burung Belibis (Dendrocygna javanica), Elang Hitam (Ictinaetus malayensis), Elang Ular Bido (Spilornis cheela), Elang Bondol (Haliastur indus), Elang Brontok (Spizaetus chirrhatus), Burung Kuntul (Egretta sp), Burung Raja Udang (Halcyonchloris pahmeri).
  3. Reptilia: Buaya muara (Crocodylus porosus), Biawak (Varanus salvator), Ular Sanca (Phyton reticulata), Kuya batu atau kura-kura hitam (Siebenrockuella crassicolis), Labi-labi (Dogania subplana).
  4. Pisces: Ikan Lendi/Limbat (Clarias nieuhofii), Ikan Gabus (Chana sriata), Ikan Sepat Siem Rawa (Trichogaster trichopterus).

Baca juga: Cryptocurrency Mining: Dampaknya Bagi Lingkungan

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com

Peran Rawa Danau

Tempat ini bisa disebut sebagai rumah bagi fauna dan flora yang tumbuh disana. Mereka bisa tumbuh bebas tanpa adanya gangguan dan campur tangan manusia. Selain menjadi situs cagar alam untuk satwa dan juga tumbuhan yang ada, lokasi ini juga bisa dijadikan destinasi wisata. Di mana hal ini juga bisa meningkatkan tingkat perekonomian warga sekitar yang berjualan baik berupa suvenir, makanan maupun minuman. Air dari lokasi ini juga bisa dijadikan sumber air oleh masyarakat sekitar. Di lokasi cagar alam ini juga ditemukan empat titik sumber mata air panas dengan suhu diatas 70ºC. Terakhir, karena keberagaman flora dan fauna yang ada di Cagar Alam Rawa Danau, situs ini juga bisa menjadi sarana penelitian.   

Nah sudah tahu kan sekarang tentang lokasi ini? Udah dijadwal belum, kapan mau berkunjung ke sana? Kalian bisa melihat beragam hewan dan tumbuhan, loh. Jangan lupa untuk tetap menjaga kelestarian alam kita, ya, Sobat Alam di mana pun kalian berada!

 

Penulis: Muchammad Rivandi Fatchur Rachman

Dikurasi oleh: Citra Isswandari Putri

 

Referensi Literatur

Azizah, D. (2019, September 3). Cagar Alam Rawa Danau: Kawasan Ekosistem Rawa Air Tawar Satu-Satunya di Pulau Jawa. Dipetik Februari 4, 2021, dari WIA.id: https://wia.id/journal/cagar-alam-rawa-danau-kawasan-ekosistem-rawa-air-tawar-satu-satunya-di-pulau-jawa/

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Prov. Banten. (2018). Ringkasan Eksekutif (Executive Summary). Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Prov. Banten.

Fatmawati, D. (2016, Maret 26). Rawa Dano Menyusur Keindahan Cagar Alam di Banten. Dipetik Februari 4, 2021, dari KSM Tour: https://ksmtour.com/informasi/tempat-wisata/banten/rawa-dano-menyusuri-keindahan-cagar-alam-banten.html

Yulianto, E., Tsuji, H., Sukapti, W. S., & Tanaka, N. (2005). A Holocene Pollen and Charcoal Record from a Tropical Lowland Swamp in Rawa Danau, West Java, Indonesia . Tropics, 271-281.

 

 

LindungiHutan.com merupakan Platfrom Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk melakukan kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari kita sama-sama melestarikan lingkungan dan menjaganya. 

Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!

Author

Hitung emisi karbon dengan Imbangi.